Você está na página 1de 5

IRAWATI HIDAYAH/20130310029

ANALISIS SITUASI
4. Sosial Ekonomi dan Buday
a. Sosial Ekonomi
Pada kajian ini melihat proyeksi Sosial Ekonomi pada wilayah dimana lokasi klinik berada
dengan memproyeksikan hingga maksimal 20 tahun mendatang dengan dasar data series
minimal 3 tahun sebelumnya terkait dengan kondisi perekonomian penduduk dan
perekonomian daerah setempat, berupa proyeksi:
1. Jumlah penduduk secara keseluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan mata
pencarian

Di Kota Yogyakarta, penduduk mayoritas bekerja dalam bidang perdagangan


besar, eceran dan rumah makan yaitu sebesar 95.685 jiwa. Begitu juga Kota Bantul
dan Sleman yang mayoritas penduduknya bekerja dalam bidang perdagangan besar,
eceran dan rumah makan. Berbeda dengan Kota Kulon Progo dan Gunung Kidul yang
mayoritas penduduknya bergelut di bidang pertanian.
Selanjutnya membahas tentang kondisi fasilitas kesehatan yang ada di Kota
Yogyakarta. Dari data mengenai desa siaga, semua desa/kelurahan di Kota
Yogyakarta sudah 100% tergolong desa siaga. Artinya adalah semua desa/kelurahan
yang ada di Yogyakarta merupakan desa siaga, termasuk di Kecamatan Umbulharjo.
IRAWATI HIDAYAH/20130310029

2. Jumlah penduduk secara keseluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan


pendidikan

JUMLAH PENDUDUK KOTA YOGYAKARTA MENURUT PENDIDIKAN SEMESTER I 2014

3. Jumlah sarana pendidikan di wilayah tertentu dimana klinik berada


4. Laju per
IRAWATI HIDAYAH/20130310029

3. Jumlah sarana pendidikan

4. Laju pertumbuhan ekonomi daerah setempat

P
e
n
c
a
p
a
i
a
n
Target pertumbuhan ekonomi Kota Yogyakarta pada tahun 2013 sebesar 5,80
persen; tahun 2014 sebesar 6 persen; tahun 2015 sebesar 6,20 persen; tahun 2016
IRAWATI HIDAYAH/20130310029

sebesar 6,40 persen dan tahun 2017 sebesar 6,61 persen yang sesuai dengan target
di RPJMD DIY (2013-2017) hanya akan tercapai bilamana setiap lapangan usaha
memenuhi target PDRB Kota Yogyakarta sebagaimana perhitungan di atas.
Lapangan usaha yang dominan mempengaruhi perekonomian Kota
Yogyakarta adalah:
1) Perdagangan, Hotel dan Restoran; (2) Transportasi dan Komunikasi; (3) Jasa-
jasa;dan (4) Keuangan, Real Estate.
Keempat lapangan usaha tersebut selama tahun 2013-2017 memberikan
kontribusi ke PDRB Kota Yogyakarta sangat besar yaitu = (9.403.502 + 7.953.777
+ 7.381.535 + 5.472.194 )/ 36.840.739= 30.211.008/ 36.840.739 = 82 persen.
Oleh karenanya sangatlah beralasan jika keempat lapangan usaha tersebut perlu
memperoleh perhatian khusus dari pemerintah daerah Kota Yogyakarta agar
dapat terus dikembangkan, tentunya tanpa mengabaikan peran lapangan usaha
lainnya.
Sinergi dari keempat lapangan usaha di atas dapat dijalankan dengan
mendorong aktivitas pariwisata, pendidikan dan perdagangan di Kota
Yogyakarta yang memiliki multiplier effect besar pada ke empat lapangan usaha
tersebut. Majunya aktivitas pariwisata, pendidikan dan perdagangan di Kota
Yogyakarta akan mendorong kemajuan keempat lapangan usaha tersebut.
IRAWATI HIDAYAH/20130310029

b. Sosial Budaya
JUMLAH PENDUDUK KOTA YOGYAKARTA MENURUT AGAMA SEMESTER I 2014

Suku bangsa

Suku Bangsa di DIY,

Nomor Suku Bangsa Jumlah Konsentrasi


1 Jawa 3.020.157 96,82%
2 Sunda 17.539 0,56%
3 Melayu 10.706 0,34%
4 Tionghoa 9.942 0,32%
5 Batak 7.890 0,25%
6 Minangkabau 3.504 0,11%
7 Bali 3.076 0,10%
8 Madura 2.739 0,09%
9 Banjar 2.639 0,08%
10 Bugis 2.208 0,07%
11 Betawi 2.018 0,06%
12 Banten 156 0,01%
13 Lain-lain 36.769 1,18%

Você também pode gostar