Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PEMBAHASAN
A. SEL
Sel adalah unit fungsional terkecil tubuh. Sel terdiri atas membran plasma
yang didalamnya memiliki sejumlah organel sel.
1. TEORI SEL
Pada abad ke-29 penelitian sel semakin berkembang. Para ahli pun banyak
bermunculan dan melahirkan beberapa teori sel. Teori sel yang
dikemukakan pada umumnya berkaitan dengan fungsi-fungsi sel, yaitu:
a. Sel sebagai kesatuan struktural. Teori sel sebagai kesatuan struktural
dikembangkan oleh Mathias Schleiden dan Theodor Schwann.
Keduanya menyatakan bahwa makhluk hidup tersusun dari beberapa
organ dan tiap organ tersusun atas jaringan, dan tiap jaringan tersusun
oleh sel. Jadi, sel merupakan kesatuan struktural.
b. Sel sebagai kesatuan fungsional. Teori sel bagai kesatuan fungsional
dikembang kan oleh Max Schultze. Ia meyatakan bahwa semua
kegiatan hidup sepeti metabolisme, ekskresi, dan sintesis terjadi di
dalam sel. Jadi, yang paling berperan dalam tubuh adalah kegiatan sel.
c. Sel sebagai kegiatan reproduksi. Teori sel sebagai kegiatan reproduksi
dikembangkan oleh Rudolf Virhow dengan slogannya Omne cellula
ex cellula, artinya setiap sel berasal dari es. Karena sel merupakan
hasil reproduksi dari sel lagi, maka kesatuan terkecil dalam reproduksi
adalah sel.
2. FUNGSI SEL
a. Sel mempertahankan suatu membran plasma diantara sitoplasma dan
ekstraselular. Semua zat yang masuk atau keluar sel harus melalui
membran sel.
b. Sel yang berisi materi hereditas, membawa instruksi dalam bentuk
kode untuk proses sintesis sebagian besar komponen seluler. Materi
hereditas ini sebelumnya digandakan melalui reproduksi sel, sehingga
setiap sel baru membawa satu set penuh instruksi.
c. Sel melakukan aktivitas metabolik yang dikatalis reaksi kimia
sehingga terjadi proses sintesis dan penguraian molekul organik.
3. KOMPONEN SEL
a. Gambaran Singkat.
Badan sel memiliki 4 bagian dasar: Membran plasma; sitoplasma,
yang merupakan sitoplasma sel; Berbagai organel sitoplasma, yaitu
struktur tetap yang melakukan fungsi metabolik spesifik; dan Nukleus,
tempat materi genetik berada.
b. Membran Plasma
Gambar 2: Membran Sel
Sumber: ANATOMI FISIOLOGI untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3
4. KOMPONEN SITOPLASMA
a. Organel. Organel adalah komponen tetap sitoplasma. Sebagian besar
organel dibungkus semacam membran yang mirip dengan membran
plasma. Membran tersebut memisahkan organel dari lingkungan
sitoplasma disekitar dan memungkinkan pembentukan kompartemen
untuk aktivitas motaboliknya.
1) Mitokondria
2) Ribosom
4) Aparatus Golgi
5) Lisosom
Lisosom ditemukan pada sel, kecuali sel-sel darah merah dan sel
kulit yang telah terkeratinisasi sempurna pada permukaan tubuh. Bila
dalam tidak aktif lisosom bentuknya bulat atau lonjong dengan
diameter 0,4 mikro. Dalam setiap sel jumlahnya tidak sama. Tiap
bangunan lisosom dibungkus oleh membran yang halus yang
kadang-kadang nampak lebih gelap daripada isinya. Dalam
gelembung lisosom terdapat enzim hidrolisis sepeti protese,
nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, dan fosfatase. Adapun
fungsi lisosom setelah sel mati, akan terjadi isis karena bebasnya
enzim-enzim. Bagian-bagian sel yang sudah tidak berguna akan
dihancurkan.
a) Struktur
Lisosom adalah vesikel kecil yang terikat membran,
mengandung hampir 50 jenis enzim hidrolitik, yang mampu
menguraikan hampir semua jenis makromolekul (protein,
lipid, karbohidrat, asam nukleat, dll)
Lisosom primer hanya mengandung enzim; lisosom
sekunder mengandung enzim dan materi terdegradasi.
b) Fungsi
Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intraseluler.
Lisosom memegang peranan dalam proses normal dan
patologis.
Pada sel fagositik, agen yang berpotensi membahayakan
seperti bakteri, virus, atau toksin akan dimakan sel tersebut.
Agen tersebut akan melebur dengan lisosom primer untuk
membentuk lisosom sekunder yang kemudian dicerna.
Lisosom juga berperan dalam pertumbuhan perbaikan
seluler normal dengan cara memindahkan komponen seluler
yang sudah rusak atau berlebihan. produk yang dicerna
kemudian didaur ulang dalam sel untuk memungkinkan
terjadinya pembaharuan dan rekonstruksi isi sel.
Kerusakan sel akibat sejumlah pengaruh fisik atau kimia
dapat menyebabkan membran lisosom hancur dan enzim
terlepas ke dalam sitoplasma. Autolisis (auto = sendiri, atau
pencernaan sel yang dihasilkan, menjadi lisosom disebut
kantong bunuh diri untuk sel.
Beberapa penyakit metabolik, dikenal sebagai penyakit
penyimpanan (storage disease) (penyakit Tay-Sachs,
penyakit Gaucher, penyakit Fabry), disebabkan faktor
kongenital (bawaan lahir) yaitu tidak adanya salah satu
enzim lisosom. Akibatnya, terjadi akumulasi abnormal dari
zat-zat yang dapat mengganggu fungsi normal sel.
6) Peroksisom (mikrobodi)
a) Struktur. Peroksisom adalah organel kecil, sferikal yang terikat
pada membran serta mengandung enzim destruktif.
b) Fungsi. Peroksisom berfungsi untuk melindungi sel dari pengaruh
hidrogen peroksida yang merusak. Peroksisom juga berfungsi dalam
metabolisme lipid.
7) Nukleus
Gambar 8: NUKLEUS
Sumber: ANATOMI dan FISIOLOGI Edisi Revisi (Koes Irianto)
b) Fungsi
a) Struktur
Pada sel yang tidak membelah, dua sentriol berada didekat
nukleus dan aparatus Golgi di sebuah bidang khusus yang
disebut sentrosom.
Dua anggota pasangan sentriol, yang satu sama lain tersusun
perpendikular, disebut diplosom.
Dinding setiap sentriol mengandung sembilan susun
mikrotubulus, yang asing-masing terdiri dari tiga subunit
yang disebut triplet.
b) Fungsi