Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1 PENDAHULUAN
2.1 Bahan
2.1.1 Bahan Pangan yang Digunakan
a. Pepaya
Papaya (Carica papaya L) adalah salah satu buah-buahan yang banyak
digemari oleh masyarakat Indonesia. produksi buah papaya di Indonesia sangat
banyak karena papaya memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan buah
lainnya. Besarnya produksi papaya di Indonesia dikarenakan papaya memiliki
beberapa keistimewaan dibandingkan tanaman buah lainnya.kestimewaan buah
papaya yaitu mudah dibudidayakan, cepat bereproduksi, buahnya tersedia
sepanjang tahun dan tidak memerlukan lahan luas sehingga dapat ditanam di
pekarangan rumah.
Papaya memiliki rasa yang enak sehingga banyak digemari oleh
masyarakat. Selain rasanya yang enak, papaya juga memiliki beberapa kandungan
gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Papaya mengandung beberapa vitamin, misalnya
vitamin A, vitamin B, dan vitamin C (Sujiprihati, 2009). Selain itu, papaya juga
mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, dan masih banyak lagi
(Ramayulis, 2013).
Berikut kandungan gizi pada 100 gram papaya menurut Sujiprihati (2009) :
No. Zat Gizi Jumlah (gr)
1 Karbohidrat 12.1
2 Protein 0.5
3 Lemak 0.3
4 Serat 0.7
5 Vitamin A 0.45
6 Vitamin C 0.074
7 Kalsium 0.034
8 Fosfor 0.011
9 Kalium 0.204
10 Zat Besi 0.001
11 Sukrosa 43.8
Sumber : Sujiprihati (2009)
b. Tomat
Buah tomat adalah buah buni, selagi masih muda berwarna hijau dan
berbulu serta relatif keras, setelah tua berwarna merah muda, merah, atau kuning,
cerah mengkilat, serta relatif lumak (Wiryanta, 2004). Buah tomat juga
mengandung zat pembangun jaringan tubuh manusia dan zat yang dapat
meningkatkan energi untuk bergerak dan berpikir, yaitu karbohidrat, protein,
lemak dan kalori. Selain memiliki rasa yang enak, buah tomat juga merupakan
sumber vitamin A dan C yang sangat baik (Wener, 2000). Tanaman tomat
diklafikasikan ke dalam golongan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicum
Spesies : Solanum licopersicum
Pengecilan ukuran
Penimbangan sampel 2 gr
Sentrifugasi 10 menit
Penyaringan
Penyaringan
Bahan yang digunakan yaitu pepaya dan tomat. Langkah pertama yang
dilakukan dalam analisa kadar vitamin C menyiapkan bahan. Kemudian,
dihancurkan atau ditumbuk untuk memperkecil ukuran dan memperluas
permukaan bahan sehingga mempermudah proses ekstraksi bahan. Setelah itu
ditimbang seberat 2 gram. Lalu dimasukkan pada beaker glass dan ditambahkan
aquades 50 mL. Setelah itu dilakukan pengekstrakan menggunakan strirrer selama
15 menit. Kemudian dilakukan setrifugasi selama 10 menit untuk memisahkan
filtrate dan residu. Setelah terjadi pemisahan kemudian dilakukan penyaringan,
residu yang tertinggal pada kertas saring diletakkan dalam beaker glass kembali
dan ditambah dengan aquades 30ml dan dilakukan strirrer kembali selama 15
menit. Setalah itu dilakukan sentrifugasi dan penyaringan kembali. Setelah
didapat filtrat kemudian ditambahkan aquades sebanyak 100 mL.
Penambahan amilum 1% 2 ml
Pengamatan volume
Sampel yang telah didapat lalu dimasukkan ke labu ukur dan ditera sampai
100 ml sebagai pengenceran, kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer
masingmasing 25 ml. Selanjutnya, ditambahkan amilium sebanyak 2 ml sebagai
indikator titik akhir titrasi dan dititrasi dengan yodium 0,01N dan analisa hasilnya.
Indikator titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna biru yang merupakan
reaksi antara amilum dengan larutan yodium.
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berat
ml
Kode Ulangan Sampel N Iod ml titrasi blanko ml I2
filtrat
(gr)
1 2 25 0,01 1 2,1
2 2 25 0,01 1 1,8
Pepaya
3 2 25 0,01 0,7 1,2
4 2 25 0,01 0,7 1,2
1 2 25 0,01 1 1,5
2 2 25 0,01 1 1,5
Tomat
3 2 25 0,01 0,7 1,2
4 2 25 0,01 0,7 0,8
RATA-RATA
0.2500 1,276
0.2000
0.1500
0.1000
0.0500
0,704
0.0000
TOMAT PEPAYA
4.1 Kesimpulan
1. Terdapat beberapa metode untuk mengetahui kadar vitamin C pada suatu
bahan pangan yaitu metode titrasi dan metode spektrofotometri.
2. Pada praktikum analisa kadar vitamin ini menggunakan prinsip metode
titrasi Iod. Metode ini paling banyak digunakan karena murah, sederhana,
dan tidak memerlukan peralatan laboratorium yang canggih. Titrasi ini
memakai Iodium sebagai oksidator yang mengoksidasi vitamin C dan
memakai amilum sebagai indikatornya. Metode titrasi iodometri langsung
(iodimetri) mengacu kepada titrasi dengan suatu larutan iod standar.
Metode titrasi iodometri tak langsung (iodometri) adalah berkenaan
dengan titrasi dari iod yang dibebaskan dalam reaksi kimia.
4.2 Saran
1. Pada saat menjelaskan teori lebih jelas agar praktikan lebih paham.
2. Selesai meggunakan alat laboratorium, segera dicuci dan kembalaik ke
tempat semula.
DAFTAR PUSTAKA