Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
"Pahlawan" adalah sebuah kata benda. Secara etimologi kata Pahlawan sering dikaitkan dengan keberhasilan dalam prestasi
"pahlawan" berasal dari bahasa Sanskerta "phala", yang gemilang dalam bidang kemiliteran. Pada umumnya pahlawan
bermakna hasil atau buah. Menurut Kamus Besar Bahasa adalah seseorang yang berbakti kepada masyarakat, negara,
Indonesia, pahlawan berarti orang yang menonjol karena bangsa dan atau umat manusia tanpa menyerah dalam
keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; mencapai cita-citanya yang mulia, sehingga rela berkorban demi
pejuang yang gagah berani. tercapainya tujuan, dengan dilandasi oleh sikap tanpa pamrih
pribadi.
Dalam bahasa Inggris pahlawan disebut "hero" yang diberi
arti satu sosok legendaris dalam mitologi yang dikaruniai Seorang pahlawan bangsa yang dengan sepenuh hati mencintai
kekuatan yang luar biasa, keberanian dan kemampuan, serta negara bangsanya sehingga rela berkorban demi kelestarian
diakui sebagai keturunan dewa. Pahlawan adalah sosok yang dan kejayaan bangsa negaranya disebut juga sebagai patriot.
selalu membela kebenaran dan membela yang lemah.
Kategori pahlawan pun ada banyak, tergantung dengan
Dalam cerita perwayangan dikenal tokoh Arjuna dari prestasi yang disumbangkannya, seperti pahlawan
Pandawa dinilai sebagai pahlawan yang membela kebenaran kemanusiaan, pahlawan nasional, pahlawan perintis
dari kebatilan. Pahlawan juga dipandang sebagai orang yang kemerdekaan, pahlawan revolusi, pahlawan proklamasi,
dikagumi atas hasil tindakannya, serta sifat mulianya, sehingga pahlawan iman, pahlawan tanpa tanda jasa, pahlawan
diakui sebagai contoh dan tauladan. kesiangan, dan sebagainya.
KARAKTERISTIK PAHLAWAN
13. Kebijaksanaan
Kebijaksanaan adalah karakteristik yang paling diinginkan,
dan harus dimiliki oleh setiap pahlawan. Hanya orang yang
bijaksana dan juga cerdik yang dapat yang dapat
MENURUT PANDANGAN ISLAM
Bila kita mengkaji Al Quran, karakter rijal (pahlawan) dapat ditemukan pada beberapa surat dalam
Al Quran. Ciri-ciri (karakteristik) para rijal yang disebutkan dalam Al Quran adalah :
1. Menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah (untuk berjihad di jalan Allah).
Allah SWT berfirman: Di antara orang-orang mukmin itu ada rijal, yaitu orang-orang yang
menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur dan
di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya) (QS. Al
Ahzab [33]: 23).
2. Mendukung kebenaran, dan berani mengingatkan penguasa tiran. Allah SWT mengisahkan rijal pada
masa Firaun melalui firman-Nya : Dan seorang rajul yang beriman di antara pengikut-pengikut
Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata: "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki
karena Dia menyatakan: "Tuhanku ialah Allah, padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa
keterangan-keterangan dari Tuhanmu. dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung
(dosa) dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang
diancamkannya kepadamu akan menimpamu". Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang
melampaui batas lagi pendusta (QS. Al Mumin [40]: 28).
3. Takut kepada Alloh, dan mengingatkan kaumnya untuk berjihad di jalan Alloh. Alloh SWT
mengisahkan rijal pada masa Bani Israil melalui firman-Nya : Berkatalah rajulani (dua rajul)
diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya:
"Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya
kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar
orang yang beriman" (QS. Al Maidah [5]: 23).
4. Para rijal senantiasa mengingat Alloh, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka tidak
dilalaikan oleh perniagaan dunia. Alloh SWT berfirman: Rijal yang tidak dilalaikan oleh
perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan
sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu)
hati dan penglihatan menjadi goncang (QS. An Nur [24]: 37).
5. Mensucikan diri dan memakmurkan masjid. Alloh SWT berfirman:
Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang
didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di
dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada rijal yang ingin membersihkan diri. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bersih (QS. At Taubah [9]: 108).
6. Memberikan saran yang baik kepada utusan Alloh demi tegaknya agama Alloh. Alloh SWT mengisahkan
kisah seorang rajul di kalangan ummat Nabi Musa melalui firman-Nya: Dan datanglah seorang
rajul dari ujung kota bergegas-gegas seraya berkata: "Hai Musa, sesungguhnya pembesar negeri
sedang berunding tentang kamu untuk membunuhmu, sebab itu keluarlah (dari kota ini)
Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang memberi nasehat kepadamu" (QS. Al Qashash [28]: 20).
7. Mengingatkan kaumnya untuk mengikuti agama Alloh. Alloh SWT mengisahkan rijal pada masa Bani
Israil melalui firman-Nya: Dan datanglah dari ujung kota, seorang rajul dengan bergegas-gegas
ia berkata: "Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu" (QS. Yasin [36]: 20).