Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
R DENGAN ASFIKSIA
DI RUANG NICU RSUD dr. SOEDONO MADIUN
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : By. Ny. R
Tanggal Lahir : 19-09-2017
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Cokrobasonto, gang I Madiun
No. RM : 6-71-79-01
Tgl. MRS :19-09-2017 Jam : 04.20 WIB
Tgl. Pengkajian : 19-09-2017 Jam : 08.00 WIB
Diagnosa Medis : Asfiksia
3. Post Natal
- Usaha Napas : dengan bantuan
- Apgar Skore : 5/7
- Trauma Lahir : Tidak ada
D. Riwayat imunisasi :
Bayi sejak lahir belum menerima imunisasi apapun
PEMERIKSAAN FISIK
A. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign : Suhu : 37.50C
: Nadi : 142x/menit
: RR : 62x/menit
B. Atropometri
Berat Badan : 2.900 gram
Panjang Badan : 48 Cm
Lingkar Kepala : 29 Cm
Lingkar Dada : 27 Cm
Lingkar Lengan Atas : 27 cm
(gallop, murmur)
c. Persyarafan
Pemeriksaan Reflek
1) Berkedip : Bayi dapat berkedip spontan
2) Merungkut : Tidak terkaji
3) Menari/melangkah : Tidak terkaji
4) Galand : Bila digores dari punggung bayi mengeliat
5) Ekstensi : tidak ada ekstensi
6) Babinski : jari kaki mengembang
7) Rooting : bayi merasakan adanya sentuhan dengan mencari arah
rangsangan
8) Neck : bahu dan badan berotasi kea rah dimana bayi berputar
9) Moro : bayi sedikit kaget, tapi tidak sampai ekstensi
10) Tomck Neck : bayi melakukan perubahan kepala
11) Mengenggam : jari tangan bayio mengenggam
12) Menghisap : lemah
Tingkat kesadaran
GCS: 15 (E4V5M6)
h. Sistem reproduksi
Perempuan
Payudara
Inspeksi : Tidak ada luka dan bentuk simetris.
Palpasi : Tidak ada benjolan abnomal, dan tidak ada nyeri tekan.
Axila
Inspeksi : Tidak ada benjolan abnormal.
Palpasi : Tidak ada benjolan abnormal.
Genetalia
Inspeksi : Labia mayora sudah menutupi labia minora
Tidak ada odem,tidak ada benjolan maupun varises, dan
tidak ada tanda - tanda infeksi.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau masa dan tidak ada nyeri tekan.
i. Persepsi sensori
Mata
Inspeksi : konjungtiva merah muda, Bentuk simetris, kornea normal,
warna iris hitam, lensa normal jernih, sklera putih.
Penciuman-(hidung)
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada pembengkakan dan tidak ada nyeri saat palpasi
fosa kanina.
Telinga
Inspeksi : bentuk simetris, bersih
V. PEMBERIAN TERAPI
1. Infus dextrose = 232 cc/24jam
2. Inj. Vicciline SX (2x75mg)
3. Aminophilin (3x3mg)
4. terpasang O2 nasal 1-2 lpm
VI. ANALISA DATA I
Tanggal Data Patofisiologi Masalah
19/09/17 Ds : - Janin kekurangan O2 dan CO2
meningkat Ketidak
Do : efektifan
- Ku : Lemah Nafas Cepat pola
- RR : 62 x/ Menit nafas
- Terpasang O2 nasal Retraksi Dada (+) Cuping
kanul 1-2 Lpm hidung (+)
- Bayi terlihat sesak nafas
- Terdapat Retraksi Sesak (+)
dinding dada
- Terdapat pernafasan MK : ketidakefektifan pola
Cuping hidung nafas
- Pola nafas tidak teratur
- Bayi menangis kurang
kuat
VII.ANALISA DATA II
Tanggal Data Patofisiologi Masalah
19/09/17 Ds : - Janin kekurangan O2 dan CO2 Ketidake
meningkat fektifan
Do : pola
- ku/lemah Nafas Cepar menyusu
- bayi tidak mampu menelan,
mengisap dan bernafas Retraksi Dada + Cuping
- Bayi dipuasakan hidung
Sesak +
Bayi dipuasakan
MK : ketidakefektifan pola
menyusu
Analisa Data I
NS.
DIAGNOSIS : Ketidakefektifan pola Nafas (00032)
(NANDA-I)
Inspirasi atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi yang
DEFINITION: adekuat
Perubahan kedalam pernafasan
DEFINING Dispneu
CHARACTERI Pernafasan cuping hidung
STICS Takipnea
Penggunaan otot aksesonus untuk bernafas
Ansietas
Posisi tubuh
RELATED Defermitas dinding dada
FACTORS: Keletihan
Hiperventilasi
Sindromventilasi
3. Pertahanka 3. Untuk
n kepatenan membersihkan
jalan nafas jalan napas
dengan
melakukan
penghisapa
n lendir
4. Pantau 4. Agar
status meningkatkan
pernafasan kadar oksigenasi
dan yang bersirkulasi
Oksigenasi dan memperbaiki
status kesehatan.
5. Auskultasi 5. Membantu
suara nafas mengevaluasi
keefektifan upaya
batuk klien
6. Kolaborasi 6. Terapi oksigen
dengan dapat membantu
pemberian mencegah gelisah
O2 sesuai bila klien menjadi
kebutuhan dispnea.
7. Berkolabor 7. Terapi farmakologi
asi dengan juga dapat
dokter membantu status
untuk fungsi kesehatan
pemberian pasien.
terapi
IX. Rencana Tindakan 1I
RENCANA TINDAKAN
DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN HASIL
Ketidakefektifan Setelah - Evaluasi 1. Evaluasi 1. Agar mengetahui
pola
pola menyusu dilakukan pola respon bayi
menghisap
tindakan menghisap dan terhadap susu
menelan
keperawat baik yang masuk
bayi
an - Tidak ada 2. Posisikan 2. Agar saat
bayi
diharapka muntah pemberian susu
senyaman
n pola - Tidak ada mungkin efektif
menyusui respon 3. Agar bayi tidak
3. Kenali
menjadi menolak isyarat kekurangan
lapar dari
efektif putting suplay susu.
bayi dengan
- Kepuasan segera
sesuai
bayi setelah
kebutuhan
menyusui
4. Pantau BB
4. Agar mengetahui
bayi
input dan output
sertamemantau
BB bayi
5. bayimendapatkan
5. Motivasi
pada ibu Asi dengan cukup
bayi saat
bayi sudah
keluar dari
teknik
menyusui
yang benar
X. Implementasi I
4. Pantau BB bayi
- Melakukan penimbangan bayi untuk
mengetahui penambahan berat badan bayi,
tanpa menggunakan pempers
Dx
NO TGL/JAM CATATAN PERKEMBANGAN TTD
Keperawatan