Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Bab I Pendahuluan
Latar belakang 2
Rumusan masalah 2
Tujuan 2
Bab II Pembahasan
Kesimpulan 16
Page | 1
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Poros pengerak roda belakang adalah salah satu komponen belakang dimana perannya sangat penting
dalam memindahkan tenaga dari differential ke Axle atau roda .Apabila komponen poros pengerak rusak atau tidak
layak pakai maka akan timbul gangguan seperti bunyi gemuruh pada bagianbawah kendaraan, apabila tidak segera
diperbaiki maka bagian poros pengerak akan rusak. Itulah komponen poros pengerak sangat penting & berguna
sekali dalam menbantu kinerja mobil agar layak berjalan di jalan umum berkaitan dengan hal tersebut penyusun
tertarik untuk merencanakan ulang. Oleh sebab itu adanya laporan ini akan memudahkan dalam melakukan
praktek dan cepat memahami dalam proses kinerja atau proses belajar.
Rumusan Masalah
TUJUAN
1. Mengetahui definisi dari poros penggerak (axle shaft)
2. Mengetahui setiap komponen komponen pada poros penggerak (axle shaft)
3. Mengetahui fungsi fungsi setiap komponen poros penggerak (axle shaft)
4. Mengetahui jenis dan tipe dari poros penggerak (axle shaft)
Page | 2
Bab II
Pembahasan
Axle shaft adalah poros penggerak roda yang dimana poros ini terhubung dengan differential.
Perpindahan daya dari mesin menuju differential dan dilanjutkan oleh axle shaft untuk menggerakkan
roda. Axle shaft ini juga sebagai dudukan untuk roda pada kendaraan.
Fungsi komponen :
1. Dudukan baut propeller : penghubung antara propeller shaft dengan differential untuk
menggerakkan poros penggerak (axle shaft)
2. Gigi pinion : meneruskan gaya putar propeller
Page | 3
3. Gigi matahari : meneruskan gaya putar dari gigi pinion
4. Bearing dudukan axle : sebagai bantalan poros penggerak
5. Poros penggerak (axle shaft) : sebagai penggerak roda , setelah dari defferential
6. Flens : tempat dudukan/ pemasangan roda
7. Gigi splines : gigi penghubung yang menggerakkan poros aksel
Axle shaft pada kendaraan dibedakan menjadi dua yakni front axle shaft (poros
penggerak roda depan) dan rear axle shaft (poros penggerak roda belakang). Pada kendaraan
Front Engine Front Drive (FF) , front axle shaft sebagai penggerak (driving axle shaft), sedangkan
pada kendaraan tipe Front Engine Rear Drive (FR), rear axle shaft sebagai penggerak (driving axle
shaft). Sedangkan pada kendaraan Four Wheel Drive (4WD) atau AWD, front axle shaft
maupun rear axle shaft sebagai sama-sama sebagai penggerak (driving axle shaft).
Page | 4
Rigid Axle Shaft
Type rigid sering digunakan pada kendaraan berat dengan muatan yang besar, juga pada kendaraan
yang dirancang untuk medan-medan berat karena mampu menahan beban yang berat.
Page | 5
Komponen poros penggerak depan :
1. Rumah poros penggerak depan
2. poros penggerak inner
3. poros penggerak outer
4. Tappered roller bearing
2. Rear axle
berfungsi sebagai penerus putaran dari side gear ke roda.
b. Gasket
c. Axle shim
Page | 6
d. Axle retainer plate
e. Axle flange
Pada type ini bantalan dipasang antara rumah poros penggerak dengan poros penggerak dan
roda langsung terpasang pada ujung poros.
Keuntungan :
1. Konstruksi sederhana
2. perawaan lebih mudah
Page | 7
Kerugian :
1. poros penggerak mudah bengkok hingga patah karena beban kendaraan di tumpu semuanya oleh
poros penggerak
2. Jika patah roda tidak ada yang menahan.
Bantalan dipasang antara rumah penggerak dengan wheel hub dan poros penggerak, secara tidak
langsung poros penggerak juga menjadi tumpuan beban kendaraan.
Keuntungan :
1. Berat kendaraan di tumpu oleh poros penggerak dan rumah poros penggerak, sehingga poros
penggeraknya tidak mudah patah atau bengkok.
2. Bila terjadi poros penggerak patah masih ditahan oleh bantalan.
Kerugian :
- Akibat gaya ke samping tetap menimbulkan kebengkokan.
Page | 8
3. FULL FLOATING TYPE (BEBAS MEMIKUL)
Type ini wheel hub ter-pasang kokoh pada rumah poros penggerak melalui dua buah bantalan dan
poros penggerak hanya berfungsi untuk menggerakkan roda.
.
Keuntungan :
1. Berat kendaraan seluruhnya di tumpu oleh rumah penggerak.
2. Gaya ke samping juga tidak diteruskan ke poros penggerak
3. Keselamatan lebih terjamin karena poros penggerak tidak menahan bebean kendaraan sama sekali
sehingga poros aksel tidak mudah patah
Kerugian :
- perawatan komponen susah dan biaya perawatannya mahal
Page | 9
Cara kerja axle shaft type rigid
Poros penggerak ini konstruksinya kaku dan seolah olah seperti lengan panjang mati, bila
sisi lain roda kendaraan posisinya lebih rendah maka sisi roda satunya akan terangkat
menyebabkan kendaraan ikut miring
Kerugian :
1. Suspensi kendaraan keras
2. Pada saat kendaraan berjalan di medan yang berat body kendaraan tidak stabil.
3. Sudut beloknya kecil.
Page | 10
INDEPENDENT AXLE SHAFT
Type independent sering digunakan pada kendaran kecil dan umumnya jenis-jenis sedan,
karena type ini disamping konstruksinya ringan juga mampu membuat sudut belok lebih besar.
Page | 11
TIPE-TIPE POROS PENGGERAK INDEPENDENT (DRIVE SHAFT)
Page | 12
Dengan adanya CV joint sehingga ketika kendaraan melalui jalan aatau medan yang tidak
rata kendaraan akan tetap seimbang dan tidak terpengaruh oleh poros penggerak karena dengan
dilengkapi CV Joint, setiap gerakan disamping bisa bergerak putar juga bisa bergerak memanjang,
memendek dan membuat sudut.
Fungsi CV Joint :
Sebagai penstabil kendaraan pada saat jalan bergelombang maupun jalan rata.
d
c
a. Outer race
b. Ball cage
c. Inner race
d. Steel ball
Page | 13
Cara kerja CV Joint
a. Pada saat jalan lurus dan rata tena-ga putar dari differential diteruskan oleh axle shaft melalui inner
race housing - steel ball - intermediate axle shaft - steel ball - outer race housing - roda. Pada saat
itu steel ball diam sehingga CV joint tidak membentuk sudut.
Page | 14
b. Sedangkan pada saat belok atau ja-lan tidak rata tenaga putar dari differential diteruskan oleh inner
race housing - steel ball - intermediate axle shaft - steel ball - outer race housing - roda, dimana
pada saat itu disamping sebagai penerus putaran dari intermediate shaft steel ball juga bergerak
pada inner race, sehingga CV joint mampu membuat sudut yang memungkinkan keduduk-an
kendaraan menjadi stabil.
Keuntungan :
1. Konstruksinya ringan.
2. Mampu membuat sudut belok lebih besar
3. Perawatan mudah.
4. Body kendaraan lebih stabil bila dibandingkan axle rigid.
Kerugian :
Page | 15
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Real axle shaft atau poros penggerak roda merupakan poros pemutar roda-roda penggerak
yang berfungsi meneruskan tenaga gerak dari differential ke roda-roda. Poros penggerak roda
sangat berperan dalam sistim penerus daya maka dari itu komponen ini sangat perlu di perhatikan
Page | 16