Você está na página 1de 16

Daftar isi

Bab I Pendahuluan

Latar belakang 2
Rumusan masalah 2
Tujuan 2

Bab II Pembahasan

Definisi poros penggerak (axle shaft) 3


Komponen komponen poros penggerak (axle shaft) 3
Fungsi komponen komponen poros penggerak (axle shaft) 3
Klasifikasi poros penggerak :
Tipe rigid 5
Menurut letak pemasangannya 6
Berdasarkan sistem penopangnya 7
Cara kerja poros penggerak tipe rigid 10
Tipe independent 11
Macam macam poros penggerak independent 12
Constan Velocity Joint (CV joint) 13
Cara kerja CV joint 15

Bab III Penutup

Kesimpulan 16

Page | 1
BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang

Poros pengerak roda belakang adalah salah satu komponen belakang dimana perannya sangat penting

dalam memindahkan tenaga dari differential ke Axle atau roda .Apabila komponen poros pengerak rusak atau tidak

layak pakai maka akan timbul gangguan seperti bunyi gemuruh pada bagianbawah kendaraan, apabila tidak segera

diperbaiki maka bagian poros pengerak akan rusak. Itulah komponen poros pengerak sangat penting & berguna

sekali dalam menbantu kinerja mobil agar layak berjalan di jalan umum berkaitan dengan hal tersebut penyusun

tertarik untuk merencanakan ulang. Oleh sebab itu adanya laporan ini akan memudahkan dalam melakukan

praktek dan cepat memahami dalam proses kinerja atau proses belajar.

Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan poros penggerak (axle shaft) ?


2. Apakah fungsi-fungsi setiap komponen ?
3. Komponen apa sajakah yang terdapat pada poros penggerak (axle shaft) ?
4. Jenis jenis poros penggerak roda ?

TUJUAN
1. Mengetahui definisi dari poros penggerak (axle shaft)
2. Mengetahui setiap komponen komponen pada poros penggerak (axle shaft)
3. Mengetahui fungsi fungsi setiap komponen poros penggerak (axle shaft)
4. Mengetahui jenis dan tipe dari poros penggerak (axle shaft)

Page | 2
Bab II

Pembahasan

Defininsi axle shaft

Axle shaft adalah poros penggerak roda yang dimana poros ini terhubung dengan differential.
Perpindahan daya dari mesin menuju differential dan dilanjutkan oleh axle shaft untuk menggerakkan
roda. Axle shaft ini juga sebagai dudukan untuk roda pada kendaraan.

Komponen komponen poros penggerak (axle shaft) terdiri dari :

1. Dudukan baut propeller 5. Poros penggerak (axle shaft)


2. Gigi pinion 6. Flens
3. Gigi Matahari 7. Gigi spliness
4. Bearing dudukan axle

Fungsi komponen :

1. Dudukan baut propeller : penghubung antara propeller shaft dengan differential untuk
menggerakkan poros penggerak (axle shaft)
2. Gigi pinion : meneruskan gaya putar propeller

Page | 3
3. Gigi matahari : meneruskan gaya putar dari gigi pinion
4. Bearing dudukan axle : sebagai bantalan poros penggerak
5. Poros penggerak (axle shaft) : sebagai penggerak roda , setelah dari defferential
6. Flens : tempat dudukan/ pemasangan roda
7. Gigi splines : gigi penghubung yang menggerakkan poros aksel

Axle shaft pada kendaraan dibedakan menjadi dua yakni front axle shaft (poros
penggerak roda depan) dan rear axle shaft (poros penggerak roda belakang). Pada kendaraan
Front Engine Front Drive (FF) , front axle shaft sebagai penggerak (driving axle shaft), sedangkan
pada kendaraan tipe Front Engine Rear Drive (FR), rear axle shaft sebagai penggerak (driving axle
shaft). Sedangkan pada kendaraan Four Wheel Drive (4WD) atau AWD, front axle shaft
maupun rear axle shaft sebagai sama-sama sebagai penggerak (driving axle shaft).

Axle shaft diklasifikasikan menjadi 2 (dua) :

1. Axle shaft rigid


2. Axle shaft independent

Page | 4
Rigid Axle Shaft
Type rigid sering digunakan pada kendaraan berat dengan muatan yang besar, juga pada kendaraan
yang dirancang untuk medan-medan berat karena mampu menahan beban yang berat.

Fungsi axle shaft pada type rigid :


a. Penerus putaran ke roda.
b. Pendukung beban roda

Menurut letak pemasangan axle shaft dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :

1. Front axle (poros penggerak depan)


berfungsi sebagai penerus putaran ke roda juga sebagai tempat knuckle agar roda bisa
dibelok-belokan.

Page | 5
Komponen poros penggerak depan :
1. Rumah poros penggerak depan
2. poros penggerak inner
3. poros penggerak outer
4. Tappered roller bearing

2. Rear axle
berfungsi sebagai penerus putaran dari side gear ke roda.

Komponen (poros penggerak belakang) adalah :


a. penggerak aksel
Axle shaft)
(

b. Gasket
c. Axle shim

Page | 6
d. Axle retainer plate
e. Axle flange

Berdasarkan sistem penopangnya poros penggerak (axle shaft) diklasifikasikan


menjadi 3 (tiga) yaitu :

1. HALF FLOATING TYPE (SETENGAH BEBAS MEMIKUL).

Pada type ini bantalan dipasang antara rumah poros penggerak dengan poros penggerak dan
roda langsung terpasang pada ujung poros.

Keuntungan :
1. Konstruksi sederhana
2. perawaan lebih mudah

Page | 7
Kerugian :
1. poros penggerak mudah bengkok hingga patah karena beban kendaraan di tumpu semuanya oleh
poros penggerak
2. Jika patah roda tidak ada yang menahan.

2. FLOATING TYPE ( BEBAS MEMIKUL).

Bantalan dipasang antara rumah penggerak dengan wheel hub dan poros penggerak, secara tidak
langsung poros penggerak juga menjadi tumpuan beban kendaraan.

Keuntungan :
1. Berat kendaraan di tumpu oleh poros penggerak dan rumah poros penggerak, sehingga poros
penggeraknya tidak mudah patah atau bengkok.
2. Bila terjadi poros penggerak patah masih ditahan oleh bantalan.

Kerugian :
- Akibat gaya ke samping tetap menimbulkan kebengkokan.

Page | 8
3. FULL FLOATING TYPE (BEBAS MEMIKUL)

Type ini wheel hub ter-pasang kokoh pada rumah poros penggerak melalui dua buah bantalan dan
poros penggerak hanya berfungsi untuk menggerakkan roda.
.

Keuntungan :
1. Berat kendaraan seluruhnya di tumpu oleh rumah penggerak.
2. Gaya ke samping juga tidak diteruskan ke poros penggerak
3. Keselamatan lebih terjamin karena poros penggerak tidak menahan bebean kendaraan sama sekali
sehingga poros aksel tidak mudah patah

Kerugian :
- perawatan komponen susah dan biaya perawatannya mahal

Page | 9
Cara kerja axle shaft type rigid

Poros penggerak ini konstruksinya kaku dan seolah olah seperti lengan panjang mati, bila
sisi lain roda kendaraan posisinya lebih rendah maka sisi roda satunya akan terangkat
menyebabkan kendaraan ikut miring

Keuntungan axle shaft type rigid :


1. Konstruksi lebih kuat.
2. Cocok untuk kendaraan skala medium ke atas.
3. Sanggup menahan beban berat.
4. Moment yang dihasilkan besar.

Kerugian :
1. Suspensi kendaraan keras
2. Pada saat kendaraan berjalan di medan yang berat body kendaraan tidak stabil.
3. Sudut beloknya kecil.

Page | 10
INDEPENDENT AXLE SHAFT

Type independent sering digunakan pada kendaran kecil dan umumnya jenis-jenis sedan,
karena type ini disamping konstruksinya ringan juga mampu membuat sudut belok lebih besar.

Fungsi axle shaft pada tipe independent :

1. Sebagai penerus putaran ke roda


2. Sebagai pendukung beban roda
3. Sebagai penstabil body kendaraan, karena dilengkapi CV joint.

Page | 11
TIPE-TIPE POROS PENGGERAK INDEPENDENT (DRIVE SHAFT)

Cara kerja axle shaft independent

Page | 12
Dengan adanya CV joint sehingga ketika kendaraan melalui jalan aatau medan yang tidak
rata kendaraan akan tetap seimbang dan tidak terpengaruh oleh poros penggerak karena dengan
dilengkapi CV Joint, setiap gerakan disamping bisa bergerak putar juga bisa bergerak memanjang,
memendek dan membuat sudut.

Constant Velocity Joint

Fungsi CV Joint :
Sebagai penstabil kendaraan pada saat jalan bergelombang maupun jalan rata.

Komponen komponen CV Joint

d
c

a. Outer race
b. Ball cage
c. Inner race
d. Steel ball

Page | 13
Cara kerja CV Joint

a. Pada saat jalan lurus dan rata tena-ga putar dari differential diteruskan oleh axle shaft melalui inner
race housing - steel ball - intermediate axle shaft - steel ball - outer race housing - roda. Pada saat
itu steel ball diam sehingga CV joint tidak membentuk sudut.

Page | 14
b. Sedangkan pada saat belok atau ja-lan tidak rata tenaga putar dari differential diteruskan oleh inner
race housing - steel ball - intermediate axle shaft - steel ball - outer race housing - roda, dimana
pada saat itu disamping sebagai penerus putaran dari intermediate shaft steel ball juga bergerak
pada inner race, sehingga CV joint mampu membuat sudut yang memungkinkan keduduk-an
kendaraan menjadi stabil.

Keuntungan :

1. Konstruksinya ringan.
2. Mampu membuat sudut belok lebih besar
3. Perawatan mudah.
4. Body kendaraan lebih stabil bila dibandingkan axle rigid.

Kerugian :

1. Tidak mampu menahan beban besar


2. Pada bagian inner housing maupun outer housing mudah aus.
3. Harganya lebih mahal.
4. Memerlukan perawatan rutin.

Page | 15
BAB III

Penutup

Kesimpulan

Real axle shaft atau poros penggerak roda merupakan poros pemutar roda-roda penggerak

yang berfungsi meneruskan tenaga gerak dari differential ke roda-roda. Poros penggerak roda

sangat berperan dalam sistim penerus daya maka dari itu komponen ini sangat perlu di perhatikan

dan dirawat dengan baik.

Page | 16

Você também pode gostar