Você está na página 1de 3

1.

Analisis
Tahap analisis yang dilakukan meliputi 3 kegiatan, yakni analisis kebutuhan,
analisis karakteristik siswa, dan analisis Standar Kompetensi & Kompetensi
Dasar.
a. Analisis kebutuhan
Hasil observasi di sekolah dan wawancara yang dilakukan kepada siswa
diperoleh informasi bahwa sumber belajar yang digunakan oleh siswa
adalah buku paket dan LKPD. Namun, beberapa siswa tidak memiliki sumber
belajar tersebut dengan berbagai alasan, diantaranya tidak memilki biaya
yang cukup untuk membeli semua buku paket pada setiap mata pelajaran.
Alasan lainnya yaitu siswa tidak tertarik untuk mempelajarinya karena buku
paket yang dimilikinya adalah hasil fotocopy yang tidak berwarna, dan
berbagai alasan lainnya. Selain wawancara dengan siswa, dilakukan juga
wawancara dengan guru mata pelajaran biologi.
Hasil wawancara yang dilakukan kepada guru mata pelajaran biologi
diperoleh informasi bahwa diantara semua materi biologi kelas XI , materi
sistem pencernaan merupakan materi yang sangat padat dan luas karena di
dalamnya mencangkup tiga materi yaitu zat-zat serta bahan makanan
termasuk uji bahan makanan itu sendiri, alat dan sistem organ pencernaan
pada manusia, dan sistem pencernaan pada hewan ruminansia. Sementara
itu alokasi waktu untuk materi tersebut juga terbatas sehingga materi tidak
tersampaikan secara keseluruhan hanya garis besarnya saja.
Berdasarkan analisis alokasi waktu untuk semester ganjil , jumlah jam efektif
adalah 82 jam denga jumlah jam perminggu adalah 4 jam (2 kali
pertemuan). Pada semester ganjil, ada 6 kompetensi dasar yang harus
dicapai oleh siswa, dengan masing-masing memilki alokasi waktu
pembelajaran yang berbeda. Berdasarkan pembagian waktu tersebut,
kompetensi dasar untuk sistem pencernaan manusia memperoleh waktu
pembelajaran selama 6 x 45 menit atau 3 pertemuan. Namun pada
kenyataannnya, alokasi waktu tersebut tidak cukup diguanakan untuk
menyampaikan materi sistem pencernaan sehingga tujuan pembelajaran
tidak tercapai. Disisi lain, alokasi waktu tersebut bisa berkurang dikarenakan
adanya kegiatan lain di sekolah di luar kegiatan yang telah direncanakan
pada saat perhitungan jumlah jam efektif atau guru berhalangan mengajar
sehingga menyebabkan penyelesaian materi menjadi tidak tepat pada
waktunya.
b. Analisis karateristik siswa

Analisis karakteristik siswa dilakukan dengan kegiatan observasi dan

wawancara kepada siswa dan guru.


- Kegiatan observasi

Kegiatan observasi lakukan dengan cara mengamati keadaan siswa

di sekolah, suasana ruang kelas dalam pembelajaran, dan minat

siswa.

- Kegiatan wawancara

Kegiatan wawancara dilakukan kepada beberapa siswa tentang apa

yang membuat mereka tertarik untuk belajar.

c. Analisis Kompetensi dasar

Tahap analisis kompetensi dasar dilakukan melalui kegiatan

menganalisis KI dan KD berdasarkan peraturan menteri pendidikan

dan kebudayaan Nomor 24 tahun 2016 tentang KI dan KD pada

Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan menengah.

1. Analysis (Analisis)

Tahap ini dilakukan analisis kebutuhan siswa dan guru, analisis

karaktersitik siswa, serta analisis kompetensi dasar. Kegiatan

analisis dalam penelitian ini secara lebih rinci dijabarkan sebagai

berikut:

a. Analisis kebutuhan siswa dan guru

Tahap analisis kebutuhan siswa dan guru dilakukan melalui

kegiatan observasi di sekolah, wawancara kepada guru mata

pelajaran biologi.

1). Kegiatan Observasi


Kegiatan observasi dilakukan dengan cara mengamati

kondisi/keadaan sekolah dan proses belajar mengajar (PBM) di

kelas.

2). Kegiatan Wawancara

Kegiatan wawancara dilakukan dengan mewawancarai guru

mata pelajaran biologi dan beberapa siswa kelas XI MIPA

untuk mengetahui apa kendala yang mereka hadapi dalam

kegiatan belajar mengajar di kelas serta apa yang paling

mereka butuhkan sehingga proses belajar mengajar dapat

berjalan secara efektif dan efisien.

2. Design (Desain)
Tahap desain dilakukan kegiatan perencanaan desain produk yang

perlu dikembangkan. Setelah peneliti menentukan materi pelajaran

berdasarkan analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar,

peneliti selanjutnya membuat rancangan media video

pembelajaran.

3. Development (Pengembangan)
Langkah pengembangan dalam penelitian ini yakni meliputi
pengembangan media video pembelajaran dan pengembangan
instrument penelitian yang meliputi angket untuk memvalidasi produk
media video pembelajaran yang dihasilkan dan angket yang digunakan
untuk menguji kepraktisan media video pembelajaran yang
dikembangkan berupa angket respon siswa dan respon guru terhadap
penggunaan media video dalam pembelajaran. angket respon guru dan
siswa terdiri atas 2 item pernyataan yang terdiri atas pernyataan positif
dan negative terkait media video pembelajaran, dilengkapi dengan 5
pilihan jawaban yakni sangat kurang (SK), kurang, cukup, baik, dan
sangat baik.

Você também pode gostar