Você está na página 1de 42

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEMBULUH DARAH DAN DARAH

PEMBULUH DARAH

Pembuluh darah :

a. Arteri

Membawa darah bersih (oksigen) kecuali arteri pulmonalis

Mempunyai dinding yang tebal

Mempunyai jaringan yang elastis

Katup hanya pada pemulaan keluar dari jantung

Menunjukkan adanya tempat untuk mendengarkan denyut jantung

Pembuluh darah arteri yang terbesar adalah Aorta ( yang keluar dari ventrikel sinistra)

dan arteri pulmonalis (yang keluar dari ventrikel dekstra).

Cabang dari arteri disebut Arteriola yang selanjutnya menjadi kapiler.

b. Vena

Membawa darah kotor (sisa metabolisme dan CO2), kecuali vena pulmonalis

Mempunyai dinding yg tipis

Jaringannya kurang elastis

Mempunyai katup-katup sepanjang jalan yang mengarah ke jantung

Tidak menunjukkan adanya tempat mendengar denyut jantung.


Pembuluh darah vena yang ukurannya besar adalah vena kava dan vena pulmonalis.

Cabang dari vena disebut venolus/ venula yang selanjutnya menjadi kapiler.

c. Kapiler

Disebut juga pembuluh rambut

Terdiri dari sel-sel endotel

Diameter kira-kira 0,008 mm

Fungsi kapiler:

Alat penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena

Tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara darah dan cairan jaringan

Mengambil hasil-hasil dari kelenjar

Menyerap zat makanan yang terdapat di usus

Menyaring darah yang terdapat di ginjal

Semua pembuluh darah kecuali kapiler terdiri atas tiga lapisan yaitu :

a. Tunika intima/ interna, lapisan dalam yang mempunyai lapisan endotel dan berhubungan dgn

darah.

b. Tunika media, lapisan tengah, terdiri dari jaringan otot, sifatnya elastis dan termasuk otot polos.
c. Tunika adventisia/ eksterna, lapisan luar, terdiri dari jaringan ikat yang berguna menguatkan

dinding arteri
Perbedaan pembuluh balik/ vena dan pembuluh nadi/ arteri

Yang dibedakan Vena Arteri

Tempat Dekat permukaan tubuh, Agak ke dalam,

tampak kebiru-biruan tersembunyi

Dinding pembuluh Tipis, tidak elastis Tebal, kuat dan elastis

Aliran darah Menuju ke jantung Dari jantung

denyut Tidak terasa Denyut terasa

Hanya di satu tempat


katup Di sepanjang pembuluh
dekat jantung

Tidak memancar, hanya


Jika terluka Darah memancar ke luar.
menetes

Fungsi sirkulasi

a. Arteri

Mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan, untuk ini arteri mempunyai dinding

yang tebal dan kuat krn darah mengalir dengan cepat pada arteri.

b. Arteriola
Cabang kecil dari arteri. berfungsi sebagai kendali darah yang dikeluarkan ke dalam kapiler.

Arteriol mempunyai dinding otot yang kuat, mampu menutup arteriol dan melakukan dilatasi

beberapa kali lipat

c. Kapiler

Untuk pertukaran cairan, zat makanan elektrolit, hormon dan bahan lainnya antara darah

dan cairan interstisial.

d. Venula

Mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap, bergabung menjadi vena yang semakin

besar

e. Vena

Saluran penampung dan pengangkut darah dari jaringan kembali ke jantung, karena tekanan

pada sistem vena sangat rendah.

8.2 DARAH

Darah adalah Suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah, yang

warnanya merah (warna tergantung kadar O2 dan CO2). Karakteristik darah:

Volume darah: 7 10% BB (5 Lt pada Dewasa Normal)


Komponen darah: Eritrosit, Leukosit, Trombosit 40-45% Volume darah; Tersuspensi dalam

plasma darah

PH darah : 7,37 7,45

Temp : 38 c

Viskositas lebih kental dari air dgn BJ 1,041 1,067

Fungsi Darah

Sebagai alat angkut

Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dgn perantaraan leukosit dan

antibodi

Menyebarkan panas ke seluruh tubuh

Bagian-bagian darah

a. Sel-sel darah

Eritrosit (sel darah merah)

Leukosit (sel darah putih)

Trombosit (sel pembeku darah).

b. Plasma darah (cairan darah)

RITROSIT
Berbentuk cakram bikonkaf, tidak berinti, dalam 1 mm3 terdapat 5 juta buah sel darah merah.

Membrannya sangat tipis sehingga sangat mudah dilewati gas seperti O2 dan CO2. Eritrosit

Tersusun terutama oleh Hemoglobin (95%)

Produksi Eritrosit (Eritropoesis): di sumsum tulang dan memerlukan besi, Vit B12, asam

folat, piridoksin (B6). Dipengaruhi oleh O2 dalam Jaringan Masa hidup: 120 hari. Eritrosit tua

dihancurkan di sistem Retikuloendotelial (hati dan Limpa). Pemecahan Hb menghasilakan

Bilirubin dan Besi. Besi berikatan dengan Protein (Transferin) dan diolah kembali menjadi Hb

baru

Fungsi eritrosit adalah Transport O2, Sistem Buffer (Berikatan dengan Ion H).

EUKOSIT

Berfungsi untuk melindungi tubuh dari invasi bakteri atau benda asing. Mempunyai inti,

Ukurannya besar dan kemampuannya mengikat warna

dalam 1 mm3 terdapat 6000 9000 sel

Ada 5 jenis leukosit :

1) Neutrofil

Neutrofil mempunyai banyak lobus dihubungkan filamen tipis material inti dinamakan leukosit

Polimorfonuklear (PMN), granula berwarna ungu pucat Neutrofil muncul pada 1 jam pertama

awitan reaksi peradangan dan berumur pendek (Infeksi Akut)

2) Basofil
Basofil adalah leukosit granula berwarna biru, menyerap pewarna yang bersifat basa

3) Eosinofil

Eosinofil adalah leukosit Granula berwarna merah terang, menyerap pewarna yang bersifat asam

(eosin)

4) Limfosit

Limposit B dan T dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe

Limfosit T fungsinya membunuh sel secara langsung dengan mengeluarkan limfokin

Limfosit B menghasilkan antibodi

5) Monosit

Monosit diproduksi sumsum tulang, merupakan Leukosit terbesar dan berumur panjang (Infeksi

kronis) sehingga dapat berubah menjadi histiosit jaringan seperti : sel kuffer di hati, makrofag

peritoneal, makrofag alveolar dll.

ROMBOSIT

Diproduksi oleh sumsum tulang menjadi megakariosit, tergantung adanya trombopoetin.

Berukuran 2 4 um, bentuk tidak teratur, tidak punya inti, jumlahnya selalu berubah sekitar

150.000 450.000 per mm3 darah. Berperan untuk mengontrol perdarahan.

Arteri,
mentranspor darah dibawah tekanan tinggi ke jaringan. Membawa darah meninggalkan
jantung. Arteri mempunyai dinding yang tebal dan kuat karena darah mengalir dengan
cepat pada arteri. Semua dinding arteri tersusun dari tiga lapisan; adventisia terluar
terdiri dari jaringan ikat fibrosa; media tengah terdiri dari otot polos dan/atau serabut
elastic; dab intima dalam, suatu tuba tipis yanh terbentuk dari sel-sel endothelial. Jenis-
jenis arteri :

Arteri elastic, arteri terbesar pada jantungmeiliki dinding yang tersusun terutama dari
jaringan elastic
Arteri muscular, arteri elastic bercabang menjadi arteri muscular berukuran sedang dan
memiliki serabut otot polos pada dindingnya untuk merespon stimulus saraf. Arteri ini
disebut arteri penyebar (penghantar).
Arteri kecil, tersusun dari otot dan serabut elastic dalam jumlah yang beragam. Serabut ini
menahan aliran pulsatil darah menjadi aliran yang terang.
Arteriol, yang merupakan arteri kecil dengan lumen sempit dan dinding muscular tebal,
membawa darah ke jaringan kapilar. Mengubah aliran darah ke kapilar sebagai respon
terhadap kebutuhan jaringan. Arteri ini disebut arteri tahanan karena di bawah pengaruh
saraf simpatis, pembuluh ini menyediakan sisi tahanan utama untuk meningkatkan tekanan
darah.
2.4.2 Kapilar
Saluran mikroskopik untuk pertukaran nutrient dan zat sisa diantarra darah dan
jaringan. Kapilar menghubungkan arteriol dan venula. Semua jaringan memiliki kapilar,
kecuali kartilago, rambut, kuku, dan kornea mata. Pada sisi kapilar yang berasal dari
satu arteriol, sebuah sfingter prekapilar otot polos mengendalikan aliran darahyang
masuk ke jaringan-jaringan kapilar. Sfingter berkontraksi dan berelaksasi secara
intermiten (vasomotion) dan lebih sering terbuka pada jaringan yang aktif.

2.4.3 Vena
Saluran penampung mengankut darah dari jaringan kembali ke jantung. Oleh karena
tekanan pada system vena sangat rendah, maka dinding vena sangat tipis, tetapi
dinding vena mempunyai otot untuk berkontraksi sehingga darah ekstra dapat
dikendalikan berdasarkan kebutuhan tubuh.

System vena berdinding tipis dan dapat mengembang (distensible). Vena memiliki
katup, yang muncul seperti kelepak dari lapisan terdalamnya, untuk mencegah aliran
balik. System vena berawal dari ujung vena jarring-jaring kapilar dengan venula
postkapilar yang menyatu menjadi Venula, berfunssi mengumpulkan darah dari kapilar
secara bertahap dan bergabung menjadi vena keci, sedang, dan vena besar.

~ system vascular.
Sistem pembuluh darah sebagai tempat mengaliranya darah dari jantung,
menyebar keseluruh jaringan, dan kembali ke jantung. Fungsi utama pembuluh darah
arteri untuk mendistribusikan darah yang kaya oksigen dari jantung keseluruh jaringan.
Fungsi vena adalah mengalirnya darah yang membawa sisa metabolism dan CO2 dari
jaringan kembali ke jantung.
Secara anatomis system vascular terdiri atas system-sistem berikut ini.

1. Sistem distribusi: arteri dan arteriola berfungsi sebagai pentranspor dan penyalur darah ke
semua organ, jantung, dan sel tubuh serta mengatur alirannya ke bagian tubuh yang
membutuhkan.
2. System difusi: pembuluh darah kapiler yang di tandai dengan dinding yang tersusun
sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya proses difusi bahan di dalamnya
seperti karbon dioksida, oksigen, zat gisi, dan sisa metabolism sehingga sel darah dapat
melaluinya.
3. System pengumpul: berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler dan pembuluh limfe
langsung dari system vena yang berfungsi mengalirkan darah kembali ke jantung.sistem
saluran vascular merupakan system tertutup.
Denyut Tekanan dalam Arteri.
Jantung merupakan suatu pompa yang berdenyut, darah memasuki arteri secara
terputus-putus sehingga menyebabkan denyut tekanan di dalam system arteri. Pada
dewasa muda yang normal, denyut tekanan pada puncak sebuah denyut tekanan
sistolik 120 mmHg pada titik terendah, sedangkan tekanan diastolic 80 mmHg.
Perbedaan antar keduanya adalah 40 mmHg, disebut tekanan nadi.
Faktor yang mempengaruhi tekanan nadi antara lain:

1. Pengeluaran isi sekuncup jantung,


2. Percabangan arteri.
~ Peranan Tekanan dan Tahanan Arteri.
Aliran arteri di tentukan oleh beberapa factor berikut ini.
1. Perbedaan tekanan,cenderung mendorong cairan darah untuk mengalir dari satu tempat ke
tempat lain yang mempunyai tekanan yang lebih rendah.
2. Tahanan pembuluh darah, cenderung memberikan hambatan terhadap jalannya aliran
darah.Dinamika aliran darah terjadi bila terdapat perbedaan tekanan antara kedua ujung
pembuluh darah.
~ Pembuluh Darah dan Aliran Arteri.
1. Aliran dalam pembuluh darah: terbukanya katup aorta dan arteri pulmonalis pada fase
sistolik mengakibatkan darah terdorong dari rongga ventrikel jantung sesuai dengan denyut
kontraksi jantung.Semakin jauh dari jantung semakin kecil pulsasi alirannya.
2. Gelombang nadi: kecepatan gelombang nadi lebih tinggi jika dibandingkan dengan
kecepatan aliran darah.Dengan palpasi pada arteri dapat dinilai gelombang nadi untuk
menilai fungsi system kardiovaskular.
3. Frekuensin gelombang nadi (denyut nadi):dalam keadaan normal frekuensi denyut nadi
sama dengan denyut jantung tetapi dalam keadaan sakit terjadi selisih pada frekuensinya.
4. Irama denyut nadi: dinilai teratur atau tidak. Pada respiratori aritmia, irama denyut nadi
tidak teratur.
5. Amplitude: kuat atau lemahnya denyut nadi tergantung pada besarnya isi sekuncup, jumlah
darah yang mengalir selama diastolic, dan elastisitas dinding pembuluh nadi besar.
6. Ketajaman gelombang: pendek atau panjangnya gelombang berhubungan dengan kekuatan
denyut nadi.
~ perbedaan Tekanan Darah pada Pembuluh Darah.
1. Pembuluh darah arteri
2. Tekanan sistolik: tekanan darah tertinggi pada saat jantung dalam keadaan sistolik.
3. Tekanan diastolic: tekanan darah yang terendah pada saat jantung dalam keadaan diastolic.
4. Tekanan nadi: meruapakan selisih antara tekanan sistolik dan tekanan diastolic yang
tergantung pada isi sekuncup dan kapasitas arteri.
5. Tekanan darah rata-rata: tekanan diastolic ditambah sepertiga selisih tekanan sistolik dan
tekanan diastolic.
6. Factor yang mempengaruhi tekanan darah arteri : tekanan darah arteri dipengaruhi oleh
kerja jantung, tekanan perifer, dan jumlah darah yang bersirkulasi.
2.5 Darah
Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan
dibawa dalam matriks cairan (plasma). Komponen-komponen darah meliputi :

1. Plasma darah, cairan bening kekuningan yang unsure pokoknya sama dengan sitoplasma.
Plasma terdiri dari 92% air dan mengandung campuran kompleks zat organic dan
anorganik.
2. Protein plasma mencapai 7% plasma dan merupakan satu-satunya unsu pokok plasma yang
tidak dapat menembus membrane kapilar untuk mencapai sel. Ada tiga jenis protein plasma
yang utama :
Albumin, adalah protein plasma yang terbanyak, sekitar 55-60%, tetapi ukurannya paling
kecil. Albumin disintesis dalam hati dan beratnggung jawab untuk tekanan osmotic koloid
darah.
1. Koloid adalah zat yang bediameter satu nm sampai 100 nm, sedangkan kristaloid adalah zat
yang berdiameter kurang dari 1 nm.
2. Tekanan osmotic koloid (tekanan onkotik di tentukan berdasarkan jumlah partikel koloid
dalam larutan.
Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma.
1. Alfa dan beta globulin di sintesis di hati, dengan fungsi utama sebagai melekul
pembawa lipid, beberapa hormone, berbagai substrat, dan zat penting tubuh lainnya
2. Gamma globulin (immunoglobulin) adalah anti bodi
Fibrinogen membentuk 4% protein plasma, di sintesis di hati dan merupakan komponen
esensial dalam mekanisme pembekuan darah.
1. Plasma juga mengandung nutrien, gas darah, elekrolit, mineral, hormone, vitamin,dan zat-
zat sisa.
Nutrian meliputi asam amino , gula, dan lipid yang di absorbs dari saluran pencernaan.
Gas darah meliputi oksigen, karbondioksida, dan nitrogen.
Elektrolik plasma meliputi ion natrium, kalium, magnesium, klorida, biokarbonat,
fosfat,dan ion sulfat.
2. Elemen pembentukan darah meliputi sel darah merah( eritrosit), sel darah putih ( leukosit)
dan trombosit ( pembekuan darah)
3. Eritrosit
Eritrosit merupakan diskus bikonkaf, bentuknya bulat dengan lekukan pada sentralnya
dan berdiameter 7.65m. eritrosit terbungkus dalam mebran sel dengan permeabilitas
tinggi. Setiap eritrosit mengandung setiap 300 juta melekul hemoglobin sejenis pigmen
pernapasan yang mengikat oksigen.

1. Leukosit
Leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap infasi benda asing termaksud
bakteri dan virus. Sebagian besar aktivitas leukosit berlangsung dala jaringan dan
bukan dalam aliran darah. Leukosit memiliki sifat diapedesis, yaitu kemampuan untuk
menembus pori-pori membrane kapilar dan masuk kedalam jaringan.

Ada lima jenis leukosit dalam sirkulasi darah, yang dibedkan berdasarkan ukuran,
bentuk nucleus, dan ada tidaknya granula sitoplasma, yaitu :

Granulosit, terbagi menjadi neutrofil, eusinofil, dan basofil

Neutrofil, berfungsi menyerang dan menghancurkan bakteri, virus, atau agen penyebab
cidera lainnya.
Eosinofil, berfungsi dalam detoksikasi histamine yang di produksi sel mast dan jaringan
yang cedera saat inflamasi berlangsung
Basofil, berfungsi meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cidera dan juga antikoagulan
heparin, membantu mencegah penggumpalan darah intrafaskular
3. Agranulosit, terbagi menjadi limfosit dan monosit
Limfosit, berasal dari sel-sel batang sum-sum tulang merah tetapi melanjutkan diferensiasi
dan proliferasinya dalam organ lain. Berfungsi dalam reaksi imunologis
Monosit, adalah sel darah terbesar. Monosit sangat fagosetik dan sangat aktif. Sel ini siap
bermigrasi melalui pembuluh darah. Jika monosittelah meninggalkan aliran darah, maka sel
ini menjadi histiosit jaringan (makrofag tetap)
1. Trombosit
Merupakan fragmen sel tanpa nucleus yang berasal dari megakariosit raksasa multi
nucleus dalam sum-sum tulang. Trombosit berfungsi dalam hemostatis (penghentian
pendarahan) dan perbaikan pembuluh darah yang robek.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sistem sirkulasi adalah system pengangkut yang menyalurkan O2 dan berbagai zat
yang di absorbsi dari saluran cerna ke jaringan, serta membawa kembali CO2 keparu
dan hasil metabolisme lainnya ke ginjal.. . Sistem sirkulasi meliputi jantung, pembuluh
darah, dan darah. Ada dua jenis sistem sirkulasi
sirkulasi panjang/besar/sitemik

Peredran darah panjang/besar/sitemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah


yang kaya oksigen dari bilik (ventrikal) kiri jantung lalu diedarkan keseluruh jaringan
tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida dijaringan tubuh. Lalu darah yg kaya
karbondioksid dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung

sirkulasi pendek/kecil/pulmonal

Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal adalah peredran darah yang mengalirkan


darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi kejantung. Darah yag kaya
karbondioksid dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis,di
alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dgn darah yang kaya oksigen yang
selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskular


Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri
jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium yang mengumpulkan darah dan
ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam
satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.

Fungsi sistem kardiovaskuler ( jantung )

memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan dan organ tubuh
yang diperlukan dalam proses metabolisme. Secara normal setiap jaringan dan organ tubuh akan
menerima aliran darah dalam jumlah yang cukup sehingga jaringan dan organ tubuh menerima
nutrisi dengan adekuat. Sistem kardiovaskular yang berfungsi sebagai sistem regulasi melakukan
mekanisme yang bervariasi dalam merespons seluruh aktivitas tubuh. Salah satu contoh adalah
mekanisme meningkatkan suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan
tertentu, darah akan lebih banyak dialirkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak untuk
memelihara sistem sirkulasi organ tersebut.
1. 1. Gambaran Anatomi Sistem Kardiovaskular
Hanya dalam beberapa hari setelah konsepsi sampai kematian, jantung terus-menerus berdetak.
Jantung berkembang sedemikian dini, dan sangat penting seumur hidup. Hal ini karena sistem
sirkulasi adalah sistem transportasi tubuh. Fungsi ini akan berfungsi sebagai sistem vital untuk
mengangkut bahan-bahan yang mutlak dibutuhkan oleh sel-sel tubuh. Sistem sirkulasi teridiri
dari tiga komponen dasar:

a) Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar
dapat mengalir ke jaringan.

b) Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat didistribusikan
ke seluruh tubuh.

c) Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan didistribusikan ke
seluruh tubuh.

1. a. Jantung
1) Letak Jantung

Jantung adalah organ berotot dengan ukuran sekepalan. Jantung terletak di rongga toraks (dada)
sekitar garis tengah antara sternum atau tulang dada di sebelah anterior dan vertebra (tulang
punggung) di sebelah posterior (Sherwood, Lauralee, 2001: 258). Bagian depan dibatasi oleh
sternum dan costae 3,4, dan 5. Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis
median sternum. Jantung terletak di atas diafragma, miring ke depan kiri dan apex cordis berada
paling depan dalam rongga thorax. Apex cordis dapat diraba pada ruang intercostal 4-5 dekat
garis medio-clavicular kiri. Batas cranial jantung dibentuk oleh aorta ascendens, arteri
pulmonalis, dan vena cava superior (Aurum, 2007).

Pada dewasa, rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm, dan lebar 9 cm, dengan berat 300 sakpai 400
gram (Setiadi, 2007: 164).

2) Ruang Jantung

Jantung dibagi menjadi separuh kanan dan kiri, dan memiliki empat bilik (ruang), bilik bagian
atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik-bilik atas, atria (atrium, tunggal) menerima darah
yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik-bilik bawah, ventrikel, yang memompa
darah dari jantung. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum, suatu partisi otot kontinu
yang mencegah pencampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting, karena
separuh kanan jantung menerima dan memompa darah beroksigen rendah sementara sisi kiri
jantung menerima dan memompa darah beroksigen tinggi (Sherwood, Lauralee, 2001: 259-260).

a) Atrium Dextra

Dinding atrium dextra tipis, rata-rata 2 mm. Terletak agak ke depan dibandingkan ventrikel
dextra dan atrium sinistra. Pada bagian antero-superior terdapat lekukan ruang atau kantung
berbentuk daun telinga yang disebut Auricle. Permukaan endokardiumnya tidak sama. Posterior
dan septal licin dan rata. Lateral dan auricle kasar dan tersusun dari serabut-serabut otot yang
berjalan parallel yang disebut Otot Pectinatus. Atrium Dextra merupakan muara dari vena cava.
Vena cava superior bermuara pada didnding supero-posterior. Vena cava inferior bermuara pada
dinding infero-latero-posterior pada muara vena cava inferior ini terdapat lipatan katup
rudimenter yang disebut Katup Eustachii. Pada dinding medial atrium dextra bagian postero-
inferior terdapat Septum Inter-Atrialis

Pada pertengahan septum inter-atrialis terdapat lekukan dangkal berbentuk lonjong yang disebut
Fossa Ovalis, yang mempunyai lipatan tetap di bagian anterior dan disebut Limbus Fossa Ovalis.
Di antara muara vena cava inferior dan katup tricuspidalis terdapat Sinus Coronarius, yang
menampung darah vena dari dinding jantung dan bermuara pada atrium dextra. Pada muara sinus
coronaries terdapat lipatan jaringan ikat rudimenter yang disebut Katup Thebesii. Pada dinding
atrium dextra terdapat nodus sumber listrik jantung, yaitu Nodus Sino-Atrial terletak di pinggir
lateral pertemuan muara vena cava superior dengan auricle, tepat di bawah Sulcus Terminalis.
Nodus Atri-Ventricular terletak pada antero-medial muara sinus coronaries, di bawah katup
tricuspidalis. Fungsi atrium dextra adalah tempat penyimpanan dan penyalur darah dari vena-
vena sirkulasi sistemik ke dalam ventrikel dextra dan kemudian ke paru-paru.

Karena pemisah vena cava dengan dinding atrium hanyalah lipatan katup atau pita otot
rudimenter maka, apabila terjadi peningkatan tekanan atrium dextra akibat bendungan darah di
bagian kanan jantung, akan dikembalikan ke dalam vena sirkulasi sistemik. Sekitar 80% alir
balik vena ke dalam atrium dextra akan mengalir secara pasif ke dalam ventrikel dxtra melalui
katup tricuspidalisalis. 20% sisanya akan mengisi ventrikel dengan kontraksi atrium. Pengisian
secara aktif ini disebut Atrial Kick. Hilangnya atrial kick pada Disaritmia dapat mengurangi
curah ventrikel.

b) Atrium Sinistra

Terletak postero-superior dari ruang jantung lain, sehingga pada foto sinar tembus dada tidak
tampak. Tebal dinding atrium sinistra 3 mm, sedikit lebih tebal dari pada dinding atrium dextra.
Endocardiumnya licin dan otot pectinatus hanya ada pada auricle. Atrium kiri menerima darah
yang sduah dioksigenasi dari 4 vena pumonalis yang bermuara pada dinding postero-superior
atau postero-lateral, masing-masing sepasang vena dextra et sinistra. Antara vena pulmonalis dan
atrium sinistra tidak terdapat katup sejati. Oleh karena itu, perubahan tekanan dalam atrium
sinistra membalik retrograde ke dalam pembuluh darah paru. Peningkatan tekanan atrium sinistra
yang akut akan menyebabkan bendungan pada paru. Darah mengalir dari atrium sinistra ke
ventrikel sinistra melalui katup mitralis.

c) Ventrikel Dextra

Terletak di ruang paling depan di dalam rongga thorax, tepat di bawah manubrium sterni.
Sebagian besar ventrikel kanan berada di kanan depan ventrikel sinistra dan di medial atrium
sinistra. Ventrikel dextra berbentuk bulan sabit atau setengah bulatan, tebal dindingnya 4-5 mm.
Bentuk ventrikel kanan seperti ini guna menghasilkan kontraksi bertekanan rendah yang cukup
untuk mengalirkan darah ke dalam arteria pulmonalis. Sirkulasi pulmonar merupakan sistem
aliran darah bertekanan rendah, dengan resistensi yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah dari
ventrikel dextra, dibandingkan tekanan tinggi sirkulasi sistemik terhadap aliran darah dari
ventrikel kiri. Karena itu beban kerja dari ventrikel kanan jauh lebih ringan daripada ventrikel
kiri. Oleh karena itu, tebal dinding ventrikel dextra hanya sepertiga dari tebal dinding ventrikel
sinistra. Selain itu, bentuk bulan sabit atau setengah bulatan ini juga merupakan akibat dari
tekanan ventrikel sinistra yang lebih besar daripada tekanan di ventrikel dextra. Disamping itu,
secara fungsional, septum lebih berperan pada ventrikel sinistra, sehingga sinkronisasi gerakan
lebih mengikuti gerakan ventrikel sinistra.

Dinding anterior dan inferior ventrikel dextra disusun oleh serabut otot yang disebut Trabeculae
Carnae, yang sering membentuk persilangan satu sama lain. Trabeculae carnae di bagian apical
ventrikel dextra berukuran besar yang disebut Trabeculae Septomarginal (Moderator Band).
Secara fungsional, ventrikel dextra dapat dibagi dalam alur masuk dan alur keluar. Ruang alur
masuk ventrikel dextra (Right Ventricular Inflow Tract) dibatasi oleh katup tricupidalis, trabekel
anterior, dan dinding inferior ventrikel dextra. Alur keluar ventrikel dextra (Right Ventricular
Outflow Tract) berbentuk tabung atau corong, berdinding licin, terletak di bagian superior
ventrikel dextra yang disebut Infundibulum atau Conus Arteriosus. Alur masuk dan keluar
ventrikel dextra dipisahkan oleh Krista Supraventrikularis yang terletak tepat di atas daun
anterior katup tricuspidalis.

Untuk menghadapi tekanan pulmonary yang meningkat secara perlahan-lahan, seperti pada kasus
hipertensi pulmonar progresif, maka sel otot ventrikel dextra mengalami hipertrofi untuk
memperbesar daya pompa agar dapat mengatasi peningkatan resistensi pulmonary, dan dapat
mengosongkan ventrikel. Tetapi pada kasus dimana resistensi pulmonar meningkat secara akut
(seperti pada emboli pulmonary massif) maka kemampuan ventrikel dextra untuk memompa
darah tidak cukup kuat, sehingga seringkali diakhiri dengan kematian.

d) Ventrikel Sinistra
Berbentuk lonjong seperti telur, dimana pada bagian ujungnya mengarah ke antero-inferior kiri
menjadi Apex Cordis. Bagian dasar ventrikel tersebut adalah Annulus Mitralis. Tebal dinding
ventrikel sinistra 2-3x lipat tebal dinding ventrikel dextra, sehingga menempati 75% masa otot
jantung seluruhnya. Tebal ventrikel sinistra saat diastole adalah 8-12 mm. Ventrikel sinistra
harus menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi tahanan sirkulasi sitemik, dan
mempertahankan aliran darah ke jaringan-jaringan perifer. Sehingga keberadaan otot-otot yang
tebal dan bentuknya yang menyerupai lingkaran, mempermudah pembentukan tekanan tinggi
selama ventrikel berkontraksi. Batas dinding medialnya berupa septum interventrikulare yang
memisahkan ventrikel sinistra dengan ventrikel dextra. Rentangan septum ini berbentuk segitiga,
dimana dasar segitiga tersebut adalah pada daerah katup aorta.

Septum interventrikulare terdiri dari 2 bagian yaitu: bagian Muskulare (menempati hampir
seluruh bagian septum) dan bagian Membraneus. Pada dua pertiga dinding septum terdapat
serabut otot Trabeculae Carnae dan sepertiga bagian endocardiumnya licin. Septum
interventrikularis ini membantu memperkuat tekanan yang ditimbulkan oleh seluruh ventrikel
pada saat kontraksi. Pada saat kontraksi, tekanan di ventrikel sinistra meningkat sekitar 5x lebih
tinggi daripada tekanan di ventrikel dextra; bila ada hubungan abnormal antara kedua ventrikel
(seperti pada kasus robeknya septum pasca infark miokardium), maka darah akan mengalir dari
kiri ke kanan melalui robekan tersebut. Akibatnya jumlah aliran darah dari ventrikel kiri melalui
katup aorta ke dalam aorta akan berkurang.

3) Katub-katub Jantung

Katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah searah melalui bilik-bilik jantung
(Aurum, 2007). Setiap katub berespon terhadap perubahan tekanan (Setiadi 2007: 169). Katub-
katub terletak sedemikian rupa, sehingga mereka membuka dan menutup secara pasif karena
perbedaan tekanan, serupa dengan pintu satu arah Sherwood, Lauralee, 2001: 261). Katub
jantung dibagi dalam dua jenis, yaitu katub atrioventrikuler, dan katub semilunar.

a) Katub Atrioventrikuler

Letaknya antara atrium dan ventrikel, maka disebut katub atrioventrikular. Katub yang terletak di
antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah katub disebut katub trukuspid
(Setiadi, 2007: 169). Terdiri dari tiga otot yang tidak sama, yaitu: 1) Anterior, yang merupakan
paling tebal, dan melekat dari daerah Infundibuler ke arah kaudal menuju infero-lateral dinding
ventrikel dextra. 2) Septal, Melekat pada kedua bagian septum muskuler maupun membraneus.
Sering menutupi VSD kecil tipe alur keluar. 3) Posterior, yang merupalan paling kecil, Melekat
pada cincin tricuspidalis pada sisi postero-inferior (Aurum, 2007).

Sedangkan katub yang letaknya di antara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua daun
katub disebut katub mitral (Setiadi, 2007: 169). Terdiri dari dua bagian, yaitu daun katup mitral
anterior dan posterior. Daun katup anterior lebih lebar dan mudah bergerak, melekat seperti tirai
dari basal bentrikel sinistra dan meluas secara diagonal sehingga membagi ruang aliran menjadi
alur masuk dan alur keluar (Aurum, 2007).

b) Katub Semilunar

Disebut semilunar (bulan separuh) karena terdiri dari tiga daun katub, yang masing-masing
mirip dengan kantung mirip bulan separuh (Sherwood, Lauralee, 2007: 262). Katub semilunar
memisahkan ventrikel dengan arteri yang berhubungan. Katub pulmonal terletek pada arteri
pulmonalis, memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katub aorta terletak antara ventrikel
kiri dan aorta. Adanya katub semilunar ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing
ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama systole ventrikel, dan mencegah aliran balik
waktu diastole ventrikel (Setiadi, 2007: 170).

4) Lapisan Jantung

Dinding jantung terutama terdiri dari serat-serat otot jantung yang tersusun secara spiral dan
saling berhubungan melalui diskus interkalatus (Sherwood, Lauralee, 2001: 262). Dinding
jantung terdiri dari tiga lapisan berbeda, yaitu:

a) Perikardium (Epikardium)

Epi berarti di atas, cardia berarti jantung, yang mana bagian ini adalah suatu membran tipis
di bagian luar yang membungkis jantung. Terdiri dari dua lapisan, yaitu (Setiadi, 2007):

Perikarduim fibrosum (viseral), merupakan bagian kantong yang membatasi pergerakan jantung
terikat di bawah sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan pembuluh darah besar merekat
pada sternum melalui ligamentum sternoperikardial.

Perikarduim serosum (parietal), dibagi menjadi dua bagian, yaitu Perikardium parietalis
membatasi perikarduim fibrosum sering disebut epikardium, dan Perikarduim fiseral yang
mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah pergerakan
jantung.

b) Miokardium

Myo berarti otot, merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot jantung, membentuk
sebagian besar dinding jantung. Serat-serat otot ini tersusun secara spiral dan melingkari jantung
(Sherwood, Lauralee, 2001: 262). Lapisan otot ini yang akan menerima darah dari arteri koroner
(Setiadi, 2007: 172).

c) Endokardium
Endo berarti di dalam, adalah lapisan tipis endothelium, suatu jaringan epitel unik yang
melapisi bagian dalam seluruh sistem sirkulasi (Sherwood, Lauralee, 2007: 262).

5) Persarafan Jantung

Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Kecepatan denyut jantung terutama ditentukan
oleh pengaruh otonom pada nodus SA. Jantung dipersarafi oleh kedua divisi sistem saraf
otonom, yang dapat memodifikasi kecepatan (serta kekuatan) kontraksi, walaupun untuk
memulai kontraksi tidak memerlukan stimulasi saraf. Saraf parasimpatis ke jantung, yaitu saraf
vagus, terutama mempersarafi atrium, terutama nodus SA dan AV. Saraf-saraf simpatis jantung
juga mempersarafi atrium, termasuk nodus SA dan AV, serta banyak mempersarafi ventrikel
(Sherwood, Lauralee, 2001: 280).

1. b. Vaskularisasi Jantung( pembuluh darah)


Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah. Secara garis besar peredaran darah
dibedakan menjadi dua, yaitu peredaran darah besar yaitu dari jantung ke seluruh tubuh, kembali
ke jantung (surkulasi sistemik), dan peredaran darah kecil, yaitu dari jantung ke paru-paru,
kembali ke jantung (sirkulasi pulmonal).

1) Arteri

Suplai darah ke miokardium berasal dari dua arteri koroner besar yang berasal dari aorta tepat di
bawah katub aorta. Arteri koroner kiri memperdarahi sebagian besar ventrikel kiri, dan arteri
koroner kanan memperdarahi sebagian besar ventrikel kanan (Setiadi, 2007: 179).

a) Arteri Koroner Kanan

Berjalan ke sisi kanan jantung, pada sulkus atrioventrikuler kanan. Pada dasarnya arteri
koronarian kanan memberi makan pada atrium kanan, ventrikel kanan, dan dinding sebelah
dalam dari ventrikel kiri. Bercabang menjadi Arteri Atrium Anterior Dextra (RAAB = Right
Atrial Anterior Branch) dan Arteri Coronaria Descendens Posterior (PDCA = Posterior
Descending Coronary Artery). RAAB memberikan aliran darah untuk Nodus Sino-Atrial. PDCA
memberikan aliran darah untuk Nodus Atrio-Ventrikular (Aurum, 2007).

b) Arteri Koroner Kiri

Berjalan di belakang arteria pulmonalis sebagai arteri coronaria sinistra utama (LMCA = Left
Main Coronary Artery) sepanjang 1-2 cm. Bercabang menjadi Arteri Circumflexa (LCx = Left
Circumflex Artery) dan Arteri Descendens Anterior Sinistra (LAD = Left Anterior Descendens
Artery). LCx berjalan pada Sulcus Atrio-Ventrcular mengelilingi permukaan posterior jantung.
LAD berjalan pada Sulcus Interventricular sampai ke Apex. Kedua pembuluh darah ini
bercabang-cabang dan memberikan lairan darah diantara kedua sulcus tersebut (Aurum, 2007).

2) Vena

Distrubusi vena koroner sesungguhnya parallel dengan distribusi arteri koroner. Sistem vena
jantung mempunyai tiga bagian, yaitu (Setiadi, 2007: 181):

Vena tabesian, merupakan sistem terkecil yang menyalurkan sebagian darah dari miokardium
atrium kanan dan ventrikel kanan.

Vena kardiaka anterior, mempunyai fungsi yang cukup berarti, mengosongkan sebagian besar isi
vena ventrikel langsung ke atrium kanan.

Sinus koronarius dan cabangnya, merupakan sistem vena yang paling besar dan paling penting,
berfungsi menyalurkan pengembalian darah vena miokard ke dalam atrium kanan melalui
ostinum sinus koronaruis yang bermuara di samping vena kava inferior.

1. c. Darah
1) Pengertian Darah

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkutoksigen yang
diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringantubuh dengan nutrisi,
mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun
yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem
endokrin juga diedarkan melalui darah.. Darahmanusia berwarna merah, antara merah terang
apabila kaya oksigen sampai merah tuaapabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah
disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi
dalam bentuk heme, yangmerupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh
darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantungmenuju paru-paru untuk
melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida danmenyerap oksigen melalui pembuluh
arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantungmelalui vena pulmonalis. Setelah itu darah
dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke
seluruh tubuh melalui saluranhalus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian
kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah
juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati
untuk diuraikanke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

2) Pembagian darah

o Plasma darah 55 %
Unsur ini merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh darah
mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari plasma darah adalah air. Plasma darah
berfungsi untuk mengangkut sarimakanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke
tempat pembuangan. Fungsi lainnya adalah menghasilkan zat kekebalan tubuhterhadap penyakit
atau zat antibodi.

o Sel-sel darah 45 %; terdiri dari:


a) Sel darah merah (eritrosit)

Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti.
Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kirakira 5 juta
dalam 1 mm3 (41/2 juta).warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu
zat yangdisebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak
mengandung oksigen. Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paruparu
untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuhdan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh
untuk dikeluarkan melalui paruparu. Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan
oleh hemoglobin yang telah bersenyawadengan oksigen yang disebut oksihemoglobin (hb +
oksigen 4 hb-oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin
yangnantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan: hb-oksigen hb + oksigen, dan seterusnya.
Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon dioksida hemoglobin (hb +
karbon dioksida hb-karbon dioksida) yangmana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di
paru-paru.

Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah,limpa dan hati. Proses
pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula besar dan berisi
nukleusdan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya
kehilangannukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian akan beredar di
dalam tubuh selama kebih kurang 114 115 hari, setelah itu akanmati. Hemoglobin yang keluar
dari eritrosit yang mati akan terurai menjadidua zat yaitu hematin yang mengandung fe yang
berguna untuk membuateritrosit barudan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam
eritrisityang berguna untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida.
Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 15 gram dalam 100cc darah. Normal hb
wanita 11,5 mg%dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darahmerah memerlukan protein karena
strukturnya terdiri dari asam aminodan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit
seimbang zat besi.

Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang,demikian juga banyaknya
hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini disebut
anemia, yang biasanyadisebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang melisis
eritrosit,dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.

b) Sel darah putih (leukosit)

Bentuk dansifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kitalihat di bawah mikroskop
maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubahdandapat bergerak dengan perantaraan
kaki palsu (pseudopodia),mempunyai bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan
menurutinti selnya, warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 darahkira-kira
6000-9000.

Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuhdanmemakan bibit penyakit / bakteri yang
masuk ke dalam jaringan res (sistemretikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam
limpadankelenjar limfe;sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari
dinding ususmelalui limpa terus ke pembuluh darah.

Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapatdi seluruh jaringan tubuh
manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah
leukosit yang ada di dalam darah akanlebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit
yang biasanyatinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah untuk
mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah leukositdalam darah
melebihi 10000/mm3 disebut leukositosisdankurang dari 6000disebut leukopenia.

c) keping-keping darah (trombosit)

Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya bermacam-
macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih,normal pada orang dewasa 200.000-
300.000/mm3.

Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang dari
normal, maka kalau ada luka darah tidak lekasmembeku sehingga timbul perdarahan yang terus-
menerus. Trombosit lebihdari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang kurang dari
200.000disebut trombositopenia.
Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantuterjadinya peristiwa pembekuan
darah, yaitu ca2+ danf ibrinogen. Fibrinogenmulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. Ketika
kita luka maka darah akankeluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang dinamakan
trombokinase.trombokinasi ini akan bertemu dengan protrombin dengan pertolongan ca2+akan
menjadi trombin. Trombin akan bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus,
bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akanmenahan sel darah, dengan demikian
terjadilah pembekuan. Protrombin di buat didalam hatidan untuk membuatnya diperlukan
vitamin k, dengandemikian vitamin k penting untuk pembekuan darah.

3) Fungsi Darah

a) Sebagai alat pengangkut yaitu:

o Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkankeseluruh jaringan

tubuh.

o Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru- paru.

o Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkandandibagikanke seluruh

jaringan/ alat tubuh.

o Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan

melalui ginjal dan kulit.


b) Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuhdengan
perantaraan leukosit dan antibodi/ zatzat anti racun.

c) Menyebarkan panas keseluruh tubuh


1. 2. Fisiologi Sistem Kardiovaskular

o Sistem Peredaran Darah Manusia


Sistem peredaran darah manusia ada dua yaitu system peredaran darah besar dan system
peredaran darah kecil.

1. Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)


Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung melalui aorta menuju ke
seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ bagian bawah). Melalui arteri darah yang kaya akan
oksigen menuju ke sistem-sistem organ, maka disebut sebagai sistem peredaran sistemik. Dari
sistem organ vena membawa darah kotor menuju ke jantung. Vena yang berasal dari sistem
organ di atas jantung akan masuk ke bilik kanan melalui vena cava inferior, sementara vena yang
berasal dari sistem organ di bawah jantung dibawa oleh vena cava posterior.

Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan ke serambi kanan, selanjutnya akan dipompa
ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis merupakan satu keunikan dalam sistem
peredaran darah manusia karena merupakan satu-satunya arteri yang membawa darah kotor
(darah yang mengandung CO2).

Urutan perjalanan peredaran darah besar : bilik kiri aorta pembuluh nadi pembuluh kapiler
vena cava superior dan vena cava inferior serambi kanan.

1. Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)


Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa arteri pulmonalis dari
serambi kanan menuju ke paru-paru. Dalam paru-paru tepatnya pada alveolus terjadi pertukaran
gas antara O2 dan CO2. Gas O2 masuk melalui sistem respirasi dan CO2 akan dibuang ke luar
tubuh. O2 yang masuk akan diikat oleh darah (dalam bentuk HbO) terjadi di dalam alveolus.
Selanjutnya darah bersih ini akan keluar dari paru-paru melalui vena pulmonalis menuju ke
jantung (bagian bilik kiri). Vena pulmonalis merupakan keunikan yang kedua dalam system
peredaran darah manusia, karena merupakan satu-satunya vena yang membawa darah bersih.

Urutan perjalanan peredaran darah kecil : bilik kanan jantung arteri pulmonalis paru-paru
vena pulmonalis serambi kiri jantung.

1. Pembuluh Limfe (Pembuluh Getah Bening)


Pembuluh limfe kanan; dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan sebelah kanan,
bermuara di pembuluh balik yang letaknya di bawah tulang selangka kanan.

Pembuluh limfe dada; dari bagian lain, bermuara dalam vena di bawah tulang selangka kiri.
Pembuluh limfe adalah bermuaranya pembuluh lemak (pembuluh kil). Peredaran limfe adalah
terbuka, merupakan alat penyaring kuman, karena di kelenjar limfe diproduksi sejenis sel darah
putih yang disebut limfosit untuk imunitas.

Jantung berfungsi untuk memompa darah guna memenuhi kebutuhan metabolisme sel seluruh
tubuh.

1) Struktur Otot Jantung

Otot jantung mirip dengan otot skelet yaitu mempunyai serat otot. Perbedaannya otot jantung
tidak dipengaruhi oleh syaraf somatik, otot jantung bersifat involunter. Kontraksi otot jantung
dipengaruhi oleh adanya pacemaker pada jantung.

2) Metabolisme Otot Jantung

Metabolisme otot jantung tergantung sepenuhnya pada metabolisme aerobik. Otot jantung sangat
banyak mengandung mioglobin yang dapat mengikat oksigen. Karena metabolisme sepenuhnya
adalah aerob, otot jantung tidak pernah mengalami kelelahan.

3) Sistem Konduksi Jantung

Jantung mempunyai system syaraf tersendiri yang menyebabkan terjadinya kontraksi otot
jantung yang disebut system konduksi jantung. Syaraf pusat melalui system syaraf autonom
hanya mempengaruhi irama kontraksi jantung. Syaraf simpatis memacu terjadinya kontraksi
sedangkan syaraf parasimpatis menghamabt kontraksi. System kontraksi jantung terdiri atas :

Nodus Sinoatri alkularis (NSA) terletak pada atrium kanan dan dikenal sebagai pacemaker
karena impuls untuk kontraksi dihasilkan oleh nodus ini.

Nodus Atrioventrikularis (NAV) terletak antara atrium dan ventrikel kanan berperan sebagai
gerbang impuls ke ventrikel.

Bundle His adalah serabut syaraf yang meninggalkan NAV.

Serabut Bundle Kanan Dan Kiri adalah serabut syaraf yang menyebar ke ventrikel terdapat pada
septum interventrikularis.

Serabut Purkinje adalah serabut syaraf yang terdapat pada otot jantung.
4) Kontraksi Dan Irama Jantung

Kontraksi jantung disebut disebut systole sedangkan relaksasi jantung atau pengisian darah pada
jantung disebut diastole. Irama jantung dimulai dari pacemaker (NSA) dengan impuls 60-80
kali/menit. Semua bagian jantung dapat memancarkan impuls tersendiri tetapi dengan frekuensi
yang lebih rendah. Bagian jantung yang memancarkan impuls diluar NSA disebut focus ektopik
yang menimbulkan perubahan irama jantung yang disebut aritmia. Aritmia dapat disebabkan
oleh hipoksia, ketidakseimbangan elektrolit, kafein, nikotin karena hal tersebut dapat
menyebabkan fokus ektopik kontraksi diluar kontraksi dari nodus NSA. Jika terjadi hambatan
aliran impuls dari NSA menuju NAV maka impuls syaraf akan timbul dari nodus NAV dengan
frekuensi yang lebih rendah yaitu sekitar 40-50 kali/menit. Jika ada hambatan pada bundle his
atau serabut bundle kanan dan kiri maka otot jantung akan kontraksi dengan iramanya sendiri
yaitu 20-30 kali/menit. Denyut jantung 20-30 kali/menit tidak dapat mempertahankan
metabolisme otot.

5) Suara Jantung

Suara jantung terjadi akibat proses kontraksi jantung.

Suara jantung 1 (S1) timbul akibat penutupan katup mitral dan trikuspidalis.

Suara jantung 2 (S2) timbul akibat penutupan katup semilunaris aorta dan semilunaris pulmonal.

Suara jantung 3 (S3) terjadi akibat pengisian ventrikel pada fase diastole.

Suara jantung 4 (S4) terjadi akibat kontraksi atrium.

Suara jantung 3 dan 4 terdengar pada jantung anak.

6) Fase Kontraksi Jantung

Pada fase pengisian ventikel dan kontraksi atrium katup mitral dan trikuspidalis terbuka darah
akan mengalir dari atrium menuju ventrikel. Pada fase kontraksi ventrikel isometric ventrikel
mulai kontraksi dan atrium relaksasi, katup mitral dan trikuspidalis tertutup dan katup semilunar
aorta dan pulmonal belum terbuka. Pada fase ejeksi ventikuler, katup semilunar aorta dan
semilunar aorta dan semilunar pulmonal terbuka sehingga darah mengalir dari ventrikel menuju
aorta dan arteri pulmonalis. Pada fase relaksasi isovolumentrik terjadi relaksasi ventrikel dan
katup semilunar aorta dan pulmonal menutup sedangkan katup mitral dan katup trikuspidalis
belum terbuka.

7) Cardiac Output
Cardiac Output adalah volume darah yang dipompa oleh tiap ventrikel per menit. Hal ini
disebabkan oleh kontraksi otot myocardium yang berirama dan sinkron, sehingga darahpun
dipompa masuk ke dalam sirkulasi pulmonary dan sistemik.

Besar cardiac output ini berubah-ubah, tergantung kebutuhan jaringan perifer akan oksigen dan
nutrisi. Karena curah jantung yang dibutuhkan juga tergantung dari besar serta ukuran tubuh,
maka diperlukan suatu indikator fungsi jantung yang lebih akurat, yaitu yang dikenal dengan
sebutan Cardiac Index. Cardiac index ini didapatkan dengan membagi cardiac output dengan
luas permukaan tubuh, dan berkisar antara 2,8-3,6 liter/menit/m2 permukaan tubuh.

Stroke Volume adalah volume darah yang dikeluarkan oleh ventrikel/detik. Sekitar dua per tiga
dari volume darah dalam ventrikel pada akhir diastole (volume akhir diastolic) dikeluarkan
selama sistolik. Jumlah darah yang dikeluarkan tersebut dikenal dengan sebutan Fraksi Ejeksi;
sedangkan volume darah yang tersisa di dalam ventrikel pada akhir sistolik disebut Volume
Akhir Sistolik. Penekanan fungsi ventrikel, menghambat kemampuan ventrikel untuk
mengosongkan diri, dan dengan demikian mengurangi stroke volume dan fraksi ejeksi, dengan
akibat peningkatan volume sisa pada ventrikel.

Cardiac output (CO) tergantung dari hubungan yang terdapat antara dua buah variable, yaitu:
frekuensi jantung dan stroke volume. CO = Frekuensi Jantung x Stroke Volume. Cardiac output
dapat dipertahankan dalam keadaan cukup stabil meskipun ada pada salah satu variable, yaitu
dengan melakukan penyesuaian pada variable yang lain.

Apabila denyut jantung semakin lambat, maka periode relaksasi dari ventrikel diantara denyut
jantung menjadi lebih lama, dengan demikian meningkatkan waktu pengisian ventrikel. Dengan
sendirinya, volume ventrikel lebih besar dan darah yang dapat dikeluarkan per denyut menjadi
lebih banyak. Sebaliknya, kalau stroke volume menurun, maka curah jantung dapat distabilkan
dengan meningkatkan kecepatan denyut jantung. Tentu saja penyesuaian kompensasi ini hanya
dapat mempertahankan curah jantung dalam batas-batas tertentu. Perubahan dan stabilisasi curah
jantung tergantung dari mekanisem yang mengatur kecepatan denyut jantung dan stroke volume.

8) Sirkulasi Jantung

Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik dan
sirkulasi pulmonal. Namun demikian terdapat juga sirkulasi koroner yang juga berperan sangat
penting bagi sirkulasi jantung.

1. Sirkulasi Sistemik
1) Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.

2) Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.


3) Memerlukan tekanan permulaan yang besar.

4) Banyak mengalami tahanan.

5) Kolom hidrostatik panjang.

1. Sirkulasi Pulmonal
1) Hanya mengalirkan darah ke paru.

2) Hanya berfungsi untuk paru-paru.

3) Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.

4) Hanya sedikit mengalami tahanan.

5) Kolom hidrostatiknya pendek.

1. Sirkulasi Koroner
Efisiensi jantung sebagi pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang cukup pada otot
jantung itu sendiri. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen
untk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.

Aliran darah koroner meningkat pada:

o Peningkatan aktifitas

o Jantung berdenyut

o Rangsang sistem saraf simpatis


9) Mekanisme Biofisika Jantung

1. Tekanan Darah
Tekanan darah (blood pressure) adalah tenaga yang diupayakan oleh darah untuk melewati
setiap unit atau daerah dari dinding pembuluh darah. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah
adalah: curah jantung, tahanan pembuluh darah perifer, aliran, dan volume darah.
Bila seseorang mangatakan tekanan darahnya adalah 100 mmHg maka tenaga yang dikeluarkan
oleh darah dapat mendorong merkuri pada tabung setinggi 50 mm.

1. Aliran Darah
Aliran darah pada orang dewasa saat istirahat adalah 5 L/menit, ayang disebut sebagai curah
jantung (cardiac output). Aliran darah melalui pembuluh darah dipengaruhi oleh dua faktor:

o Perbedaan Tekanan ( DP: P1-P2), merupakan penyebab terdorongnya darah melalui

pembuluh.

o Hambatan terhadap aliran darah sepanjang pembuluh, disebut juga sebagai vascular

resistance atau tahanan pembuluh.


Beda tekanan antara dua ujung pembuluh darah menyebabkan darah mengalir dari daerah
bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah, sedangkan resistensi / tahanan menghambat
aliran darah.

Rumus: Q : DP
R

Q : aliran

DP : perbedaan tekanan

R : resistensi

1. Resistensi
Resistensi/tahanan adalah hambatan terhadap aliran darah terhadap suatu pembuluh yang tidak
dapat diukur secara langsung. Resistensi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: diameter pembuluh
darah (terutama arteriol) dan viskositas (kekentalan) darah. Peningkatan diameter pembuluh
darah (vasodilatasi) akan menurunkan tahanan, sedangkan penurunan diameter pembuluh darah
(vasokontriksi) dapat meningkatkan resistensi. Viskositas sebagaian besar dipengaruhi oleh
kadar hematokrit (ht), yaiu prosentase volume darah yang ditempati oleh sel darah merah.
Semakin tinggi viskositas darah, maka semakin meningkat pula resistensi pembuluh darah.

10) Siklus Jantung


Setiap siklus jantung terdiri dari urutan peristiwa listrik dan mekanik yang saling terkait.
Rangsang listrik dihasilkan dari beda potensial ion antar sel yang selanjutnya akan merangsang
otot untuk berkontraksi dan relaksasi. Kelistrikan jantung merupakan hasil dari aktivitas ion-ion
yang melewati membran sel jantung. Aktivitas ion tersebut disebut sebagai potensial aksi.
Mekanisme potensial aksi terdiri dari fase depolarisasi dan repolarisasi:

1. Depolarisasi
Merupakan rangsang listrik yang menimbulkan kontraksi otot. Respon mekanik dari fase
depolarisasi otot jantung adalah adanya sistolik.

1. Repolarisasi
Merupakan fase istirahat/relaksasi otot, respon mekanik depolarisasi otot jantung adalah
diastolik.

Fase Siklus Jantung

a) Mid Diastole

Merupakan fase pengisian lambat ventrikel dimana atrium dan ventrikel dalam keadaan istirahat.
Darah mengalir secara pasif dari atrium ke ventrikel melalui katup atrioventrikuler, pada saat ini
katup semilunaris tertutup dan terdengar sebagai bunyi jantung kedua.

b) Diastole Lanjut

Gelombang depolarisasi menyebar melalui atrium berhenti pada nodus atrioventrikuler (nodus
AV). Otot atrium berkontraksi memberikan 20%-30% pada isi ventrikel.

c) Sistole Awal

Depolarisasi menyebar dari sinus AV menuju miokardium ventrikel. Ventrikel berkontraksi


menyebabkan tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dari tekanan atrium sehingga menyebabkan
katup atrioventrikuler menutup yang terdengar sebagai bunyi jantung satu. Dalam keadaan ini
tekanan dalam aorta dan arteri pulmo tetap lebih besar, sehingga katup semilunar tetap tertutup.
Kontraksi ventrikel ini disebut sebagai kontraksi isovolumetrik.

d) Sistole Lanjut
Tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan pembuluh darah sehingga menyebabkan katup
semilunaris membuka. Setelah katup semilunar terbuka, terjadi ejeksi isi ventrikel kedalam
sirkulasi pulmoner dan sistemik.

e) Diastole Awal

Gelombang repolarisasi menyebar ke ventrikel sehingga ventrikel menjadi relaksasi. Tekanan


ventrikel turun melebihi tekanan atrium sehingga katum AV membuka. Dengan terbukanya
katup AV maka ventrikel akan terisi dengan cepat, 70%-80% pengisian ventrikel terjadi dalam
fase ini

11) Faktor Penentu Kerja Jantung

Jantung sebagai pompa fungsinya dipengaruhi oleh 4 faktor utama yang saling terkait dalam
menentukan isi sekuncup (stroke volume) dan curah jantung (cardiac output) yaitu:

1. Beban awal (pre load)

2. Kontraktilitas

3. Beban akhir (after load)

4. Frekuensi jantung
Curah Jantung

Curah jantung merupakan faktor utama yang harus diperhitungkan dalam sirkulasi, karena curah
jantung mempunyai peranan penting dalam transportasi darah yang memasok berbagai nutrisi.
Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel selama satu menit. Nilai
normal pada orang dewasa adalah 5 L/mnt.

Isi Sekuncup (curah sekuncup)

Isi sekuncup merupakan jumlah darah yang dipompakan keluar dari masing-masing venrikel
setiap jantung berdenyut. Isi sekuncup tergantung dari tiga variabel: beban awal, kontraktilitas,
dan beban akhir.

Beban Awal

Beban awal adalah derajat peregangan serabut miokardium pada akhir pengisian ventrikel. Hal
ini sesuai dengan Hukum Starling: peregangan serabut miokardium selama diastole melalui
peningkatan volume akhir diastole akan meningkatkan kekuatan kontraksi pada saat sistolik.
Sebagai contoh karet yang diregangkan maksimal akan menambah kekuatan jepretan saat
dilepaskan.

Dengan kata lain beban awal adalah kemampuan ventrikel meregang maksimal saat diastolik
sebelum berkontraksi/sistolik.

Faktor penentu beban awal:

o Insufisiensi mitral menurunkan beban awal

o Stensosis mitral menurunkan beban awal

o Volume sirkualsi, peningkatan volume sirkulasi meningkatkan beban awal. Sedangkan

penurunan volume sirkulasi menurunkan beban awal.

o Obat-obatan, obat vasokonstriktor meningkatkan beban awal. Sedangkan obat-obat

vasodilator menurunkan beban awal.


Beban Akhir

Beban akhir adalah besarnya tegangan dinding ventrikel untuk dapat memompakan darah saat
sistolik. Beban akhir menggambarkan besarnya tahanan yang menghambat pengosongan
ventrikel. Beban akhir juga dapat diartikan sebagai suatu beban pada ventrikel kiri untuk
membuka katup semilunar aorta, dan mendorong darah selama kontrakis/sistolik.

Beban akhir dipengaruhi:

o Stenosis aorta meningkatkan beban akhir

o Vasokontriksi perifer meningkatkan beban akhir

o Hipertensi meningkatkan beban akhir

o Polisitemia meningkatkan beban akhir

o Obat-oabatan, vasodilator menurunkan beban akhir, sedangkan vasokonstriktor

meningkatkan beban akhir.


Peningkatan secara drastis beban akhir akan meningkatkan kerja ventrikel, menambah kebutuhan
oksigen dan dapat berakibat kegagalan ventrikel.

Kontraktilitas
Kontraktilitas merupakan kemampuan otot-otot jantung untuk menguncup dan mengembang.
Peningkatan kontraktilitas merupakan hasil dari interaksi protein otot aktin-miosin yang
diaktifkan oleh kalsium. Peningkatan kontraktilitas otot jantung memperbesar curah sekuncup
dengan cara menambah kemampuan ventrikel untuk mengosongkan isinya selama sistolik.

12) Hukum frank Starling

1. Makin besar isi jantung sewaktu diastolik, semakin besar jumlah darah yang dipompakan

ke aorta.

2. dalam batas-batas fisiologis, jantung memompakan ke seluruh tubuh darah yang kembali

ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan di vena.

3. jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit ataupun jumlah darah yang besar

bergantung pada jumlah darah yang mengalir kembali dari vena.

13) Regulasi Tekanan Darah

o Sistem Saraf
Sistem saraf mengontrol tekanan darah dengan mempengaruhi tahanan pembuluh darah perifer.
Dua mekanisme yang dilakukan adalah mempengaruhi distribusi darah dan mempengaruhi
diameter pembuluh darah. Umumnya kontrol sistem saraf terhadap tekanan darah melibatkan:
baroreseptor dan serabut2 aferennya, pusat vasomotor dimedula oblongata serta serabut2
vasomotor dan otot polos pembuluh darah. Kemoreseptor dan pusat kontrol tertinggi diotak juga
mempengaruhi mekanisme kontrol saraf.

Pusat Vasomotor mempengaruhi diameter pembuluh darah dengan mengeluarkan epinefrin


sebagai vasokonstriktor kuat, dan asetilkolin sebagai vasodilator.

Baroresptor, berlokasi pada sinus karotikus dan arkus aorta. Baroresptor dipengaruhi oleh
perubahan tekanan darah pembuluh arteri.

Kemoresptor, berlokasi pada badan karotis dan arkus aorta. Kemoreseptor dipengaruhi oleh
kandungan O2, CO2, atau PH darah.

o Kontrol Kimia
Selain CO2 dan O2, sejumlah kimia darah juga membantu regulasi tekanan darah melalui refleks
kemoreseptor yang akan dibawa ke pusat vasomotor.

Hormon yang mempengaruhi: epinefrin dan norepinefrin, Natriuretik Atrial, ADH, angiotensin
II, NO, dan alkohol.

Dalam kerjanya jantung mempunyai tiga periode :


Periode kontriksi (periode sistole). Suatu keadaan ketika jantung bagian ventrikel dalam keadaan
menguncup.Katup bikus dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup valvula semilunaris aorta dan
valvula semilunaris arteri pulmonalis terbuka, sehingga darah dari ventrikel dekstra mengalir ke arteri
pulmonalis masuk ke paru-paru kiri dan kanan.Sedangkan darah dari ventrikel sinistra mengalir ke
aorta kemudian di edarkan ke seluruh tubuh.
Periode dilatasi (periode dilatasi). Seatu keadaan ketika jantung mengenbang.Katup bikus dan
trikuspidalis terbuka, sehingga darah dari atrium sinistra masuk ventrikel sinistra dan darah dari
atrium dekstra masuk ke ventrikel dekstra.Selanjutnya darah yang ada di paru-paru kiri dan kanan
melalui vena pulmonalis masuk ke atrium sinistra dan darah dari seluruh tubuhmelalui vena kava
masuk ke atrium dekstra.
Periode istirahat, yaitu waktu antara periode konstriksi dan dilatasi ketika jantung berhenti kira-
kira 1/10 detik. Pada waktu kita beristirahatjantung akan menguncup sebanyak 70-80 kali/menit. Pada
tiap-tiap kontrksi jantung akan memindahkan darah ke aorta sebanyak 60-70 cc
Kalau kita bekerja maka jantung akan lebih cepat berkonstriksi sehingga darah lebih banyak
dialirkan ke seluruh tubuh. Kerja jaunting dapat diketahui dengan jalan memeriksa perjalanan darah
dalam arteri. Oleh karena dinding arteri akan mengembang jika ke dalamnya mengalir gelombang
darah. Gelombang darah ini menimbulkan denyutan pada arteri.Sesuai dengan kuncupnya jantuk
disebut denyut nadi.Baik buruknya dan teratur tidaknya denyut nadi bergantung dari kembang-
kempisnya jantung.
2. Sifat Jantung
Otot jantung mempunyai ciri-ciri yang khas. Kemampuan berkontraksi otot jantung sewaktu
sistole maupun diastole tidak bergantung pada rangsangan saraf. Kondutivitas (daya hantar)
konstriksi melalui setiap serabut otot jantung secara halus sekali dan sangan jelas dalam berkas his.
Ritme dan kekuatan gelombang yang dimiliki otot jantung secara otomatis dengan tidak bergantung
pada rangsangan saraf.
3. Denyut Arteri
Denyut nadi merupakan suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah dipompakan
keluar jantung. Denyut ini dapat diraba pada arteri radialis dan arteri dorsalis pedis yang merupakan
gelombang tekanan yang dialihkan dari aorta ke arteri yang merambat lebih cepat. Kacepatan denyut
jantung dalam keadaan sehat dipengaruhi oleh pekerjaan, makanan, emosi, cara hidup dam umur.
4. Daya Pompa Jantung
Dalam keadaan istirahat janrung beredar 70 kali/menit. Pada waktu banyak pergerakan,
kecepatan jantung bisa dicapai 150 kali/menit dengan daya pompa 20-25 liter/menit.
Setipa menit jumlah volume darah yang tepat sama sekali dialirkan dari vena ke jantung.
Apabila pengembalian dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal mengimbanginya dengan daya
pompa jantung maka vena-vena dekat jantung jadi membengkak berisi darah sehingga tekanan
dalam vena naik dalam jangka waktu lama, bisa menjadi edema.
B. ANATOMI JANTUNG MANUSIA
1.Ruang Jantung
Terbagi atas 4 ruang:
a. Atrium kanan dan Atrium kiri yang dipisahkan oleh septum Intratrial
b. Ventrikel kanan dan Ventricel kiri yang dipisahkan oleh septum Intervertikular.
Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava superior (kepala dan tubuh
bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan
impuls yang menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang
terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel
kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke
ventrikel kanan.
Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen sebagai kontrak atrium kanan. Katup paru menuju ke
arteri paru tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh,
mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan, menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka.
Penutupan katup trikuspid mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup
paru memungkinkan darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru.
Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru. Sebagai kontraksi dipicu
oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri.
Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai kontrak atrium kiri. Darah melewati
katup mitral ke ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi
ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh,
mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka.
Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan pembukaan katup aorta
memungkinkan darah mengalir ke aorta dan mengalir ke seluruh tubuh.
2. Katup jantung
Terdiri dari :
a. Katup Trikuspid

Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka, maka
darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah
kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel.
Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
b. Katup Pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui trunkus
pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan
berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup
pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup
bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju
arteri pulmonalis.
c. Katup Bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri..Seperti
katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel.Katup bikuspid terdiri dari dua
daun katup.
d. Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan membuka
pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup
akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam
ventrikel kiri.
3. Pembulu darah dalam jantung
Arteri Koroner
Karena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung yang terus menerus kontrak dan
rileks, ia harus memiliki pasokan oksigen yang konstan dan nutrisi. Arteri koroner adalah jaringan
pembuluh darah yang membawa oksigen dan darah kaya nutrisi ke jaringan otot jantung.
Darah meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang arteri utama tubuh. Dua arteri koroner,
disebut sebagai Kiri dan kanan arteri koroner, muncul dari awalaorta, di dekat bagian atas
jantung.
Vena kava superior
Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah de-
oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala dan tubuh bagian atas umpan ke v. kava superior,
yang bermuara di atrium kanan jantung.
Vena Kava Inferior
Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah de-
oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki dan umpan dada rendah ke v. kava inferior, yang
bermuara di atrium kanan jantung.
Vena Pulmonalis
Vena paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang kaya dari paru ke atrium kiri.
Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua urat membawa darah de-oksigen. Hal ini lebih
tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena yang membawa darah ke jantung.
Aorta
Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah kira-kira diameter ibu jari Anda.
kapal ini membawa darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri ke berbagai bagian tubuh.
Arteri Pulmonalis
Arteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari ventrikel kanan ke paru-paru.
Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua arteri membawa darah yang kaya oksigen. Hal ini
lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh arteri yang membawa darah dari jantung.
3.Siklus Jantung
Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan relaksasi (diastole) jantung
sampai akhir sistole dan diastole berikutnya.Kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan
volume darah dalam jantung dan pembuluh utama yang mengatur pembukaan dan penutupan katup
jantung serta aliran darah yang melalui ruang-ruang dan masuk ke arteri.
4.Bunyi Jantung
S1 (lub) terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pada dinding ventrikel & arteri; dimulai pada
awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium.
S2 (dup) terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/ diastol ventrikel akibat
tekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta & arteri pulmonal.
S3
disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel secara tiba-tiba pada saat
pembukaan AV, pada akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar pada anak dengan dinding
toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.
S4
terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yang ditimbulkan oleh kontraksi atrium. Jarang terjadi
pada individu normal.
Murmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar yang berkaitan dengan turbulensi
aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek pada katup seperti penyempitan (stenosis) yang
menghambat aliran darah ke depan, atau katup yang tidak sesuai yang memungkinkan aliran balik
darah.
6.Frekuensi Jantung
Frekuensi jantung normal berkisar antara 60 samapi 100 denyut per menit, dengan rata-rata denyutan
75 kali per menit. Dengan kecepatan seperti itu, siklus jantung berlangsung selama 0,8 detik: sistole
0,5 detik, dan diastole 0,3 detik.
Takikardia adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100 denyut per menit.
Bradikardia ditujukan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60 denyut per menit
Pengaturan Frekuensi Jantung
Impuls eferen menjalar ke jantung melalui saraf simpatis dan parasimpatis susunan saraf
otonom.Pusat refleks kardioakselerator adalah sekelompok neuron dalam medulla oblongata.Efek
impuls neuron ini adalah untuk meningkatkan frekuensi jantung.Impuls ini menjalar melalui serabut
simpatis dalam saraf jantung menuju jantung.Ujung serabut saraf mensekresi neropineprin, yang
meningkatkan frekuensi pengeluaran impuls dari nodus S-A, mengurangi waktu hantaran melalui
nodus A-V dan sistem Purkinje, dan meningkatkan eksitabilitas keseluruhan jantung.Pusat refleks
kardioinhibitor juga terdapat dalam medulla oblongata.Efek impuls dari neuron ini adalah untuk
mengurangi frekuensi jantung.Impuls ini menjalar melalui serabut parasimpatis dalam saraf
vagus.Ujung serabut saraf mensekresi asetilkolin, yang mengurangi frekuensi pengeluaran impuls dari
nodus S-A dan memperpanjang waktu hantaran melalui nodus V-A.Frekuensi jantung dalam kurun
waktu tertentu ditentukan melalui keseimbangan impuls akselerator dan inhibitor dari saraf simpatis
dan parasimpatis.Impuls aferen (sensorik) yang menuju pusat kendali jantung berasal dari reseptor,
yang terletak di berbagai bagian dalam sistem kardiovaskular.Presoreseptor dalam arteri karotis dan
aorta sensitive terhadap perubahan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah akan mengakibatkan
suatu refleks yang memperlambat frekuensi jantung.
Penurunan tekanan darah akan mengakibatkan suatu refleks yang menstimulasi frekuensi jantung
yang menjalar melalui pusat medular. Proreseptor dalam vena cava sensitif terhadap penurunan
tekanan darah. Jika tekanan darah menurun, akan terjadi suatu refleks peningkatan frekuensi jantung
untuk mempertahankan tekanan darah. Pengaruh lain pada frekuensi jantung : Frekuensi jantung
dipengaruhi oleh stimulasi pada hampir semua saraf kutan, seperti reseptor untuk nyeri, panas,
dingin, dan sentuhan, atau oleh input emosional dari sistem saraf pusat. Fungsi jantung normal
bergantung pada keseimbangan elektrolit seperti kalsium, kalium, dan natrium yang mempengaruhi
frekuensi jantung jika kadarnya meningkat atau berkurang.
7.Curah Jantung
Curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per menit.Curah
jantung terkadang disebut volume jantung per menit.Volumenya kurang lebih 5 L per menit pada laki-
laki berukuran rata-rata dan kurang 20 % pada perempuan.
Perhitungan curah jantung
(Curah jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup)
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi curah jantung
1. Aktivitas berat memperbesar curah jantung sampai 25 L per menit, pada atlit yang sedang berlatih
mencapai 35 L per menit. Cadangan jantung adalah kemampuan jantung untuk memperbesar
curahnya.
2. Aliran balik vena ke jantung. Jantung mampu menyesuaikan output dengan input-nya berdasarkan
alasan berikut :
a. Peningkatan aliran balik vena akan meningkatkan volume akhir diastolic.
b. Peningkatan volume diastolic akhir, akan mengembangkan serabut miokardial ventrikel
c. Semakin banyak serabut otot jantung yang mengembang pada permulaan konstraksi (dalam
batasan fisiologis), semakin banyak isi ventrikel, sehingga daya konstraksi semakin besar. Hal ini
disebut hukum Frank-Starling tentang jantung.
D.FUNGSI JANTUNG
Fungsi Jantung adalah mengepam darah keparu-paru dimana darah itu memperolehi ioksigen
dan seterusnya dialirkan ke seluruh badan.Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke
seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung
melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh
tubuh dan memompanya ke dalam paruparu, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang
karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan
memompanya ke jaringan di seluruh tubuh. Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur
dan terisi darah (disebut diastol); selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari
ruang jantung (disebut sistol).Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan
kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.Darah yang kehabisan oksigen
dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena
kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah
ke dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke
dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru.
E.CARA KERJA JANTUNG
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut
diastol).Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut
sistol).Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung
banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena
kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah
ke dalam bilik kanan. Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler)
yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida
yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena
pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan
atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi mengalirkan darah ke seluruh
tubuh. Jenis-jenis yang paling penting, arteri dan vena, juga disebut demikian karena mereka
membawa darah keluar atau masuk ke jantung. Kerja pembuluh darah membantu jantung tuk
mengedarkan sel darah merah atau eritrosit ke seluruh tubuh.dan mengedarkan sarimakanan,
oksigen dan membawa keluar karbon dioksida.
Diagram sederhana sistem arteri pada tubuh manusia
1. Pembuluh nadi (arteri)
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah
dari jantung.. Tujuannya adalah sistemik tubuh, kecuali a.pulmonalis yang
membawa darah menuju paru untuk dibersihkan dan mengikat oksigen. Arteri
terbesar yang ada dalam tubuh
adalah aorta, yang keluar langsung
dari ventrikel kiri jantung.
Potongan pada pembuluh nadi
Penggambaran
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi. Tekanan darah
biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung
mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah
saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan
tensimeter atau sfigmomanometer.

Anatomi dinding pembuluh nadi.


Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan
selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan
terdalam adalah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada
lumen.

Jenis pembuluh nadi :


Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada
tubuh:
a. Arteri pulmonaris
Membawa darah - yang kotor mengandung banyak karbondioksida
sehingga warnanya kebiru-biruan dari bilik kanan ke paru-paru.
Di paru-paru karbondioksida tersebut akan ditukar dengan oksigen
sehingga darah yang kotor menjadi segar kaya oksigen berwarna
merah cerah- kembali ke jantung melalu vena pulmonalis menuju
atrium kiri, yang kemudian akan masuk ke dalam ventrikel kiri. Jadi
arteri pulmonalis ini membawa darah ke paru dalam rangka difusi
respirasi, bukan untuk menghidupi paru.
b. Arteri sistemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat
nutrisi dan gas ditukarkan.
c. Aorta
membawa darah yang dipompa oleh ventrikel kiri ke seluruh tubuh. Darah yang dialirkan arteri
adalah darah segar kaya oksigen. Aorta kemudian akan bercabang-cabang untuk
mendarahi/menghidupi: jantung (a koronarius), otak (a karotis), ekstremitas atas (a subklavia
kanan dan kiri), paru (a bronkialis), hepar (a hepatika), ginjal (a renalis), usus dan peritonium ( a
mesenterika), vertebra (a vertebralis), ekstremitas bawah (a femoralis), genitourinaria, dan
berbagai cabang lainnya.

Ciri-ciri
Aorta adalah arteri elastis, oleh karenanya maka dapat mengembang. Apabila ventrikel kiri
berkontraksi untuk memaksa darah mengalir ke aorta, aorta mengembang. Regangan ini
memberikan energi potensial yang akan membantu mempertahankan tekanan darah sewaktu
diastole, karena saat itu, aorta akan berkontraksi secara pasif.
d. Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
e. Pembuluh kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang
menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan
cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel
tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang
pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan
berdinding tipis.
2. Pembuluh balik (vena)
Pembuluh darah balik pada manusia
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh
yang membawa darah menuju jantung. Darahnya
banyak mengandung karbon dioksida.
Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan
tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis
dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya
tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup
sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar
darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya
katup tersebut, aliran darah tetap mengalir
menuju jantung.
Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi
merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik
bermuara menjadi satu pembuluh darah balik
besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini
masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah
terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah
mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru.
Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya
oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena
banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.
a. Vena cava
#3 adalah Vena Cava Superior.
#11 adalah Vena Cava Inferior.
Vena Cava adalah vena utama dalam tubuh yang membawa darah yang
banyak mengandung karbondioksida dari kepala dan anggota tubuh
bawah ke serambi kanan. Darah ini mengandung CO2 karena darah
yang dikandung merupakan darah yang telah melewati sistem oksidasi
(pembakaran).
Vena cava terdiri dari 2 bagian yaitu :
Vena Cava Inferior
Vena cava inferior (pembuluh balik besar bawah) adalah pembuluh
darah yang menerima darah dari badan dan kedua kaki. Darah yang
dibawa oleh pembuluh darah jenis ini mengandung banyak CO2.
Vena Cava Superior.
Vena Cava Superior (pembuluh balik besar atas) adalah pembuluh darah yang menerima darah dari
kepala dan kedua tangan. Darah yang dibawa oleh pembuluh darah ini juga mengandung banyak
CO2.
b. Vena pulmonalis
Satu-satunya vena yang tidak mengandung
karbon dioksida.Vena pulmonalis, dibagi
menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang
membawa darah bersih dari kedua paru-paru
ke atrium kiri.
*kecuali arteri
pulmonali **kecuali vena pulmonalis

c. Kelenjar Limfe
Sistem saluran limfe berhubungan erat dengan
sistem sirkulasi darah. Darah meninggalkan jantung
melalui arteri dan dikembalikan melalui vena.
Sebagian cairan yang meninggalkan sirkulasi
dikembalikan melalui saluran limfe, yang merembes
dalam ruang-ruang jaringan.
Hampir seluruh jaringan tubuh mempunyai saluran
limfatik yang mengalirkan kelebihan cairan secara
langsung dari ruang interstisial. Beberapa
pengecualian antara lain bagian permukaan kulit,
sistem saraf pusat, bagian dalam dari saraf perifer,
endomisium otot, dan tulang.

Susunan
Limfe mirip dengan plasma tetapi dengan kadar
protein yang lebih kecil. Kelenjar-kelenjar limfe
menambahkan limfosit pada limfe sehingga jumlah
sel itu sangat besar di dalam saluran limfe. Di dalam
limfe tidak terdapat sel lain. Limfe dalam salurannya
digerakkan oleh kontraksi otot di sekitarnya dan
dalam beberapa saluran limfe yang gerakannya
besar itu dibantu oleh katup.

Pembuluh limfe
Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil,
tetapi memiliki lebih banyak katup sehingga
pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian
petasan. Pembuluh limfe yang terkecil atau kapiler
limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri
hanya atas selapis endotelium. Pembuluh limfe
bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai rongga-rongga limfe di dalam
jaringan berbagai organ. Sejenis pembuluh limfe khusus, disebut lacteal (khilus) dijumpai dalam vili
usus kecil.

Kelenjar limfe atau limfonodi


Limfonodi berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang
dan terdapat di sepanjang pembuluh limfe. Kerjanya sebagai
penyaring dan dijumpai di tempat-tempat terbentuknya
limfosit.
Kelompok-
kelompok
utama terdapat
di dalam leher, axial, thorax, abdomen, dan
lipat paha.
Sebuah kelenjar limfe mempunyai
pinggiran cembung dan yang cekung.
Pinggiran yang cekung disebut hilum. Sebuah kelenjar terdiri dari jaringan fibrous, jaringan otot,
dan jaringan kelenjar. Di sebelah luar, jaringan limfe terbungkus oleh kapsul fibrous. Dari sini
keluar tajuk-tajuk dari jaringan otot dan fibrous, yaitu trabekulae, masuk ke dalam kelenjar dan
membentuk sekat-sekat. Ruangan diantaranya berisi jaringan kelenjar, yang mengandung banyak
sel darah putih atau limfosit.
Pembuluh limfe aferen menembus kapsul di pinggiran yang cembung dan menuangkan isinya ke
dalam kelenjar. Bahan ini bercampur dengan benda-benda kecil daripada limfe yang banyak sekali
terdapat di dalam kelenjar dan selanjutnya campuran ini dikumpulkan pembuluh limfe eferen yang
mengeluarkannya melalui hilum. Arteri dan vena juga masuk dan keluar kelenjar melalui hilum.

Saluran limfe
Terdapat dua batang saluran limfe utama, ductus thoracicus dan batang saluran kanan.
Ductus thoracicus mengumpulkan limfe dari semua bagian tubuh, kecuali dari bagian yang
menyalurkan limfenya ke ductus limfe kanan (batang saluran kanan).
Ductus limfe kanan ialah saluran yang jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe dari sebelah
kanan kepala dan leher, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkan isinya ke dalam
vena yang berada di sebelah bawah kanan leher.

Você também pode gostar