Você está na página 1de 3

A.

Sejarah Berdirinya
Aisyiyah sebagai salah satu organisasi ortonom bagi
Wanita Muhammadiyah yang didirikan di Yogyakarta pada 27 Rajab 1335 H
bertepatan dengan 19 Mei 1917 oleh Nyai Ahmad Dahlan. Aisyiyah adalah
sebuah gerakan perempuan Muhammadiyah yang lahir hampir bersamaan
dengan lahirnya organisasi Islam terbesar di Indonesia ini. Dalam kiprahnya
hampir satu abad di Indonesia, saat ini Aisyiyah telah memiliki 33 Pimpinan
Wilayah Aisyiyah (setingkat Propinsi), 370 Pimpinan Daerah Aisyiyah
(setingkat kabupaten), 2332 Pimpinan Cabang Aisyiyah (setingkat
Kecamatan) dan 6924 Pimpinan Ranting Aisyiyah (setingkat Kelurahan).
Embrio berdirinya Aisyiyah telah dimulai sejak diadakannya perkumpulan
Sapa Tresna di tahun 1914, yaitu perkumpulan gadis-gadis terdidik di sekitar
Kauman. Nama Aisyiyah itu terinspirasi dari istri nabi Muhammad, yaitu
Aisyah yang dikenal cerdas dan mumpuni. Harapannya, profil Aisyah juga
menjadi profil orang-orang Aisyiyah.
Selain itu, Aisyiyah juga memiliki amal usaha yang bergerak
diberbagai bidang yaitu : pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial,
ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Amal Usaha dibidang pendidikan
saat ini berjumlah 4560 yang terdiri dari Kelompok Bermain, Pendidikan
Anak Usia Dini, Taman Kanak-Kanak, Tempat Penitipan Anak, Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan lain-lain.
1. Struktur organisasi Pimpinan Cabang Aisyiyah Kecamatan
Tembarak, Kabupaten Temanggung
Ketua :Ibu Fitriyah
Wakil Ketua : Ibu Ratna Unggul Rahayu
Sekretaris : Nur Jannah
Bidang Tabligh : Siti Zurriyah
Bendahara : Suswati
Bag. Sosial : Yuntofah (Merangkap sebagai pimpinan
ekonomi wilayah MKLH)
MKLH : Ngalijah
Kader : Nanik Wahyuningsih
2. Program Kerja:
a. Kegiatan MKLH
Pendidikan tentang tingkat pada majelis HAM dan
kehakiman, pendidikan aisyah kerjasama dengan sekolah -
sekolah
b. Lingkungan hidup
Penyuluhan kesehatan, menata lingkungan hidup,
pemanfaatan lahan (pernah mendapat pohon dalam rangka
penyuluhan 2000 pohon dalam musyawarah daerah
Aisyhah kabupaten Temanggung tahun lalu)
c. Ekonomi ( koperasi) :
1) Simpan pinjam dan jual beli
Semua laba masuk kepada pengurus, sebagai contoh
membuat hasil karya dan catering
d. Sosial
Mengurus anak yatim dengan syarat mondok di pesanteren
Al Mukmin
e. Pengajian tiap ranting menyipkan tentang sesuatu
musyawarah program (TBC) dari cabang disalurkan ke
pengurus ranting. Dari pusat menerima masukan dari para
anggota dan pembinaan dari kantor cabang di dalam
lingkup organisasi aisyah
f. Kegiatan kader
Setiap pertemuan rapat tingkat cabang mengahasilkan :
1) Rapat pimpinan cabang
2) Pengajian akbar
3) Penyantunan anak asuh
4) Pimpinan ranting papda rapat pimpinan cabang, pusat
dan provinsi..
g. Tugas kader :
1) Mengajak berorganisasi
2) Mengaji
3) Musyawarah kader
4) Tabligh / dakwah
h. Reorganisasi pengurus
1) Pergantian pengurus setiap 5 tahun sekali
2) Muktamar / musyawarah
3) Musyawarah regional
4) Sidang akbar sebelum muktamar
5) Musyawarah wilayah
6) Musyawarah daerah
Memilih kepengurusan setiap 5 tahun sekali
Jarak muktamar kemurwil maksimal untuk 6 bulan
pemilihan pengurus
7) Musyawarah kecamatan

3. Problematika dalam organisasi Aisyah :


Tingkat kader
Tidak ada masalah yang terlalu signifikan, seperti jarak dan
cuaca, misalnya pada musim hujan

Você também pode gostar