Você está na página 1de 13

Berikut ini akan adalah jenis alat ukur yang seharusnya digunakan untuk melaksanakan

pengukuran otomotif di sekolah-sekolah menengah kejuruan.

ANEMOMETER adalah alat untuk mengukur besarnya tekanan udara.

AVO METER adalah alat untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan listrik. avo
meter adalah kependekan dari ampere volt ohm meter. Kadang orang menyebut avo
meter dengan multi tester.
BATTERY TESTER adalah alat untuk mengecek tegangan dan arus listrik battery.

BRAKE TESTER merupakan alat untuk mengetes rem.


CALIPER GAGE adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter dengan
ukuran kecil, misalnya diameter lubang katup, diameter dalam rocker arm.
CARBURETOR FLOAT LEVEL GAUGE adalah merupakan alat untuk mengukur
ketinggian pelampung Carburator.
COMPRESSION TESTER digunakan untuk mengukur tekanan kompresi. Karena
tekanan kompresi pada mesin diesel tinggi, maka harus digunakan gauge dengan tekanan
tinggi. Pemasangan pada lubang injector atau glow plug. Alat ini dibedakan menjadi
pengukur tekanan kompresi untuk motor bensin dan pengukur tekanan kompresi motor
diesel. Manometer pada alat ini berfungsi untuk menunjukkan besar tekanan kompresi
silinder ketika dilakukan pengukuran.

CYLINDER BORE GAUGE adalah alat untuk mengukur diameter silinder. konstruksi
alat ini terdiri dari sebuah jam ukur dan pada ujung lain terdapar runcing pengukur
(measuring point). Adapun komponen lain adalah cincin pengganti (replacement washer)
dan batang pengganti (replacement rod). Kedua kompenen ini baik cincin pengganti
maupun batang pengganti tealah memiliki spesifikasi ukuran tertentu. Oleh karana itu,
kejelian dalam memilih spesifikasi ukuran kedua komponen ini sangat membantu dan
mempermudah kita dalam melakukan pengukuran itu sendiri.
Contoh penggunaan cylinder bore gauge adalah dalam pengukuran diameter silinder. Langkah
pertama yang harus dilakukan adalah mengukur diameter silinder dengan jangka sorong (vernier
caliper) untuk mengetahui ukuran dari silinder dan untuk pemilihan spesifikasi cincin pengganti
dan batang pengganti. Selanjutnya, lihat angka di belakang koma jangka sorong apakah lebih
besar atau lebih kecil dari 0,5 mm. Misalnya setelah dilakukan pengukuran hasil akhir
pengukurannya diketahui diameter silinder adalah 52,86 mm, maka pilihan untuk batang
pengganti adalah spesifikasi 50 mm, sedangkan cincin pengganti adalah 3 mm. Bila hasil
pengukuran dengan jangka sorong dalam pengukuran ini adalah 52,22 mm maka alternative
pilihan batang pengganti adalah ukuran 50 mm dan cincin pengganti 2 mm.

Tetapi, bila setelah pemilihan hasil pengukuran pertama dari cincin pengganti 3 mm dan batang
pengganti 50 mm, maka langkah selanjutnya adalah kalibrasi cylinder bore gauge dengan
menggunakan micrometer luar (outside micrometer). Caranya adalah micrometer luar diset pada
ukuran 52,86 mm. Tempatkan batang pengganti dan runcing pengukur ke dalam micrometer luar
tersebut dan dial gauge alat ini diset pada nol ke jarum penunjukannya.
DIAL GAUGE adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan
yang sangat kecil dari bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran.
Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar di atas, terdiri atas jam
ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang
penyangga, penjepit, dan baut penjepit. Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke
angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung
jumlah putaran penunjuk. Ukuran yang dapat dibaca oleh sebuah dial indikator
ditentukan oleh besar garis tengahnya, kemampuan putaran, dan jarak pembagian garis
ukuran. Pada dial indikator jarak garis ukurannya berbeda-beda seperti 0,0005mm,
0,002mm, dan 0,001mm.

Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda
yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan
komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan. Adapun metode pengukuran
yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut: (a) benda kerja yang dipindahkan, dial
indikator tetap pada posisi diam. (b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada
posisi diam. (c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam.

DWELL TESTER merupakan alat untuk mengukur sudut dwell.

FEELER GAUGE digunakan untuk mengukur celah antara permukaan yang rata. Alat ini
dapat mengukur secara teliti dibuat dari pasangan baja keras. Beberapa baja diberi tanda
berapa ketebalannya. Feeler gauge sering juga disebut dengan thicknes gauge. Alat ini
terdiri dari beberapa lembaran baja tipis yang memiliki presisi ukuran sampai 0,01 mm.
Umumnya thicknes gauge memiliki ketebalan antara 0,03 mm sampai 1,00 mm.
FLUID PRESSURE GAUGE merupakan alat untuk mengukur tekanan fluida.
FRONT WHEEL ALIGNER alat untuk melihat kelurusan ban depan.
FUEL LEAK CHECKER merupakan alat untuk memeriksa saluran bahan bakar.
FUEL PUMP TEST BENCH merupakan alat untuk memeriksa pompa bahan bakar.
FUEL PRESSURE GAUGE merupakan alat ubtuk memeriksa tekanan bahan bakar.
HYDRAULIC PRESSURE GAUGE Merupakan alat untuk mengukur tekanan hidrolis.
HYDROMETER berfungsi untuk mengukur berat jenis elektrolit battery. Ketika battery
digunakan untuk starter, lampu, dan sebagainya, terjadi reaksi pengosongan atau baterai
mengeluarkan arus listrik yang menyebabkan asam sulfat (H2So4) sedikit demi sedikit
berubah menjadi H2O. Akibatnya berat jenis turun karena konsentrasi elektrolitnya
berkurang. Untuk mengukur berat jenis baterai, masukkan hidrometer ke dalam sel
baterai, lalu hisaplah elektrolit ke dalam tabung gelas hidrometer sampai pelampung tidak
menyentuh tabung gelas. Bacalah hasil berat jenis elektorlit setinggi mata.
INSIDE MICROMETER yaitu mengukur diameter dalam. misalnya pada silinder, tromol
rem dll. Inside Tingkat ketelitian mikrometer dalam pengukur dua titik adalah sampai
0,01 mm sedangkan mikrometer dalam pengukur tiga titik memiliki tingkat ketelitian
sampai dengan 0,005 mm. Jika diperhatikan, konstruksi mikrometer dalam pengukur dua
titik tampak seperti mikrometer dalam tanpa rangka. Tingkat pengukuran sebuah
mikrometer dalam pengukur dua titik ialah 25 mm. Bila disambungkan dengan alat bantu
tongkat ukuran tertentu dalam dapat diperoleh batas ukur sampai 1500 mm.
MANIFOLT GAUGE merupakan alat untuk memeriksa tekanan vacuum ruang manifold.
MISTAR BAJA digunakan di bengkel untuk panjang, lebar atau tebal suatu benda.
Mistar baja juga bisa dipakai menggantikan straight edge untuk memeriksa kerataan,
misalnya kerataan kepala silindermotor/mobil. Permukaan dan bagian sisi rata mistar baja
terdapat guratan-guratan sebagai sisi ukur. Untuk ukuran metrik : 1 cm dibagi dalam 10
bagian atau 20 bagian yang sama, sedangkanpada ukuran inchi/ dim, 1 inchi dibagi
menjadi 16 atau 32 bagian sehingga berjarak 1/8, 1/16, 1/32. Selain mistar baja, di
bengkel juga sering digunakan mistar gulung untuk mengukur bagian yang cembung,
menyudut, cekung dan benda-benda yang panjang dan tak bisa diukur dengan mistar baja.
NOZZLE TESTER digunakan untuk memeriksa tekanan pembukaan injector dan kondisi
injector/kebocoran setelah injeksi.
OIL PRESSURE GAUGE merupakan alat untuk memeriksa tekanan minyak pelumas.
OUTSIDE MICROMETER merupakan alat untuk mengukur diameter luar, seperti pada
piston, pin, poros engkol, dll. Konstruksi micrometer luar secara umum sama, tetapi
untuk setiap jenisnya dilengkapi dengan perangkat tambahan yang membantu
menunjukkan tingkat ketelitian pengukuran alatnya. Tingkat ketelitian micrometer luar
bervariasi, yaitu 1/100 mm (0,01 mm) dan 1/1000 mm (0,001 mm).
RADIATOR TESTER Radiator tester merupakan alat untuk memeriksa kebocoran pada
radiator serta tutup radiator.
SCREW PICTH GAUGE merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jarak ulir
baut. Sama seperti feeler gauge, satu set alat ini terdiri dari beberapa bilah dengan bentuk
yang berbeda.
SMOOKE CHECKER merupakan alat untuk mengukur ketebalan/kejenuhan asap
knalpot kendaraan.
SPRING SCALE merupakan alat untuk mengukur massa.
SPRING TESTER merupakan alat untuk memeriksa tingkat kelembaman pegas.
TACHOMETER adalah alat untuk mengukur putaran mesin atau RPM /Rotary Per
Minute.
TIMING LIGHT merupakan alat untuk memeriksa pengapian, Timing lihgt adalah suatu
alat berbentuk lampu sorot yang akan menyala kalau
sensornya mendapat tegangan.
THERMOMETER merupakan alat untuk memeriksa suhu.
TORQUE WRENCH (kunci moment) digunakan untuk mengukur gaya puntir pada baut
dan mur, agar mencapai ketegangan tertentu. Jenis kunci momen yang ada terdiri atas
model deflecting beam (batang jarum), model dial indicator, dan model setting
micrometer. Kunci momen model deflecting beam, menunjukkan besar ukuran momen
kekencangan oleh sebuah batang penunjuk. Batang oenunjuk akan bergerak dan
menunjuk pada skala tertentu seiring dengan besarnya momen pengencangan yang
dilakukan. Pada model lain, momen kekencangan yang diinginkan dapat diatur dengan
cara menyetel ukuran kekencangan (setting micrometer) pada tangkai kunci momen.
Kunci shock dengan ukuran tertentu mengencangkan baut atau mur.
TYRE INFLATOR merupakan alat untuk mengisi dan mengatur tekanan ban.
VACUUM TESTER merupakan alat untuk memeriksa kevacuman.
VERNIER CALIVER digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam dan
mengukur kedalaman. Berdasarkan konstruksinya, jangka sorong dapat dibedakan seperti
jangka sorong universal, jangka sorong dengan ujung yang dapat berputar, jangka sorong
pengukur ketinggian, jangka sorong penukur kedalaman, jangka sorong pengukur jarak
sumbu dll. Tingkat ketelitian jangka sorong yang ada adalah 0,1 mm, 0,05 mm, dan 0,02
mm. Metode pengukuran jangka sorong menggunakan skala utama dan skala vernier
(skala nonius). Skala vernier digunakan untuk mengukur jarak kecil dengan cara mencari
perbedaan antara dua tanda. Metode ini disebut pengukuran vernier. Untuk menentukan
hasil pengukuran tetap harus memperhatikan pembacaan dua skala tersebut. Di bawah ini
gambar skala ukur pada jangka sorong.
About these ads
<a href="http://psa-d.openx.com/w/1.0/rc?cs=4ec6d94f14679&cb=a7iR6YSb7b" ><img
src="http://psa-
d.openx.com/w/1.0/ai?auid=34589&cs=4ec6d94f14679&amp;cb=DtkOGGDMKr" border="0"
alt=""></a>

ALAT UKUR ELEKTRIS DAN ELEKTRONIS

Oleh : DRS. MAHURI Guru SMK Negeri 4 Kota Bengkulu

1. AVO Meter
AVO meter terdiri dari tiga buah alat ukur yang digabungkan menjadi satu unit yaitu :
amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter. Amperemeter digunakan untuk mengukur besar arus
listrik, sedangkan voltmeter untuk mengukur tegangan arus listrik, kalau ohmmeter digunakan
untuk mengukur tahanan penghantar ataupun resistor.

Kegunaan AVOmeter adalah :


a. Pengukuran arus listrik
b. Pengukuran tegangan listrik
c. Pengukuran tahanan resistor

Metoda Pengukuran
- Pemeriksaan dan penyetelan skala no (0) Sebelum menggunakan multi tester, anda harus
memastikan bahwa jarum penunjuk ada di bagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila
tidak, putarkan pointer calibration screw dengan obeng sampai jarum penunjuk berada tepat di
ujung garis kiri
- Pengukuran tegangan DC
Daerah pengukuran tegangan adalah 0 500 volt. Hubungkan test lead warna merah ke terminal
positif dan test lead warna hitam keterminal negatif tester. Posisikan range selector pada salah
satu daerah DCV

Kemudian hubungkan test lead warna merah dengan terminal positif dari sumber arus dan test
lead warna hitam dengan terminsl negatif dari sumber arus, dengan kata lain multi tester
dihubungkan pararel dengan rangkaian.
Contoh :
Range selector dipilih pada 25 DCV, jarum penunjuk akan terbaca 12 V.

- Pengukuran tegangan AC
Daerah pengukuran tegangan adalah 0 1000 volt. Hubungkan test lead dan
posisikan range selector pada salah satu daerah ACV dengan pilihan :

Hubungkan test lead secara parallel dengan rangkaian.


Contoh :
Pembacaan adalah 100 volt AC, sebab range selectornya diset pada 250 ACV

- Pengukuran arus DC
Daerah arus yang dapat diukur adalah 0 20 A
1. Mengukur arus DC dari 0 250 mA
Hubungkan test lead pada terminal tester dan stel selector ke 250 mA DCA.
Hubungkan test lead secara seri pada rangkaian.
Contoh :
Nilai pengukuran adalah 30 mA, sebab selector diset pada 250 mA.
2. Mengukur arus DC dari 0 20 A
Hubungkan test lead pada terminal tester dan stel selector ke 20 A DCA.
Hubungkan test lead secara seri pada rangkaian.
Contoh :
Nilai pengukuran adalah 1 A, sebab selector diset pada 20 A.

- Pengukuran Tahanan
1. Kalibrasi
Sebelum anda mengukur tahanan, pertama anda harus
memutar tombol kalibrasi ohm, dengan ujung test lead
dihubungkan sampai jarum menunjukan angka 0
pada skala ohm.
Kalibrasi ini diperlukan setiap anda merubah range.
2. Pengukuran
Setel selector pada salah satu posisi ohm. Ada beberapa skala untuk
mengukur tahanan. Posisi K untuk 1.000, dengan demikian 10 K berarti 10.000
dan sebagainya.

Contoh : Nilai pengukuran adalah 90 , sebab range selector diset pada X10

2. Timing Light
Timing lihgt adalah suatu alat berbentuk lampu sorot yang akan menyala kalau
sensornya mendapat tegangan.
Alat ini dugunakan untuk memeriksa saat (waktu)
penyalaan busi pada motor bensin. Karena alat ini hanya
menyala (sesaat) pada saat yang bersamaan dengan
menyalanya busi, sehingga posisi torak dan poros
engkol dapat diketahui pada saat busi menyala. Ini yang
disebut timing pada sistem pengapian. Disamping
itu, ada timing light yang dilengkapi dengan pengukur
sudut percepatan pengapian untuk memeriksa kerja dari
vacuum advancer dan centrifugal advancer pada
distributor motor bensin.

3. Dweel Tester dan Tachometer


Dweel tester dan tachometer merupakan dua buah alat yang diasatukan. Penyatuan kedua alat
ukur ini dimaksudkan agar dapat digunakan secara bersamaan untuk mengukur sudut dweel/
sudut cam sistem pengapian menggunakan dweel tester dan untuk mengukur putaran mesin atau
RPM (Rotary Per Minute) menggunakan tachometer.

Cara menggunakan
a. Hubungkan kabel hijau atau merah pada terminal negatif koil dan kabel hitam ke massa
b. Pilih jumlah silinder motor dengan cara menggeser sakelar pemilih pada alat ukur
c. Hidupkan motor pada putaran 1000 rpm
d. Sudut cam dan rpm dapat dibaca langsung pada angka yang ditunjuk jarum alat ukur dengan
cara memindahkan sakelar pemilih ke pengukuran sudut cam atau ke rpm
4. Exhaust Gas Analyzer
Alat ini digunakan untuk mengukur kadar CO (karbon monoksida) pada gas buang motor bensin,
karena unsur CO pada gas buang merupakan bagian yang paling utama untuk diketahui, yang
berhubungan dengan masalah polusi udara (gas beracun). Sebagai tambahan, alat ukur ini juga
seringkali dimanfaatkan untuk mengukur unsur-unsur kimia lainnya yang terkandung dalam gas
buang yaitu : CO2 dan HC untuk mengetahui kesempurnaan pembakaran.
Cara menggunakan
a. Pasangkan pipa pengisap gas buang pada knalpot
b. Pasangkan kedua kabel daya listrik pada baterai
c. Set jarum penunjuk alat ukur pada angka nol
d. Hidupkan motor hingga mencapai temperatur normal
e. Setelah jarum penunjuk pada alat stabil, catatlah angka yang ditunjuk jarum tersebut yang
merupakan penunjukan kadar CO, CO2 dan HC pada gas buang

5. Engine Analyzer
Engine analyzer adalah merupakan kumpulan dari alat-alat ukur kelistrikan otomotif yang
terpasang pada bentuk satu unit yang kompak. Alat-alat ukur yang digabungkan pada engine
analyzer pada umumnya adalah :
a. Engine scope dan alternator scope, yang digunakan
untuk memeriksa kondisi sistem pengapian dan
pengisian dalam bentuk tampilan grafik pada layar
(seperti TV)
b. Amperemeter
c. Voltmeter
d. Ohmmeter
e. Tachometer
f. Dwell tester
g. Exhaust gas analyzer
h. Timing light
Penggunaan engine scope secara singkat adalah sebagai berikut:
1). Hubungkan kabel sensor putaran ke terminal negatif coil
2). Hubungkan kabel sensor tegangan tinggi ke kabel tegangan tinggi dari coil
3). Hubungkan kabel sensor kabel busi nomor 1 ke kabel nomor 1
4). Hubungkan kabel sumber tenaga listrik alat ukur (biasanya ke sumber listrik PLN)
5). Hidupkan engine pada putaran 1000 rpm
6). Tekan sakelar power ke posisi ON, dimana akan kelihatan lampu indikator menyala
7). Tekan tombol pemilih jumlah silinder
8). Tekan tombol bertanda KV (atau 25 KV / 50 KV)
9). Tekan salah satu dari ketiga tombol bertanda stack, parade, atau sumperimpose dan
perhatikan pada layar CRT akan muncul grafik sesuai dengan tombol mana yang dipilih.
Dengan menekan tombol stack maka pada layar CRT akan ditampilkan sejumlah grafik, tujuan
tampilan ini adalah dapat membanding lamanya bunga api dan besarnya sudut cam yang terjadi
antara silinder satu dengan yang lainnya. Menekan tombol parade akan menampilkan grafik
bersusun ke samping, dengan tujuan
untuk mengetahui dan membandingkan tegangan maksimum dan tegangan saat terjadinya bunga
api untuk masing-masing silinder. Menekan tombol superimpose akan menampilkan semua
grafik yang berimpit satu sama lain. Tampilan ini dapat menunjukkan perbedaan grafik secara
menyeluruh antara silinder yang satu dan lainnya tanpa mengetahui silinder mana yang
terganggu.

Penggunaan alternator scope secara singkat adalah sebagai berikut:


1). Hubungkan kedua kabel tegangan pada baterai, kabel merah ke positif dan kabel
hitam ke negatif baterai
2). Hubungkan sensor arus ke kabel yang keluar dari terminal B alternator
3). Hubungkan kabel sumber listrik PLN
4). Hidupkan motor pada putaran 1000 rpm
5). Tekan tombol power hingga lampu power menyala
6). Tekan tombol bertanda alternator
7). Baca grafik output alternator pada layar monitor CRT, dan bandingkan dengan
spesifikasi

6. Tachometer
Tachometer adalah alat untuk mengukur
putaran mesin (RPM) (Rotary Per Minute).
Cara Pemakaian
Persiapan
Pastikan jarum pada posisi 0 jika tidak, set
dengan memutar adjusting screw.
Keluarkan pick-up probe dari bagian
belakang tachometer dan pasang pada
connector.
Set batt/RPM selection switch pada posisi Batt Chk dan periksa apakah jarum
bergerak ke daerah OK. Jika tidak ganti battery. Pengecekan RPM
Set cycle selection knob ke-4.
Set sensitivity pada auto.
Set Batt/RPM selection switch ke posisi RPM.
Hubungkan pick-up probe ke injector holder no. 1
Baca hasil pengukuran.

7. Tune Up Tester
Tune up tester adalah alat yang berfungsi untuk memeriksa breaker point, dwell angle, putaran
mesin (rpm), tegangan battery, sistem pengisian dan kevakuman dari intake manifold.

(1) Saklar
(a) Breaker point.
(b) Dwell.
(c) RPM.
(d) Volt
(2) Saklar seleksi jumlah silinder: 4 Cyl, 6 Cyl, 8 Cyl.
(3) Niple selang vakum dan penyetel damper vakum.
(4) Pengecekan dwell angle dan RPM.
(5) Pengecekan out put.
(6) Meter indicator: RPM, dwell, breaker point dan volt.
(7) L/H lamp led indikator. Lampu indikator putaran rendah (L). Lampu indikator putaran tinggi
(H).
(8) Vakum meter.
(9) Timing light
(10) Kabel klip power battery.
(11) Kabel klip distributor.
(12) Pick up klip distributor.
(13) Adaptor vakum intake manifold.

Cara Penggunaan
Mengukur Breaker Point
i. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hiitam pada (-)
battery atau massa body.
ii. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-)
ignition coil.
iii. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin. iv. Tentukan pemakaian tester dengan
memutar saklar (1) pada posisi breaker point.
v. Pengukuran breaker point dilakukan saat mesin mati tetapi kunci kontak pada posisi ON.
vi. Apabila breaker point pada saat ini dalam keadaan tertutup dan hubungan point tersebut baik,
maka jarum pada posisi strip hijau (OK) di kiri. Sedangkan apabila point tidak baik, maka jarum
berada di luar daerah hijau.
Mengukur Dwell Angle
(1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada (-) battery atau
massa body.
(2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-)
ignition coil.
(3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
(4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
(5) Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi dwell, maka
jarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada skala dwell (6).
Mengukur RPM
(1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hiitam pada (-)
battery atau massa body. 60
(2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor
atau pada (-) ignition coil.
(3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
(4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
(5) Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi rpm, maka
jarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada skala rpm (6).
- Untuk rpm rendah baca skala 0 1600 rpm dan lampu L menyala.
- Untuk rpm lebih tinggi dari 1600 rpm maka lampu H akan menyala dan
bacalah skala 0 8000 rpm.
Mengukur Voltase Output Alternator
(1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hiitam pada (-)
battery atau massa body.
(2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor
atau pada (-) ignition coil.
(3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
(4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
(5) Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi volt,
maka jarum akan bergerak dan baa angka yang tertera pada skala volt (6).
(6) Output alternator = 13 15 volt.
Jangan mempergunakan tune up tester untuk tegangan lebih dari 20 volt.
Mengukur Waktu Pengapian
(1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hiitam pada
(-) battery atau massa body.
(2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor
atau pada (-) ignition coil.
(3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
(4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
(5) Pasangkan kabel (12) pada kabel busi no. 1 dan saklar timing light (9) harus
pada posisi ON dan arahkan pada puli mesin atau penunjuk saat pengapian.
Diposkan oleh MAHURI di 09.52

Você também pode gostar