Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekologi sangat erat kaitannya dengan lingkungan, makhluk hidup dan hubungan diantara
keduanya. Kelahiran, kematian yang silih berganti di suatu kehidupan menandakan
keberadaan ilmu ekologi. Dimulai dari pengabsorsian tumbuhan (biotik) dari dalam tanah
(abiotik) hingga berubah menjadi substansi energi, diikuti dengan perpindahan yang terjadi
hingga kembali lagi ke tanah.
Peristiwa-peristiwa alam dan hubungan-hubungan inilah yang ada didalam kajian ilmu
ekologi. Namun, ekologi tidak dapat berdiri tanpa bantuan dari ilmu-ilmu lainnya seperti
biologi, biofisika, biokimia, seperti ilmu tanah, geologi, geomorfologi, klimatologi ilmu
lingkungan, dsb. Kontribusi ilmu-ilmu lain sangat berperan dalam memahami konsep-konsep
ekologi karena dengan mempelajarinya, seseorang akan lebih mengerti kedudukan ilmu
ekologi itu sendiri.
Oleh karena itu, konsep dasar ilmu ekologi dan penerapannya sangat penting itu untuk
dipelajari. Dengan mengaplikasikannya ke dunia nyata, hal-hal seperti global warming,
pembalakan liar yang terjadi di negara ini pun dapat teratasi jika ada reaksi positif dari
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Autekologi
2. Apa yang dimaksud dengan Sinekologi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Autekologi
2. Untuk mengetahui Sinekologi
BAB II
ISI
Apabila studi dilakukan untuk mengetahui karakteristik lingkungan dimana serangga itu
hidup maka pendekatannya bersifat sinekologi.
Autekologi, yaitu ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme atau organisme secara
individu yang berinteraksi dengan lingkungannya. Contoh autekologi misalnya mempelajari
sejarah hidup suatu spesies organisme, perilaku, dan adaptasinya terhadap lingkungan. Jadi,
jika kita mempelajari hubungan antara pohon Pinus merkusii dengan lingkungannya, maka
itu termasuk autekologi. Contoh lain adalah mempelajari kemampuan adaptasi pohon merbau
(Intsia palembanica) di padang alang-alang, dan lain sebagainya.
Sinekologi, yaitu ekologi yang mempelajari kelompok organisme yang tergabung dalam satu
kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah tertentu. Misalnya mempelajari struktur dan
komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan payau, mempelajari
pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa, atau di taman
nasional, dan lain sebagainya.
Dari segi autekologi, maka di hutan bisa dipelajari pengaruh suatu faktor lingkungan terhadap
hidup dan tumbuhnya suatu jenis pohon yang sifat kajiannya mendekati fisiologi tumbuhan,
dapat juga dipelajari pengaruh suatu faktor lingkungan terhadap hidup dan tumbuhnya suatu
jenis binatang liar atau margasatwa. Bahkan dalam autekologi dapat dipelajari pola perilaku
suatu jenis binatang liar, sifat adaptasi suatu jenis binatang liar, maupun sifat adaptasi suatu
jenis pohon.
Dari segi sinekologi, dapat dipelajari berbagai kelompok jenis tumbuhan sebagai suatu
komunitas, misalnya mempelajari pengaruh keadaan tempat tumbuh terhadap komposisi dan
struktur vegetasi, atau terhadap produksi hutan. Dalam ekosistem hutan itu bisa juga
dipelajari pengaruh berbagai faktor ekologi terhadap kondisi populasi, baik populasi
tumbuhan maupun populasi binatang liar yang ada di dalamnya. Akan tetapi pada prinsipnya
dalam ekologi hutan, kajian dari kedua segi (autekologi dan sinekologi) itu sangat penting
karena pengetahuan tentang hutan secara keseluruhan mencakup pengetahuan semua
komponen pembentuk hutan, sehingga kajian ini diperlukan dalam pengelolaan sumber daya
hutan.
staff.uny.ac.id/sites/default/files/Handout%20Ekologi_0.PDF
https://rissaacha.wordpress.com/2011/10/02/autekologi-dan-sinekologi-2/
http://www.papuaweb.org/unipa/dlib-s123/nainggolan-doan/_s1.PDF