Você está na página 1de 46

Kerta Kerja Proyek Perubahan

Diklat Kepemimpinan Tingkat IV


Angkatan CX XIII TAHUN 2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan


RSUD Ngimbang merupakan Rumah Sakit milik Pemerintah
Kabupaten Lamongan. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
RI Nomor 147/Menkes/PER/I/2010, tanggal 13 Sepetember 2011
memberikan rekomendasi Izin Operasional Sementara. Rumah Sakit
Umum Daerah Ngimbang terletak di Desa Sendangrejo Kecamatan
Ngimbang Kabupaten Lamongan. Rumah Sakit Daerah Ngimbang
Kabupaten Lamongan .
RSUD Ngimbang Lamongan merupakan unsur pendukung
tugas Kepala Daerah dibidang Pelayanan Kesehatana, yang dipimpin
oleh Direktur berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah, dengan tugas
melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan
berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan,
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu, dengan upaya
peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan,
sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Untuk mewujudkan pelayanan yang efektif dan memuaskan
(pelayanan prima) maka segmen organisasi yang langsung
berhubungan dengan pelayanan publik, tugas dan fungsi setiap
unitnya harus diterjemahkan dalam tata laksana pelayanan publik
secara tepat dalam wujud sistem dan prosedur pelayanan yang
sederhana, cepat, jelas dan tidak tumpang tindih, standart pelayanan
dengan kriteria yang jelas dan sedapat mungkin terukur, menjamin
kepuasan masyarakat yang dilayani serta sitem informasi yang
memungkinkan masyarakat secara cepat memperoleh informasi
sesuai dengan kebutuhan pelayanan.

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 1


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan salah satu


kebutuhan dasar yang diperlukan setiap orang. Memasuki era
modern yang semakin maju adalah suatu keharusan bahwa
pendekatan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan
menjadi strategi utama bagi organisasi pelayanan kesehatan di
Indonesia, agar tetap eksis ditengah persaingan global yang semakin
ketat. Hal ini berarti pada saat ini kita harus mampu bersaing,
khususnya dalam pelayanan kesehatan, tidak hanya dengan sesama
sejawat dalam negeri namun benar benar harus mampu bersaing
dengang sejawat negara lain yang mungkin lebih maju atau bahkan
sangat maju dan profesional. Salah satu strategi yang paling tepat
dalam mengantisipasi adanya persaingan terbuka adalah melalui
peningkatan mutu yang berkelanjutan dalam pelayanan kesehatan
yang berorientasikan pada proses pelayanan dan hasil pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Semuanya itu
jelas memerlukan upaya upaya yang cukup komplek. Untuk itu
semua jajaran dari pejabat struktural dan pejabat fungsional dapat
meningkatkan kemampuan profesionalnya, namun juga yang paling
penting adalah mengubah sikap mental pejabat yang ingin dilayani
menjadi pelayan kesehatan yang dipercaya.

Kondisi saat ini di rumah sakit umum daerah Ngimbang


kabupaten Lamongan pelayanan terhadap pasien sudah berjalan
lancar akan tetapi seiring dengan terus meningkatnya jumlah pasien
rawat inap maupun rawat jalan, sehingga sering kali terjadi
permasalahan permasalahan yang muncul antara lain :

a. Petugas pelayanan sering mendapatkan kiriman pasien


gelandangan atau yang tidak jelas statusnya,

b. Paska perawatan pasien gelandangan dan orang terlantar ini


belum ada kejelasan siapa yang bertanggung jawab,

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 2


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

c. Belum adanya aturan atau prosedur yang baku tentang


pelayana pasien gelandangan dan orang terlantar.

Sedangkan kondisi yang diharapkan adalah meningkatnya


pelayanan kesehatan pada pasien gelandangan dan orang terlantar
yang ditandai dengan :

a. Pasien gelandangan dan orang terlantar yang dikirim ke


RSUD mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermartabat,

b. Paska pelayanan kesehatan pasien gelandangan dan orang


terlantar ada pihak yang bertanggung jawab,

c. Adanya aturan atau prosedur yang baku tentang pelayana


pasien gelandangan dan orang terlantar.

Berdasarkan data kunjungan pasien di RSUD Ngimbang pada


tahun 2016 telah merawat pasien gelandangan 10 orang yang terdiri
dari 5 orang akibat kecelakaan lalu lintas tabrak lari dan 5 orang
keadaan sakit berat yang ditemukan masyarakat dijalan, dari 10
orang ini 6 orang meninggal dunia 2 orang melarikan diri dan 2 orang
dikembalikan ke alamat pasien.
Selama ini pelayanan terhadap pasien gelandangan dan orang
terlantar belum bisa optimal hal ini disebabkan oleh kurangnya
informasi atau belum adanya aturan yang mengikat dalam proses
pelayanan terhadap pasien terlantar dan orang gelandangan hal ini
menjadi hambatan dalam melaksanakan pelayanan keshatan,
sehingga sering kali kami mempermudah proses pelayanan dengan
mengabaikan segala persyaratan yang seharusnya dipenuhi pasien
untuk proses pelayanan sehingga waktu yang diperlukan menjadi
lebih menjadi lebih cepat.
Dalam Rangka penanganan Masalah Sosial khususnya
Gelandangan dan Pengemis guna meningkatkan harkat dan
martabatnya , RSUD Ngimbang kabupatn Lamongan berpijak pada

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 3


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

fungsi pelayanan kepada masyarakat merupakan tugas utama


pemerintah baik sebagai abdi negara maupun abdi masyarakat.
Tugas tersebut telah secara tegas digariskan dalam alinea keempat
Undang-Undang Dasar 1945 yang meliputi empat aspek pelayanan
pokok pemerintah terhadap masyarakat, yaitu melindungi segenap
bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan ketertiban kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial , Undang Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat 1 , Fakir
miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara, serta dalam
Undang-Undang No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
Masyarakat. Setiap Warga Negara berhak memenuhi kebutuhan
sosial baik material spiritual. Upaya rumah sakit umum daerah
Ngimbang untuk peningkatan pelayanan kesehatan pasien
gelandangan dan orang terlantar maka dilakukan penyusunan
Standar Prosedur OperasionalTindakan Keperawatan Dalam
Mewujudkan Martabat Manusia, sehingga dapat memberikan
pelayanan yang lebih terarah dan sesuai dengan harapan pasien.
Keberhasilan penyusunan dan pelaksanaan SPO Tindakan
Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia, ini tidak terlepas
dari partisipasi berbagai pihak baik dari masyarakat umum dan
seluruh jajaran rumah sakit dalam melaksanakan pelayanan pada
pasien. Tanpa adanya kerjasama berbagai pihak terkait tidak
mungkin pelayanan pasien bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Oleh karena itu penyusun meilih judul proyek perubahan


tentang Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pasien Gelandangan
Dan Orang Terlantar Melalui Penyusunan SPO Tindakan
Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia.

B. Area dan Fokus Proyek Perubahan

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 4


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

Area proyek perubahan ini yang menjadi tujuan reformasi


birokrasi adalah Peningkatan kualitas Pelayanan Publik dengan
fokus perubahan yang diambil adalah Penyusunan SPO Tindakan
Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia, sehingga akan
berdampak pada efektifitas kegiatan pelayanan kesehatan
gelandangan dan orang terlantar.
Pemilihan area fokus proyek perubahan ini diharapkan bisa
membawa perubahan dalam hal pelayanan kesehatan pasien
gelandangan dan orang terlantar menjadi lebih cepat, tepat dan
mudah.

C. Tujuan dan Manfaat Proyek Perubahan


Tujuan Proyek Perubahan adalah meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan gelandangan dan orang terlantar di RSUD
Ngimbang Kabupaten Lamongan menjadi lebih cepat, tepat dan
mudah melalui tahapan sebagai berikut:
1. Tujuan jangka pendek
a. Tersusunnya Standar Prosedur Operasional(SPO) Tindakan
Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia;
b. Sosialisasi Standar Prosedur Operasional(SPO) Tindakan
Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,;
c. Implementasikan Standar Prosedur Operasional(SPO) Tindakan
Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,.

2. Tujuan jangka menengah


Terlaksananya monitoring dan evaluasi atas implementasi Standar
Prosedur OperasionalTindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan
Martabat Manusia,.
3. Tujuan jangka panjang
Terwujudnya peningkatan kualitas Pelayanan Kesehatan Pasien
Gelandangan Dan Orang Terlantar melalui revitalisasi SPO sesuai

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 5


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

dengan kebutuhan dan perkembangan rumah sakit sehingga


pelayanan menjadi lebih cepat, tepat dan mudah.
Manfaat yang diperoleh dengan disusunnya Standar Prosedur
Operasional (SPO) Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan
Martabat Manusia,dibagi menjadi manfaat internal dan eksternal
antara lain :
1. Manfaat Internal
Meningkatnya kinerja SDM di RSUD Ngimbang Kabupten
Lamongan dalam hal pelayanan kesehatan pasien gelandangan
dan orang terlantar.
2. Manfaat Eksternal
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan khususnya pasien
gelandangan dan orang terlantar serta pengguna jasa lainnya di
rumah sakit umum daerah Ngimbang kabupaten Lamongan
menjadi lebih cepat, tepat dan mudah.

D. Ruang Lingkup Proyek Perubahan


Ruang lingkup dari proyek perubahan peningkatan pelayanan
kesehatan melalui penyusunan Standar Prosedur
OperasionalTindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat
Manusia, yaitu:
1. Melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk
menyamakan persepsi
2. Membentuk tim kerja penyusunan Standar Prosedur Operasional
(SPO) Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat
Manusia,;
3. Menyusun draf Standar Prosedur Operasional (SPO) Tindakan
Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,;
4. Melaksanakan konsultasi draf Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,;

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 6


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

5. Melaksanakan uji coba Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,;
6. Menetapkan Standar Prosedur Operasional (SPO) Tindakan
Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,;
7. Menyusun SK Direktur tentang Penetapan Standar Prosedur
OperasionalTindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat
Manusia,;
8. Melaksanakan sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,;
9. Implementasi Standar Prosedur Operasional (SPO) Tindakan
Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,.

E. Kriteria Keberhasilan Proyek Perubahan


Kriteria keberhasilan proyek perubahan ini adalah:
1. Tersusunnya Standar Prosedur Operasional (SPO) Tindakan
Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,;
2. Terlaksananya sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO)
Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,;
3. Terimplementasi Standar Prosedur Operasional (SPO) Tindakan
Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,
4. Tertibnya administrasi pelayanan

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 7


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

BAB II
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

A. Output Kunci dari Proyek Perubahan yang Diinginkan


Dalam suatu proyek perubahan tentu akan menghasilkan suatu
keluaran atau output. Output adalah hasil dari aktifitas, kegiatan atau
pelayanan dari sebuah program, yang diukur dengan menggunakan
takaran volume/banyaknya. Ukuran Output ini bisa berupa kualitas
maupun kuantitas. Dalam proyek perubahan ini output utama
dirumuskan dalam tiga tahapan waktu yaitu jangka pendek, jangka
menengah dan tahapan yang terakhir adalah Output Jangka Panjang.
Tabel 2.1
Output dari Perubahan yang Diinginkan
No NAMA DESKRIPSI
A JANGKA PENDEK
1. Terbitnya Surat Keputusan Surat Keputusan tentang
Dirktur RSUD Ngimbang tentang pembentukan Tim merupakan
Pembentukan Tim Kerja dasar pelaksanaan kegiatan
Penyusunan Standar Prosedur penyusunan Standar Prosedur
Operasional Tindakan Operasional Tindakan
Keperawatan Dalam Keperawatan Dalam Mewujudkan
Mewujudkan Martabat Manusia,. Martabat Manusia, yang mengatur
tentang struktur keanggotaan dan
tugas dari masing masing Tim
yang terlibat
2. Tersusunnya Standar Prosedur Merupakan acuan pelaksanaan
Operasional (SPO) Tindakan pelayanan kesehatan Pasien
Keperawatan Dalam Mewujudkan Gelandangan dan Orang Terlantar
Martabat Manusia,. di RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan.

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 8


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

3. Terbitnya Surat Keputusan Dirktur SK Dirktur RSUD Ngimbang


RSUD Ngimbang tentang tentang Standar Prosedur
Standar Prosedur Operasional Operasional Tindakan
Tindakan Keperawatan Dalam Keperawatan Dalam Mewujudkan
Mewujudkan Martabat Manusia,. Martabat Manusia,. Merupakan
dasar atas pelaksanaan pelayanan
kesehatan Pasien Gelandangan
dan Orang Terlantar di RSUD
Ngimbang Kabupaten Lamongan.
4. Terlaksananya sosialisasi Merupakan langkah
Standar Prosedur Operasional menyampaikan Standar Prosedur
Tindakan Keperawatan Dalam Operasional Tindakan
Mewujudkan Martabat Manusia,. Keperawatan Dalam Mewujudkan
Martabat Manusia,;
5. Implementasi Standar Prosedur Merupakan pelaksanaan atas
Operasional Tindakan Standar Prosedur Operasional
Keperawatan Dalam Mewujudkan Tindakan Keperawatan Dalam
Martabat Manusia. Mewujudkan Martabat Manusia,
untuk mewujudkan peningkatan
pelayanan kesehatan pasien
gelandangan dan orang terlantar di
RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan.
B JANGKA MENENGAH
1. Pelaksanaan monitoring dan Merupakan proses untuk
evaluasi pelaksanaan Standar membandingkan dan memastikan
Prosedur Operasional (SPO) kinerja pelaksana sesuai dengan
Tindakan Keperawatan Dalam maksud dan tujuan yang tercantum
Mewujudkan Martabat dalam Standar Prosedur
Manusia, Operasional , mengidentifikasi

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 9


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

permasalahan yang mungkin


timbul, dan menetukan cara untuk
meningkatkan hasil pelaksanaan
SPO
C JANGKA PANJANG
1. Terwujudnya Peningkatan Merupakan langkah-langkah untuk
kualitas pelayanan kesehatan meningkatkan kualitas pelayanan
Pelayanan Kesehatan Pasien kesehatan Pasien Gelandangan
Gelandangan dan Orang dan Orang Terlantar menjadi
Terlantar melalui revitalisasi cepat, tepat dan mudah
SPO sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan rumah sakit
sehingga pelayanan menjadi
lebih cepat, tepat dan mudah.

B. Pentahapan (Milestones) Proyek Perubahan

Sebuah proyek perubahan tidak dapat diselesaikan dalam


waktu singkat, akan tetapi dilaksanakan dengan suatu proses. Proses
ini bisa berjalan cepat atau lambat sesuai dengan kondisi lingkungan
instansi, sarana prasarana serta sumberdaya manusia yang ada. Agar
proses ini berlangsung secara maksimal, perlu dilakukan perencanaan
yang baik. Untuk itu proses ini perlu dirancang sedemikian rupa agar
tahapan pelaksanaan kegiatan atau proyek perubahan dapat
terlaksana dengan baik. Tahapan-tahapan tersebut dibagi dan
dilaksanakan pada kurun waktu tertentu, sebagaimana dimaksud
pada tabel 2.2 berikut ini.

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 10


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

Tabel 2.2
Tahapan ( Milestone ) Proyek Perubahan
NO TAHAPAN UTAMA WAKTU
A JANGKA PENDEK
1. Melakukan konsultasi kegiatan yang akan Minggu ke 2
dilaksanakan dengan mentor; Bln Oktober 2016
2. Membentuk tim kerja penyusunan Standar Minggu ke 2
Prosedur Operasional (SPO) Tindakan Bln Oktober 2016
Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat
Manusia,
3. Menyusun Surat Keputusan Direktur Minggu ke 2
tentang pembentukan tim kerja Bln Oktober 2016
Penyusunan Standar Prosedur
Operasional (SPO) Tindakan Keperawatan
Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,;
4. Melaksanakan rapat koordinasi dengan tim Minggu ke 3
kerja untuk menyamakan persepsi tentang Bln Oktober 2016
proyek perubahan yang dimaksud;
5. Menyusun draft Standar Prosedur Minggu ke 3
Operasional (SPO) Tindakan Keperawatan Bln Oktober 2016
Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,;
6. Mengkonsultasikan draft Standar Prosedur Minggu ke 3
Operasional (SPO) Tindakan Keperawatan Bln Oktober 2016
Dalam Mewujudkan Martabat Manusia ke
Mentor dan dilanjutkan Direktur RSUD
Ngimbang;
7. Melakukan perbaikan draft Standar Minggu ke 3
Prosedur Operasional (SPO) Tindakan Bln Oktober 2016
Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat
Manusia;

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 11


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

8. Finalisasi draft Standar Prosedur Minggu ke 3


Operasional (SPO) Tindakan Keperawatan Bln Oktober 2016
Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,
9. Melakukan uji coba Standar Prosedur Minggu ke 4
Operasional (SPO) Tindakan Keperawatan Bln Oktober 2016
Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,
10. Melakukan analisa hasil uji coba Standar Minggu ke 1
Prosedur Operasional (SPO) Tindakan Bln Nopember 2016
Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat
Manusia,
11. Menyempurnaan hasil uji coba Standar Minggu ke 1
Prosedur Operasional (SPO) Tindakan Bln Nopember 2016
Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat
Manusia,
12. Menetapkan Standar Prosedur Minggu ke 1
Operasional (SPO) Tindakan Keperawatan Bln Nopember 2016
Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,
13. Menyusun Surat Keputusan Direktur Minggu ke 2
tentang Penetapan Standar Prosedur Bln Nopember 2016
Operasional Tindakan Keperawatan Dalam
Mewujudkan Martabat Manusia;
14. Menyusun format pendamping checklist Minggu ke 2
untuk pengawasan; Bln Nopember 2016
15. Melaksanakan sosialisasi tentang Standar Minggu ke 2
Prosedur Operasional (SPO) Tindakan Bln Nopember 2016
Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat
Manusia,;
16. Implementasi Standar Prosedur Minggu ke 3
Operasional (SPO) Tindakan Keperawatan Nopember s/d
Dalam Mewujudkan Martabat Manusia, Desember 2016

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 12


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

B JANGKA MENENGAH
1. Melaksanakan monitoring dan evaluasi Sampai Akhir
pelaksanaan Standar Prosedur Desember 2016
Operasional (SPO) Tindakan Keperawatan
Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,.
C JANGKA PANJANG
1. Mewujudkan peningkatan kualitas Pelayanan Tahun 2017
Kesehatan Pasien Gelandangan dan Orang
Terlantar melalui revitalisasi SPO sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan rumah
sakit sehingga pelayanan menjadi lebih
cepat, tepat dan mudah

C. Tatakelola Proyek Perubahan

Keberhasilan pelaksanaan Proyek Perubahan ditentukan


juga oleh Tim Teknis Pelaksana Proyek Perubahan. Oleh karena itu
pada proyek perubahan penyusunan Standart Prosedur Operasional
(SPO) Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia,
perlu dibentuk suatu tim kerja dengan pembagian kerja atau tugas
sebagai berikut:
1. Sponsor / Mentor: Dr. Tulus Pujianto selaku Kepala Bidang
Pelayanan RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan, mempunyai
tugas antara lain :
- Memberikan arahan dan dukungan atas keseluruhan kegiatan
- Memberikan dukungan secara berkelanjutan selama
pelaksanaan kegiatan
- Membantu menyelesaikan kendala / hambatan
- Memberikan saran dan masukan selama pelaksanaan kegiatan

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 13


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

2. Coach (Pembimbing) : Dr. DIDIK KUSUMAHADI, M.S selaku


widyaiswara utama Badan Diklat Provinsi Jawa Timur, mempunyai
tugas antara lain:
- Membekali peserta dengan kompetensi yang diperlukan selama
tahap talking Ownership dan tahap laboratorium kepemimpinan;
- Memotivasi peserta melalui konsultasi selama tahap talking
Ownership dan tahap laboratorium kepemimpinan.
3. Project Leader: Mochamad Choirul Huda,S.Kep.Ns Selaku
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan mempunyai tugas antara lain:
- Melakukan diagnose situasi problematik, mencari gagasan
alternatif, terapi, identifikasi stakeholder
- Memimpin pelaksanaan proyek perubahan
- Mengatur, mengendalikan dan mengarahkan secara detail tim
yang dipilih
4. Sekretariat : Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian RSUD
Ngimbang Kabupaten Lamongan mempunyai tugas antara lain
memfasilitasi surat menyurat dalam penetapan SK Direktur
5. Tim Kerja :
a. Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Ngimbang Kabupaten
lamongan mempunyai tugas :
- Memberikan saran dan masukan dalam pelaksanaan
kegiatan
- Koordinasi kegiatan terkait kegiatan pelayanan medis
- Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan
b. Kepala Unit Rawat Inap dan Rawat Jalan RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan, mempunyai tugas :
- Memberikan saran dan masukan dalam pelaksanaan
kegiatan
- Koordinasi kegiatan terkait hal-hal yang berhubungan
dengan Pelayanan Pasien.

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 14


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

- Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan


c. Staf Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas : :
- Mengidentifikasi, mengumpulkan dan mengolah data
sebagai bahan penyusunan Standar Prosedur Operasional
- Mempersiapkan pelaksanaan rapat koordinasi dan konsultasi
- Mempersiapkan penyusunan Surat Keputusan
6. Stakeholder Eksternal
Berperan memberikan masukan, informasi dan data serta bahan
referensi kepada tim kerja guna tersusunnya Standar Prosedur
Operasional Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat
Manusia,
Gambar 2.1

Struktur Penyelenggara Proyek Perubahan

SPONSOR
KEPALA BIDANG PELAYANAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
NGIMBANG LAMONGAN

COACH PROJECT LEADER


KASI PELAYANAN
DR. DIDIK USUMAHADI,MS KEPERAWATAN RSUD
NGIMBANG LMG

SEKRETARIAT
KASUBAG UMUM
& KEPEGAWAIAN

TIM KERJA
- KASIE PELAYANAN MEDIS
- KEPALA UNIT RAWAT JALAN DAN
RAWAT INAP
- STAF SEKSI PELAYANAN
KEPERAWATAN

STAKEHOLDER EKSTERNAL
- DINAS KESEHATAN KAB.
- DINAS SOSIAL
- FORPIMKA

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 15


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

D. Stakeholder Proyek Perubahan


Identifikasi stakeholder dalam pelaksanaan proyek perubahan ini
menurut kategorinya adalah
1. INTERNAL
Direktur RSUD Ngimbang Kabupaten lamongan
Kepala Bidang Pelayanan RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan
Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan
Staf Seksi Pelayanan Keperawatan RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan
Kepala Unit Rawat Jalan dan Rawat Inap RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan

2. EKSTERNAL
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Lamongan
Forpimka ( Camat, Polsek, Koramil )

Sedangkan identifikasi stakeholder berdasarkan kepentingannya


antara lain adalah :
1. Primer, yaitu stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan secara
langsung dalam proyek perubahan ini antara lain :
Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan
Kepala Unit Rawat Jalan dan Rawat Inap RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan
2. Sekunder, yaitu stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan tidak
secara langsung dalam proyek perubahan antara lain :

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 16


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian RSUD Ngimbang


Kabupaten Lamongan
Staf Seksi Pelayanan Keperawatan RSUD Ngimbang kabupaten
Lamongan
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Lamongan
Forpimka ( Camat, Polsek, Koramil )
3. Kunci / Utama, yaitu stakeholder yang sangat kuat pengaruhnya
terhadap pelaksanaan dan keberhasilan dalam proyek perubahan,
antara lain :
Direktur RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan
Kepala Bidang Pelayanan RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan

Pengelompokan stakeholder berdasarkan pengaruh dan


keterkaitan pada proyek perubahan ini terdiri dari :
1. Promoters, yaitu memiliki pengaruh dan kepentingan besar untuk
membantu keberhasilan pelaksanaan Proyek Perubahan, yaitu :
Kepala Bidang Pelayanan RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan
2. Defenders, yaitu memiliki pengaruh kecil akan tetapi mempunyai
kepentingan besar untuk membantu keberhasilan pelaksanaan Proyek
Perubahan, yaitu :
Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan
Kepala Instalasi Rawat Jalan RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan
Kepala Instalasi Rawat Inap RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan
3. Latens, yaitu memiliki pengaruh besar akan tetapi mempunyai
kepentingan kecil untuk membantu keberhasilan pelaksanaan Proyek
Perubahan, yaitu :

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 17


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

Staf Seksi Pelayanan Keperawatan RSUD Ngimbang


Kabupaten Lamongan
4. Apathetics, yaitu memiliki pengaruh kecil dan tidak mempunyai
kepentingan untuk membantu keberhasilan pelaksanaan proyek
perubahan, yaitu :
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Lamongan
Forpimka ( Camat, Polsek, Koramil )

Gambar 2.1
Kuadran Stakeholder

Influence

LATENS:
- STAF SEKSI PELAYANAN PROMOTERS :
KEPERAWATAN RSUD - KEPALA BIDANG PELAYANAN
NGIMBANG RSUD NGIMBANG
- DIREKTUR RSUD NGIMBANG

Interest

APATHETICS : DEFENDERS :
- KASUBAG UMUM & - KASI PELAYANAN MEDIS
KEPEGAWAIAN RSUD - KEPALA UNIT RAWAT
NGIMBANG INAP
- DINAS KESEHATAN - KEPALA UNIT RAWAT
- DINAS SOSIAL - DARURAT
- FORPIMIKA

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 18


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

3. Faktor Kunci Keberhasilan Proyek Perubahan

Faktor kunci keberhasilan pada proyek perubahan ini antara lain


adalah :
1. Dukungan sponsor selaku mentor selama keseluruhan pelaksanaan
kegiatan.
2. Bimbingan dan arahan dari coach selama berlangsungnya pelaksanaan
kegiatan.
3. Komitmen dan kerja sama dari seluruh working team terhadap
kelancaran pelaksanaan kegiatan
4. Dukungan semua stakeholder yang terkait dengan penyusunan metode
penyuluhan perikanan.
5. Adanya kesamaan persepsi dari seluruh stakeholder akan pentingnya
penyusunan metode penyuluhan visual tepat sasaran, tepat waktu dan
tepat lokasi.

4. Target Capaian Kinerja Proyek Perubahan

Kinerja adalah setiap gerakan, perbuatan, pelaksanaan, kegiatan


atau tindakan yang diarahkan untuk mencapai tujuan atau target tertentu.
Dalam hal ini, target capaian kinerja dapat diartikan bahwa suatu target
yang dirumuskan dalam upaya mencapai tujuan. Untuk dapat mengetahui
keberhasilan implementasi proyek perubahan, salah satunya adalah
dengan menetapkan target untuk masing-masing tahapan kegiatan yang
akan dilaksanakan dalam proyek prubahan tersebut. Target output yang
ingin dicapai pada proyek perubahan ini diukur untuk masing-masing
tahapan kegiatan sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 2.3
Target Capaian Kinerja

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 19


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

No AKSI/KEGIATAN BOBOT REALISASI CAPAIAN


A JANGKA PENDEK
1. Melakukan konsultasi kegiatan 3%
yang akan dilaksanakan
dengan mentor;
2. Membentuk tim kerja 10%
penyusunan Standar Prosedur
Operasional (SPO) Tindakan
Keperawatan Dalam
Mewujudkan Martabat
Manusia,
3. Menyusun Surat Keputusan 5%
Direktur tentang pembentukan
tim kerja Penyusunan Standar
Prosedur Operasional (SPO)
Tindakan Keperawatan Dalam
Mewujudkan Martabat
Manusia,;
4. Melaksanakan rapat koordinasi 5%
dengan tim kerja untuk
menyamakan persepsi tentang
proyek perubahan yang
dimaksud;
5. Menyusun draft Standar 10%
Prosedur Operasional (SPO)
Tindakan Keperawatan Dalam
Mewujudkan Martabat
Manusia,;
6. Mengkonsultasikan draft 5%
Standar Prosedur Operasional
(SPO) Tindakan Keperawatan

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 20


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

Dalam Mewujudkan Martabat


Manusia ke Mentor dan
dilanjutkan Direktur RSUD
Ngimbang;
7. Melakukan perbaikan draft 5%
Standar Prosedur Operasional
(SPO) Tindakan Keperawatan
Dalam Mewujudkan Martabat
Manusia;
8. Finalisasi draft Standar 3%
Prosedur Operasional (SPO)
Tindakan Keperawatan Dalam
Mewujudkan Martabat
Manusia,
9. Melakukan uji coba Standar 10%
Prosedur Operasional (SPO)
Tindakan Keperawatan Dalam
Mewujudkan Martabat Manusia,
10. Melakukan analisa hasil uji coba 5%
Standar Prosedur Operasional
(SPO) Tindakan Keperawatan
Dalam Mewujudkan Martabat
Manusia,
11. Menyempurnaan hasil uji coba 3%
Standar Prosedur Operasional
(SPO) Tindakan Keperawatan
Dalam Mewujudkan Martabat
Manusia,
12. Menetapkan Standar Prosedur 8%
Operasional (SPO) Tindakan

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 21


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

Keperawatan Dalam
Mewujudkan Martabat
Manusia,
13. Menyusun Surat Keputusan 5%
Direktur tentang Penetapan
Standar Prosedur Operasional
Tindakan Keperawatan Dalam
Mewujudkan Martabat
Manusia;
14. Menyusun format pendamping 5%
checklist untuk pengawasan;
15. Melaksanakan sosialisasi 5%
tentang Standar Prosedur
Operasional (SPO) Tindakan
Keperawatan Dalam
Mewujudkan Martabat
Manusia,;
16. Implementasi Standar Prosedur 13%
Operasional (SPO) Tindakan
Keperawatan Dalam
Mewujudkan Martabat
Manusia,
100%

5. Catatan Hasil Benchmarking ke Best Practice


Pengertian benchmarking secara sederhana adalah suatu proses
membandingkan dan mengukur suatu kegiatan organisasi terhadap
proses operasi yang terbaik sebagai inspirasi dalam meningkatkan kinerja
organisasi. Keadaan ini penting untuk memungkinkan organisasi dapat
membandingkan dengan organisasi kompetitor dan selanjutnya menjadi
alat strategi bagi manajemen untuk meningkatkan kinerja.

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 22


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

Manfaat Benchmarking : Mengurangi biaya karena kesalahan,


menurunkan pencegahan sebelum kesalahan terjadi dan penyederhanaan
proses dalam melakanakan proyek project charter di organisasi.
Tujuan Benchmarking : Untuk menentukan kunci atau rahasia
sukses dari organisasi pesaing yang paling unggul, sehinga dapat
membantu dalam melaksanakan output kunci project charter yang akan
dilaksanakan.
Pelaksanaan kegiatan benchmarking dilaksanakan pada tanggal
3 6 Oktober 2016 pada 3 (tiga) locus yaitu :
1. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan
Penanaman Modal,
2. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Denpasar,
3. Dinas Pendapatan Kota Denpasar.
Berdasar hasil identifikasi best practise dari lokus Kota Denpasar
dengan 3 (tiga) sub lokus yaitu diperoleh hasil best practise sebagai
berikut :
1. Responsibilitas pelayanan kepada masyarakat
2. Peningkatan transparasi akuntabilitas melalui implementasi IT
3. Implemntasi Managemen Moderen ( IT, SPO, ISO ).
Dari hasil tersebut, best practise yang dapat diadopsi dari lokus yang
dikunjungi adalah Pemanfaatan manajemen modern. Dalam kaitannya
dengan peningkatan pelayanan kesehatan pasien gelandangan dan orang
terlantar di Rsud Ngimbang Kabupaten Lamongan diperlukan adanya
pemanfaatan manajemen modern melalui penyusunan standar operasioal
prosedur yang mengatur tata laksana kegiatan dimulai perencanaan,
pelaksanaan sampai pada pelaporan hasil pelayanan sehingga dapat
mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pasien
gelandangan dan orang terlantar di Rsud Ngimbang Kabupaten
Lamongan menjadi lebih cepat, tepat dan mudah.

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 23


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

BAB III
DESKRIPSI DAN ANALISIS

PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

Pada bab ini akan disampaikan kegiatan Peningkatan Pelayanan


Kesehatan Pasien Gelandangan Dan Orang Terlantar Melalui
Penyusunan SPO Tindakan keperawatan dalam mewujudkan martabat
manusia. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 17 Oktober sampai
dengan 4 Desember 2016, adapun penyajiannya kegiatan terinci sebagai
berikut :
A. PENYAJIAN PENGALAMAN MEMIMPIN PROYEK PERUBAHAN
Dalam menunjang keberhasilan proyek perubahan yang telah
direncanakan seorang pemimpin harus mampu menggerakan orang lain
untuk melaksanakan tugas dan fungsi dengan baik. Pada rancangan
proyek Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pasien Gelandangan Dan
Orang Terlantar Melalui Penyusunan SPO Tindakan keperawatan dalam
mewujudkan martabat manusia, dibagi dalam pentahapan yaitu jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Selama laboratorium
kepemimpinan yang dilaksanakan project leader adalah pentahapan
jangka pendek dengan 16 (enam belas) pentahapan kegiatan dengan
uraian sebagai berikut :

1. Konsultasi kegiatan yang akan dilaksanakan dengan mentor


Sebelum rancangan proyek perubahan dilaksanakan Project
leader berkonsultasi kepada Kepala Bidang Pelayanan RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan selaku mentor yang dilaksanakan pada hari Senin
tanggal 17 Oktober 2016 bertempat di Ruang Kepala Bidang Pelayanan
RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan.
Konsultasi dan koordinasi dengan mentor antara lain membahas
teknis pelaksanaan kegiatan guna mendapatkan masukan untuk
memperoleh hasil yang lebih baik. Hal ini merupakan sebuah bentuk

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 24


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

dukungan yang sangat penting dalam menentukan arah yang tepat


sasaran dan manfaat yang akan diperoleh. Oleh karena itu Project Leader
melakukan konsultasi dan koordinasi sebagai langkah awal untuk memulai
pelaksanaan proyek perubahan.
Project Leader menyampaikan mengenai proyek perubahan yang
akan dilaksanakan yaitu Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pasien
Gelandangan Dan Orang Terlantar Melalui Penyusunan SPO Tindakan
keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia. Adapun tanggapan
dari mentor terkait pelaksanaan proyek perubahan ini adalah sangat
mendukung pelaksanaan proyek perubahan yang dilakukan oleh Project
Leader karena sesuai kondisi Pelayanan Kesehatan Pasien Gelandangan
Dan Orang Terlantar saat ini adalah masih kurang cepat dan masih
adanya keraguan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Penyusunan
Standar Prosedur Operasional (SPO) Tindakan keperawatan dalam
mewujudkan martabat manusia diharapkan dapat diimplementasikan
sehingga dapat meningkatkan pelayanan menjadi lebih cepat, tepat dan
mudah.
Dokumentasi pendukung pelaksanaan proyek perubahan pada
tahapan ini antara lain nota dinas, lembar konsultasi dan foto kegiatan
konsultasi dengan mentor sebagaimana dalam lampiran 1.

2. Pembentukan Tim Kerja Penyusunan Standar Prosedur


Operasional SPO Tindakan keperawatan dalam mewujudkan
martabat manusia

Pentahapan selanjutnya setelah project leader berkonsultasi


dengan mentor dan berdasarkan pertimbangan, saran serta masukan dari
mentor untuk segera membentuk tim kerja penyusunan Standar Prosedur
Operasional (SPO) Tindakan keperawatan dalam mewujudkan martabat
manusia maka Project Leader mengadakan pertemuan guna membentuk

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 25


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

susunan tim kerja penyusunan SPO pada hari selasa tanggal 18 Oktober
2016 bertempat di ruang Diklat RSUD Ngimbang kabupaten Lamongan.
Dalam rangka pembentukan tim kerja penyusunan SPO Tindakan
keperawatan dalam mewujudkan martabat manusiadan berdasarkan
masukan dari mentor maka Project Leader melibatkan 1). Kepala Seksi
Pelayanan Medis, 2). Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala Instalasi
Gawat Darurat, 3). Kepala Subag Umum dan Kepegawaian 3). Staf Seksi
Pelayanan Keperawatan.
Project Leader menjelaskan kepada pihak yang terlibat mengenai
proyek perubahan termasuk tahapan pembentukan tim kerja penyusun
SPO serta tugas dan tanggung jawab anggota tim. Selanjutnya Project
Leader mengusulkan nama-nama anggota tim penyusun SPO beserta
jabatan dalam tim. Berdasarkan kesepakatan bersama maka disetujui
susunan anggota tim kerja penyusunan SPO Tindakan keperawatan
dalam mewujudkan martabat manusiasebagai berikut :
a. Dr. Tulus Pujianto selaku mentor
b. Mochamad Choitul Huda,S.Kep.Ns, selaku Project Leader
c. Moch. Nuril Huda,S.Kep.Ns, selaku Sekretaris I
d. Tulus Wibowo,SE,MM, selaku anggota tim
e. Arif Rahman,S.Kep.Ns, selaku anggota tim
f. Heri Susanto,S.Kep., selaku anggota tim
g. Yoyok Budi Sasmito,SE , selaku anggota tim

Dokumentasi pendukung pelaksanaan proyek perubahan pada


tahapan ini antara lain nota dinas, daftar hadir, catatan pelaksanaan
kegiatan dan foto kegiatan sebagaimana dalam lampiran 2.

3. Penyusunan Surat Keputusan Direktur RSUD Ngimbang tentang


Pembentukan Tim Kerja Penyusunan Standar Prosedur
Operasional (SPO)

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 26


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

Berdasarkan hasil pertemuan pada tahapan pembentukan tim


kerja penyusunan standar prosedur operasional Tindakan keperawatan
dalam mewujudkan martabat manusia maka telah disepakati susunan tim
kerja penyusunan SPO. Tahapan selanjutnya adalah penyusunan surat
keputusan Direktur RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan tentang
pembentukan tim kerja penyusunan Standar Prosedur Operasional
Tindakan keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia. Surat
keputusan tersebut kemudian disahkan sebagai dasar hukum tim dalam
bekerja.
Penyusunan Surat Keputusan (SK) Direktur RSUD Ngimbang
tentang pembentukan tim kerja penyusunan Standar Prosedur
Operasional Tindakan keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia
dimulai pada tanggal 19 Oktober 2016 sampai dengan pengesahannya
tanggal 20 Oktober 2016.
Project leader menyusun surat keputusan Direktur RSUD
Ngimbang terkait dengan pembentukan tim kerja penyusunan standar
prosedur operasional Tindakan keperawatan dalam mewujudkan martabat
manusia dan mengajukan kepada Kepala Bidang Pelayanan RSUD
Ngimbang selaku mentor untuk diteliti kembali. Susunan Surat Keputusan
yang telah diteliti mentor selanjutnya diparaf oleh mentor dan diajukan
kepada Direktur RSUD Ngimbang untuk disahkan.
Dokumentasi pendukung pelaksanaan proyek perubahan pada
tahapan ini berupa 1). Surat Keputusan Direktur RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan tentang pembentukan tim kerja penyusunan
Standar Prosedur Operasional Tindakan keperawatan dalam mewujudkan
martabat manusia 2). Catatan pelaksanaan kegiatan dan 3). Foto kegiatan
sebagaimana dalam lampiran 3.

4. Rapat Koordinasi dengan Tim Kerja Penyusunan Standar


Prosedur Operasional Tindakan keperawatan dalam mewujudkan
martabat manusia

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 27


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

Pentahapan selanjutnya setelah penetapan Surat Keputusan


Direktur RSUD Ngimbang tentang pembentukan tim kerja penyusunan
Standar Prosedur Operasional Tindakan keperawatan dalam mewujudkan
martabat manusia adalah project leader bersama dengan tim kerja
melakukan rapat koordinasi. Tujuan diadakan rapat koordinasi adalah
untuk menyamakan persepsi antara anggota tim mengenai standar
prosedur operasional Tindakan keperawatan dalam mewujudkan martabat
manusia dan mempersiapkan penyusunan draft standar prosedur
operasional.
Rapat koordinasi tim kerja dilaksanakan pada hari Jumat tanggal
21 Oktober 2016 pukul 09.00 WIB dan selesai pada pukul 11.00 WIB
bertempat di ruang Diklat RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan . Hadir
pada rapat ini adalah tim kerja penyusunan SPO .seperti tercantum pada
daftar hadir.
Rapat koordinasi tim kerja penyusunan standar prosedur
operasional memberikan beberapa catatan penting yakni :
a. Tercapainya persamaan persepsi tim kerja akan pentahapan dalam
proyek perubahan terutama dalam penyusunan Standar Prosedur
Operasional
b. Telah disepakati pembagian tugas antar anggota tim dalam persiapan
penyusunan draft SPO sebagai berikut :
- Mentor melakukan perbaikan dan koreksi terhadap standar prosedur
operasional
- Project leader sebagai ketua tim bertugas merancang standar
prosedur operasional dan melakukan koordinasi dengan pihak
terkait penyusunan SPO Tindakan keperawatan dalam mewujudkan
martabat manusia
- Kepala Seksi Pelayanan Medis sebagai sekretaris I bertugas
menyiapkan data, bahan dan referensi yang berhubungan dengan
penyusunan standar prosedur operasional Tindakan keperawatan

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 28


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

dalam mewujudkan martabat manusiaserta memberikan masukan


kepada project leader terkait rancangan SPO
- Kepala Subbag Umum dan Kepegawaian sebagai anggota Tim
bertugas menyiapakan surat surat dan pembuatan Surat Keputusan
Direktur.
- Staf seksi Pelayanan Keperawatan sebagai anggota tim bertugas
untuk mencatat, merangkum setiap aktifias dalam penyusunan
standar operasional prosedur
- Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala Instalasi Gawat Darurat
sebagai anggota, memberikan saran dan masukan dalam kegiatan
terkait hal-hal yang berhubungan dengan Pelayanan Pasien.
c. Telah disepakati langkah-langkah dalam penyusunan draft SPO
sebagai berikut :
- Pengumpulan data, referensi
- Penyusunan draft
- Pengetikan draft
- Konsultasi draft
- Perbaikan draft
- Finalisasi draft
d. Adanya komitmen anggota tim untuk melaksanakan tugas secara
bertanggung jawab.
Dokumentasi pendukung pelaksanaan proyek perubahan pada
tahapan ini berupa 1). Nota dinas , 2). Notulen hasil rapat, 3). Daftar hadir
dan 4). foto kegiatan sebagaimana dalam lampiran 4.

5. Penyusunan Draft Standar Prosedur Operasional Tindakan


keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia

Berdasarkan kesepakatan pada rapat koordinasi tim kerja yang


dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2016 maka langkah selanjutnya
adalah dilaksanakan penyusunan draft standar prosedur operasional.

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 29


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

Tahapan penyusunan draft Standar Prosedur Operasional Tindakan


keperawatan dalam mewujudkan martabat manusiadilaksanakan mulai
tanggal 24 Oktober 2016 sampai dengan 28 Oktober 2016 bertempat di
ruang Diklat RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan.
Penyusunan draft melibatkan semua anggota tim kerja. Langkah
awal dalam penyusunan draft adalah mengumpulkan referensi mengenai
penyusunan Standar prosedur operasional melalui brosing di internet
maupun mengadopsi dari instansi lain. Referensi yang terkumpul
selanjutnya dipelajari untuk menyusun rancangan standar operasional
prosedur. Draft standar prosedur operasional yang telah disusun
selanjutnya diteliti dan disempurnakan oleh tim kerja.
Dokumentasi pendukung pelaksanaan proyek perubahan pada
tahapan ini berupa 1). Nota dinas , 2). Catatan pelaksanaan kegiatan, 3).
Draft Standar Prosedur Operasional dan 4). foto kegiatan sebagaimana
dalam lampiran 5.

6. Konsultasi Draft Standar Prosedur Operasional

Guna mencapai kesempurnaan standar prosedur operasional maka


langkah selanjutnya setelah draft disusun adalah mengkonsultasikan draft
tersebut. Draft standar prosedur operasional yang telah disusun oleh tim
kerja selanjutnya oleh project leader dikonsultasikan kepada mentor
,Dinas Sosial dan Forpimka sebagai stakeholder eksternal. Peran dari
stakeholder eksternal adalah memberikan masukan secara teknis terkait
penerapan standar prosedur operasional Tindakan keperawatan dalam
mewujudkan martabat manusia
Konsultasi draft standar prosedur operasional Tindakan
keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia dengan mentor
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 31 Oktober 2016 bertempat di
ruang kerja Kepala Bidang Pelayanan RSUD Ngimbang Kabupaten

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 30


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

Lamongan . Selanjutnya project leader melakukan konsultasi isi draft


dengan Dinas Sosial pada hari Rabu tanggal 2 Nopember 2016.
Hasil konsultasi dengan mentor dan Dinas Sosial dan dokumen
pendukung laiinya dapat dilihat pada lampiran 6.

7. Perbaikan Draft Standar Prosedur Operasional Tindakan


keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia.

Pentahapan setelah melakukan konsultasi draft standar prosedur


operasional selanjutnya adalah perbaikan draft. Perbaikan draft dilakukan
oleh tim kerja berdasarkan masukan, koreksi dan pertimbangan secara
teknis yang didapat project leader setelah berkonsultasi dengan mentor
dan stakeholder eksternal dalam hal ini adalah Dinas Sosial Kabupaten
Lamongan
Tim kerja melakukan perbaikan draft standar prosedur operasional
Tindakan keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia pada hari
Selasa tanggal 2 Nopember 2016 bertempat di ruang Bidang Pelayanan
RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan, Tim kerja yang terlibat dalam
perbaikan draft antara lain project leader, sekretaris dan anggota tim.
Draft standar prosedur operasional Tindakan keperawatan dalam
mewujudkan martabat manusia yang telah diperbaiki oleh tim kerja
selanjutnya sebagai draft revisi. Draft revisi dikonsultasikan kembali
kepada Mentor untuk diteliti kembali dan Mentor telah menyetujui isi dari
draft revisi.
Dokumentasi pendukung pelaksanaan proyek perubahan pada
tahapan ini berupa 1). Nota dinas , 2). Daftar hadir, 3). Catatan
pelakanaan kegiatan, 4). Revisi Draft Standar prosedur operasional 4).
foto kegiatan sebagaimana dalam lampiran 7.

8. Finalisasi Draft Standar Prosedur Operasional Tindakan


keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia.

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 31


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

Pentahapan setelah dilakukan perbaikan draft standar prosedur


operasional maka selanjutnya dilaksanakan finalisasi draft. Finalisasi draft
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 3 Nopember 2016 oleh tim kerja
penyusunan Standar Prosedur Operasional Tindakan keperawatan dalam
mewujudkan martabat manusia bertempat di ruang bidang Pelayanan
RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan. Tahapan finalisasi draft standar
prosedur operasional bertujuan untuk menyempurnakan isi draft sebelum
dilakukan uji coba.
Draft standar prosedur operasional yang telah direvisi akan diteliti
kembali oleh Mentor. Mentor menyetujui isi draft dengan menambahkan
paraf pada draft.
Dokumentasi pendukung pelaksanaan proyek perubahan pada
tahapan ini berupa 1). Nota dinas , 2). Daftar hadir, 3). Catatan
pelakanaan kegiatan, 4). Draft Standar prosedur operasional final dan 4).
foto kegiatan sebagaimana dalam lampiran 8.

9. Pelaksanaan Uji Coba Standar Prosedur Operasional Tindakan


keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia.

Draft standar prosedur operasional Tindakan keperawatan dalam


mewujudkan martabat manusiayang telah disempurnakan sebagai draft
final selanjutnya dilakukan pentahapan uji coba standar prosedur
operasional (SPO). Pelaksanaan uji coba SPO bertujuan untuk
mengetahui dapat tidaknya SPO dilaksanakan secara efektif pada
kegiatan sehari-hari serta kendala-kendala yang terkait dengan penerapan
standar operasional prosedur.
Pelaksanaan uji coba standar prosedur operasional Tindakan
keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia mulai tanggal 7
Nopember 2016 sampai dengan 9 Nopember 2016 bertempat di IGD
RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan. Personil yang terlibat dalam

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 32


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

pelaksanaan uji coba sesuai dengan alur standar prosedur operasional


(SPO) dan memiliki kompetensi dibidangnya antara lain :
a. 1 orang staf petugas administrasi medis IGD
b. 1 orang staf penerima pasien di IGD Tim TPPRI
c. 1 orang staf sebagai petugas pemeriksa pasien ( Dokter jaga IGD )
d. 1 orang Kepala Instalasi Gawat Darurat Sebagai penelitian berkas
e. Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan.
f. Kepala Seksi Pelayanan Medis
g. Kepala Bidang Pelayanan sebagai pengesah surat keterangan Pasien
Gelandangan .

Personil yang terlibat melakukan uji coba terhadap permintaan


pelayanan customer yang ada pada hari tersebut dengan menerapkan
setiap tahapan alur pemeriksaan kesehatan pasien terlantar dan
gelandangan sebagaimana dalam standar prosedur operasional. Setiap
tahapan yang dilakukan dalam alur SPO kemudian dicatat untuk
dibandingkan dengan standar prosedur operasional. tahapan yang tidak
sesuai dengan SPO akan dilakukan analisa.
Rincian kegiatan uji coba standar prosedur operasional Tindakan
keperawatan dalam mewujudkan martabat manusiadan dokumen
pendukungnya dapat dilihat pada lampiran 9.

10. Analisa Hasil Uji Coba Standar Prosedur Operasional (SPO)


Tindakan keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia

Pentahapan setelah dilakukan uji coba adalah melakukan analisa


hasil uji coba standar prosedur operasional. Analisa hasil uji coba SPO
bertujuan mengetahui kendala dan penyebab sehingga alur SPO tidak
dapat diterapkan dan mencari alternatif guna perbaikan SPO. Tahapan
analisa hasil uji coba Standar prosedur operasional dilaksanakan pada

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 33


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

tanggal 10 11 Nopember 2016 oleh tim kerja penyusunan SPO


berdasarkan catatan pelaksanaan kegiatan uji coba.
Berdasarkan analisa hasil uji coba standar prosedur operasional
maka tim kerja penyusunan SPO melakukan beberapa perbaikan dan
penyesuaian SPO antara lain :
- Prosedur pemeriksaan kelengkapan surat rujukan : surat rujukan hanya
untuk pasien kiriman dari instansi pemerintah sedangkan dari
masyarakat umum tidak diwajibkan.
- Prosedur pembuatan surat Penjanjian serah terima pasien : kalau yang
mengirim atau menemukan masyarakat umum bila tidak bersedia tanda
tangan bisa berkoordinasi dengan Forpimka atau perangkat desa
setempat.
Dokumentasi pendukung pelaksanaan proyek perubahan pada
tahapan ini berupa 1). Nota dinas , 2). Catatan pelaksanaan kegiatan, dan
3). foto kegiatan sebagaimana dalam lampiran 10.

11. Penyempurnaan Hasil Uji Coba Standar prosedur operasional


(SPO) Tindakan keperawatan dalam mewujudkan martabat
manusia

Analisa uji coba standar prosedur operasional Tindakan


keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia menghasilkan
beberapa perbaikan dan penyesuaian alur dalam SPO. Hasil analisa
tersebut digunakan untuk menyempurnakan standar operasional
prosedur. Tahapan penyempurnaan SPO dilakukan oleh tim kerja
penyusunan SPO pada hari Selasa tanggal 14 Nopember 2016 bertempat
di ruang Direktur RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan.
Dokumentasi pendukung pelaksanaan proyek perubahan pada
tahapan ini berupa 1). Nota dinas , 2). Daftar Hadir, 3). Catatan
pelaksanaan kegiatan, dan 4). foto kegiatan sebagaimana dalam lampiran
11.

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 34


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

12. Penetapan Standar prosedur operasional (SPO) Tindakan


keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia.

Standar prosedur operasional Tindakan keperawatan dalam


mewujudkan martabat manusia yang telah diuji cobakan dan telah
mengalami perbaikan dan penyempurnaan selanjutnya akan dilakukan
tahapan penetapan oleh Direktur RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan.
Tahapan penetapan standar prosedur operasional Tindakan
keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia dilaksanakan pada
hari Selasa tanggal 16 Nopember 2016. Project leader mengajukan nota
dinas kepada Direktur RSUD Ngimbang untuk permohonan penetapan
SPO dan menyampaikan standar prosedur operasional kepada Direktur
RSUD Ngimbang dan selanjutnya ditanda tangani oleh Direktur.
Dokumentasi pendukung pelaksanaan proyek perubahan pada
tahapan ini berupa 1). Nota dinas , 2). Catatan pelaksanaan kegiatan, 3).
Standar prosedur operasional dan 4). foto kegiatan sebagaimana dalam
lampiran 12.

13. Penyusunan Surat Keputusan Direktur RSUD Ngimbang tentang


Penetapan Standar prosedur operasional (SPO)

Pentahapan selanjutnya setelah penetapan standar prosedur


operasional Tindakan keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia
adalah penyusunan surat keputusan Direktur RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan tentang Penetapan Standar prosedur operasional Tindakan
keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia. Surat keputusan
tersebut kemudian disahkan sebagai dasar hukum mulai berlakunya
standar prosedur operasional dalam pelayanan kesehatan pasien
gelandangan dan orang terlantar di RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan.

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 35


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

Penyusunan Surat Keputusan (SK) Direktur tentang Penetapan


Standar prosedur operasional Tindakan keperawatan dalam mewujudkan
martabat manusia dilakukan oleh project leader pada tanggal 17
Nopember 2016 sampai dengan pengesahannya oleh Direktur pada
tanggal 18 Nopember 2016.
Dokumentasi pendukung pelaksanaan proyek perubahan pada
tahapan ini berupa 1). Nota dinas, 2). Surat Keputusan Direktur RSUD
Ngimbang tentang Penetapan SPO, 3). catatan pelaksanaan kegiatan dan
4). foto kegiatan sebagaimana dalam lampiran 13.

14. Penyusunan Format Pendamping Checklist untuk Pengawasan

Pentahapan penyusunan format pendamping checklist


dilaksanakan pada tanggal 21 - 22 Nopember 2016. Project leader
melakukan penyusunan format pendamping checklist untuk pengawasan
penerapan setiap alur dalam Standar Prosedur Operasional.
Format pendamping checklist dan dokumen pendukungnya sebagaimana
dalam lampiran 14.

15. Sosialisasi Standar prosedur operasional

Standar prosedur operasional Tindakan keperawatan dalam


mewujudkan martabat manusia yang telah ditetapkan melalui Surat
Keputusan Direktur RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan selanjutnya
dilaksanakan tahapan sosialisasi pada tanggal 29 Nopember 2016.
Tujuan dari sosialisasi ini agar petugas di IGD, Petugas Rawat
Jalan dan rawat Inap di RSUD Ngimbang mampu memahami alur
pelayanan dalam SPO. Kepala Bidang Pelayanan selaku mentor
menyajikan materi sosialisasi sebagai berikut :
1. Profil Perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Ngimbang
Kabupaten Lamongan

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 36


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

2. Standar prosedur operasional (SPO) Tindakan keperawatan dalam


mewujudkan martabat manusia.
Dalam sosialisasi ini dihadiri oleh seluruh kepala seksi di Bidang
Pelayanan beserta staf dan Tim medis dan paramedic sebagai Pelaksana
Keperawatan di RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan.
Dokumentasi pendukung pelaksanaan proyek perubahan pada
tahapan ini berupa 1). Undangan, 2). Daftar hadir, 3). Laporan Sosialisasi
dan 4). Materi Sosialisasi dan foto kegiatan sebagaimana dalam lampiran
15.
16. Implementasi Standar prosedur operasional

B. Hasil Capaian Proyek Perubahan

Pelaksanaan Laboratorium Kepemimpinan (Breaktrough II)


tersusunnya Standar prosedur operasional Tindakan keperawatan
dalam mewujudkan martabat manusia sebagaimana tertuang dalam
target dan capaian kinerja dibawah ini :

Tabel 3.1. Target dan Capaian Kinerja

No AKSI/KEGIATAN BOBOT REALISASI CAP


AIAN
A JANGKA PENDEK
1. Melakukan konsultasi kegiatan 3% 3% 100
yang akan dilaksanakan %
dengan mentor;
2. Membentuk tim kerja 10% 10% 100%
penyusunan Standar prosedur
operasional (SPO) Tindakan
keperawatan dalam
mewujudkan martabat
manusia,

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 37


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

3. Menyusun Surat Keputusan 5% 5% 100%


Direktur tentang pembentukan
tim kerja Penyusunan Standar
prosedur operasional (SPO)
Tindakan keperawatan dalam
mewujudkan martabat
manusia,
4. Melaksanakan rapat koordinasi 5% 5% 100%
dengan tim kerja untuk
menyamakan persepsi tentang
proyek perubahan yang
dimaksud;
5. Menyusun draft Standar 10% 10% 100%
prosedur operasional (SPO)
Tindakan keperawatan dalam
mewujudkan martabat
manusia,
6. Mengkonsultasikan draft 5% 5% 100
Standar prosedur operasional %
(SPO) Tindakan keperawatan
dalam mewujudkan martabat
manusiake Mentor dan
dilanjutkan Direktur RSUD
Ngimbang;
7. Melakukan perbaikan draft 5% 5% 100%
Standar prosedur operasional
(SPO) Tindakan keperawatan
dalam mewujudkan martabat
manusia;
8. Finalisasi draft Standar 3% 3% 100%

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 38


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

prosedur operasional (SPO)


Tindakan keperawatan dalam
mewujudkan martabat
manusia,
9. Melakukan uji coba Standar 10% 10% 100%
prosedur operasional (SPO)
Tindakan keperawatan dalam
mewujudkan martabat manusia,
10. Melakukan analisa hasil uji coba 5% 5% 100%
Standar prosedur operasional
(SPO) Tindakan keperawatan
dalam mewujudkan martabat
manusia,
11. Menyempurnaan hasil uji coba 3% 3% 100%
Standar prosedur operasional
(SPO) Tindakan keperawatan
dalam mewujudkan martabat
manusia,
12. Menetapkan Standar prosedur 8% 8% 100%
operasional (SPO) Tindakan
keperawatan dalam
mewujudkan martabat
manusia,
13. Menyusun Surat Keputusan 5% 5% 100%
Direktur tentang Penetapan
Standar prosedur operasional
Tindakan keperawatan dalam
mewujudkan martabat
manusia;
14. Menyusun format pendamping 5% 5% 100%

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 39


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

checklist untuk pengawasan;


15. Melaksanakan sosialisasi 5% 5% 100%
tentang Standar prosedur
operasional (SPO) Tindakan
keperawatan dalam
mewujudkan martabat
manusia,;
16. Implementasi Standar prosedur 13%
operasional (SPO) Tindakan
keperawatan dalam
mewujudkan martabat
manusia,
100%

Keterangan hasil capaian :


1. Melakukan konsultasi kegiatan dengan Mentor terkait dengan
pelaksanaan proyek perubahan, telah terlaksana 100% dengan hasil
konsultasi yaitu adanya dukungan dari mentor yang meliputi
dukungan dari aspek SDM pelaksana dan penggunaan sarana
Rumah sakit.
2. Membentuk tim kerja penyusunan Standar Prosedur Operasional
tindakan keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia telah
terlaksana 100% dengan hasil terbentuknya susunan tim kerja
penyusunan SPO.
3. Menyusun Surat Keputusan Direktur RSUD Ngimbang Kabupaten
Lamongan tentang pembentukan tim kerja penyusunan standar
prosedur operasional tindakan keperawatan dalam mewujudkan
martabat manusia telah terlaksana 100% dengan hasil ditetapkan
Surat Keputusan Direktur RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan
Nomor 188/ 810/413.216/2016 tanggal 20 Oktober 2016 tentang

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 40


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

pembentukan tim kerja penyusunan Standar Prosedur Operasional


tindakan keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia
4. Melaksanakan rapat koordinasi dengan tim kerja guna menyamakan
persepsi telah terlaksana 100% sesuai dengan tujuan yaitu adanya
persamaan persepsi dan komitmen bersama tim kerja demi
tersusunnya standar prosedur operasional Tindakan keperawatan
dalam mewujudkan martabat manusiabeserta implementasinya.
5. Menyusun draft Standar Prosedur Operasional tindakan keperawatan
dalam mewujudkan martabat manusiatelah terlaksana 100% dengan
hasil tersusunnya draft standar prosedur operasional tindakan
keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia.
6. Mengkonsultasikan draft Standar Prosedur Operasional tindakan
keperawatan dalam mewujudkan martabat manusiake Mentor dan
Direktur RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan telah terlaksana
100% dengan hasil terlaksananya konsultasi ke Mentor dan Direktur
RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan berdasarkan konsultasi
terdapat perbaikan draft.
7. Melakukan perbaikan draft Standar Prosedur Operasional tindakan
keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia telah terlaksana
100% dengan hasil draft SPO telah diperbaiki sesuai dengan hasil
konsultasi dengan mentor dan draft yang telah diperbaiki disebut draft
revisi.
8. Finalisasi draft Standar Prosedur Operasional tindakan keperawatan
dalam mewujudkan martabat manusia telah terlaksana 100% dengan
hasil terbentuknya draft SPO final sebagai hasil dari penyempurnaan
draft revisi oleh Mentor.
9. Melakukan uji coba Standar Prosedur Operasional tindakan
keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia telah terlaksana
100% dengan hasil terlaksananya kegiatan uji coba standar prosedur
operasional dan catatan hasil uji coba per tahapan SPO tindakan
keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia.

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 41


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

10. Melakukan analisa hasil uji coba Standar Prosedur Operasional


tindakan keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia telah
terlaksana 100% dengan hasil analisa yaitu semua prosedur bisa
dilaksanakan dengan baik dan perlu penyempurnaan sedikit.
11. Menyempurnakan hasil uji coba Standar Prosedur Operasional
tindakan keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia telah
terlaksana 100% dengan hasil standar prosedur operasional tindakan
keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia telah mengalami
perbaikan dan penyesuaian setelah dilakukan uji coba.
12. Menetapkan Standar Prosedur Operasional tindakan keperawatan
dalam mewujudkan martabat manusia telah terlaksana 100% dengan
hasil yaitu pengesahan standar prosedur operasional tindakan
keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia oleh Direktur
RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan.
13. Menyusun Surat Keputusan Direktur RSUD Ngimbang tentang
penetapan Standar Prosedur Operasional tindakan keperawatan
dalam mewujudkan martabat manusia telah terlaksana 100% dengan
hasil ditetapkannya Surat Keputusan Direktur RSUD Ngimbang
Kabupaten Lamongan Nomor 188/802/413.216/2016 tanggal 17
Nopember 2016 tentang Standar Prosedur Operasional tindakan
keperawatan dalam mewujudkan martabat manusia.
14. Menyusun format pendamping checklist untuk pengawasan
penerapan standar prosedur operasional telah terlaksana 100%
dengan hasil terbentuknya form checklist untuk pengawasan
penerapan standar prosedur operasional Tindakan keperawatan
dalam mewujudkan martabat manusia.
15. Sosialisasi Standar Prosedur Operasional tindakan keperawatan
dalam mewujudkan martabat manusia telah terlaksana 100% dengan
hasil terlaksananya kegiatan sosialisasi pada tanggal 29 Nopember
2016 yang dihadiri oleh 7 orang peserta dari Staf Struktural dan
lainnya dokter dan perawat RSUD Ngimbang

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 42


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

16. Implementasi Standar Prosedur Operasional tindakan keperawatan


dalam mewujudkan martabat manusia.

C. IDENTIFIKASI KENDALA IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

Project Leader dalam mengimplementasikan tahapan proyek


perubahan yang telah direncanakan tidak lepas dari kendala yang muncul.
Adapun kendala yang dialami dalam mengimplementasikan proyek
perubahan ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Project leader dibebani oleh banyaknya tugas kedinasan begitu
pula dengan stakeholder yang lain ( pada saat ini bersamaan
dengan proses penilaian akreditasi Rumah sakit ) sehingga
terkadang sulit untuk meluangkan waktu dalam melakukan
koordinasi.
2. Terbatasnya jumlah SDM dan banyaknya pekerjaan kedinasan
yang dilakukan sehingga anggota tim yang terlibat tidak maksimal
dalam pelaksanaan uji coba SPO.
3. Dalam melaksanakan konsultasi dengan pihak eksternal dalam hal
ini Dinas Sosial Kabupaten Lamongan kendala yaitu letak kantor
Dinas Soasial Kabupaten Lamongan cukup jauh dari RSUD
Ngimbang sehingga sulit bertemu dan Kepala Dinas Sosial tidak
berada di tempat sehingga project leader melakukan konsultasi ke
Staf lainnya yang masih berhubungan dengan penerapan SPO
Pelayanaan perawatan dalam mewujudkan martabat manusia.

D. STRATEGI MENGATASI KENDALA


Dalam upaya mengatasi kendala-kendala yang muncul sehingga
tidak menghambat pelaksanaan proyek perubahan dan tahapan-
tahapan proyek perubahan dapat berjalan tertib dan lancar maka

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 43


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

project leader melakukan strategi untuk mengatasi kendala yang ada


antara lain :
1. Membangun komunikasi yang baik dengan stakeholder dan
working Tim Proyek Perubahan agar dalam pelaksanaan tugasnya
tertib, lancar dan efisien.

2. Mengingat banyaknya pekerjaan kedinasan yang dibebankan pada


stakeholder yang terlibat maka dibuat kesepakatan bahwa kegiatan
yang berhubungan dengan proyek perubahan dilaksanakan pada
pagi hari antara pukul 09.00-11.00 Wib. atau siang pukul 12.30-
14.00 WIB disesuaikan dengan kondisi pelayanan di Rsud
Ngimbang.
3. Setiap anggota tim kerja memiliki jadwal dan project leader selalu
menginformasikan jadwal pertemuan kepada anggota tim.
4. Kepala Bidang Pelayanan memerintahkan melalui nota dinas untuk
setiap tahapan proyek perubahan yang dilakukan sehingga lebih
mudah untuk mengkoordinasikan tim kerja.
5. Membangun komunikasi dan kerja sama yang baik dengan
stakeholder lainnya agar dapat memberikan masukan dan
dukungan terhadap pelaksanaan Proyek Perubahan
6. Memberikan pemahaman secara jelas kepada customer/perujuk
tentang alur rujukan penanganan pasien gelandangan dan orang
terlantar di RSUD Ngimbang kabupaten Lamongan.

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 44


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari Pentahapan proyek perubahan yang telah dilaksanakan
selama kurang lebih 60 (enam puluh) hari oleh Project Leader, dapat
ditarik kesimpulan bahwa hasil (output kunci) dari proyek perubahan
ini yaitu:
1. Dengan diterbitkannya dan ditetapkannya Standar Prosedur
Operasional Tindakan keperawatan dalam mewujudkan martabat
manusia Rumah sakit Umum Daerah Ngimbang Kabupaten
Lamongan mempunyai pedoman dalam upaya mewujudkan
peningkatan pelayanan kesehatan pasien gelandangan dan orang
terlantar .
2. Standar Prosedur Operasional telah dilakukan uji coba dan
disosialisasikan dan bisa diterapkan pada pasien secara umum
kecuali beberapa prosedur yang tidak perlu dilaksanakan.
3. Keberadaan SPO tersebut sangat dibutuhkan oleh setiap anggota
Tim dalam upaya mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan pasien gelandangan dan orang terlantar lebih cepat,
tepat dan mudah.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil-hasil yang telah dicapai dalam pentahapan

jangka pendek pelaksanaan proyek perubahan, dan untuk menjaga

agar tujuan jangka menengah dan jangka panjang dari proyek

perubahan ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 45


Kerta Kerja Proyek Perubahan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Angkatan CX XIII TAHUN 2016

ada beberapa rekomendasi yang bisa Project Leader sampaikan,

yaitu :

1. Perlu adanya komitmen dari Stakeholder Internal untuk

membuat pentahapan jangka menengah dan jangka panjang

bisa terlaksana.

2. Perlu dilakukan koordinasi secara intensif kepada Stakeholder

Eksterna yang dapat mendukung pencapaian tujuan

menengah dan jangka panjang.

SPO Tindakan Keperawatan Dalam Mewujudkan Martabat Manusia 46

Você também pode gostar