Você está na página 1de 11

Evaluasi Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Tatanan Rumah Tangga

di Wilayah Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Batujaya


Periode Oktober 2016 sampai September 2017

Ferina Evangelin
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
ferinaevangelin@gmail.com

Abstrak
Sehat adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik mental dan sosial dan tidak
hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga, agar memahami
dan mampu melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta berperan aktif dalam
Gerakan Kesehatan di Masyarakat. Proporsi nasional rumah tangga dengan PHBS baik
Berdasarkan Riskesdas 2013 adalah 32,3%. Ditinjau dari profil kesehatan Indonesia 2016,
capaian persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS sebanyak 53.3% dari
target yang ditetapkan yaitu 50%. Berdasarkan Profil data Dinas Kesehatan Karawang, PHBS
di Kabupaten Karawang pada periode tahun 2014 mencakup sebanyak 46,9%. PHBS di
wilayah kerja Puskesmas Batujaya pada triwulan I dan II tahun 2017 adalah sebesar 39,41 %.
Penyebab rendahnya angka PHBS tersebut karena rendahnya angka tidak merokok didalam
rumah dan rendahnya jumlah penduduk yang mengkonsusmsi sayur dan buah setiap hari.
Upaya untuk mengatasi masalah tersebut antara lain menyusun pembagian tugas dan
tanggung jawab sacara jelas, menggiatkan penyuluhan, meningkatkan motivasi terhadap
kader, meningkatkan pembinaan kader, memperbaiki sistem pemetaan wilayah kerja dan
melakukan advokasi.

Kata kunci : Evaluasi program, PHBS, Rumah Tangga

Abstrac
Healthy is a safe which includes physical mental and social and not only free from
disease or disability. Clean and Healthy Behavior (PHBS) in the Household is an effort to
empower household members, to understand and be able to implement Clean and Healthy
Behavior and to play an active role in the Health Movement in the Community. The
proportion of national households with PHBS by Riskesdas 2013 is 32,3 % .In terms of
health profile Indonesia 2016 , these the percentage the districts which have policy PHBS as
many as 53.3 % of the target that is 50 %. Based on data from the health agency profile
Karawang , phbs in kabupaten karawang during the period of 2014 includes as many as 46,9
%. PHBS in Batujaya in the quarter I and II 2017 is 39,41%. The cause of low PHBS rates
is due to the low non-smoking rate in the home and the low number of residents who consume
vegetables and fruits daily. Efforts to overcome these problems include drawing up the
division of tasks and responsibilities clearly, intensifying counseling, increasing motivation
for cadres, increasing cadre coaching, improving the mapping system of the working area
and advocating.

Keywords: Program evaluation, PHBS, Household

1
Latar Belakang kesehatan dan berperan aktif dalam
Departemen Kesehatan telah kegiatan-kegiatan di masyarakat.3
mencanangkan Gerakan Pembangunan Pemberdayaan masyarakat harus dimulai
Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi dari rumah tangga atau keluarga , karena
paradigma sehat. Paradigma sehat adalah rumah tangga yang sehat merupakan aset
cara pandang, pola pikir atau model atau modal pembangunan masa depan
pembangunan kesehatan yang bersifat yang perlu dijaga, dilindungi dan
holistik, melihat masalah kesehatan yang ditingkatkan kesehatannya.1
dipengaruhi oleh banyak faktor yang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih (PHBS) di Rumah Tangga adalah upaya
diarahkan pada peningkatan, untuk memberdayakan anggota rumah
pemeliharaan dan perlindungan tangga, agar memahami dan mampu
kesehatan.1 melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat serta berperan aktif dalam Gerakan
Sehat adalah suatu keadaan
Kesehatan di Masyarakat.3 Evaluasi
sejahtera yang meliputi fisik mental dan
keberhasilan pembinaan PHBS dilakukan
sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit
dengan melihat 10 indikator PHBS di
atau kecacatan.1 Menurut undang-undang
tatanan rumah tangga. Berdasarkan Riset
kesehatan nomor 36 tahun 2009 Bab 1
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013,
pasal 1, kesehatan adalah keadaan sehat,
indikator PHBS terdiri dari persalinan oleh
baik secara fisik, mental, spritual maupun
tenaga kesehatan, memberikan ASI
sosial yang memungkinkan setiap orang
eksklusif, melakukan penimbangan bayi
untuk hidup produktif secara sosial dan
dan balita, penggunaan air bersih,mencuci
ekonomis.2 Harapan untuk menjadi sehat
tangan dengan air bersih dan sabun,
dapat terwujud apabila masyarakat
memakai jamban sehat, memberantas
diberdayakan sepenuhnya dengan segala
jentik nyamuk, konsumsi buah dan
daya yang dimiliki untuk dapat
sayur,melakukan aktivtas fisik setiap hari
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
dan tidak merokok dalam rumah. Proporsi
Sehat (PHBS) dalam kehidupannya sehari-
nasional rumah tangga dengan PHBS baik
hari.2 Perilaku hidup besih dan sehat
Berdasarkan Riskesdas 2013 adalah
(PHBS) merupakan semua perilaku
32,3%, dengan proporsi tertinggi pada
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran
DKI Jakarta (56,8%) dan terendah pada
sehingga anggota keluarga atau keluarga
Papua (16,4%).4
dapat menolong dirinya sendiri di bidang

2
Di Jawa Barat dari 27 kabupaten Kabupaten Karawang pada periode
hanya 13 kabupaten yang memiliki tahun 2014 mencakup sebanyak
kebijakan ber-PHBS. Karawang 46,9%.5
merupakan kabupaten yang belum 4. Dari catatan triwulan I dan II tahun
memiliki kebijakan PHBS. Berdasarkan 2017 UPTD Puskesmas Batujaya
Profil data Dinas Kesehatan Karawang, menunjukkan cakupan rumah tangga
PHBS di Kabupaten Karawang pada yang mempraktekkan PHBS baru
periode tahun 2014 mencakup sebanyak mencapai 39,41 %.
46,9%.5 PHBS di wilayah kerja Puskesmas
Batujaya pada triwulan I dan II tahun 2017 Tujuan
adalah sebesar 39,41 %. PHBS sendiri a. Tujuan Umum
turut berperan dengan angka kesakitan Mengetahui penyebab masalah
masyarakat terutama penyakit diare di program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Batujaya yang tercatan sebanyak 48,19% pada tatanan rumah tangga di wilayah
selama bulan januari sampai juni 2017. kerja UPTD Puskesmas Batujaya periode
Dengan keikut sertaan masyarakat dalam Oktober 2016 sampai September 2017
menerapkan PHBS dalam tatanan rumah dengan pendekatan sistem.
tangga maka diharapkan masyarakat b. Tujuan Khusus
menjadi sehat dan tidak mudah sakit serta 1. Diketahuinya cakupan rumah
dapat bekerja secara optimal. tangga ber-PHBS di tatanan rumah
tangga di wilayah kerja UPTD
Rumusan Masalah Puskesmas Batujaya periode
1. Di Jawa Barat dari 27 kabupaten hanya Oktober 2016 sampai September
13 kabupaten yang memiliki kebijakan 2017.
ber-PHBS. Karawang merupakan 2. Diketahuinya cakupan persalinan
kabupaten yang belum memiliki dengan ditolong oleh tenaga
kebijakan PHBS. kesehatan di wilayah kerja UPTD
2. Berdasarkan Riskesdas 2013, Puskesmas Batujaya periode
persentase rumah tangga di Indonesia Oktober 2016 sampai September
yang mempraktikkan Perilaku Hidup 2017.
Bersih dan Sehat baru mencapai 32,3 3. Diketahuinya cakupan pemberian
%. ASI eksklusif di wilayah kerja
3. Berdasarkan Profil data Dinas UPTD Puskesmas Batujaya periode
Kesehatan Karawang, PHBS di
3
Oktober 2016 sampai September 10. Diketahuinya cakupan perilaku
2017. melakukan aktivitas fisik setiap
4. Diketahuinya cakupan hari di wilayah kerja UPTD
penimbangan bayi dan balita di Puskesmas Batujaya periode
wilayah kerja UPTD Puskesmas Oktober 2016 sampai September
Batujaya periode Oktober 2016 2017.
sampai September 2017. 11. Diketahuinya cakupan perilaku
5. Diketahuinya cakupan penggunaan tidak merokok di dalam rumah di
air bersih di wilayah kerja UPTD UPTD Puskesmas Batujaya periode
Puskesmas Batujaya periode Oktober 2016 sampai September
Oktober 2016 sampai September 2017.
2017.
6. Diketahuinya cakupan perilaku Materi
mencuci tangan dengan air bersih Materi yang dievaluasi dalam
dan sabun di wilayah kerja UPTD program ini diperoleh dari catatan perilaku
Puskesmas Batujaya periode hidup bersih dan sehat di tatanan rumah
Oktober 2016 sampai September tangga periode Oktober 2016 sampai
2017. September 2017 di wilayah kerja UPTD
7. Diketahuinya cakupan penggunaan Puskesmas Batujaya, kabupaten
jamban sehat di wilayah kerja Karawang, antara lain:
UPTD Puskesmas Batujaya periode 1. Pendataan PHBS Rumah Tangga
Oktober 2016 sampai September 2. Pengolahan dan pemetaan PHBS
2017. Rumah Tangga
8. Diketahuinya cakupan perilaku 3. Perencanaan peningkatan PHBS Rumah
memberantas jentik nyamuk di Tangga
dalam rumah di wilayah kerja 4. Pelatihan kader dalam penyuluhan
UPTD Puskesmas Batujaya periode PHBS Rumah Tangga
Oktober 2016 sampai September 5. Penyuluhan tentang PHBS Rumah
2017. Tangga
9. Diketahuinya cakupan perilaku
makan sayur dan buah setiap hari Metode
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Evaluasi program ini dilaksanakan
Batujaya periode Oktober 2016 dengan pengumpulan data, pengolahan
sampai September 2017. data, dan analisis data sehingga dapat
4
digunakan untuk menjawab permasalahan Sumber Data
pelaksanaan program yang terjadi, baik Data berupa data sekunder yang
pada awal, ditengah, maupun akhir didapatkan dari Data Geografi dan
program dengan cara membandingkan Demografi UPTD Puskesmas Batujaya,
cakupan program Promosi Kesehatan yaitu Kecamatan Batujaya, Kabupaten
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Karawang serta Catatan Hasil Pendataan
Tatanan Rumah Tangga di Puskesmas PHBS di Tatanan Rumah Tangga
Batujaya periode Oktober 2016 sampai Puskesmas Kecamatan Batujaya Tahun
September 2017 terhadap tolak ukur PHBS 2017.
yang telah ditetapkan dan menemukan
penyebab masalah dengan menggunakan
pendekatan sistem.

Masalah menurut Keluaran

No Variabel Tolok Pencapaian(%) Masalah(%)


Ukur(%)
1. Cakupan rumah tangga sehat 65 % 40,58 % (+) 37,56 %
2. Cakupan pemberian bayi ASI 100 % 84,80 % (+) 15,15 %
eksklusif
3. Cakupan penimbangan bayi dan 100 % 83,70 % (+) 16,30 %
anak balita setiap bulan
4. Cakupan penggunaan air bersih 100 % 45,95 % (+) 54,04 %
5. Cakupan perilaku mencuci tangan 100 % 45,95 % (+) 54,04 %
dengan air dan sabun
6. Cakupan penggunaan jamban sehat 100 % 45,97 % (+) 54,03 %
7. Cakupan pemberantasan jentik di 100 % 46,04 % (+) 53,96 %
rumah
8. Cakupan perilaku makan buah dan 100 % 45,92 % (+) 54,08 %
sayur setiap hari
9. Cakupan perilaku melakukan 100 % 45,95 % (+) 54,05 %
aktivitas fisik setiap hari
10. Cakupan tidak merokok dalam 100 % 45,91 % (+) 54,09 %
rumah

5
Masalah menurut masukan

No Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah


1. Tenaga - Tersedia kader yang telah Tersedia, namun kader (+)
(Man) dilatih dan aktif membina tidak aktif melakukan
tentang PHBS di rumah penyuluhan dan sosialisasi
tangga. ke masyarakat.

Masalah menurut Proses

No Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah


1. Pengorganisasi Dibentuk struktur organisasi, Kepala Struktur organisasi (+)
an Puskesmas sebagai penanggung sudah jelas, namun
jawab program, melimpahkan koordinasi di lintas
kekuasaan dan koordinasi kepada program dan sektoral
Koordinator program. tidak optimal

2. Pelaksanaan Adanya kegiatan inovatif dalam Tidak dilaksanakan (+)


peningkatan PHBS di rumah
tangga

Adanya penyuluhan kelompok Dilaksanakan, (+)


minimal 1 kali/bulan namun tidak rutin
setiap bulan

Adanya Pemetaan PHBS Tidak Dilaksanakan (+)

Perumusan Masalah a. Cakupan rumah tangga ber-PHBS


Masalah sebenarnya (menurut adalah 40,58 % dengan besar masalah
keluaran) 37,56 %
Dari hasil laporan rekapitulasi b. Cakupan persalinan ditolong oleh
program PHBS di Puskesmas Batujaya tenaga kesehatan sebesar 100 % dari
periode Oktober 2016 sampai September target 100%
2017 terdapat beberapa masalah, yaitu: c. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif
sebesar 84,80 % dengan besar masalah
15,15 %.

6
d. Cakupan penimbangan bayi dan anak k. Cakupan tidak merokok di dalam
balita sebesar 83,70 % dengan besar rumah sebesar 45,91 % dengan besar
masalah 16,30 %. masalah 54,09 %.
e. Cakupan penggunaan air bersih sebesar Masalah dari unsur lain (penyebab)
45,96 % dengan besar masalah 54,04 Dari hasil evaluasi program PHBS
%. di Puskesmas Batujaya periode Oktober
f. Cakupan perilaku mencuci tangan 2016 sampai September 2017 didapatkan
dengan air bersih dan sabun sebesar beberapa penyebab masalah, yaitu:
45,96 % dengan besar masalah 54,04 a. Masukan
%. - Tersedia kader yang dilatih, namun
g. Cakupan penggunaan jamban sehat kader tidak aktif melakukan
sebesar 45,97 % dengan besar masalah penyuluhan dan sosialisasi ke
54,03 %. masyarakat.
h. Cakupan pemberantasan jentik di b. Proses
rumah sebesar 46,04 % dengan besar
- Struktur organisasi sudah jelas,
masalah 53,96 %.
namun koordinasi di lintas program
i. Cakupan perilaku makan sayur dan
dan sektoral belum berjalan optimal
buah setiap hari sebesar 45,92% dengan
- Tidak adanya kegiatan inovatif
besar masalah 54,08 %.
dalam peningkatan PHBS di rumah
j. Cakupan melakukan aktivitas fisik
tangga
setiap hari sebesar 45,95 % dengan
- Tidak Adanya penyuluhan kelompok
besar masalah 54,05 %.
minimal 1 kali/bulan
- Tidak adanya pemetaan PHBS
Prioritas Masalah

No Parameter A B C D E F G H I J
1 Besarnya masalah 0 1 1 2 2 3 2 3 2 3
2 Akibat yang ditimbulkan 0 1 2 2 3 4 2 1 2 2
Keuntungan sosial karena selesainya
3 0 2 1 3 2 2 2 1 2 3
masalah
Teknologi yang tersedia dan dapat
4 0 3 3 1 1 2 1 1 2 3
dipakai
Sumber daya yang tersedia untuk
5 0 2 1 1 2 2 3 2 2 3
menyelesaikan masalah
Jumlah 0 10 8 9 10 13 10 8 10 14

7
Masalah I mengenai manfaat jamban, syarat
Cakupan penggunaan jamban sehat jamban sehat dan cara memelihara
sebesar 45,97 % dengan besar masalah jamban sehat.
54,03 %. - Mengadakan pertemuan bersama
dengan masyarakat dan tokoh-tokoh
Penyebab: masyarakat untuk membentuk
Masukan komitmen masyarakat dalam
- Tersedia kader yang dilatih, namun pengunaan jamban sehat.
kader tidak aktif melakukan - Mengadakan kegiatan-kegiatan
penyuluhan dan sosialisasi ke inovatif untuk pengadaan jamban
masyarakat. sehat seperti arisan jamban.
- Melakukan pemberdayaan
Proses masyarakat untuk memelihara
- Pelaksanaan jadwal penyuluhan fasilitas jamban sehat yang telah ada
kelompok yang tidak dilakukan agar tetap nyaman dan dapat
dengan secara rutin digunakan.
- Masih belum adanya komitmen yang
dibentuk bersama dengan Masalah II
masyarakat dalam upaya mengubah Cakupan tidak merokok di dalam
perilaku buruk dalam hal pengunaan rumah sebesar 45,91 % dengan besar
sehat. masalah 54,09 %.
- Masih kurangnya kegiatan inovatif
dalam pengadaan jamban sehat bagi Penyebab:
masyarakat. Masukan
- Masih kurangnya pemberdayaan - Tersedia kader yang dilatih, namun
masyarakat guna memelihara kader tidak aktif melakukan
fasilitas jamban yang telah ada. penyuluhan dan sosialisasi ke
masyarakat.
Penyelesaian
- Melakukan sosialisasi serta pelatihan
kader dalam penyuluhan sesuai

8
Proses - Membuat program inovatif yang
- Struktur organisasi sudah jelas, dapat mengajak anggota masyarakat
namun koordinasi di lintas Program untuk berhenti merokok seperti
dan sektoral belum optimal lomba rumah tanpa asap rokok.
- Tidak adanya kegiatan inovatif
dalam peningkatan PHBS di rumah Kesimpulan
tangga Dari hasil evaluasi program PHBS
- Adanya penyuluhan kelompok rumah tangga yang dilakukan dengan cara
minimal 1 kali/bulan pendekatan sistem di wilayah kerja
- Tidak ada pemetaan PHBS Puskesmas Kecamatan Batujaya periode
Oktober 2016 sampai September 2017
Penyelesaian: belum berjalan dengan baik melihat
- Mengadakan pertemuan bersama berbagai masalah yang ditemui sebagai
dengan masyarakat dan tokoh-tokoh berikut:
masyarakat untuk membentuk 1. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif
komitmen bersama tentang perilaku sebesar 84,80 % dengan besar masalah
hidup bersih dan sehat. 15,15 %.
- Menggiatkan kinerja kader untuk 2. Cakupan penimbangan bayi dan anak
terjun ke masyarakat dengan balita sebesar 83,70 % dengan besar
pemberian penghargaan bagi kader masalah 16,30 %.
yang aktif. 3. Cakupan penggunaan air bersih sebesar
- Berusaha mengoptimalisasi 45,96 % dengan besar masalah 54,04
koordinasi di lintas sektoral. %.
- Menggiatkan penyuluhan dengan 4. Cakupan perilaku mencuci tangan
teknologi seperti audio visual PHBS dengan air bersih dan sabun sebesar
rumah tangga. 45,96 % dengan besar masalah 54,04
- Menggalakkan sosialisasi mengenai %.
bahaya dan cara berhenti merokok di 5. Cakupan penggunaan jamban sehat
masyarakat terutama bahaya asap sebesar 45,97 % dengan besar masalah
rokok untuk keluarga lain sesuai 54,03 %.
dengan Peraturan Daerah Kabupaten 6. Cakupan pemberantasan jentik di
Karawang Nomor 5 Tahun 2016 rumah sebesar 46,04 % dengan besar
Tentang Kawasan Tanpa Rokok masalah 53,96 %.

9
7. Cakupan perilaku makan sayur dan Saran
buah setiap hari sebesar 45,92% dengan Ditujukan kepada Kepala Puskesmas
besar masalah 54,08 %. Kecamatan Batujaya, Kabupaten
8. Cakupan melakukan aktivitas fisik Karawang, dengan langkah-langkah
setiap hari sebesar 45,95 % dengan sebagai berikut:
besar masalah 54,05 %. - Meningkatkan motivasi terhadap
9. Cakupan tidak merokok di dalam kader kesehatan untuk menjadi
rumah sebesar 45,91 % dengan besar penggiat PHBS rumah tangga di
masalah 54,09 %. lingkungan tempat tinggalnya dengan
pemberian penghargaan untuk kader
Dua hal yang menjadi prioritas masalah yang aktif.
adalah: - Melakukan koordinasi lintas sektoral,
a) Cakupan penggunaan jamban sehat baik dengan sektor agama,
sebesar 45,97 % dengan besar lingkungan, pemerintahan, dsb setiap
masalah 54,03 %. akhir bulan agar dapat memperoleh
b) Cakupan tidak merokok di dalam hasil kerja yang optimal
rumah sebesar 45,91% dengan besar - Menggiatkan penyuluhan dengan
masalah 54,09 %. teknologi seperti audio visual tentang
PHBS rumah tangga untuk
Masalah diatas disebabkan oleh karena: meningkatkan derajat pengetahuan
- Kurang aktifnya kader untuk terjun masyarakat terhadap PHBS rumah
dalam sosialisasi dan penyuluhan ke tangga.
masyarakat - Meningkatkan kegiatan inovatif yang
- Kurangnnya baiknya koordinasi lintas memberdayakan masyarakat
program dan sektoral - Melakukan advokasi kepada kepala
- Tidak adanya kegiatan inovatif yang desa, tokoh masyarakat, dan
dilakukan untuk mendukung PHBS kelompok potensial untuk memberi
dalam rumah tangga. dukungan dalam bentuk komitmen,
- Tidak adanya pemetaan PHBS dana dan tenaga.
- Kurangnya penyuluhan serta - Melakukan pemetaan PHBS agar
pemberdayaan masyarakat . perencanaan yang dilakukan tepat
sasaran
- Melakukan pengkajian PHBS di
tatanan rumah tangga dengan tujuan
10
untuk mempelajari, menganalisis dan http://www.kemenpppa.go.id/jdih/perat
merumuskan permasalahan yang uran/UU_NO_36__2009.pdf pada
oktober 2017.
sebenarnya supaya pelaksanaan
3. Kemenkes RI, tim PKK pusat RI.
program PHBS yang selanjutnya lebih Panduan pembinaan dan penilaian
efektif dalam meningkatkan jumlah perilaku hidup bersah dan sehat di
rumah tangga melalui tim penggerak
rumah tangga mempraktikkan PHBS.
PKK. Jakarta: Kemenkes RI; 2011.
4. Riset kesehatan dasar (RISKESDAS)
Daftar Pustaka 2013. Perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS). Laporan nasional 2013. Badan
1. Kementrian Kesehatan Republik
penelitian dan pengembangan
Indonesia. Pedoman pembinaan
kesehatan, departemen kesehatan,
perilaku hidup bersih dan sehat
republik Indonesia.Hal : 147-50
(PHBS). Peraturan Menteri Kesehatan
5. Kementrian kesehatan RI. Laporan
Republik Indonesia Nomor
kinerja ditjen kesehatan masyarakat
2269/MENKES/PER/XI/2011. Jakarta.
tahun 2016. Jakarta: Kementrian
2011.
kesehatan RI. 2017.h.32-5.
2. Undang-undang republik indonesia
nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan. Diunduh dari

11

Você também pode gostar