Você está na página 1de 29

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

LAMPU JALAN

AYU RIZKI DWI PUTRI


527/9995552794

XII MEKATRONIKA

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL
SMK NEGERI 3 MODEL SEKAYU
Jl.Terminal Randik Kel.Kayuara kec.SekayuKab.Musi Banyuasin
E-Mail: smk3modelsekayu@gmail.com

1
HALAMAN PENGESAHAN

LAMPU JALAN
DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN PEMBERDAYA LAMPU JALAN - SEKAYU
(18 Juli 18 Oktober)

Disusun oleh :
Ayu Rizki Dwi Putri
NIS : 527

Sekayu , Oktober 2016


Menyetujui,
Guru Pembimbing, Penulis,

Widodo Rachmadi, S. Pd. T. Ayu Rizki Dwi Putri


Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Sekayu Pembimbing Industri,

Drs. Marpendi Aan Satriawan, S.T


NIP 19591027 198803 1 006

ABSTRAK

2
Lampu penerangan jalan umum (LPJU) yang merupakan salah satu
kebutuhan masyarakat, menjadi kewajiban dan tanggung jawab Pemerintah
Daerah/Kota sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Adanya LPJU
diharapkan meningkatkan rasa aman masyarakat secara umum,
meningkatkankeamanan pengguna jalan maupun penerangan lingkungan. Dengan
demikian dilokasi LPJU akan timbul rasa damai, ceria, nyaman dan tenteram bagi
kehidupanmasyarakat. Di sisi lain juga akan timbul keindahan, semarak, prestise dan
terang. Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang
dapat diletakkan/dipasang di kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian median jalan)
yang digunakan untuk menerangi jalan maupun lingkungan di sekitar jalan yang
diperlukan termasuk persimpangan jalan (intersection), jalan layang (interchange,
overpass, fly over), jembatan dan jalan di bawah tanah (underpass, terowongan).

KATA PENGANTAR

3
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan pertolongan-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Industri yang berjudulLampu Jalan High Mast. Meskipun banyak rintangan dan
hambatan yang penulis alami dalam proses pengerjaannya, tapi penulis berhasil
menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing yang
telah membantu dalam mengerjakan proyek ilmiah ini, maka pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT atas limpahan nikmat dan hidayah-Nya.


2. Staf DKPPLJ muba.
3. Bapak Drs. Marpendi, selaku kepala sekolah smk n 3 sekayu
4. Arif Wahyudi S. Pd. T dan Widodo Rachmadi, S. Pd.T serta para guru
SMK Negeri 3 Sekayu.
5. Semua pihak terkait yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah
banyak memberikan bantuan baik materi maupun semangat. Semoga kebaikan
kalian menjadi amal ibadah.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga sudah


memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
Laporan Praktek Kerja Industriini.Kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan
Laporan Praktek Kerja Industriini tidak lepas dari kesalahan dan
kekurangsempurnaan, maka kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak,
akan penulis terima dengan senang hati untuk kesempurnaan Laporan Praktek
Kerja Industriini.

Tentunya ada hal-hal yang ingin penulis berikan kepada masyarakat dari hasil
Laporan Praktek Kerja Industri ini. Karena itu penulis berharap semoga Laporan
Praktek Kerja Industriini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

4
Pada bagian akhir, penulis akan mengulas tentang berbagai masukan dan
pendapat dari orang-orang yang ahli di bidangnya, karena itu penulis harapkan hal
ini juga dapat berguna bagi kita bersama.

Semoga Laporan Praktek Kerja Industri yang kami buat ini dapat membuat
kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.

Sekayu , 18 Oktober 2016

Penulis

5
DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................1
Halaman pengesahan...............................................................2
ABSTRAK...............................................................................3
Kata Pengantar..........................................................................4
Daftar isi....................................................................................6
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang......................................................................8
1.2 Tujuan...................................................................................8
1.3 Manfaat.................................................................................9
BAB II PROFIL INDUSTRI
2.1 Struktur Organisasi...............................................................10
2.2 Visi/Misi/Motto....................................................................11
BAB III ISI
3.1 Lampu Jalan.........................................................................12
3.2 Jenis-jenis Lampu Jalan.......................................................13
3.3 Komponen Lampu Jalan......................................................24
3.1.1 Kapasitor.....................................................................24
3.1.2 Ballast...........................................................................26
3.1.3 Ignitor.........................................................................26
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..........................................................................28
4.2 Saran....................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
LAMPIRAN.....................................................................................................................

6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


SINGGUNG KEMAJUAN TEKNOLOGI
PERKEMBANGAN LAMPU JALAN
PENERAPAN LAMPU JALAN DI SEKAYU
ALASAN KENAPA AMBIL JUDUL (LAPORAN INI SAYA BERI JUDUL.)

Lampu jalan adalah lampu yang digunakan untuk penerangan jalan


dimalam hari sehingga pejalan kaki, pesepeda dan pengendara dapat melihat
dengan lebih jelas jalan yang akan dilalui pada malam hari, sehingga dapat
meningkatkan keselamatan lalu lintas dan keamanan dari para pengguna jalan.

1.2 Tujuan

Berdasarkan masalah di atas maka karya tulis di atas memiliki tujuan :

1. Membuka wawasan tentang lampu jalan yang selama ini adalah


sebagai penerangan jalan saja.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis lampu jalan.
3. Untuk mengetahui cara perakitan lampu jalan secara singkat.
4. Untuk mengetahui fungsi dari komponen yang digunakan padalampu
jalan.
5. Sebagai sumber informasi mengenai lampu jalan.
6. Sebagai pengenalan teknologi penerangan umum / lampu jalan.
7. Sebagai panduan merakit lampu.

1.3 Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas, maka laporan ini bermanfaat:
1. Bagi siswa

7
a. Membentuk pola pikir siswa -siswi agar
terkonstruktif baik serta memberikan pengalaman
dalam dunia Industri maupun dunia kerja.

b. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan


perusahaan terkait, baik dalam dunia usaha maupun
dunia Industri.

2. Bagi sekolah

a. Menjalankan kewajiban undang undang

b. Meningkatkan citra sekolah

c. Meningkatkan hubungan sekolah dengan masyarakat.

d. Meningkatkan popularitas sekolah di mata


masyarakat.

e. Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi


perusahaan.

3. Bagi industry

a. Mendapatkan tenaga kerja sementara dengan upah


seikhlasnya

b. Mendukung program pendidikan pemerintah

c. Meningkatkan citra perusahaan.

8
BAB II

PROFIL INDUSTRI

2.1 STRUKTUR ORGANISASI

Diagram 2.1 Struktur Organisasi

2.2 VISI/MISI

VISI
Terciptanya lingkungan pemukiman di daerah kabupeten Musi Banyuasin yang
bersih, sehat, indah, teduh, nyaman dan berbasis ilmu pengetahuan serta ramah
lingkungan.

MISI
1. Meningkatkan kualitas pemukiman
2. Meningkatkan teknik pengelolaan limbah rumah tangga melalui teknologi

9
yang ramah lingkungan.
3. Meningkatkan kualitas penataan ruang perkotaan.
4. Menerapkan sistem penerangan lampu jalan.
5. Meningkatkan kinerja aparatur.
6. Melibatkan peran serta masyarakat dunia usaha/ dunia industri dalam
pengelolaan limbah rumah tangga/ industri.
7. Pengembangan potensi pendanaan.

10
BAB III

ISI

3.1 LAMPU JALAN


3.2 Jenis jenis lampu jalan

3.3 Daftar komponen lampu jalan

3.4 Trobel shooting atau cara pemasangan atau cara perbaikan

Gambar 3.1 Lampu Jalan

Lampu jalan atau dikenal juga sebagai Penerangan Jalan Umum (PJU) adalah
lampu yang digunakan untuk penerangan jalan dimalam hari sehingga
mempermudah pejalan kaki, pesepeda dan pengendara kendaraan dapat melihat
dengan lebih jelas jalan/medan yang akan dilalui pada malam hari, sehingga dapat
meningkatkan keselamatan lalu lintas dan keamanan dari para pengguna jalan dari
kegiatan/aksi kriminal. Clarke mengatakan bahwa better lighting will deter

11
offenders who benefit from the cover of darkness atau dalam bahasa Indonesia:
penerangan (jalan) yang lebih baik akan menghalangi penyerang yang mengambil
manfaat dari kegelapan malam.

3.2 JENIS JENIS LAMPU JALAN


Suatu penerangan diperlukan oleh manusia untuk mengenali suatu obyek
yang gelap secara visual.Penerangan jalan umum dibuat untuk mempermudah dan
membantu manusia dalam melihat obyek di jalan pada waktu malam hari atau
suasana gelap.Penerangan jalan umum mempunyai 3 fungsi, yaitu sebagai fungsi
keamanan, fungsi ekonomi dan fungsi estetika. Suatu kota tanpa lampu
penerangan jalan akan seperti kota mati, dan dimungkinkan akan terjadi banyak
kasus kejahatan kejahatan,kecelakaan, dan akan sangat berdampak buruk terhadap
kehidupan sosial kota pada malam hari. Suatu kota dengan penerangan lampu
jalan baik, akan mengangkat wajah kota menjadi lebih baik, cantik dan indah,
selain berdampak lebih baik terhadap kehidupan sosial masyarakat kota. Salah
satu pembangunan infrastruktur perkotaan adalah pembangunan dan pemasangan
lampu jalan.
Terdapat beberapa jenis Lampu Penerangan Umum yang sering digunakan selama
ini yaitu :
1. LAMPU HPL N

2. LAMPU SON T
3. LAMPU LVD

4. LAMPU NEON

12
1. Mendapatkan tenaga kerja sementara dengan upah
seikhlasnya
2. Mendukung program pendidikan pemerintah

3. Meningkatkan citra perusahaan.

Prinsip kerja lampu merkuri sama dengan prinsip kerja lampu tabung
fluoresen, di mana cahaya yang dihasilkan berdasarkan terjadinya lucutan elektron
(electron discharge) di dalam tabung lampu. Konstruksi lampu merkuri berbeda
dengan konsruksi lampu fluoresen. Lampu merkuri terdiri dari dua
tabung, yaitu tabung dalam yang disebut Arc Tube dan tabung luar yang disebut
bohlam (Bulb).

III.2.2.Lampu SON T

Gambar 3. Konstruksi Lampu SON T


Lampu sodium tekanan tinggi lebih sering disebut lampu SON T .
Prinsip kerjanya sama dengan lampu sodium tekanan rendah atau SOX E, yaitu
berdasarkan pelepasan elektron di dalam tabung lampu. Lampu sodium tekanan
tinggi SON maupun sodium tekanan rendah SOX adalah keluarga lampu tabung
atau discharge lamp.Sesuai dengan namanya, lampu ini mempunyaitekanan gas di

13
dalam tabungnya kira-kira 250 mm Hg, sehingga temperatur kerja tabung lampu
ini juga tinggi.
III.2.3. Lampu LVD

LVD adalah lampu induksi yang bisa digunakan untuk menggantikan Lampu
Penerangan Jalan Umum PJU dan Lampu Sorot Flood Light. Hal ini dikarenakan
efisiensi yang tinggi, LVD dengan Watt yang lebih kecil menghasilkan cahaya
yang sama dengan lampu Metal Halide (MHL) maupun lampu Sodium dengan
Watt yang lebih besar. Kelebihan lainnya adalah masa pakai sampai dengan
100.000 jam. Lampu PJU menggunakan Lampu jenis Induksi LVD 80Watt ,
lampu ini mempunyai efisiensi tinggi, dengan hanya 80Watt setara Mercury
250W, sangat terang dan kuat, usia lampu mencapai 100.000jam.
Sistem penerangan induksi atau juga disebut lampu LVD memiliki tiga
bagian utama:
1. Sebuah ballast dengan frekuensi tinggi.
2. Sebuah kumparan induksi.
3. Sebuah lampu.
Ballast menghasilkan arus listrik frekuensi tinggi dan mengirimnya ke
kumparan induksi. Arus yang melalui kumparan induksi membangkitkan sebuah
medan elektromagnet yang fluktuatif di dalam lampu. Medan yang fluktuatif
tersebut menarik dan mengionisasi atom-atom gas yang mengisi tabung
lampu.Atom-atom yang terionisasi mengeluarkan radiasi ultraviolet.Ketika radiasi
ultraviolet mengenai lapisan fosfor dalam gelas tabung lampu,fosfor
menghasilkancahaya.
Sejak lampu induksi tidak membutuhkan filamen atau elektrode untuk
menyala, hal ini menyebabkan masa hidup lampu induksi jauh lebih lama

14
daripada lampu pijar konvensional, lampu neon atau lampu bermedia gas tanpa
menyebabkan lampu menjadi hitam.Hasil akhirnya adalah pengoperasian yang
jauh lebih dapat diandalkan dengan depresiasi lumen yang jauh berkurang, tanpa
peduli seberapa sering lampu ini dinyalakan. Bahkan hingga 60.000 jam, lampu
induksi masih menghasilkan kurang lebih 80% dari output cahaya awalnya.

III.2.4. LAMPU NEON TL

Lampu fluorescent lebih dikenal sebagai lampu TL.Lampu penerangan


jenis ini lebih banyak dipakai karena daya yang dipakai relatif lebih kecil jika
dibandingkan dengan lampu bolam. Selain itu lampu TL juga lebih dingin
daripada lampu bolam dengan pemakain daya yang sama. Penggunaan
lampufluorescent, dan selanjutnya disebut lampu TL ini penggunaannya sudah
sangat luas dan sangat umum baik untuk penerangan rumah ataupun penerangan
pada industri-industri. Keuntungan dari lmapu TL ini, seperti yang telah
disebutkan di atas adalah menghasilkan cahaya output per watt daya yang
digunakan lebih tinggi daripada lampu bolam biasa (incandescent lamp). Sebagai
contoh, sebuah penelitian menunjukkan bahwa 32 watt lampu TL akan
mengjasilkan cahaya sebesar 1700 lumens pada jarak 1 meter sedangkan 75 watt
lampu bolam biasa (lampu bolam dengan filamen tungsten) menghasilkan 1200
lumens. Atau dengan kata lain perbandingan effisiensi lampu TL dan lampu bolam
adalah 53 : 16. Efisiensi disini didefinisikan sebagai intensitas cahaya yang
dihasilkan dibagi dengan daya listrik yang digunakan.Walaupun lampu TL
mempunyai keuntungan yang besar yaitu pada penghematan daya, lampu TL juga
mempunyai kerugian. Kerugian lampu TL adalah :
- Besarnya biaya pembelian satu set lampu TL

15
-Tempat yang digunakan oleh satu set lampu TL lebih besar.

Blok Diagram Lampu TL Standar


Operasi lampu TL standar hanya membuthkan komponen yang sangat
sedikit yaitu : Ballast (berupa induktor), starter, dan sebuah kapasitor (pada
umumnya tidak digunakan) dan sebuah tabung lampu TL. Konstruksi ini dapat
dilihat pada gambar III.2.4.1.Tabung lampu TL ini diisi oleh semacam gas yang
pada saat elektrodanya mendapat tegangan tinggi gas ini akan terionisasi sehingga
menyebabkan elektron-elektron pada gas tersebut bergerak dan memendarkan
lapisan fluorescent pada lapisan tabung lampu TL.Starter merupakan komponen
penting pada sistem lampu TL ini karena starter akan menghasilkan suatu pulsa
trigger agar ballast dapat menghasilkan spike tegangan tinggi. Starter merupakan
komponen bimetal yang dibangun di dalam sebuah tabung vacuum yang biasanya
diisi dengan gas neon.

Operasi Lampu TL Standar

Ketika tegangan AC 220 volt di hubungkan ke satu set lampu TL maka


tegangan diujung-ujung starter sudah cukup utuk menyebabkan gas neon didalam
tabung starter untuk panas (terionisasi) sehingga menyebabkan starter yang
kondisi normalnya adalah normally open ini akan closed sehingga gas neon di
dalamnya dingin (deionisasi) dan dalam kondisi starter closed ini terdapat aliran
arus yang memanaskan filamen tabung lampu TL sehingga gas yang terdapat
didalam tabung lampu TL ini terionisasi.Pada saat gas neon di dalam tabung
starter sudah cukup dingin maka bimetal di dalam tabung starter tersebut akan
open kembali sehingga ballast akan menghasilkan spike tegangan tinggi yang
akan menyebabkan terdapat lompatan elektron dari kedua elektroda dan
memendarkan lapisan fluorescent pada tabung lampu TL tersebut..Perstiwa ini
akan berulang ketika gas di dalam tabung lampu TL tidak terionisasi penuh
sehingga tidak terdapat cukup arus yang melewati filamen lampu neon tersebut.
Lampu neon akan tampak berkedip.Selain itu jika tegangang induksi dari ballast

16
tidak cukup besar maka walaupun tabung neon TL tersebut sudah terionisasi
penuh tetap tidak akan menyebabkan lompatan elektron dari salah satu elektroda
tersebut.
Besarnya tegangan spike yang dihasilkan oleh trafo ballast dapat ditentukan oleh

rumus berikut :
Jika proses starting up yang pertama tidak berhasil maka tegangan
diujung-ujung starter akan cukup untuk menyebabkan gas neon di dalamnya untuk
terionisasi (panas) sehingga starter closed. Dan seterusnya sampai lampu TL ini
masuk pada kondisi steady state yaitu pada saat impedansinya turun menjadi
ratusan ohm . Impedansi dari tabung akan turun dari dari ratusan megaohm
menjadi ratusan ohm saja pada saat kondisi steady state. Arus yang ditarik oleh
lampu TL tergantung dari impedansi trafo ballast seri dengan impedansi tabung
lampu TL.

Electronic Ballast
Pada prinsipnya kontroller lampu TL (sering disebut sebagai ballast
elektronic) terdiri dari komponen yang memberikan arus dengan frekuensi tinggi
di atas 18KHz. Frekuensi yang biasa dipakai adalah frekuensi 20KHz sampai
60KHz.
Aplikasi ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu :
1. Meningkatkan rasio perbandingan konversi daya listrik ke cahaya
yangdihasilkan.
2. Tidak terdeteksinya kedipan oleh mata karena kedipannya terjadi pada
frekuensi yang sangat tinggi sehingga tidak dapat diikuti oleh kecepatan mata.
3. Ballast elektronik ringan.
Tetapi dari keuntungannya tersebut ditebus dengan kerumitan rangkaian jika
dibandingkan dengan ballast konvensional. Pada elektronik ballast terdapat 3
macam tipe yang sering digunakan yaitu :
4. Flyback inverter
5. Rangkaian Current source Resonant

17
6. Rangkaian Voltage source resonant

Blok Diagram Ballast Elektronik

Flyback Inverter

Tipe ini tidak terlalu populer karena adanya pendekatan transien tegangan
tinggi sehingga berdampak langsung dengan penggunaan tegangan rangkaian
tegangan tinggi begitu pula dengan penggunaan komponen-komponen transistor
untuk tegangan tinggi.
Selain itu rangkaian flyback akan menurunkan efisiensi transistor karena kerugian
pada saat switching . Kerugian yang utama yaitu flyback inverter akan
menghasilkan tegangan berbentuk kotak dan arus berbentuk segitiga. Tegangan
dengan bentuk gelombang seperti ini tidak cukup baik untuk lampu TL.Agar
rangkaian ini dapat menghasilkan sinyal berbentuk sinus maka perlu ditambahkan
komponen induktor dan kapasitor.

Blok Diagram Flyback Inverter

Rangkaian Current Source Resonant


Untuk rangkaian dengan menggunakan teknik ini membutuhkan
komponen tambahan induktor yang dinamakan feed choke. Komponen ini juga
harus menggunakan transistor tegangan tinggi. Oleh karena itu rangkaian ballast
elektronik ini membutuhkan biaya yang lebih tinggi. Komponen transistor yang
digunakan harus mempunyai karakteristik tegangan breakdown (VBR harus lebih
besar dari 784 volt dan harus mampu mengalirkan arus kolektor sebesar 1 sampai
2A.

18
GambarIII.2.4.4 Blok Diagram Rangkaian Current Source Resonant

Rangkaian Voltage Source Resonant


Rangkaian ini paling banyak dipakai oleh berbagai industri ballast elektronik saat
ini.
Tegangan AC sebagai tegangan supply disearahkan dengan mengggunakan
bridge DR dan akan mengisi kapasistor bank C1. C1 akan menjadi sumber
tegangan DC untuk tabung lampu TL. Kemudian sebuah input filter dibentuk
untuk mencegah rangkaian dari tegangan transien dari tegangan supply PLN dan
melemahkan berbagai sumber noise EMI (Electro Magnetic Interferrence) yang
dihasilkan oleh frekuensi tinggi dari tabung lampu TL. Filter input ini dibentuk
dengan rangkaian induktor dan kapasitor. Blok diagram rangkaian dapat dilihat
pada gambar 5.

19
GambarIII.2.4.5 Blok Diagram Rangkaian Voltage Source Resonant
Input filter ini harus mempunyai spesifikasi yang baik karena harus dapat
mencegah interferensi gelombang radio sehingga di Amerika input filter ini harus
mempunyai sertifikat FCC.
Frekuensi resonansi yang dihasilkan dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan :

Pada saat rangkaian dihidupkan maka tabung TL akan mempunyai


impedansi yang sangat besar sehingga C4 seakan-akan seri dengan L dan C3
sehingga didapatkan persamaan di atas.
Resonansi yang dihasilkan ini mempunyai tegangan yang cukup besar agar
dapat mengionisasi gas yang berada di dalam tabung lampu TL tersebut. Kondisi
ini akan menyebabkan kondisi strating yang tiba-tiba sehingga dapat
memperpendek umur dari filamen karena filamen belum mendapatkan pemanasan
yang cukup untuk mengemisikan elektron. Kondisi ini ditentukan oleh keadaan
osilatornya.

20
Pada saat starting up ini pula terdapat arus peak yang sangat besar, sebesar 4 kali
arus steady state. Oleh karena itu harus dipilih transistor yang mempunyai
karakterisktik arus kolektor sebesar 4 x arus steady yaitu sekitar 2.75A. Arus
steady besarnya sekita 0.75A. Sehingga Q1 dan Q2 harus mampu melewatkan
arus sebesar 2.75A.
Ketika tabung TL telah terionisasi dengan penuh maka impedansinya akan
turun menjadi ratusan ohm saja sehingga akan membuang muatan pada C4.
Kondisi ini akan menggeser frekuensi resonansi ke nilai yang ditentukan oleh C3
dan L. Energi yang sedang digunakan tersebut sekarang lebih kecil begitu pula
dengan tegangan di antara elektroda-elektrodanya menjadi kecil pula. Kondisi ini
mengakhiri kondisi startup dari lampu TL ini.
Dibawah ini merupakan contoh aplikasi untuk elektronik ballast dengan
menggunakan transistor power BUL45.

Gamba2.4.6 Skematik Ballast Elektronik


Yang perlu diperhatikan dalam pengontrollan pada ballast elektronik adalah
parameter dari transistor power yang digunakan yang mampu menggaransi
terjadinya keadaan steady state dari lampu TL tersebut.

21
III.3 KOMPONEN LAMPU JALAN

III.3.1 Kapasitor

Kapasitor atau kondensator adalah alat (komponen) yang dibuat


sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik yang besar untuk
sementara waktu. Sebuah kapasitor terdiri atas keping-keping logam yang disekat
satu sama lain dengan isolator. Isolator penyekat disebut zat dielektrik. Simbol
yang digunakan untuk menampilkan sebuah kapasitor dalam suatu rangkaian
listrik.

Berdasarkan bahannya, ada beberapa jenis kapasitor, antara lain kapasitor


mika, kertas, keramik, plastik, dan elektrolit. Sementara itu, berdasarkan
bentuknya dikenal beberapa kapasitor antara lain kapasitor variabel dan kapasitor
pipih silinder gulung. Menurut pemasangannya dalam rangkaian listrik, kapasitor
dibedakan menjadi kapasitor berpolar, yang mempunyai kutub positif dan kutub
negatif. Dan juga kapasitor nonpolar, yang tidak mempunyai kutub, bila dipasang
pada rangkaian arus bolak-balik (AC).

Beberapa kegunaan kapasitor, antara lain sebagai berikut :

a. menyimpan muatan listrik,

22
b. memilih gelombang radio (tuning),

c. sebagai perata arus pada rectifier,

d. sebagai komponen rangkaian starter kendaraan bermotor,

e. memadamkan bunga api pada sistem pengapian mobil,

f. sebagai filter dalam catu daya (power supply).

23
III.3.2 Ballast

Ballast elektronik merupakan rangkaian kontrol untuk menyalakan lampu TL


(fluorescent) yang memiliki efisiensi daya jauh lebih baik daripada ballast
transformer. Ballast elektronik pada saat ini banyak digunakan oleh produsen
lampu TL (fluorescent) seperti philips dan panasonic untuk membuat lampu
fluorescent hemat energi. Rangkaian ballast elektronik terdiri dari beberapa
bagian sebagai berikut.
- Rectifier
-DC To AC Converter
-Starter Kapasitor

Diagram Blok Ballast Elektronik

24
Fungsi bagian dari ballast elektronik diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
- Rectifer, berfungsi untuk mengubah tegangan listrik AC 220V PLN
menjadi tegangan DC tinggi (High Voltage DC /HVDC) 320 Volt.
- DC to AC Converter, berfungsi untuk mengubah tegangan HVDC 320 Volt
menjadi tegangan AC 500V 800V dengan frekuensi 20KHz 60KHz.
- Starter, berfungsi sebagai starter untuk menyalakan lampu TL (fluorescent)
untuk pertama kali. Untuk ballast elektronik dengan frekuensi tinggi
bagian starter dapat ditiadakan.
Secara prinsip ballast elektronik berfungsi untuk memberikan sumber
tegangan untuk menyalakan lampu TL (fluorescent) dari tegangan AC 220 Volt
PLN. Prinsip kerja rangkaian ballast elektronik adalah menaikan mengubah
(menaikan) tegangan listrik AC 220V PLN mejadi tegangan AC 500V 800V
dengan frekuensi 20 KHz 60 KHz.

Ballast elektronik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan ballast


transformer. Beberapa kelebihan ballast elektronik tersebut adalah :
- Meningkatkan rasio perbandingan konversi daya listrik ke cahaya yang
dihasilkan.
- Tidak terdeteksinya kedipan oleh mata karena kedipannya terjadi pada
frekuensi yang sangat tinggi sehingga tidak dapat diikuti oleh kecepatan
mata.
- Efisiensi daya yang tinggi
- Ballast elektronik memiliki berat lebih ringan
Ballast elektronik yang beredar pada saat ini memiliki beberapa tipe sebagai
berikut :
- Flyback inverter
- Rangkaian Current source resonant
- Rangkaian Voltage source resonant

III.3.3 Ignitor

25
Ignitor berfungsi menaikkan tegangan voltase listrik yg dibutuhkan dgn cara
menaikkan frekwensi listriknya.

26
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

1. Jembatan Timbang adalah alat untuk menimbang beban kendaraan.


2. Jembatan timbang buatan Indonesia tidak kalah baiknya dalam hal kualitas
dibanding timbangan digital dari luar.

3. Jembatan timbang tidak hanya berbentuk permanen tetapi juga ada yang
portable atau bisa dipindah pindah.

4.2 SARAN

1. Para pembaca hendaknya memberi saran yang bersifat membangun supaya


bisa lebih meluruskan informasi ini.
2. Kiranya informasi ini bisa menjadi sumber informasi yang bermutu untuk
memperluas pengetahuan pembaca.

27
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_jalan
-Di akses pada tanggal 25September 2016

http://www.dkppljmuba.com/visimisi.html
-Di akses pada tanggal 25 September 2016

https://id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/Penerangan_jalan
-Di akses pada tanggal 25 September 2016

http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/fungsi-dan-kelebihan-
ballast-elektronik/
-Di akses pada tanggal 25September 2016

28
29

Você também pode gostar