Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
LAMPU JALAN
XII MEKATRONIKA
1
HALAMAN PENGESAHAN
LAMPU JALAN
DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN PEMBERDAYA LAMPU JALAN - SEKAYU
(18 Juli 18 Oktober)
Disusun oleh :
Ayu Rizki Dwi Putri
NIS : 527
ABSTRAK
2
Lampu penerangan jalan umum (LPJU) yang merupakan salah satu
kebutuhan masyarakat, menjadi kewajiban dan tanggung jawab Pemerintah
Daerah/Kota sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Adanya LPJU
diharapkan meningkatkan rasa aman masyarakat secara umum,
meningkatkankeamanan pengguna jalan maupun penerangan lingkungan. Dengan
demikian dilokasi LPJU akan timbul rasa damai, ceria, nyaman dan tenteram bagi
kehidupanmasyarakat. Di sisi lain juga akan timbul keindahan, semarak, prestise dan
terang. Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang
dapat diletakkan/dipasang di kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian median jalan)
yang digunakan untuk menerangi jalan maupun lingkungan di sekitar jalan yang
diperlukan termasuk persimpangan jalan (intersection), jalan layang (interchange,
overpass, fly over), jembatan dan jalan di bawah tanah (underpass, terowongan).
KATA PENGANTAR
3
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan pertolongan-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Industri yang berjudulLampu Jalan High Mast. Meskipun banyak rintangan dan
hambatan yang penulis alami dalam proses pengerjaannya, tapi penulis berhasil
menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing yang
telah membantu dalam mengerjakan proyek ilmiah ini, maka pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Tentunya ada hal-hal yang ingin penulis berikan kepada masyarakat dari hasil
Laporan Praktek Kerja Industri ini. Karena itu penulis berharap semoga Laporan
Praktek Kerja Industriini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
4
Pada bagian akhir, penulis akan mengulas tentang berbagai masukan dan
pendapat dari orang-orang yang ahli di bidangnya, karena itu penulis harapkan hal
ini juga dapat berguna bagi kita bersama.
Semoga Laporan Praktek Kerja Industri yang kami buat ini dapat membuat
kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.
Penulis
5
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................1
Halaman pengesahan...............................................................2
ABSTRAK...............................................................................3
Kata Pengantar..........................................................................4
Daftar isi....................................................................................6
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang......................................................................8
1.2 Tujuan...................................................................................8
1.3 Manfaat.................................................................................9
BAB II PROFIL INDUSTRI
2.1 Struktur Organisasi...............................................................10
2.2 Visi/Misi/Motto....................................................................11
BAB III ISI
3.1 Lampu Jalan.........................................................................12
3.2 Jenis-jenis Lampu Jalan.......................................................13
3.3 Komponen Lampu Jalan......................................................24
3.1.1 Kapasitor.....................................................................24
3.1.2 Ballast...........................................................................26
3.1.3 Ignitor.........................................................................26
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..........................................................................28
4.2 Saran....................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
LAMPIRAN.....................................................................................................................
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas, maka laporan ini bermanfaat:
1. Bagi siswa
7
a. Membentuk pola pikir siswa -siswi agar
terkonstruktif baik serta memberikan pengalaman
dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
2. Bagi sekolah
3. Bagi industry
8
BAB II
PROFIL INDUSTRI
2.2 VISI/MISI
VISI
Terciptanya lingkungan pemukiman di daerah kabupeten Musi Banyuasin yang
bersih, sehat, indah, teduh, nyaman dan berbasis ilmu pengetahuan serta ramah
lingkungan.
MISI
1. Meningkatkan kualitas pemukiman
2. Meningkatkan teknik pengelolaan limbah rumah tangga melalui teknologi
9
yang ramah lingkungan.
3. Meningkatkan kualitas penataan ruang perkotaan.
4. Menerapkan sistem penerangan lampu jalan.
5. Meningkatkan kinerja aparatur.
6. Melibatkan peran serta masyarakat dunia usaha/ dunia industri dalam
pengelolaan limbah rumah tangga/ industri.
7. Pengembangan potensi pendanaan.
10
BAB III
ISI
Lampu jalan atau dikenal juga sebagai Penerangan Jalan Umum (PJU) adalah
lampu yang digunakan untuk penerangan jalan dimalam hari sehingga
mempermudah pejalan kaki, pesepeda dan pengendara kendaraan dapat melihat
dengan lebih jelas jalan/medan yang akan dilalui pada malam hari, sehingga dapat
meningkatkan keselamatan lalu lintas dan keamanan dari para pengguna jalan dari
kegiatan/aksi kriminal. Clarke mengatakan bahwa better lighting will deter
11
offenders who benefit from the cover of darkness atau dalam bahasa Indonesia:
penerangan (jalan) yang lebih baik akan menghalangi penyerang yang mengambil
manfaat dari kegelapan malam.
2. LAMPU SON T
3. LAMPU LVD
4. LAMPU NEON
12
1. Mendapatkan tenaga kerja sementara dengan upah
seikhlasnya
2. Mendukung program pendidikan pemerintah
Prinsip kerja lampu merkuri sama dengan prinsip kerja lampu tabung
fluoresen, di mana cahaya yang dihasilkan berdasarkan terjadinya lucutan elektron
(electron discharge) di dalam tabung lampu. Konstruksi lampu merkuri berbeda
dengan konsruksi lampu fluoresen. Lampu merkuri terdiri dari dua
tabung, yaitu tabung dalam yang disebut Arc Tube dan tabung luar yang disebut
bohlam (Bulb).
III.2.2.Lampu SON T
13
dalam tabungnya kira-kira 250 mm Hg, sehingga temperatur kerja tabung lampu
ini juga tinggi.
III.2.3. Lampu LVD
LVD adalah lampu induksi yang bisa digunakan untuk menggantikan Lampu
Penerangan Jalan Umum PJU dan Lampu Sorot Flood Light. Hal ini dikarenakan
efisiensi yang tinggi, LVD dengan Watt yang lebih kecil menghasilkan cahaya
yang sama dengan lampu Metal Halide (MHL) maupun lampu Sodium dengan
Watt yang lebih besar. Kelebihan lainnya adalah masa pakai sampai dengan
100.000 jam. Lampu PJU menggunakan Lampu jenis Induksi LVD 80Watt ,
lampu ini mempunyai efisiensi tinggi, dengan hanya 80Watt setara Mercury
250W, sangat terang dan kuat, usia lampu mencapai 100.000jam.
Sistem penerangan induksi atau juga disebut lampu LVD memiliki tiga
bagian utama:
1. Sebuah ballast dengan frekuensi tinggi.
2. Sebuah kumparan induksi.
3. Sebuah lampu.
Ballast menghasilkan arus listrik frekuensi tinggi dan mengirimnya ke
kumparan induksi. Arus yang melalui kumparan induksi membangkitkan sebuah
medan elektromagnet yang fluktuatif di dalam lampu. Medan yang fluktuatif
tersebut menarik dan mengionisasi atom-atom gas yang mengisi tabung
lampu.Atom-atom yang terionisasi mengeluarkan radiasi ultraviolet.Ketika radiasi
ultraviolet mengenai lapisan fosfor dalam gelas tabung lampu,fosfor
menghasilkancahaya.
Sejak lampu induksi tidak membutuhkan filamen atau elektrode untuk
menyala, hal ini menyebabkan masa hidup lampu induksi jauh lebih lama
14
daripada lampu pijar konvensional, lampu neon atau lampu bermedia gas tanpa
menyebabkan lampu menjadi hitam.Hasil akhirnya adalah pengoperasian yang
jauh lebih dapat diandalkan dengan depresiasi lumen yang jauh berkurang, tanpa
peduli seberapa sering lampu ini dinyalakan. Bahkan hingga 60.000 jam, lampu
induksi masih menghasilkan kurang lebih 80% dari output cahaya awalnya.
15
-Tempat yang digunakan oleh satu set lampu TL lebih besar.
16
tidak cukup besar maka walaupun tabung neon TL tersebut sudah terionisasi
penuh tetap tidak akan menyebabkan lompatan elektron dari salah satu elektroda
tersebut.
Besarnya tegangan spike yang dihasilkan oleh trafo ballast dapat ditentukan oleh
rumus berikut :
Jika proses starting up yang pertama tidak berhasil maka tegangan
diujung-ujung starter akan cukup untuk menyebabkan gas neon di dalamnya untuk
terionisasi (panas) sehingga starter closed. Dan seterusnya sampai lampu TL ini
masuk pada kondisi steady state yaitu pada saat impedansinya turun menjadi
ratusan ohm . Impedansi dari tabung akan turun dari dari ratusan megaohm
menjadi ratusan ohm saja pada saat kondisi steady state. Arus yang ditarik oleh
lampu TL tergantung dari impedansi trafo ballast seri dengan impedansi tabung
lampu TL.
Electronic Ballast
Pada prinsipnya kontroller lampu TL (sering disebut sebagai ballast
elektronic) terdiri dari komponen yang memberikan arus dengan frekuensi tinggi
di atas 18KHz. Frekuensi yang biasa dipakai adalah frekuensi 20KHz sampai
60KHz.
Aplikasi ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu :
1. Meningkatkan rasio perbandingan konversi daya listrik ke cahaya
yangdihasilkan.
2. Tidak terdeteksinya kedipan oleh mata karena kedipannya terjadi pada
frekuensi yang sangat tinggi sehingga tidak dapat diikuti oleh kecepatan mata.
3. Ballast elektronik ringan.
Tetapi dari keuntungannya tersebut ditebus dengan kerumitan rangkaian jika
dibandingkan dengan ballast konvensional. Pada elektronik ballast terdapat 3
macam tipe yang sering digunakan yaitu :
4. Flyback inverter
5. Rangkaian Current source Resonant
17
6. Rangkaian Voltage source resonant
Flyback Inverter
Tipe ini tidak terlalu populer karena adanya pendekatan transien tegangan
tinggi sehingga berdampak langsung dengan penggunaan tegangan rangkaian
tegangan tinggi begitu pula dengan penggunaan komponen-komponen transistor
untuk tegangan tinggi.
Selain itu rangkaian flyback akan menurunkan efisiensi transistor karena kerugian
pada saat switching . Kerugian yang utama yaitu flyback inverter akan
menghasilkan tegangan berbentuk kotak dan arus berbentuk segitiga. Tegangan
dengan bentuk gelombang seperti ini tidak cukup baik untuk lampu TL.Agar
rangkaian ini dapat menghasilkan sinyal berbentuk sinus maka perlu ditambahkan
komponen induktor dan kapasitor.
18
GambarIII.2.4.4 Blok Diagram Rangkaian Current Source Resonant
19
GambarIII.2.4.5 Blok Diagram Rangkaian Voltage Source Resonant
Input filter ini harus mempunyai spesifikasi yang baik karena harus dapat
mencegah interferensi gelombang radio sehingga di Amerika input filter ini harus
mempunyai sertifikat FCC.
Frekuensi resonansi yang dihasilkan dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan :
20
Pada saat starting up ini pula terdapat arus peak yang sangat besar, sebesar 4 kali
arus steady state. Oleh karena itu harus dipilih transistor yang mempunyai
karakterisktik arus kolektor sebesar 4 x arus steady yaitu sekitar 2.75A. Arus
steady besarnya sekita 0.75A. Sehingga Q1 dan Q2 harus mampu melewatkan
arus sebesar 2.75A.
Ketika tabung TL telah terionisasi dengan penuh maka impedansinya akan
turun menjadi ratusan ohm saja sehingga akan membuang muatan pada C4.
Kondisi ini akan menggeser frekuensi resonansi ke nilai yang ditentukan oleh C3
dan L. Energi yang sedang digunakan tersebut sekarang lebih kecil begitu pula
dengan tegangan di antara elektroda-elektrodanya menjadi kecil pula. Kondisi ini
mengakhiri kondisi startup dari lampu TL ini.
Dibawah ini merupakan contoh aplikasi untuk elektronik ballast dengan
menggunakan transistor power BUL45.
21
III.3 KOMPONEN LAMPU JALAN
III.3.1 Kapasitor
22
b. memilih gelombang radio (tuning),
23
III.3.2 Ballast
24
Fungsi bagian dari ballast elektronik diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
- Rectifer, berfungsi untuk mengubah tegangan listrik AC 220V PLN
menjadi tegangan DC tinggi (High Voltage DC /HVDC) 320 Volt.
- DC to AC Converter, berfungsi untuk mengubah tegangan HVDC 320 Volt
menjadi tegangan AC 500V 800V dengan frekuensi 20KHz 60KHz.
- Starter, berfungsi sebagai starter untuk menyalakan lampu TL (fluorescent)
untuk pertama kali. Untuk ballast elektronik dengan frekuensi tinggi
bagian starter dapat ditiadakan.
Secara prinsip ballast elektronik berfungsi untuk memberikan sumber
tegangan untuk menyalakan lampu TL (fluorescent) dari tegangan AC 220 Volt
PLN. Prinsip kerja rangkaian ballast elektronik adalah menaikan mengubah
(menaikan) tegangan listrik AC 220V PLN mejadi tegangan AC 500V 800V
dengan frekuensi 20 KHz 60 KHz.
III.3.3 Ignitor
25
Ignitor berfungsi menaikkan tegangan voltase listrik yg dibutuhkan dgn cara
menaikkan frekwensi listriknya.
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
3. Jembatan timbang tidak hanya berbentuk permanen tetapi juga ada yang
portable atau bisa dipindah pindah.
4.2 SARAN
27
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_jalan
-Di akses pada tanggal 25September 2016
http://www.dkppljmuba.com/visimisi.html
-Di akses pada tanggal 25 September 2016
https://id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/Penerangan_jalan
-Di akses pada tanggal 25 September 2016
http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/fungsi-dan-kelebihan-
ballast-elektronik/
-Di akses pada tanggal 25September 2016
28
29