JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 2No. 2 Februari 2010
KINETIKA REAKSI HIDROLISIS GULA DAR! TETES TEBU MENJADI
‘ASAM OKSALAT
Ganjar Andaka’
"Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Maguk: 4 Desember 2008, revisi masuk: 13 Januari 2010, diterima: 27 Januari 2010
ABSTRACT
The kinetics of the hydrolysis of sucrose from molasses have been studied in
basic aqueous solutions in the presence of potassium hydroxide. This chemical reaction
{sto produces oxalic acid as main product. The experiments were conducted in the ask
which was completed wit stiver, heater, condenser, and thermometer, at temperatures
{from 80 to 100°C and at reaction times from 30 to 60 minutes. The product of hydrolysis
of molasses was analyzed by using standard solution of potassium permanganate to
determine the amount of oxaic acid. The results of these investigations show that the
kinetics reaction of the hydrolysis of molasses was found to be fist erder reaction with
respect to sucrose. The reaction rate constant was found to be k = 0,205
@xp(-3967, 76697) (in minutes") or the activation energy and pre-exponential factor
was 3367, 7663 cal/gmol and 0,2055 minutes’, respectively.
‘Keywords: kinetics, hydrolysis, molasses, oxalic acid
INTISAR
Penelitian ini mempelajari kinetka reaksi hidrolisis gula dari tetes tetu dalam
farutan dengan keberadaan kalium hidroksida. Reaksi ini menghasilkan asam oksalat
setagal hasil utame. Percobaan dilekukan dalam labu leher tiga yang dilengkapi
Pengaduk, pemanas, pendingin balik, dan termometer, pada temperatur antara 80
sampai 100°C serta waktu reaksi antara 30 sampai 60 menit. Hasil hidrolsis tetes tebu
dianalis's dengan menggunakan larutan standar kalium permanganat untuk menentukan
Jurriah asam oksalat hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinetika reaksi hidroisis
fetes tebu adaleh reaksi orde satu tethadap konsentresi gula. Konstanta kecepatan
‘eaksi didapatkan k = 0,2055 exp(~3367,7663/RT) (dalam menit”) atau energi activasi
dan pre-exponensial faktor adalah masing-masing sebesar 3367,7663 ca/gmol dan
0,2055 menit
Kata kunci: kinetik, hidrolsis, tetes tebu, asam oksalat
PENDAHULUAN pemanfaatan tetes tebu bervariasi, mulal
Pabrik gula seisin menghasiiken dari bahan baku proses _pembuatan
guia sebagai produk utama juga meng- akohol, tahan bekar biopremium. oa-
hasikan produk samping berupa blotong _—sahol, ‘spritus, mono sodium glutamat
dan tetes tebu. Produk samping pabrk (IASG), kecap, ragi, obat batuk, dan lain-
guia yang berupa tetes ini dapat ciman- zn (Trubus, 2007).
faatkan atau diproses kembeli: menjadi Komposisi tetes tebu terihat
‘Suatu produk baru yang mempunyai rilai masih banyak mengandung sukrosa dan
‘ekonomi yang lebih ting) guia sederhana sektar 30 - 8%
Tetes tebu (cane molasses) me- __(Soeradi, 1978). Berdasarkan hal ini
Tupakan limbah pabrik guia pasir atau dapat diperkirakan bahwa dengan kedar
gula tebu yang tak dapat lagi dikristalkan. _tersebut ‘tetes tebu dapat dimanfaatian
Bentuknya berupa cairan, mirip kecap, menjadi produk lain, misalnya asam
dengen aroma Khas Sempei seat ini oksalat. Pemilinan bahan dari tetes tebu
'genjar_andaka@akprind ac.id
201JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA.
Vol. 2No. 2 Februari 2010
in) selain harganya yang murah, juga
dalam upaya pemanfaatan hasil samping
industri gule, serta pengolahan imbah
pabrk gula_ menjadi bahan yang
Tempunyai nial ekonomi yang lebih
tinggi
‘Asam oksalat sangat dibutuhkan
untuk berbagai macem industi, Sampai
‘saat ini asam oksalat banyak ciman-
faatkan dalam industri detewen yang
berfungs! sebagei peindung wama pada
ain, sebagai elektrolit dolam oksidas
anoda dari almunium, sebagai bahen
pada pemumian gisero! dan siearin,
sebagal bahan pada penyamakan Kult,
sebagai bahan pada pembuatan zat-zat
wama, sebagai bahan bleaching agent
pada resin dan kayu, sebagai bahan
pembersih pada radiator mobil dan untuk
keperiuan faboratorium lainnya. Karena
daya pemucatannya sangat tinggi, asam
oksalat ini juga digunakan untuk
‘memucatkan jerami, seret lin dan tain-
fain. Industi logam memakaiasam
‘oksalat untuk pengolahan logam, yaity
‘untuk membuat lapisan pelindung pada
logam untuk mencegah korosi. Lapisan
ogam yang tidak diinginkan dihitangkan
oleh asam oksalat pada pembersihan
radator, mesin pembargkit vap den
reaktor.
Pengolahan tetes tetu sebagai
hasil samping industr quia menjadi asa
oksalat dalam suatu industri pada
umumnya dilakukan dengan proses
oksidasi dengan asam nitrat. Asam nitral
yarg digunekan untuk proses oksidaet ini
biasanya memertukan konsentrasi yang
relatif tinggi. Cara lain untuk pengolahan
tetes tedu menjadi asam oksalat adalah
dengan proses hidrolisis menggunakan
farutan kalium hidroksida atau natrium
hircksida. Karena harga untuk Kalu
hidroksida dan natrium hidroksida relatit
Jeb murah dibandingkan dengan asam
nitrat, maka peneltian _menggunakan
kedua bahen kimia ini merupakan hal
yang menank untuk dipelajari dan dite.
Dengan kata lain, penelitin dengan
menggunakan tetes tebu untuk dijadikan
‘asem. oksalat dengan jalan hidroisis
merupakan suatu hal yang relat baru
Karena selema ini proses pembuatan
‘asam oksalat dari tetes tebu (sukrosa)
lebin banyak menggunakan proses
oksidasi dengan asam nitrat Hidrolisis,
202
menggunakan kalium hidroksida pada
tetes tebu diharapkan akan lebih
ekonomis. dibandingkan dengan cara
oksidesi_menggurakan sam nitrat
arena asam nitrat harganya lebin mahal
dan diperlukan Konsentrasi asam nitrat
yang relat tinggh,
‘Asam oksalat biasanya diperoleh
dengan memanaskan sodium format
dengan sodium —hidroksida untuk.
membentuk sodium oksaat. Sodum
coksalat_ kemudian akan terkonversi
menjadi kalsium oksalat dengan adany
Penambahan kalsium khlorida. Selanjut-
nya, kalsium khlorida direaksikan dengan
asam sulfat untuk mendapatkan asam
oksalat.
Dalam —laboratorium, _asam
‘oksalat dapat dibuat dengan cara oksi-
dasi sukrosa menggunakan asam nirat
dengen keberadaan sedikt_ vanadium
pentoksida (V:0,) sebagai katalisator.
Untuk skola besar, sodum oksalat
sebagai hasil antara asam oksalat di-
hasilkan dengen absorpsi Karbon monok-
‘sda pada tekanan rendah dalam sodium
hidroksida panas (wikipedia.com).
‘Untuk penalitian ini pembuatan
sam oksalat dilakukan dengan bahan
dasar teles tebu kerena tetes tebu
mengandung sukrosa yang dapet diubah
menjadi asam oksalat dengan Jalan
idrolsis menggunakan tarutan alkali
(alk kalium hidrosida maupun sodium
hidroksida).
Tetes tebu (cane mollases)
sebagai salah eats produk pabrik gula
mash memiiki kadar gula yang dapat
digunakan sebagai bahan baku industri
lain, Komposisi tetes tebu sangat
bervariasi, mulai dari pengarun perbe-
aan umur tebu, pengaruh musim suatu
daerah sampai pengaruh lokasi dimana
tabu ditanam (Soerjadi, 1978).
Berdasarken kadar komponen-
nya, tetes tebu sering kali horus menda-
patkan periakvan pendahuluan terutama
untuk menurunkan kadar Komponen
yang _merugikan pertumbuhan _mikro-
‘organisme dan pembentuken produk fer-
mentasi, dan perlakuan ini bisa berbeda
untuk industri yang berlainan produkrya.
Telos tabu bila dillhat dari kor
posisinya terthat masin banyak me-
gandung sukrosa dan gula seder-hana
sekitar 30 ~ 58% (Soefjadi, 1978).JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA
Vol. 2No. 2 Februari 2010
Berdasarkan ha! ini dapat diperkirakan
bbatwa dengan kadar tersebut tetes tetu
dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar
pembustan asam oksalat. Komposisi
fetes tebu secara lebih lengkap dapat
dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
abel 1, Komnposis tetes tebu
Komponen Kiseran Ratarata
wo 04)
wr-2 0
30-4035
48 7
sg
1-5 3
208 4
7152
2 a5
2 5
(Sumber: Soerjadi, 1976)
Karbohidrat_merupakan_ produk
wal deri proses fotosintesis. Karbohidrat
solalu kita jumpai dalam kehidupen
sefari-harl, Karbohidrat tersusun sebagai
pothidroksieldehid atau polhidroksiketon
‘atau zat yang jika dindrolisis meng-
hasikan salah satu senyawa tersebut.
Katbohidrat dapat dibagi dalam tiga
kelompok yaitu. monosakarida, disaka-
Fida, oligosakarida, dan polisakarida
Kartohidrat di alam terdapat
dalam jumiah yang bosar, torutama
dalam tumbuh-tumbunan, berkisar antara
60 — 90% dari bahen padatnya. Kegu-
nasnya sangat penting dan meliputi
beberapa bidang, antara lain sebagai
bahan pangan, sandang. behan untuk
kesehatan dan obat-obatan. Pati, rayon
erat, kapes, dan bermacam-macan
ula, adalah tergolong senyawaan karbo-
hidrat,
Karbohidrat memiliki peranan
yang sanget penting, seperti sebagai
‘umber energi, lemak, dan pasangan
protein. Seiain’ itu. sumber karbohicrat
‘sangat mudah dan banyak diumpai di
alam, terutema dalam serelia, sayuran
(kentang dan kacang-kacangan ), buah-
uahan susu dan gula mumi (sukros).
Oleh karena ity peru dketahui reaksi-
reaksi yang teyjadi oleh karbohidrat.
Ditalik keistmewaan tersebut, senyawa-
203
ISSN: 1979-8415
senyawa tersebut terdiri dari_molekul
yang merniiki gugus penyusunnya,
Moleku! karbohidrat terdiri atas
‘atom-atom Karbon, —hidrogen dan
‘ksigen. Jumiah atom hidrogen dan
‘oksigen merupakan perbandingan 2 : 1
seperti pada molekul at. Sebagal contoh
molekul glikosa mempunyal rumus kia
CeHizs, sedangkan rumus sukrosa
adalah CuHinOy.. Pada glukosa tampak
bahwa jumiah atom hidrogen berbanding
jumiah ate oksigen ialah 12 : 6 atau 2 :
4, sedangkan pada sukrosa 22 : 11 atau
2:4. Dengan demikian dahulu orang
berkesimpulan adanya air dalam
karbonidrat, Karena nal inlian_ maka
dipakai Kata karbohidrat, yang berasal
dari "karbon" dan "hidrat” atau air.
Walaupun pada kenyataannya senyawa
kearbohidret tidak mengandung_molekul
sir, namun ksta karbohidret tetap
digunakan di samping nama lain yaitu
sakarida, Ada beberapa senyawa yang
mempunyai rumus —empiris _sepert!
Karbohidrat, tetapi_bukan_ karbohidrat,
misalyya CsH.0; adalah asam asetat
atau hidroksiasetaldehida, sedangkan
formaldehida_ mernpunyai tumus CH.O
atau iazm dituis HCHO. Dengan
demikian senyawa yang _ tormasuk
karbohidret tidak hanya ditinjau dari
rumus empirtsnya seja, tetapi yang
penting iaiah rumus strukturnya,
Dari rumus struktur akan terhat
bahwa ada jugus fungsi penting yang
terdapat pada _molekul _karbohidrat,
Gugus-gugus fungsiitulah yang
menentukan sifat senyawa tersebut
Berdasarkan gugus yang ade. pada
molekul karbchidrat, make karbohidrat
apat dicefinisikan ‘sebagai polinicrok-
sialdehida tau pollhicroksiketen serta,
‘senyawa yang menghasilkannya pada
proses hidrolisis. Sehubungan dengan itu
berikut ini cibahas struktur_ molekul
senyawa yang tormasuk karbohidrat.
Berbagai senyawa yang
termasuk Kelompok karbohidret mem
punyai molekul yang berbeda-beda uku-
rennya, yaitu dar senyawa yang se-
derhena yang mempunyai berat motekul
90 hingga senyawa yang mempunyai
erat moiekul 609.000, bahksn lebih,
Berbagai senyawa itu dibagi dalam 3
(igs) golongan, yaitu golengan mono-JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA,
Vol. 2No. 2 Februari 2010
sakaride, golongan oligosakarida, dan
golongan poisakarida
‘Seperti telah disebutkan di atas,
karbohidrat merupakan senyawa yang
terri dani karbon, hidrogon dan okcigen
yang terdapat daiam alam. Karbohidrat
Dlasenya _mempunyai tumus empiris
CHO; misainys CeHy205 (enam kali
CH,0}, Senyawa ini pemiah disangka
*hicrat dari Karbon,” sehingga cisebut
karbohidrat. Pada tahun 1880-an disader\
bahwa gagasan “hidrat dari Karbon”
merupakan gagasan yang salah den
erbohidrat ~ sebenernya _polihidroksi
aldehide dan keton atau turunan mereka
(Fesserden & Fessenden, 1994), Karbo-
hidrat sangat beraneka ragam sifatnya,
misalnya sukrosa (guia pasi) dan kapas,
keecuanya adalah karbohidrat, salah satu
perbedsan utama antare berbagei tipe
karoohidrat ialah ukuran _molekulnya,
‘Monosakarida (sering disebut gula seder-
hana) adalah suatu karbohidrat yang
tersederhana, mereka tak dapat dhidro-
lisis menjad moleku karbohidrat yang
lebh kecil
Monosakarida dapat _—_diikat
secara bersama-sama untuk membente
dimer, trimer, dan sebagainya dan
‘akhimye polmer. Dimer-dimer tu cisebut
disaka-ida,
Senyawa yang termasuk oligo-
sakarida (Yunani, oligo = beberapa)
mempunyai molekul yang terdir atas
beberapa molekul monosakarida. Dua
molekul monosakerida yang betikatan
satu dengan yang lain membentuk satu
molekul disakerida. Oligosakarida yang
Jain latah tisakarida, yaitu yang terdii
atas tiga _molekul_monosakaride, dan
tetrasakarida yang terbentuk dari empat
molekul monosakarida. Oligosckarida
yang paling banyak terdapat dalam alarm
lalch disakarda.
Sukrosa ialeh guia yang kta
keral sehar-heri, bak yeng berasal dari
febs maupun dari bit Selain pada tebu
ddan bit, sukrosa terdapat pula pada tur-
buhan iain, misainya dalam buah nanas
ddan dalam wortel. Dengan hidrolsis, su-
krosa akan terpecah dan menghasikan
slukosa dan frukiosa
Reaksi hidrclisis dari golongan
karbohidrat, yaitu dsakarida dan pol
Sakarida, dapat_menghasikan mono-
sakarida, Sukrosa adalah suatu disaka-
ISSN: 1979-8415
rida yang dapet ditidrolsis menjadi satu
ssatuan glukosa dan satu satuan truktosa.
Nonosakarida dan disakarida larut dam
air dan umumnya terasa manis.
120, H”
1 suksosa 1 glukosa+1 fruktosa,
kalor
Kerbohidrat yang tersusun dari
dua sampai delapan satuan monosaka-
da dirujuk sebagai olgosakarida. Jika
lebih dari delapan satuan monosakerida
Giperoleh dari hidrolisis, maka karbo-
hidrat itu disebut polisakarida. Contoh
polisekarida adalah pail, yang dijumpai
dalam gandum dan tepung jagung, dan
sellulosa, penyusun yang bersi‘at serat
dari tumbuhan dan komponen utama dari
kapas.
1:0, Ht
Pati atzu Seluloss ———> banyak mol giukosa
aor
Rantai polisakarda dapat
Gipecahkan menjadi monosakarida-
monosakarida, Pemecahan rentai_ ini
merupakan proses hidrolisis. dengan
menggunkan laruian alkali kuat, maka
Hidrolsis ini akan menghasiikan asam
coksalat (Kirk and Othmer, 1962).
Mekanisme reaksi:
(CotheOhy NCOs
CoH Ost6KOH +4% 0: COOK), + 8:0
SCOOKHACAC, + ICOO)Ca+ BHO.
COCHCarGHC! — {COOH + 2CaC
‘Asam oksalat adalah senyawa
Kimia_ yang memitki rumus H.C:O4
dengan nama sistematis asam_eta-
radioat. Asam dicarboksilat ini basa
digambarkan dengan rumus HOOC~
COOH. Dianionnya dikenal sebagai
‘oksalat, juga agen pereduktor.
Banyak ion loam yang mem-
bentuk endapan tak larut dengan asam
‘oksalat, conton terbaik adalah kalsium
coksalat (CaQOC-COOCa), _penyusun
utama jenis batu ginjal yang sering
itemukan,
‘Asam oksalat relat mempunyai
easeman yong lebih kuet daripada
‘sam organik yang lain, kia-kira sextarJURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA.
‘Vol. 2No. 2 Februari 2010
10.000 kali lebh kust daripada asam
asetat (wikipeda.com). Asam oksalat
adalah asam dkarboksilat yang hanya
terdii dari_dua tom Karbon pada
masing-masing molekul, sohingga dua
ugus Karbokslt berada berdampingan.
Karena letak gugus karboksilat_ yang
berdekatan, asam_oksalat_mempunyai
konstanta dissosiasi yang lebin. besar
datipada asam-asam organik yang lah.
Besamya konsianta dissosiasi asam
okgalat K, = 6,24 x 107 dan Ke = 6,1 x
40%, Dengan ‘keadean yang demikian
dapat dkatakan asam oksalat lobh kuat
datipada senyewa homolognya yang
mempunyai_rantal atom karbon lebih
panjang. Namrun demikian dalam
medium asam kuat (pH < 2) proporsi
asam oksalat yang teronisasi menurun.
‘Asam oksalat dalam keadaan
muri berwpa senyawa krstal, larut
dalam air (8% pada 10°C) dan juga larut
dalam alkohol. Asam oksalat membentuk
garam netral dengan logan alkali (Na
dan K) yang larut datam air (5 ~ 25%),
sedangkan dengan logam akali tanah,
termasuk Mg, atau dengan logam berat,
mempunyai Kelarutan yang sangat kecl
dalam air, Oleh karena itu, kalsium
okealat secara prakts tidak larut dalam
air. Berdasarken sfat_tersebut asam
oksalat sering digunakan untuk me-
rrentuken jumiah kalsium. Asam cksalat
terionisasi datarn media asam kuat.
‘Asam cksalat berbentuk balur
(cristal), tidak berbau, dan_mempunyal
specific gravity 1,653. Asam oksalat
dengan setiap molekulnya mengikat dua
molekul air. Beret molekul untuk
(COOH), adalah 90,03 dan berat molekul
untuk (COOH),2H,0 adalan 126,07.
Balur (COOH)2.2H,0 melebur pada suhu
401,5°C dengan melepas. dua molekul
‘Asam oksalat anhicrid terurai
pada suhu antara 185°C ~ 195°C
menjed: air, gas CO; dan gas CO (Kirk
‘and Othmer, 1952). Asam oksalat dapat
digunakan secara luas sebagal zat
penetral atau zat_pengasam, Karena
harganya lebin murah jka dlbandingkan
dengan asam mineral yang basa
ipakal
Pombuatan asam oksalat dalam
industri ditakukan dengan menggunakan
bahan dasar kalium hidroksida dan
katbondioksida dengan tekenan tinggi
ISSN: 1979-8415,
yang dilanjutken dengan _pemanasan
(Kirk and Othmer, 1962). Reaksi yang
terjad:
2KOH+ 260, + 2HCOOK+ 0s
ZHCOOK+ 0; + (COOK+ H:O
(COOK: + Ca(OH, + (COD):C8 + 2KOH
(000}08 +1480, ~+ (COOH+ C280.
Pembuatan asam okselat dari
ssa asi pertanian dapat dibuat dar
karbohidret atau bahan lainnya yang
berasal dari tumbuh-tumburan dengan
beberapa_metode (Kiki and Othmer,
1952), yaitu peleburan dengan hidroksil
lager “alka, oksidasi dengan ssam
nitrat, dan fermentasi dengan mikro-
‘oxganisme tertentu
Pada peleburan dengan hidroksi
logam, Bahan yang mengandung
sellulosa dilebur dengan larutan natrium
hidroksida, kalum hidroksida atau cam-
puran keduanya. Suhu peleburan aniara
240 -285°C dan hasil asam okselat lebih
ikurang 50% dar! behan mule-mula, Pada
proses peleburan selluosa dengan
mengguneken larutan kallum hidroksida
akan diperoleh kalium oksalat Untuk
memperoleh asam oksalat yang di-
inginkan, dapat dilakukan pemurnian
dengan menggunakan larutan kalsium
fidrokeida dan acam sulfat atou_acam
knlorida (Kirk and Othmer, 1952), Reaksi
yang eral
(COOK): + Ca(OH: + (COOMCa 1 +2 KOH
(coo}G8 +2HC! + (Coore+ cack
Bia asam —_oksalat__yang
dinginkan dituat dari behan berupa
tongkol jagung, sekam padi, atau Kult
kacang, akan diperolen hasil_ samping
berupa asam aselat dan esam format
(Purwanti, 1998). Proses hidrolisis bahan
buangan dengan alkali pekat dapat
dijalankan dengan dua cara yaitu proses
batch dan proses snambung
Proses sinambung _ dapat.
memberikan hasil yang lebih balk dengan
Waktu relatif singkat daripada proses
batch Pada proses sinambung,
pemakaian larutan alkali hidroksida pekat
lebih sedikt, dan panas yang dipekal
lebih efisien dibandingkan dengan prosesJURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA.
Vol. 2No. 2 Februari 2010
batch, Dadam proses _ sinambung
diperoleh hasil optimum berupa asam
oksalat 70%, asam asetat 18,9% dan
‘asam formiat 3,86%, atas dasar serbuk
gergali Kering. Perbandingan NaOH
dengan serbuk gergali iaiah 3:1, waktu
peleburan 33 jam dan sunu higroliss 200
~ 220°C (Kirk and Othmer, 1952).
Pada oksidasi dengan asam
nitrat, mekanisme reaksi pembentuken
‘asam oksalet dengan proses oksidas! ini
‘adalah hidrolisa_selluiosa menjadi
menjadi glukosa dan oksidasi glikosa
menjadi asam cksalat yang berurutan.
Penggunaan asam —nitret untuk.
mengoksidasi parsa!_suatu bahan
hasinya cukup baik (Groggins, 1958),
apebila asam nitratnya terlalu pekat dan
berebihan, maka asam oksalat_aken
teroksidasi menjadi gas CO2 dan H.0.
Pade fermentasi dengan mikro-
‘organisme tertentu, pembuatan asam
‘oksalat dengan cara fermenias! belum
didapatkan mikrobia yang tepat untuk
digunakan, tetapi asam oksalat hanya
sebagai asam samping pembuatan asam
jtrat_ dengan cara peragian, Karena
hasiinya lebih rendah maka pembuatan
asam oksalat dengan cara peragian
mash belum menguntungkan. Has
asam oksalat_ yang diperoleh dari
fermentasi kurang lebin 6% dari berat
bahan (Purwanti, 1998).
‘Beberapa faktor penting yang
ber-pengaruh ternadap pembuatan asam
oksalat dari tetes tebu antara lain
Konsentrasi. Larutan elkali yang
digunakan untuk hidrolisis dapat berupa
KOH atau NaOH. Dalam beberapa hel,
korsentasi laruan alkali berpengaruh
tethadap hasil. Daya penguraan larutan
KOH akan lebih besar dengan
pertambahan kepekat-annya. Hal in|
‘ken mengakisatkan jumiah —hasil
hidrolisis bertambah. Tetepi penggunaan
larutan KOH yang terlalu pekat sken
menyebabkan reaksi lanjut yal
ferentuk asam formiat, asam asetat,
CO} dan H.0 (Kirk and '‘Othmer, 1952).
Suhu reaks. Diinjau dari segi termo-
dinamikanya, kenakan shu akan
menurunkan’hasil, hal ini dapat dilihat
dari persamaan van't Hoff (Missen et al,
1999):
208
ISSN: 1979-8415
dink
4
4 a
Karena —_reaksi__tidrolsis
merupakan teaks! eksotermis (GH
negali), maka dengan Kenaiken suhu
‘akan dapat _memperkeci! K_ (konstanta
keseim-bangan), tetapi jka ditinau dart
segi kinetika, kenaikan suhu akan
menaikan kecopatan reaksi Hal ni dapat