Você está na página 1de 12
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415 Vol. 2No. 2 Februari 2010 KINETIKA REAKSI HIDROLISIS GULA DAR! TETES TEBU MENJADI ‘ASAM OKSALAT Ganjar Andaka’ "Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Maguk: 4 Desember 2008, revisi masuk: 13 Januari 2010, diterima: 27 Januari 2010 ABSTRACT The kinetics of the hydrolysis of sucrose from molasses have been studied in basic aqueous solutions in the presence of potassium hydroxide. This chemical reaction {sto produces oxalic acid as main product. The experiments were conducted in the ask which was completed wit stiver, heater, condenser, and thermometer, at temperatures {from 80 to 100°C and at reaction times from 30 to 60 minutes. The product of hydrolysis of molasses was analyzed by using standard solution of potassium permanganate to determine the amount of oxaic acid. The results of these investigations show that the kinetics reaction of the hydrolysis of molasses was found to be fist erder reaction with respect to sucrose. The reaction rate constant was found to be k = 0,205 @xp(-3967, 76697) (in minutes") or the activation energy and pre-exponential factor was 3367, 7663 cal/gmol and 0,2055 minutes’, respectively. ‘Keywords: kinetics, hydrolysis, molasses, oxalic acid INTISAR Penelitian ini mempelajari kinetka reaksi hidrolisis gula dari tetes tetu dalam farutan dengan keberadaan kalium hidroksida. Reaksi ini menghasilkan asam oksalat setagal hasil utame. Percobaan dilekukan dalam labu leher tiga yang dilengkapi Pengaduk, pemanas, pendingin balik, dan termometer, pada temperatur antara 80 sampai 100°C serta waktu reaksi antara 30 sampai 60 menit. Hasil hidrolsis tetes tebu dianalis's dengan menggunakan larutan standar kalium permanganat untuk menentukan Jurriah asam oksalat hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinetika reaksi hidroisis fetes tebu adaleh reaksi orde satu tethadap konsentresi gula. Konstanta kecepatan ‘eaksi didapatkan k = 0,2055 exp(~3367,7663/RT) (dalam menit”) atau energi activasi dan pre-exponensial faktor adalah masing-masing sebesar 3367,7663 ca/gmol dan 0,2055 menit Kata kunci: kinetik, hidrolsis, tetes tebu, asam oksalat PENDAHULUAN pemanfaatan tetes tebu bervariasi, mulal Pabrik gula seisin menghasiiken dari bahan baku proses _pembuatan guia sebagai produk utama juga meng- akohol, tahan bekar biopremium. oa- hasikan produk samping berupa blotong _—sahol, ‘spritus, mono sodium glutamat dan tetes tebu. Produk samping pabrk (IASG), kecap, ragi, obat batuk, dan lain- guia yang berupa tetes ini dapat ciman- zn (Trubus, 2007). faatkan atau diproses kembeli: menjadi Komposisi tetes tebu terihat ‘Suatu produk baru yang mempunyai rilai masih banyak mengandung sukrosa dan ‘ekonomi yang lebih ting) guia sederhana sektar 30 - 8% Tetes tebu (cane molasses) me- __(Soeradi, 1978). Berdasarkan hal ini Tupakan limbah pabrik guia pasir atau dapat diperkirakan bahwa dengan kedar gula tebu yang tak dapat lagi dikristalkan. _tersebut ‘tetes tebu dapat dimanfaatian Bentuknya berupa cairan, mirip kecap, menjadi produk lain, misalnya asam dengen aroma Khas Sempei seat ini oksalat. Pemilinan bahan dari tetes tebu 'genjar_andaka@akprind ac.id 201 JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA. Vol. 2No. 2 Februari 2010 in) selain harganya yang murah, juga dalam upaya pemanfaatan hasil samping industri gule, serta pengolahan imbah pabrk gula_ menjadi bahan yang Tempunyai nial ekonomi yang lebih tinggi ‘Asam oksalat sangat dibutuhkan untuk berbagai macem industi, Sampai ‘saat ini asam oksalat banyak ciman- faatkan dalam industri detewen yang berfungs! sebagei peindung wama pada ain, sebagai elektrolit dolam oksidas anoda dari almunium, sebagai bahen pada pemumian gisero! dan siearin, sebagal bahan pada penyamakan Kult, sebagai bahan pada pembuatan zat-zat wama, sebagai bahan bleaching agent pada resin dan kayu, sebagai bahan pembersih pada radiator mobil dan untuk keperiuan faboratorium lainnya. Karena daya pemucatannya sangat tinggi, asam oksalat ini juga digunakan untuk ‘memucatkan jerami, seret lin dan tain- fain. Industi logam memakaiasam ‘oksalat untuk pengolahan logam, yaity ‘untuk membuat lapisan pelindung pada logam untuk mencegah korosi. Lapisan ogam yang tidak diinginkan dihitangkan oleh asam oksalat pada pembersihan radator, mesin pembargkit vap den reaktor. Pengolahan tetes tetu sebagai hasil samping industr quia menjadi asa oksalat dalam suatu industri pada umumnya dilakukan dengan proses oksidasi dengan asam nitrat. Asam nitral yarg digunekan untuk proses oksidaet ini biasanya memertukan konsentrasi yang relatif tinggi. Cara lain untuk pengolahan tetes tedu menjadi asam oksalat adalah dengan proses hidrolisis menggunakan farutan kalium hidroksida atau natrium hircksida. Karena harga untuk Kalu hidroksida dan natrium hidroksida relatit Jeb murah dibandingkan dengan asam nitrat, maka peneltian _menggunakan kedua bahen kimia ini merupakan hal yang menank untuk dipelajari dan dite. Dengan kata lain, penelitin dengan menggunakan tetes tebu untuk dijadikan ‘asem. oksalat dengan jalan hidroisis merupakan suatu hal yang relat baru Karena selema ini proses pembuatan ‘asam oksalat dari tetes tebu (sukrosa) lebin banyak menggunakan proses oksidasi dengan asam nitrat Hidrolisis, 202 menggunakan kalium hidroksida pada tetes tebu diharapkan akan lebih ekonomis. dibandingkan dengan cara oksidesi_menggurakan sam nitrat arena asam nitrat harganya lebin mahal dan diperlukan Konsentrasi asam nitrat yang relat tinggh, ‘Asam oksalat biasanya diperoleh dengan memanaskan sodium format dengan sodium —hidroksida untuk. membentuk sodium oksaat. Sodum coksalat_ kemudian akan terkonversi menjadi kalsium oksalat dengan adany Penambahan kalsium khlorida. Selanjut- nya, kalsium khlorida direaksikan dengan asam sulfat untuk mendapatkan asam oksalat. Dalam —laboratorium, _asam ‘oksalat dapat dibuat dengan cara oksi- dasi sukrosa menggunakan asam nirat dengen keberadaan sedikt_ vanadium pentoksida (V:0,) sebagai katalisator. Untuk skola besar, sodum oksalat sebagai hasil antara asam oksalat di- hasilkan dengen absorpsi Karbon monok- ‘sda pada tekanan rendah dalam sodium hidroksida panas (wikipedia.com). ‘Untuk penalitian ini pembuatan sam oksalat dilakukan dengan bahan dasar teles tebu kerena tetes tebu mengandung sukrosa yang dapet diubah menjadi asam oksalat dengan Jalan idrolsis menggunakan tarutan alkali (alk kalium hidrosida maupun sodium hidroksida). Tetes tebu (cane mollases) sebagai salah eats produk pabrik gula mash memiiki kadar gula yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri lain, Komposisi tetes tebu sangat bervariasi, mulai dari pengarun perbe- aan umur tebu, pengaruh musim suatu daerah sampai pengaruh lokasi dimana tabu ditanam (Soerjadi, 1978). Berdasarken kadar komponen- nya, tetes tebu sering kali horus menda- patkan periakvan pendahuluan terutama untuk menurunkan kadar Komponen yang _merugikan pertumbuhan _mikro- ‘organisme dan pembentuken produk fer- mentasi, dan perlakuan ini bisa berbeda untuk industri yang berlainan produkrya. Telos tabu bila dillhat dari kor posisinya terthat masin banyak me- gandung sukrosa dan gula seder-hana sekitar 30 ~ 58% (Soefjadi, 1978). JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Vol. 2No. 2 Februari 2010 Berdasarkan ha! ini dapat diperkirakan bbatwa dengan kadar tersebut tetes tetu dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembustan asam oksalat. Komposisi fetes tebu secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. abel 1, Komnposis tetes tebu Komponen Kiseran Ratarata wo 04) wr-2 0 30-4035 48 7 sg 1-5 3 208 4 7152 2 a5 2 5 (Sumber: Soerjadi, 1976) Karbohidrat_merupakan_ produk wal deri proses fotosintesis. Karbohidrat solalu kita jumpai dalam kehidupen sefari-harl, Karbohidrat tersusun sebagai pothidroksieldehid atau polhidroksiketon ‘atau zat yang jika dindrolisis meng- hasikan salah satu senyawa tersebut. Katbohidrat dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu. monosakarida, disaka- Fida, oligosakarida, dan polisakarida Kartohidrat di alam terdapat dalam jumiah yang bosar, torutama dalam tumbuh-tumbunan, berkisar antara 60 — 90% dari bahen padatnya. Kegu- nasnya sangat penting dan meliputi beberapa bidang, antara lain sebagai bahan pangan, sandang. behan untuk kesehatan dan obat-obatan. Pati, rayon erat, kapes, dan bermacam-macan ula, adalah tergolong senyawaan karbo- hidrat, Karbohidrat memiliki peranan yang sanget penting, seperti sebagai ‘umber energi, lemak, dan pasangan protein. Seiain’ itu. sumber karbohicrat ‘sangat mudah dan banyak diumpai di alam, terutema dalam serelia, sayuran (kentang dan kacang-kacangan ), buah- uahan susu dan gula mumi (sukros). Oleh karena ity peru dketahui reaksi- reaksi yang teyjadi oleh karbohidrat. Ditalik keistmewaan tersebut, senyawa- 203 ISSN: 1979-8415 senyawa tersebut terdiri dari_molekul yang merniiki gugus penyusunnya, Moleku! karbohidrat terdiri atas ‘atom-atom Karbon, —hidrogen dan ‘ksigen. Jumiah atom hidrogen dan ‘oksigen merupakan perbandingan 2 : 1 seperti pada molekul at. Sebagal contoh molekul glikosa mempunyal rumus kia CeHizs, sedangkan rumus sukrosa adalah CuHinOy.. Pada glukosa tampak bahwa jumiah atom hidrogen berbanding jumiah ate oksigen ialah 12 : 6 atau 2 : 4, sedangkan pada sukrosa 22 : 11 atau 2:4. Dengan demikian dahulu orang berkesimpulan adanya air dalam karbonidrat, Karena nal inlian_ maka dipakai Kata karbohidrat, yang berasal dari "karbon" dan "hidrat” atau air. Walaupun pada kenyataannya senyawa kearbohidret tidak mengandung_molekul sir, namun ksta karbohidret tetap digunakan di samping nama lain yaitu sakarida, Ada beberapa senyawa yang mempunyai rumus —empiris _sepert! Karbohidrat, tetapi_bukan_ karbohidrat, misalyya CsH.0; adalah asam asetat atau hidroksiasetaldehida, sedangkan formaldehida_ mernpunyai tumus CH.O atau iazm dituis HCHO. Dengan demikian senyawa yang _ tormasuk karbohidret tidak hanya ditinjau dari rumus empirtsnya seja, tetapi yang penting iaiah rumus strukturnya, Dari rumus struktur akan terhat bahwa ada jugus fungsi penting yang terdapat pada _molekul _karbohidrat, Gugus-gugus fungsiitulah yang menentukan sifat senyawa tersebut Berdasarkan gugus yang ade. pada molekul karbchidrat, make karbohidrat apat dicefinisikan ‘sebagai polinicrok- sialdehida tau pollhicroksiketen serta, ‘senyawa yang menghasilkannya pada proses hidrolisis. Sehubungan dengan itu berikut ini cibahas struktur_ molekul senyawa yang tormasuk karbohidrat. Berbagai senyawa yang termasuk Kelompok karbohidret mem punyai molekul yang berbeda-beda uku- rennya, yaitu dar senyawa yang se- derhena yang mempunyai berat motekul 90 hingga senyawa yang mempunyai erat moiekul 609.000, bahksn lebih, Berbagai senyawa itu dibagi dalam 3 (igs) golongan, yaitu golengan mono- JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA, Vol. 2No. 2 Februari 2010 sakaride, golongan oligosakarida, dan golongan poisakarida ‘Seperti telah disebutkan di atas, karbohidrat merupakan senyawa yang terri dani karbon, hidrogon dan okcigen yang terdapat daiam alam. Karbohidrat Dlasenya _mempunyai tumus empiris CHO; misainys CeHy205 (enam kali CH,0}, Senyawa ini pemiah disangka *hicrat dari Karbon,” sehingga cisebut karbohidrat. Pada tahun 1880-an disader\ bahwa gagasan “hidrat dari Karbon” merupakan gagasan yang salah den erbohidrat ~ sebenernya _polihidroksi aldehide dan keton atau turunan mereka (Fesserden & Fessenden, 1994), Karbo- hidrat sangat beraneka ragam sifatnya, misalnya sukrosa (guia pasi) dan kapas, keecuanya adalah karbohidrat, salah satu perbedsan utama antare berbagei tipe karoohidrat ialah ukuran _molekulnya, ‘Monosakarida (sering disebut gula seder- hana) adalah suatu karbohidrat yang tersederhana, mereka tak dapat dhidro- lisis menjad moleku karbohidrat yang lebh kecil Monosakarida dapat _—_diikat secara bersama-sama untuk membente dimer, trimer, dan sebagainya dan ‘akhimye polmer. Dimer-dimer tu cisebut disaka-ida, Senyawa yang termasuk oligo- sakarida (Yunani, oligo = beberapa) mempunyai molekul yang terdir atas beberapa molekul monosakarida. Dua molekul monosakerida yang betikatan satu dengan yang lain membentuk satu molekul disakerida. Oligosakarida yang Jain latah tisakarida, yaitu yang terdii atas tiga _molekul_monosakaride, dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Oligosckarida yang paling banyak terdapat dalam alarm lalch disakarda. Sukrosa ialeh guia yang kta keral sehar-heri, bak yeng berasal dari febs maupun dari bit Selain pada tebu ddan bit, sukrosa terdapat pula pada tur- buhan iain, misainya dalam buah nanas ddan dalam wortel. Dengan hidrolsis, su- krosa akan terpecah dan menghasikan slukosa dan frukiosa Reaksi hidrclisis dari golongan karbohidrat, yaitu dsakarida dan pol Sakarida, dapat_menghasikan mono- sakarida, Sukrosa adalah suatu disaka- ISSN: 1979-8415 rida yang dapet ditidrolsis menjadi satu ssatuan glukosa dan satu satuan truktosa. Nonosakarida dan disakarida larut dam air dan umumnya terasa manis. 120, H” 1 suksosa 1 glukosa+1 fruktosa, kalor Kerbohidrat yang tersusun dari dua sampai delapan satuan monosaka- da dirujuk sebagai olgosakarida. Jika lebih dari delapan satuan monosakerida Giperoleh dari hidrolisis, maka karbo- hidrat itu disebut polisakarida. Contoh polisekarida adalah pail, yang dijumpai dalam gandum dan tepung jagung, dan sellulosa, penyusun yang bersi‘at serat dari tumbuhan dan komponen utama dari kapas. 1:0, Ht Pati atzu Seluloss ———> banyak mol giukosa aor Rantai polisakarda dapat Gipecahkan menjadi monosakarida- monosakarida, Pemecahan rentai_ ini merupakan proses hidrolisis. dengan menggunkan laruian alkali kuat, maka Hidrolsis ini akan menghasiikan asam coksalat (Kirk and Othmer, 1962). Mekanisme reaksi: (CotheOhy NCOs CoH Ost6KOH +4% 0: COOK), + 8:0 SCOOKHACAC, + ICOO)Ca+ BHO. COCHCarGHC! — {COOH + 2CaC ‘Asam oksalat adalah senyawa Kimia_ yang memitki rumus H.C:O4 dengan nama sistematis asam_eta- radioat. Asam dicarboksilat ini basa digambarkan dengan rumus HOOC~ COOH. Dianionnya dikenal sebagai ‘oksalat, juga agen pereduktor. Banyak ion loam yang mem- bentuk endapan tak larut dengan asam ‘oksalat, conton terbaik adalah kalsium coksalat (CaQOC-COOCa), _penyusun utama jenis batu ginjal yang sering itemukan, ‘Asam oksalat relat mempunyai easeman yong lebih kuet daripada ‘sam organik yang lain, kia-kira sextar JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA. ‘Vol. 2No. 2 Februari 2010 10.000 kali lebh kust daripada asam asetat (wikipeda.com). Asam oksalat adalah asam dkarboksilat yang hanya terdii dari_dua tom Karbon pada masing-masing molekul, sohingga dua ugus Karbokslt berada berdampingan. Karena letak gugus karboksilat_ yang berdekatan, asam_oksalat_mempunyai konstanta dissosiasi yang lebin. besar datipada asam-asam organik yang lah. Besamya konsianta dissosiasi asam okgalat K, = 6,24 x 107 dan Ke = 6,1 x 40%, Dengan ‘keadean yang demikian dapat dkatakan asam oksalat lobh kuat datipada senyewa homolognya yang mempunyai_rantal atom karbon lebih panjang. Namrun demikian dalam medium asam kuat (pH < 2) proporsi asam oksalat yang teronisasi menurun. ‘Asam oksalat dalam keadaan muri berwpa senyawa krstal, larut dalam air (8% pada 10°C) dan juga larut dalam alkohol. Asam oksalat membentuk garam netral dengan logan alkali (Na dan K) yang larut datam air (5 ~ 25%), sedangkan dengan logam akali tanah, termasuk Mg, atau dengan logam berat, mempunyai Kelarutan yang sangat kecl dalam air, Oleh karena itu, kalsium okealat secara prakts tidak larut dalam air. Berdasarken sfat_tersebut asam oksalat sering digunakan untuk me- rrentuken jumiah kalsium. Asam cksalat terionisasi datarn media asam kuat. ‘Asam cksalat berbentuk balur (cristal), tidak berbau, dan_mempunyal specific gravity 1,653. Asam oksalat dengan setiap molekulnya mengikat dua molekul air. Beret molekul untuk (COOH), adalah 90,03 dan berat molekul untuk (COOH),2H,0 adalan 126,07. Balur (COOH)2.2H,0 melebur pada suhu 401,5°C dengan melepas. dua molekul ‘Asam oksalat anhicrid terurai pada suhu antara 185°C ~ 195°C menjed: air, gas CO; dan gas CO (Kirk ‘and Othmer, 1952). Asam oksalat dapat digunakan secara luas sebagal zat penetral atau zat_pengasam, Karena harganya lebin murah jka dlbandingkan dengan asam mineral yang basa ipakal Pombuatan asam oksalat dalam industri ditakukan dengan menggunakan bahan dasar kalium hidroksida dan katbondioksida dengan tekenan tinggi ISSN: 1979-8415, yang dilanjutken dengan _pemanasan (Kirk and Othmer, 1962). Reaksi yang terjad: 2KOH+ 260, + 2HCOOK+ 0s ZHCOOK+ 0; + (COOK+ H:O (COOK: + Ca(OH, + (COD):C8 + 2KOH (000}08 +1480, ~+ (COOH+ C280. Pembuatan asam okselat dari ssa asi pertanian dapat dibuat dar karbohidret atau bahan lainnya yang berasal dari tumbuh-tumburan dengan beberapa_metode (Kiki and Othmer, 1952), yaitu peleburan dengan hidroksil lager “alka, oksidasi dengan ssam nitrat, dan fermentasi dengan mikro- ‘oxganisme tertentu Pada peleburan dengan hidroksi logam, Bahan yang mengandung sellulosa dilebur dengan larutan natrium hidroksida, kalum hidroksida atau cam- puran keduanya. Suhu peleburan aniara 240 -285°C dan hasil asam okselat lebih ikurang 50% dar! behan mule-mula, Pada proses peleburan selluosa dengan mengguneken larutan kallum hidroksida akan diperoleh kalium oksalat Untuk memperoleh asam oksalat yang di- inginkan, dapat dilakukan pemurnian dengan menggunakan larutan kalsium fidrokeida dan acam sulfat atou_acam knlorida (Kirk and Othmer, 1952), Reaksi yang eral (COOK): + Ca(OH: + (COOMCa 1 +2 KOH (coo}G8 +2HC! + (Coore+ cack Bia asam —_oksalat__yang dinginkan dituat dari behan berupa tongkol jagung, sekam padi, atau Kult kacang, akan diperolen hasil_ samping berupa asam aselat dan esam format (Purwanti, 1998). Proses hidrolisis bahan buangan dengan alkali pekat dapat dijalankan dengan dua cara yaitu proses batch dan proses snambung Proses sinambung _ dapat. memberikan hasil yang lebih balk dengan Waktu relatif singkat daripada proses batch Pada proses sinambung, pemakaian larutan alkali hidroksida pekat lebih sedikt, dan panas yang dipekal lebih efisien dibandingkan dengan proses JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA. Vol. 2No. 2 Februari 2010 batch, Dadam proses _ sinambung diperoleh hasil optimum berupa asam oksalat 70%, asam asetat 18,9% dan ‘asam formiat 3,86%, atas dasar serbuk gergali Kering. Perbandingan NaOH dengan serbuk gergali iaiah 3:1, waktu peleburan 33 jam dan sunu higroliss 200 ~ 220°C (Kirk and Othmer, 1952). Pada oksidasi dengan asam nitrat, mekanisme reaksi pembentuken ‘asam oksalet dengan proses oksidas! ini ‘adalah hidrolisa_selluiosa menjadi menjadi glukosa dan oksidasi glikosa menjadi asam cksalat yang berurutan. Penggunaan asam —nitret untuk. mengoksidasi parsa!_suatu bahan hasinya cukup baik (Groggins, 1958), apebila asam nitratnya terlalu pekat dan berebihan, maka asam oksalat_aken teroksidasi menjadi gas CO2 dan H.0. Pade fermentasi dengan mikro- ‘organisme tertentu, pembuatan asam ‘oksalat dengan cara fermenias! belum didapatkan mikrobia yang tepat untuk digunakan, tetapi asam oksalat hanya sebagai asam samping pembuatan asam jtrat_ dengan cara peragian, Karena hasiinya lebih rendah maka pembuatan asam oksalat dengan cara peragian mash belum menguntungkan. Has asam oksalat_ yang diperoleh dari fermentasi kurang lebin 6% dari berat bahan (Purwanti, 1998). ‘Beberapa faktor penting yang ber-pengaruh ternadap pembuatan asam oksalat dari tetes tebu antara lain Konsentrasi. Larutan elkali yang digunakan untuk hidrolisis dapat berupa KOH atau NaOH. Dalam beberapa hel, korsentasi laruan alkali berpengaruh tethadap hasil. Daya penguraan larutan KOH akan lebih besar dengan pertambahan kepekat-annya. Hal in| ‘ken mengakisatkan jumiah —hasil hidrolisis bertambah. Tetepi penggunaan larutan KOH yang terlalu pekat sken menyebabkan reaksi lanjut yal ferentuk asam formiat, asam asetat, CO} dan H.0 (Kirk and '‘Othmer, 1952). Suhu reaks. Diinjau dari segi termo- dinamikanya, kenakan shu akan menurunkan’hasil, hal ini dapat dilihat dari persamaan van't Hoff (Missen et al, 1999): 208 ISSN: 1979-8415 dink 4 4 a Karena —_reaksi__tidrolsis merupakan teaks! eksotermis (GH negali), maka dengan Kenaiken suhu ‘akan dapat _memperkeci! K_ (konstanta keseim-bangan), tetapi jka ditinau dart segi kinetika, kenaikan suhu akan menaikan kecopatan reaksi Hal ni dapat

Você também pode gostar