Você está na página 1de 10

ANALISA SWOT PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN NGADA

OLEH :

NAMA : AGUSTINA WOLI

NIM : 500652969
1. PENDAHULUAN

Dinas kesehatan Kab.Ngada merupakan salah satu satuan kerja perangkat daerah ( SKPD)
di Kabupaten Ngada yang mempunyai tugas untuk membantu Bupati dalam melaksanakan
kewenangan desentralisasi dibidang kesehatan. Kewenangan tersebut sesuai dengan
kebijakan yang diteteapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
menyelenggarankan pemabangunan kesehatan, dinas kesehatan kabupaten Ngada mempunyai
gambaran dan cita-cita ingin mewujudkan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Dalam mewujudkan dan meningkatkan derajat ksehatan dinas kesehatan tidak terlepas
dari perumusan startegi untuk menetapkan prioritas bidang sebagai akhir dari tujuan yang
ingin dicapai serta cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Proses manjemen
streategi yang dilakukan dalam lingkup dinas kesehatan pada dasarnya diawali dengan
perumusan visi dan misi organisasi yang dipandang sebagai titik awal proses karena visi dan
misi merupakan kesepakatan tentang arah atau impian jangka panjang yang ingin dicapai
dalam lingkup dinas kesehatan.

Perumusan strategi yang memadukan perspektif yang berorientasi pada masa depan
dengan lingkungan inetrnal maupun eksternal yang akan dihadapi oleh organisasi oleh dinas
kesehatan yaitu dimana organisasi harus menyelaraskan antara aspek-aspek yang ada dalam
suatu organisasi (lingkungan inetrnal) dan aspek-aspek yang ada diluar organisasi (
lingkungan eksternal) yang dapat dibagi menjadi tiga tahap pokok tahap implementasi yaitu
tahap formulasi strategi, tahap implementasi strategi, dan tahap evaluasi pengendalian
strstegi.diharapkan dinas kesehatan dapat tumbuh dan berkembang untukj kepentingan pihak-
pihak yang ada dalam organisasi juga bagi merekan yang berada diluar organisasi sehingga
diharapkan pihak pihak dapat menerima manfaat dari keberadaan organisasi sebagai
pemangku kepentingan. rencana strategis Dinas Kesehatan kab.Ngada dalam mencapai visi
dan misinya. Dari rencana strategis tersebut nantinya akan dianalisis dengan SWOT. Setelah
dianalisis barulah digunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif tersebut
menggunakan matriks SWOT agar analisis lebih mendalam
2. PEMBAHASAN

Dasar hukum pembentukan dinas kesehtaan kabupaten Ngada adalah peraturan daerah
Ngada nomor 6 tahun 2008 tentang organisasi dan tetakerja dinas kabupaten
Ngada.dimana dinas kesehatan merupakan unsur pelaksana dibidang kesehatan yang
dipimpin oleh seorang kepala dinas kesehatan yang berada dibawah dan
bertanggungjawab pada Bupati dan sekertaris daerah.

Tugas pokok sesuai dengan peraturan daerah nomor 6 tahun 2008 adalah sebagai berikut

1. Tugas pokok
Tugas pokok adalah melaksanakan otonomi daerah dibidang kesehatan
2. Fungsi
a. perumjusan kebijakan terknis dibidang kesehatan
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kesehatan
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesehatan
d. pembinaan unit pelaksanaan teknis
e. pelaksanaan tata usaha dinas
f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya

dalam menyelengaraan pembangyunan kesehatan dinas kesehatan mempunyai


gambaran dan cita-cita yang ingin diwujudkan melalui penetapan visi dan misi. Visi
pembangunan kesehatan Kabupaten Ngada yaitu terwujudnya masyarakat Ngada yang sehat,
mandiri dan berkeadilan. Dimana madsyarakat Ngada yang sehat dan mandiri mampu
mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi sehingga bebas dari gangguan kesehatan,
baik yang disebabkan karena oleh penyakit termasuk ganguan ksehatan akibat bencana,
maupun lingkungan perilaku yang tidak mendukuing untuk hidup sehat. Sebagai penjabaran
visi maka rumusan misi pembangunan kesehatan yaitu :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan


2. Meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan kesehatan
3. Memberdayakan masyarakat dalam perilaku hidup sehat dengan mempertimbangkan
kemitraan dan kesetaraan jender
Untuk pencapaian misi diatas maka dinask kesehatan kabupaten Ngada merumuskan
tujuan pembangunan kesehatan sebagai berikut :

1. meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia kesehatan/ tenaga kesehatan


2. Meningkatkan ketersedianan sarana, praserana, dan perebekalan kesehatan
3. Menurunkan jumlah kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit menular dan
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
4. Meningkatkan derajat kesehatan ibu , anak, keluarga dan masyarakat
5. Meningkatkan kesehatan lingkungan
6. Meningkatkan strandar pelayanan kesehatan dan jaminan pelayanan kesehatan
masyarakat
7. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta
8. Menjamin terpenuhinya persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan kasiat produk
rumah tangga, dan produk pangan dalam perlindungan konsumen masyarakat

Pada dasarnya keseluruhan proses diawali dengan perumusan visi dn misi organisasi
yang dipandang sebagai titik awal suatu proses karena visi dan misi merupakan
kesepakatan tentang arah atau impian jangka panjang yang ingin dicapai dalam suatu
organisasi Perumusan strategis dapat memedukan perspektif yang berorientasi kemasa
depan dengan lingkungan internal dan eksternal dalam lingkup organisasi. Organisasi
harus mampu mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pihak-pihak pemangku
kepentingan demi keberlangsungan hidup organisasi sehingga harus ada hubungan timbal
balik antara organisasi dan pemangku kepentingan.pemangku kepoentingan harus
dipenuhi kebutuhan dan tuntutan dari suatu organisasi yang berbeda-beda sehingga
organisasi perlu membuatkan prioritas bagi pemangku kepentingan. Semakin tinggi
kemampuan organisasi melayani tuntutan dan kebutuhan pemangku kepentingan
utamanya,semakin besar peluang organisasi untuk tumbuh dan berkembag, semakin
mampu organisasi tersebut memenuhi tuntutan dan kebutuhan pemangku kepentingan.

Mengenai pengendalian strategis tidak terlepas dari model balance scoreacard (BSC)
sebagai alat ukur untuk mengevaluasi strategis. Untuk mengetahui seberapa efektif
strategi yang diimplementasikan
dengan pertanyaan sebagai berikut :

1. Seberapa baik organisasi menciptakan dan meningkatkan nilai dari segi


inovasi,kepemimpinan teknologi, kualitas produk,efisiensi operasional.
2. Seberapa baik organisasi mempertahankan dan meningatkan kompetansi inti dan
keunggulan bersaing
3. Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan

Balance scoreacard (BSC) mempertahankan kinerja keuangan, indikator tindakan masa lalu,
dan lengkeapi dengan ukuran-ukuran lain, leading inndikator, alat ukur menetukan kinerja
dimasa yang akan datang.

Prinsip organisasi yang berfokus pada strategis

Organisasi yang sukses harus menggunakan BSC unutk mengungkapkan adanya pola
yang konsisten meskipun dalam menghadapi tantangan organisasi harus mengikuti prisip
sebagai berikut

1. Terjemahan strstegis dalam bentuk-bentuk yang operasional yaitu organisasi harus


terlebih dahulu membuat peta strategis yaitu arsitektur logis dan komprehensif yang
menggambarkan apa yang ingin dicapai oleh organisasi.hubungban sebab akibat
dalam peta strategis melibatkan bagaimana aset yang tak terwujud mencapai hasil
yang berwujud misalnya inovasi, waktu siklus, kepuasan pelanggan, dan kompetensi
yang memungkinkan proses pencitraan nilai dapat diukur
2. Menyelaraskan organisasi ke strategi yaitu desain organisasi menjadin sinergis
diantara semua unit untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri atas berbagai
sektor, unit usaha, atau deparrtemen yang memiliki startegi sendiri. Organisasi
seharusnya didesain berdasarkan spesialisasi fungsional seperti keuangan, pemasaran,
tehnik dan pembelian untuk meningkatkan kepentingan sendiri tanpa melupakan
tujuan utama organisasi
3. Menjadikan strategi sebagai tugas harian anggota. Manajem,enm puncak organisasi
tidak mungkin mengimplementasikan strategi organisasi tanpa dukungan aktif dari
seluruh anggota organisasi. Para eksekutif dalam organisasi harus berfokus pada
strategi yang menggunakan BSC untuk mengkomunikasikan strategi keseluruhan
organisasi. Strategi hendaknya menjadi tugas sehari-hari karyawan sehingga mereka
menjadi termotifasi unutk melaksanakannya
4. Strategi merupakan proses berkelanjutan. Dengan menggunakan BSC dilakukan
penerapan proses rangkaian ganda yaitu mengintegrasikan manajemen taktikal dengan
manajemen startegi sebagai suatu proses yang kontinu untuk melakukan tiga hal
penting yaitu organisasi mengaitkan strategi dengan proses penganggaran,
pelaksanaaan rapat manajemen untuk mereviu startegi, proses belajar untuk
melakukan strategi
5. Memobilisasi perubahan melalui kepemimpinan eksekutif. BSC merupakan program
perubahan melalui mobilisasi dan penciptaan momentum untuk membuat proses
mulai berjalan perspektif keuangan, perspektif pelanggaran, perspektif proses bisnis
internal, dan porses belajar dan pertumbuhan dimana keempat perspektif ini
merupakan jabaran dari visi dan strategi organisasi dalam bentuk yang lebih
operasional.

ANALISIS LINGKUNGAN (ANALISIS SWOT)

Penerapan BSC pada Dinas Kesehatan merupakan Salah satu hasil penting tahap
perumusan strategis dengan menggunakan analisis SWOT adalah dirumuskannya strategi
(umum) dan diidentifikasikannya faktor keberhasilan kritikal (CSF= Critical Succes Factor).
Sebelum strategi dan CSF dihasilkan, satu hal yang penting harus dilakukan sebelumnya
adalah mengidentifikasi masing-masing elemen SWOT. Diasumsikan, hasil identifikasi
masing-masing elemen SWOT sebagai berikut:

Kekuatan (S) 1. Kebijakan pemerintah menetapkan kesehatan sebagai


prioritas pembangunan
2. Potensi sarana kesehatan yang memadai
3. Potensi tenaga medis dan paramedis yang cukup
4. Tersedianya obat-obatan
5. Masyarakat yang sudah terbuka akan hidup sehat
6. Sumber daya alam yang subur dan memadai.
7. Adanya peraturan daerah yang mengatur retribusi pelayanan
kesehatan.
8. Adanya dukungan dana dari pemerintah daerah.

Kelemahan (W) 1. Belum lengkapnya peralatan medis


2. Masih ada sarana pelayanan kesehatan yang rusak
3. SDM paramedis yang masih perlu ditingkatkan
4. Pelayanan yang belum maksimal
5. Akses yang belum menjangkau seluruh masyarakat
6. Budaya hidup sehat belum tersebar merata ke masyarakat
7. Sistem informasi komunikasi yang belum optimal
Peluang (O) 1. Adanya komitmen politis/dukungan politis Pemda.
2. Mempunyai daerah obyek wisata.
3. Kemampuan ekonomi dan pendidikan masyarakat yang
cukup baik.
4. Kebiasaan dan perilaku masyarakat berobat kesarana
kesehatan cukup baik.
5. Dekat dengan pusat-pusat pelayanan kesehatan dengan
kualifikasi pelayanan yang lebih tinggi
6. Adanya dukungan kebijakan diklat satu pintu
7. Terbukanya kerjasama (MoU) dengan pihak luar organisasi
8. Perubahan peraturan perundang-undangan yang menuntut
profesionalisme aparatur daerah
Ancaman (T) 1. Musim yang tak dapat ditentukan sehingga sering
menimbulkan wabah penyakit
2. Ancaman narkoba dan seks bebas
3. Tingginya kontak dengan dunia luar yang memiliki resiko
lebih tinggi tertular penyakit
4. Mobilisasi penduduk cukup tinggi.
5. Perilaku masyarakat tentang kesehatan khususnya
pencegahan penyakit masih rendah

Dari identifikasi elemen-elemen SWOT di atas (hasil scoring dan pembobotan sangat
tergantung dari kondisi yang dihadapi oleh dinas kesehatan yang dapat dirumuskan dengan
menggunakan matriks analisis SWOT adalah sebagai berikut:

Strategi S + 1. Kebijakan pemerintah menetapkan kesehatan sebagai


O(Memanfaatkan kekuatan prioritas pembangunan
yang dimiliki untuk 2. Potensi sarana kesehatan yang memadai
mengambil peluang yang 3. Potensi tenaga medis dan paramedis yang cukup
ada) 4. Tersedianya obat-obatan
5. Masyarakat yang sudah terbuka akan hidup sehat
6. Sumber daya alam yang subur dan memadai.
7. Adanya peraturan daerah yang mengatur retribusi pelayanan
kesehatan.
8. Adanya dukungan dana dari pemerintah daerah.
Strategi W + O(Mengatasi 1. Belum lengkapnya peralatan medis
kelemahan yang ada untuk 2. Masih ada sarana pelayanan kesehatan yang rusak
memanfaatkan peluang yang 3. SDM paramedis yang masih perlu ditingkatkan
ada) 4. Pelayanan yang belum maksimal
5. Akses yang belum menjangkau seluruh masyarakat
6. Budaya hidup sehat belum tersebar merata ke masyarakat
Strategi S + 1. Kebijakan pemerintah menetapkan kesehatan sebagai
T(Memanfaatkan kekuatan prioritas pembangunan
yang dimiliki untuk 2. Potensi sarana kesehatan yang memadai
mengatasi ancaman yang 3. Potensi tenaga medis dan paramedis yang cukup
ada) 4. Tersedianya obat-obatan
5. Masyarakat yang sudah terbuka akan hidup sehat
6. Sumber daya alam yang subur dan memadai.
7. Adanya peraturan daerah yang mengatur retribusi pelayanan
kesehatan.
8. Adanya dukungan dana dari pemerintah daerah.

Strategi W + T(Mengatasi 6. Musim yang tak dapat ditentukan sehingga sering


kelemahan yang ada dan menimbulkan wabah penyakit
menghindari/mengatasi 7. Ancaman narkoba dan seks bebas
ancaman yang ada) 8. Tingginya kontak dengan dunia luar yang memiliki resiko
lebih tinggi tertular penyakit
9. Mobilisasi penduduk cukup tinggi.
10. Perilaku masyarakat tentang kesehatan khususnya
pencegahan penyakit masih rendah
11. Meningkatkan kompetensi yang ada
12. Membangun sistem jaringan kediklatan berbasis kesehatan
dengan melibatkan IT

Tahap berikutnya adalah tahap perencanaan strategis yang akan merumuskan sasaran-sasaran
strategis, ukuran-ukuran kinerja strategis, dan inisiatif strategis (program dan kegiatan yang
merupakan penerjemahan sari strategi umum). Keterkaitan antara tahap perumusan strategi
dan tahap perencanaan strategi dapat digambarkan sebagai berikut:

Perspektif BSC Sasaran Strategis Strategi Umum Hasil Analisis SWOT


Perspektif Stakeholders Peningkatan kepuasan Mengukur tingkat kepuasan
stakeholders atas layanan pengguna layanan
kesehatan Membangun sarana pengaduan
layanan kesehatan

Perspektif Peningkatan SDM dari Memperluas jangkauan wilayah


Keuangan/Efisiensi layanan kesehatan kesehatan
Operasi Mengoptimalkan pemanfaatan
sarana dan prasarana yang
ada:puskesmas pembantu,
puskemas keliling dan bidan desa

Perspektif Bisnis Peningkatan kualitas Mengembangkan manajemen


Internal proses layanan kesehatan yang inovatif
kesehatan Melakukan kerjasama dengan
Pengembangan pihak luar (PTN dan instansi
kerjasama antar pemerintah pusat di daerah)
lembaga yang dalam penyediaan saranan dan
menunjang pelayanan prasana kesehatan
kesehatan Meningkatkan koordinasi
Peningkatan koordinasi dengan stakeholders terkait
dan penjaringan kebutuhan kesehatan
kebutuhan kesehatan Menjaring kebutuhan kediklatan
Peningkatan kapasitas dari sistem kesehatan
sarana dan prasarana Melakukan sosialisasi
kekesehatan kepada stakeholders pengguna
Penggunaan IT layanan kesehatan tentang misi
kesehatan
Menambah dan memutakhirkan
sarana dan prasana kesehatan
Membangun sistem jaringan
kediklatan berbasis IT (e-
government)

Perspektif kesehatan Peningkatan Meningkatkan kompetensi


kompetensi kesehatan layanan kesehatan yang ada
Pengembangan Mengembangkan budaya
kesehatan organisasi yang kondusif dan
inovatif bidang kesehatan
Referensi:
1. Standar Pelayanan Minimal Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada tahun 2015
2. Profil Kesehatan Kabupaten Ngada Tahun 2015
3. Buku Modul manajemen strategik Universitas Terbuka
4. idci.dikti.go.id/pdf/akun-petra/16157-16155-1-PB.pdf
5. www.academia.edu/.../MEMBANGUN_DAN_IMPLEMENTASI

Você também pode gostar