Você está na página 1de 6

MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI

RMK SAP 11
PSAK 18 (Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya) dan
PSAK 53 (Pembayaran Berbasis Saham)
Dosen Pengampu : Dr. Gerianta Wirawan Yasa, S.E., M.Si.

Oleh :
Luh Putu Gita Cahyani
1506305038

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana
2017
11.1 PSAK 18 (Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya)
PSAK 18 tentang Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya telah
disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 22 Oktober 2010.
PSAK 18 ini merevisi PSAK 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun yang
telah dikeluarkan pada tanggal 7 September 1994.
11.1.1 Tujuan
Mengingat bahwa Dana Pensiun mempunyai tujuan dan kegiatan usaha
yang berlainan dengan perusahaan pada umumnya, maka perlu disusun Satandar
Akuntansi Keuangan yang berlaku khusus untuk Dana Pensiun sebagai pedoman
proses akuntansi serta proses penyusunan laporan keuangan. Kekhususan Standar
Akuntansi Keuangan Dana Pensiun terutama mengenai isi laporan keuangan,
penilaian Aset dan penentuan kewajiban manfaat pensiun.
11.1.2 Ruang Lingkup
1. Pernyataan ini diterapkan dalam laporan keuangan program manfaat
purnakarya pada saat penyusunan laporan keuangan tersebut.
2. Program manfaat purnakarya kadang dikenal dalam berbagai istilah, seperti:
program pensiun, tunjangan hari tua, program purnabakti, dan program
purnakarya.
3. Pernyataan ini mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat
purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini
tidak mengatur pelaporan peserta secara individual tentang hak manfaat
purnakaryanya.
4. PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja, mengatur tentang penentuan biaya
manfaat purnakarya dalam laporan keuangan Pemberi Kerja yang memiliki
program manfaat purnakarya. Dengan demikian Pernyataan ini melengkapi
PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja.
5. Program manfaat purnakarya dapat berupa program iuran pasti atau
program manfaat pasti. Dalam hal program manfaat purnakarya
diselenggarakan sebagai dana program terpisah, maka program ini harus
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Program manfaat purnakarya dengan aset yang diinvestasikan pada
perusahaan asuransi tunduk pada perlakuan akuntansi dan persyaratan
pendanaan yang sama seperti halnya perjanjian investasi swasta. Dengan

1
demikian, program tersebut masuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini
kecuali kontrak dengan perusahaan asuransi tersebut adalah atas nama
peserta atau kelompok peserta tertentu, dan kewajiban manfaat pensiun
tersebut merupakan tanggung jawab perusahaan asuransi.
7. Pernyataan ini tidak mengatur tentang kesejahteraan karyawan dalam
bentuk lain, misalnya kewajiban pemberian pesangon, perjanjian
kompensasi yang ditangguhkan (deferred compensation arrangements).
11.1.3 Program Purnakarya
Penilaian Aset Program Purnakarya
Investasi program manfaat purnakarya harus diakui pada nilai wajar. Pada
kasus surat berharga yang diperdagangkan, maka nilai wajar adalah nilai pasar.
Pada investasi program purnakarya yang dimiliki seandainya estimasi nilai wajar
tidak mungkin, maka pengungkapan harus dibuat berisi alasan mengapa nilai wajar
tidak dapat digunakan.
11.1.4 Pengungkapan
Laporan keuangan program manfaat purnakarya yang berupa manfaat pasti
atau iuran pasti, berisi informasi berikut ini:
a) Laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
b) Ringkasan dari kebijakan akuntansi yang signifikan
c) Penjelasan mengenai program purnakarya dan pengaruh setiap perubahan
program purnakarya selama periode tersebut.
Pelaporan program manfaat purnakarya berisi penjelasan atas program
purnakarya, komponen laporan keuangan atau laporan keuangan tersendiri.
Laporan tersebut berisi hal-hal berikut ini:
a) Nama pemberi kerja dan kelompok karyawan yang menjadi peserta program
manfaat purnakarya
b) Jumlah peserta yang menerima manfaat purnakarya dan jumlah peserta lain
yang diklasifikasikan dengan tepat
c) Jenis program purnakarya, program iuran pasti atau program manfaat pasti
d) Catatan untuk mengetahui apakah peserta mempunyai kontribusi pada
program purnakarya
e) Penjelasan kewajiban manfaat purnakarya kepada peserta

2
f) Penjelasan persyaratan penghentian setiap program purnakarya; dan
g) Perubahan dalam huruf (a) sampai (f) pada periode pelaporan tercakup
dalam laporan.
11.2 PSAK 53: PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM
Tujuan
Tujuan Pernyataan ini adalah untuk mengatur pelaporan keuangan entitas
yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham. Secara khusus, Pernyataan
ini mempersyaratkan entitas untuk menyajikan dalam laporan laba rugi dan laporan
posisi keuangan dampak transaksi pembayaran berbasis saham, termasuk biaya
yang berhubungan dengan transaksi pemberian opsi saham kepada karyawan.
11.2.1 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham yang Diselesaikan dengan Kas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas,
entitas harus mengukur barang atau jasa yang diperoleh dan liabilitas yang timbul
sebesar nilai wajar liabilitas. Sampai dengan liabilitas tersebut diselesaikan, entitas
harus mengukur kembali nilai wajar liabilitas pada setiap akhir periode pelaporan
dan pada tanggal penyelesaian, dimana setiap perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode tersebut. Entitas harus mengakui jasa yang diterima,
dan liabilitas untuk membayar jasa tersebut, pada saat karyawan memberikan jasa.
Liabilitas harus diukur, pada setiap awal dan setiap akhir periode pelaporan sampai
dengan diselesaikan, sebesar nilai wajar hak atas kenaikan harga saham, dengan
menerapkan model penetapan harga opsi (option pricing model), dengan
mempertimbangkan syarat dan ketentuan pemberian hak atas kenaikan harga
saham, dan sejauh mana karyawan telah menyerahkan jasa sampai dengan tanggal
pengukuran tersebut.
11.2.2 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham dengan Pilihan Kas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham dimana persyaratan perjanjian
memberikan pilihan kepada entitas atau pihak lawan transaksi untuk menyelesaikan
transaksi apakah akan diselesaikan dengan kas (atau aset lain) atau dengan
penerbitan instrumen ekuitas, maka entitas harus mengakui transaksi tersebut atau
komponen transaksi tersebut sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan
penyelesaian kas, jika dan sepanjang, entitas telah menimbulkan liabilitas untuk
diselesaikan dengan kas atau aset lain, atau sebagai transaksi pembayaran berbasis

3
saham dengan diselesaikan instrumen ekuitas jika dan sepanjang, tidak terdapat
liabilitas yang timbul.
11.2.3 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham dimana Persyaratan
Perjanjian Memberikan Pihak Lawan Transaksi dengan Pilihan Penyelesaian
Jika entitas memberi hak kepada pihak lawan transaksi untuk memilih
apakah transaksi pembayaran berbasis saham akan diselesaikan dengan kas atau
dengan menerbitkan instrumen ekuitas, maka entitas telah memberi instrumen
keuangan majemuk, yang meliputi komponen utang (yaitu hak pihak lawan
transaksi untuk meminta pembayaran dengan kas) dan komponen ekuitas (yaitu hak
pihak lawan transaksi untuk meminta pembayaran dengan instrumen ekuitas).
Untuk transaksi dengan pihak selain karyawan, dimana nilai wajar barang atau jasa
yang diterima diukur secara langsung, entitas harus mengukur komponen ekuitas
dari instrumen keuangan majemuk sebesar perbedaan antara nilai wajar barang atau
jasa yang diterima dan nilai wajar komponen utang, pada tanggal saat barang atau
jasa diterima.
11.2.4 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham dimana Persyaratan
Penjanjian Memberikan Entitas dengan Pilihan Penyelesaian
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham dimana persyaratan
perjanjiannya memberikan entitas dengan pilihan apakah akan diselesaikan dengan
kas atau dengan menerbitkan instrumen ekuitas, entitas harus menentukan apakah
entitas memiliki kewajiban kini untuk menyelesaikan dengan kas dan menghitung
transaksi pembayaran berbasis saham secara benar. Entitas memiliki kewajiban kini
untuk menyelesaikan dengan kas jika pilihan penyelesaian dengan instrumen
ekuitas tidak memiliki aspek komersial, atau entitas memiliki praktek dimasa lalu
atau kebijakan tertulis mengenai penyelesaian dengan kas.
11.2.5 Pembayaran Berbasis Saham Antara Kelompok Entitas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham antara kelompok entitas, dalam
laporan keuangan tersendiri atau individu, entitas yang menerima barang atau jasa
harus mengukur barang atau jasa yang diterima sebagai diselesaikan dengan
instrumen ekuitas atau diselesaikan dengan kas dengan menilai:
(a) Sifat dari penghargaan yang diberikan; dan
(b) Kepemilikan hak dan kewajiban.

4
DAFTAR PUSTAKA

www.iaiglobal.or.id PSAK 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat


Purnakarya. Diperoleh 15 November 2017,
http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sak-19-
psak-18-akuntansi-dan-pelaporan-program-manfaat-purnakarya

www.iaiglobal.or.id. PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham. Diperoleh 15


November 2017, http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-
keuangan/pernyataan-sak-36-psak-53-pembayaran-berbasis-saham

Você também pode gostar