Você está na página 1de 8

APAKAH ITU TUBERKULOSIS

LATAR BELAKANG

Prevalensi TBC Kecamatan Sarang

100
90
80
70
Total
60
50 BTA+
40 BTA-
30 Target
20
10
0
2010 2011 2012 2013 2014

PENYEBAB PENYAKIT TBC

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang umum dan sering mematikan yang
disebabkan oleh mikobakterium, biasanya''''Mycobacterium tuberculosis pada manusia.
Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru tetapi juga dapat mempengaruhi bagian lain dari
tubuh. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai
Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24
Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch.
Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).

Bakteri Mikobakterium tuberkulosa


Cara Penularan Penyakit TBC

Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada
anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila
sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak
(terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui
pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi
hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar
getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu
paru-paru.
Patofisiologi

Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan
tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi
imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling
bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di
sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-
bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.

Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant sepanjang
hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini
akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang banyak
ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber
produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat diperkirakan sedang
mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif terinfeksi TBC.

Faktor Penunjang Terjadinya TBC

Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan dengan
beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas
pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat
tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang
lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang peranan penting
dalam terjadinya infeksi TBC.

Gejala Penyakit TBC

Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai
dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru,
sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.

Gejala sistemik/umum

Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai
keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
Penurunan nafsu makan dan berat badan.
Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

Gejala khusus

Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus
(saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar,
akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit
dada.
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat
membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan
nanah.
Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis
(radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-
kejang.

Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya
kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan penderita TBC
paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan 5 tahun yang
tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30%
terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.

Penegakan Diagnosis

Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu dilakukan
untuk menegakkan diagnosis adalah:

o Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.


o Pemeriksaan fisik.
o Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
o Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
o Rontgen dada (thorax photo).
o Uji tuberkulin.

Pengobatan TBC
Pengobatan TBC pada orang dewasa

Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
Selama 2 bulan minum obat INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol setiap hari (tahap
intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH dan rifampisin tiga kali dalam seminggu
(tahap lanjutan).
Diberikan kepada:
o Penderita baru TBC paru BTA positif.
o Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru) berat.
Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3
Diberikan kepada:
o Penderita kambuh.
o Penderita gagal terapi.
o Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.
Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
Diberikan kepada:
o Penderita BTA (+) dan rontgen paru mendukung aktif.
Pengobatan TBC pada anak

Adapun dosis untuk pengobatan TBC jangka pendek selama 6 atau 9 bulan, yaitu:

1. 2HR/7H2R2 : INH+Rifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH +Rifampisin
setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada
resistensi terhadap INH).
2. 2HRZ/4H2R2 : INH+Rifampisin+Pirazinamid: setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian
INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 4 bulan (ditambahkan Etambutol bila
diduga ada resistensi terhadap INH).

Pengobatan TBC pada anak-anak jika INH dan rifampisin diberikan bersamaan, dosis maksimal
perhari INH 10 mg/kgbb dan rifampisin 15 mg/kgbb.

Dosis anak INH dan rifampisin yang diberikan untuk kasus:

TB tidak berat
INH : 5 mg/kgbb/hari

Rifampisin : 10 mg/kgbb/hari

TB berat (milier dan meningitis TBC)


INH : 10 mg/kgbb/hari

Rifampisin : 15 mg/kgbb/hari

Dosis prednison : 1-2 mg/kgbb/hari (maks. 60 mg)


INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM TBC
1. Angka Penjaringan Suspek 2. Proporsi Pasien TB BTA+
Jumlah Suspek yang Diperiksa X diantara Suspek
100.000 Jumlah Px TB BTA+ yg ditemukan X
Jumlah Penduduk 100% ( N= 5-15%)
Jumlah Seluruh Suspek TB yg diperiksa
3. Proporsi TB BTA+ diantara 4. Proporsi TB Anak
Semua Px TB diobati Jumlah Px TB Anak ( < 15 th ) X 100
Jumlah Pasien TB BTA+ X 100% ( N < 15% )
(N= > 65%) Jumlah Semua Px TB
Jumlah Seluruh Pasien TB

5. Angka Penemuan Kasus ( CDR ) 6. Angka Notifikasi Kasus (CNR )


Jumlah Px BARU Tb BTA+ X 100% Jumlah Semua Px TB ( Semua Tipe ) X
( Target Min 70%) 100.000
107 X Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk
100
7. Angka Konversi 8. Angka Kesembuhan (Cure Rate)
Jumlah Px BARU BTA+ yang Konversi X Jumlah Px BARU BTA+ yg Sembuh X
100% (Min 80%) 100 ( Min 85%)
Jumlah Px BARU BTA+ yg diobati Jumlah Px BARU BTA+ yg diobati

9. Angka Keberhasilan Pengobatan 10.Angka Default


Jumlah Px BARU BTA+ (sembuh + Jumlah Px TB Default dlm 1 Tribulan
lengkap) X 100% X 100% ( < 5% )
Jumlah Px BARU BTA+ yg diobati Jumlah Px TB dalam 1 Tribulan yg sama
11. BERAT BADAN IDEAL TANPA 12. BERAT BADAN IDEAL BILA
BBL DIKETAHUI BBL
( Usia dalam bulan : 2 ) + 3 s/d 4 Usia 6 bl = 2 X BBL
kg
13. BERAT BADAN IDEAL BILA 14. BERAT BADAN IDEAL
DIKETAHUI BBL Usia > 12 bl = (Usia dalam
Usia 12 bl = 3 X BBL Tahun X 2) + 8 Kg
15. BERAT BADAN IDEAL 16.
Dewasa = { TB (cm) 100 }
+/- 10 %
Pertanyaan Seputar TBC

1. Apakah tanda-tanda bahwa seseorang terkena penyakit TBC?


2. Apakah setiap orang yang mengalami batuk berdarah berarti menderita TBC?
3. TBC menular melalui media apa saja? Dan rata-rata berapa lama gejala timbul setelah orang
terpapar kuman TBC?
4. Apakah kena udara pagi terus menerus dan merokok dapat menyebabkan TBC?
5. Apakah penyakit TBC itu diwariskan secara genetik?
6. Mengapa pengobatan TBC memerlukan waktu yang lama?
7. Bagaimana bila penderita TBC tidak mengkonsumsi obat secara teratur?
8. Bisakah penyakit TBC disembuhkan secara tuntas? Bagaimana caranya?
9. Apakah orang yang telah sembuh dari penyakit TBC dapat terjangkit kembali?
10. Apakah flek kecil di paru-paru pada anak balita sudah dapat dikatakan TBC?
11. Mungkinkan terkena penyakit TBC bila kita hidup di lingkungan yang bersih?
12. Bagaimana efek terhadap janin bila ibu hamil sedang mengidap penyakit TBC?
13. Bagaimana sikap kita bila di rumah terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit TBC?
14. Pola hidup bagaimana yang harus kita miliki agar terhindar dari penyakit TBC?

Você também pode gostar