Você está na página 1de 12

MAKALAH

AMBULASI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui

Kelompok
Della Audina
Devia Elista
Eneng Elawati
Gusti Rahayu
Helda Syifa Triana
Iis Fajariah
Naila Septiana
Siti Asnifah Nurcayati
Sri Handayani
Yuli Ani Sapitri

AKADEMI KEBIDANAN AISYIYAH BANTEN


2015
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami akhirnya dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan judul Ambulasi pada Masa
Nifas. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui.
Makalah ini telah disesuaikan dengan berbagai sumber terpercaya.
Kami berharap agar setelah membaca dan memahami makalah ini, para pembaca
dan penggunanya mendapatkan tambahan pengetahuan.
Kemudian, mengingat proses penulisan makalah ini kami rasakan masih sangat jauh
dari kesempurnaan, maka kami selalu membuka diri untuk menerima berbagai masukan
dan kritikan agar menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Serang, 1 Maret 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Permasalahan ..................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN... ............ 2
2.1 Pengertian Ambualasi ....................................................................... 2
2.2 Manfaat Ambulasi .......................................................................... 3
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ambulasi Pada Ibu Nifas ........ 3
2.4 faktor-faktor yang Mempengaruhi Mekanika Tubuh Ambulasi 4
2.5 Tahap-Tahap Ambulasi Pada Ibu Nifas 5
2.6 Tindakan Ambulasi dan Mobilitas 6
2.7 Peran Bidan.. 7
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Persalinan merupakan proses yang melelahkan, karena itulah mengapa Ibu
disarankan tidak langsung turun dari ranjang setelah melahirkan karena dapat
menyebabkan jatuh pingsan akibat sirkulasi darah yang belum berjalan baik. Ibu harus
cukup beristirahat setelah melahirkan. Biasanya ibu akan beristirahat di tempat tidur
nya selama 7- 14 hari setelah melahirkan. Namun sekarang, itu tidak di anggap perlu
lagi, karena setelah 24-48 jam setelah melahirkan ibu sudah di perbolehkan kan dan di
anjurkan untuk memulai ambulasi dan mobilisasi. untuk itulah penulis akan membahas
pendidikan kesehatan mengenai ambulasi.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan Ambulasi ?
2) Apa saja manfaat Ambulasi Dini Bagi Ibu Postpartum?
3) Apa saja faktor-faktor yang Mempengaruhi Ambulasi pada Ibu Nifas?
4) Apa saja faktor-faktor yang Mempengaruhi Mekanika Tubuh dan Ambulasi?
5) Apa saja Tahap-Tahap Ambulasi Pada Ibu Nifas ?
6) Bagaimana tindakan ambulasi dan mobilisasi?
7) Bagaimana Peran Bidan dalam Ambulasi?

1.3 Tujuan Penulisan


1) Mengetahui pengertian dari Ambulasi
2) Mengetahui manfaat Ambulasi Dini Bagi Ibu Postpartum
3) Mengetahui faktor-faktor yang Mempengaruhi Ambulasi pada Ibu Nifas
4) Mengetahui faktor-faktor yang Mempengaruhi Mekanika Tubuh dan Ambulasi
5) Mengetahui Tahap-Tahap Ambulasi Pada Ibu Nifas
6) Mengetahu Tindakan Ambulsi dan mobilisasi
7) Memahami peran bidan dalam ambulasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ambulasi


Persalinan merupakan proses yang melelahkan, karena itulah mengapa Ibu
disarankan tidak langsung turun ranjang setelah melahirkan karena dapat menyebabkan
jatuh pingsan akibat sirkulasi darah yang belum berjalan baik. Ibu harus cukup
beristirahat setelah melahirkan. Biasanya ibu akan beristirahat di tempat tidur nya
selama 7- 14 hari setelah melahirkan. Namun sekarang, itu tidak di anggap perlu lagi,
karena setelah 24-48 jam setelah melahirkan ibu sudah di perbolehkan kan dan di
anjurkan untuk memulai ambulasi dan mobilisasi. disinilah peran kita sebagai seorang
bidan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai ambulasi dini.
Ambulasi dini (early ambulation) adalah mobilisasi segera setelah ibu
melahirkan dengan membimbing ibu untuk bangun dari tempat tidurnya. Mobilisasi
sendiri yaitu kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, teratur untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehat menuju kemandirian.(abee, 2011)
Untuk memulai mobilisasi anjurkan kepada ibu dengan miring ke kanan atau
kekiri, duduk kemudian berjalan . Ibu postpartum diperbolehkan bangun dari tempat
tidurnya 24-48 jam setelah melahirkan. Sebagai seorang bidan / tenaga kesehatan
berikan penjelasan kesehatan mengenai ambulasi tersebut dan anjurkan kepada ibu
untuk memulai mobilisasi dengan miring ke kanan atau kekiri, duduk kemudian
berjalan . namun perlu diketahui. Mobilisasi yang dilakukan pun tergantung pada
komplikasi persalinan , nifas dan sembuhnya luka.
Ambulasi Dini juga merupakan kebijakan untuk selekas mungkin membimbing
penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbing pasien membimbingnya untuk
berjalan.
Sebagian besar pasien dapat melakukan ambulasi segera setelah persalinan usai.
Aktifitas tersebut amat berguna bagi semua sistem tubuh, terutama fungsi usus,
kandung kemih, sirkulasi dan paru-paru. Hal tersebut juga membantu mencegah
trombosis pada pembuluh tungkai dan membantu kemajuan ibu dari ketergantungan
peran sakit menjadi sehat. Aktivitas dapat dilakukan secara bertahap, memberikan
jarak antara aktivitas dan istirahat.
Ibu yang tidak mengalami komplikasi dalam persalinan hampir semua, selalu
bangkit segera untuk pergi ke toilet dan mandi. Mereka mungkin membutuhkan
seseorang untuk membantu, pada tahap awal ini dimana beberapa perempuan
mengeluh pusing atau pandangan kabur ketika mereka pertama bangun setelah
persalinan.
Menurut penelitian mobilisasi dini tidak berpengaruh buruk, tidak
menyebabkan perdarahan abnormal, tidak mempengaruhi penyembuhan luka
episiotomy maupun luka perut, serta tidak memperbesar kemungkinan prolapus uteri.
Early ambultion tidak dianjurkan pada ibu post partum dengan penyulit, seperti
anemia, penyakit jantung, penyakit paru-paru, demam, dan sebagainya. (Yanti Damai
Dan Dian Sundawati. 2011)

2.2 Manfaat Ambulasi Dini Bagi Ibu Postpartum


Ambulasi dini salah satu yang terpenting yang harus dilakukan segera setelah
melahirkan. Adapun manfaat ambulasi dini bagi ibu postpartum adalah :
1. Ibu merasa lebih sehat dan kuat
2. Manfaat untuk sistem pencernaan membuat faal usus, meningkatkan motilitas usus
sehingga menghindari konstipasi serta menjadikan fungsi usus, sirkulasi, paru-paru
dan perkemihan lebih baik
3. Memungkinkan untuk mengajarkan perawatan bayi pada ibu
4. Mencegah trombosisi pada pembuluh tungkai
5. Sesuai dengan keadaan Indonesia (sosial ekonomi)
(Manuaba,2005)

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ambulasi Pada Ibu Nifas


Terkait dengan ambulasi, ibu sebaiknya mencermati faktor-faktor berikut ini :
1) Mobilisasi jangan dilakukan terlalu cepat sebab bisa menyebabkan ibu terjatuh.
Khususnya jika kondisi ibu masih lemah atau memiliki penyakit jantung. Meski
begitu, mobilisasi yang terlambat dilakukan juga sama buruknya, karena bisa
menyebabkan gangguan fungsi organ tubuh, aliran darah tersumbat,terganggunya
fungsi otot dan lain-lain.
2) Yakinlah ibu bisa malakukan gerakan-gerakan di atas secara bertahap.
3) Kondisi tubuh akan cepat pulih jika ibu melakukan mobilisasi dengan benar dan
tepat. Tidak Cuma itu, system sirkulasi dalam tubuh pun bisa berfungsi normal
kembali akibat mobilisasi. Bahkan penelitian menyebutkan early ambulation
(gerakan sesegera mungkin) bisa mencegah aliran darah terhambat. Hambatan aliran
darah bisa menyebabkan terjadinya thrombosis vena dalam atau DVT (Deep Vein
Thrombosis) dan bisa menyebabkan inveksi.
4) Jangan melakukan mobilisasi secara berlebihan karena bisa membebani jantung.
5) Latihan postnatal biasanya latihan dimulai pada hari pertama dan dilakukan sehari
sekali dengan pengawasan bidan. Pada beberapa rumah sakit, fisioterapis
menyelenggarakan kelas-kelas latihan postnatal pada hari-hari tertentu setiap
minggu.
6) Tujuan latihan dijelaskan pada ibu sehingga ia menyadari pentingnya meluangkan
waktu untuk mengikuti latihan ketika di rumah sakit dan akan melanjutkannya
setelah dirumah nanti. Latihan membantu menguatkan otot-otot perut dan dengan
demikian menghasilkan bentuk tubuh yang baik, mengencangkan dasar panggul
sehingga mencegah atau memperbaiki ster inkontinesia, dan membantu
memperbaiki sirkulasi darah di seluruh tubuh.

2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mekanika Tubuh Dan Ambulasi


1) Status Kesehatan.
Perubahan status kesehatan dapat memengaruhi sistem muskuloskeletal dan
sistem saraf berupa penurunan koordinasi. Perubahan tersebut dapat disebabkan
oleh penyakit, berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, dan
lain-lain.
2) Nutrisi.
Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang
dan perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan
otot dari memudahkan terjadinya penyakit. Sebagai contoh, tubuh yang kekurangan
kalsium akan lebih mudah mengalami fraktur.
3) Emosi.
Kondisi psikologis sesearang dapat memudahkan perubahan perilaku yang dapat
menurunkan kemampuan mekanika tubuh dari ambulasi baik. Seseorang yang
mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri yang rendah,
akan mudah mengalarrti perubahan dalam mekanika tubuh dan ambulasi.
4) Situasi dan Kebiasaan.
Situasi dan kebiasaan yang dilakukan seseorang, misalnya sering mengangkat
benda-benda berat, akan menyebabkan perubahan mekanika tubuh dan ambulasi.
5) Gaya Hidup.
Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stres dan kemungkinan besar
akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga dapat mengganggu
koordinasi antara sistem muskuloskeletal dan neurologi, yang akhirnya
mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
6) Pengetahuan.
Pengetahuan yang baik terhadap penggunaan mekanika tubuh akan mendorong
sescorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga menguranngi tenaga
yang dikeluarkan. Sebaliknya, pcngetahuan yang kurang memadai dalam
penggunaan mekanika tubuh akan menjadikan seseorang berisiko mengalami
gangguan koordinasi sistem neurolobri dan muskuloskcletal.

2.5 Tahap-Tahap Ambulasi Pada Ibu Nifas


Mobilisasi hendaknya dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan gerakan
miring ke kanan dan ke kiri. Pada hari kedua ibu telah dapat duduk, lalu pada hari
ketiga ibu telah dapat menggerakkan kaki yakni dengan jalan-jalan. Hari keempat dan
kelima, ibu boleh pulang. Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi tergantung pada
adanya komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka.

2.6 Tindakan Ambulasi dan Mobilitas


a. Duduk diatas tempat tidur
Cara:
Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badannya, dengan
telapak tangan menghadap ke bawah
Berdirilah di samping tempat tidur kemudian letakkan tangan pada bahu
pasien
Bantu pasien untuk duduk pada tepi tempat tidur .
b. Turun dan berdiri
Cara:
Atur kursi roda dalam posisi terkunci.
Berdirilah menghadap pasien dengan ke dua kaki merenggang.
Fleksikan lutut dan pinggang anda.
Anjurkan pasien untuk meletakkan ke dua tangannya di bahu Anda dan
letakkan kedua tangan Anda di samping kanan kiri pinggang pasien/
di ketiak (aksila) pasien.
Ketika pasien melangkah ke lantai tahan lutut anda pada lutut pasien
Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi
Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi secara nyaman
c. Membantu berjalan
Cara:
Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badan atau
memegang telapak tangan anda.
Berdiri disamping pasien dan pegang telapak tangannya dan lengan tangan
pada punggung pasien
Bantu pasien untuk jalan
d. Membantu Ambulasi dengan Memindahkan Pasien merupakan tindakan dengan
cara memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan dari tempat
tidur ke branchard.
Cara:
Atur branchard dalam posisi terkunci.
Bantu pasien dengan 2-3 orang.
Berdiri menghadap pasien.
Silangkan tangan di depan dada.
Tekuk lutut Anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien.
Orang pertama meletakkan tangan di bawah leher/ bahu dan bawah
pinggang, orang kedua meletakkan tangan dipanggul dan di kaki pasien.
Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard.
Atur posisi pasien di brachard.

2.7 Peran Bidan


Bidan harus menyampaikan kepada pasien dan keluarga bahwa untuk kembali
melakukan kegiatan-kegiatan rumah tangga, harus dilakukan secara perlahan-lahan dan
bertahap. Selain itu, pasien juga perlu diingatkan untuk selalu tidur siang atau
beristirahat selagi bayinya tidur. Kebutuhan istirahat bagi ibu menyusui minimal 8 jam
sehari, yang dapat dipenuhi melalui istirahat malam dan siang hari
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan memberikan pendidikan kesehatan mengenai ambulasi, pasien dapat
mengetahui apa itu Ambulasi dini (early ambulation) yang
merupakan mobilisasi segera setelah ibu melahirkan dengan membimbing ibu untuk
bangun dari tempat tidurnya.dan mobilisasi sendiri yaitu kemampuan seseorang untuk
bergerak secara bebas, teratur untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat menuju
kemandirian.(abee, 2011)
Ambulasi Dini juga merupakan kebijakan untuk selekas mungkin membimbing
penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbing pasien membimbingnya untuk
berjalan. Pasien dapat mengetahui kapan ambulasi dapat dimulai, dan bagaimana
prosedur / caranya. Dan pasien juga dapat mengetahui manfaat yang ia dapatkan
dengan melakukan ambulasi dan mobilisasi tersebut setelah persalinan nya, yaitu :
1. Ibu merasa lebih sehat dan kuat
2. Fungsi usus, sirkulasi, paru-paru dan perkemihan lebih baik
3. Memungkinkan untuk mengajarkan perawatan bayi pada ibu
4. Mencegah trombosis pada pembuluh tungkai
5. Sesuai dengan keadaan Indonesia (sosial ekonomis).
DAFTAR PUSTAKA

http://abdi-midwife.blogspot.com/2011/11/kebutuhan-dasar-ibu-nifas-ambulasi.html
http://id.scribd.com/doc/39590028/AMBULASI
http://spmb-nusantara.blogspot.com/2010/02/ambulasi-dan-mobilitas.html
http://yenni-rahma.blogspot.com/2012/01/sebagi-contoh-harap-edit.html

Você também pode gostar