Você está na página 1de 7

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI ANTENATAL CARE DAN KETAATAN KONSUMSI

TABLET Fe DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BAHU


KOTA MANADO
Elfira E. Wungkana*, Maureen I. Punuh*, Nita R. Momongan**

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado


**Bagian Gizi Politeknik Kesehatan Manado

ABSTRAK
Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kelompok wanita usia
reproduksi. Ibu hamil yang mengalami anemia dapat mengakibatkan kematian janin di dalam kandungan,
abortus, cacat bawaan, dan anemia pada bayi yang dilahirkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara frekuensi antenatal care dan ketaatan konsumsi tablet Fe, dengan kejadian
anemia pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan
penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 46 yaitu total populasi pada bulan Februari 2016.
Sumber data penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh melalui wawancara dan observasi kepada
responden dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari puskesmas. Uji statistik yang digunakan untuk
menganalisis hubungan antar variabel menggunakan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
frekuensi antenatal care yaitu 50%, ketaatan konsumsi tablet Fe yaitu sebanyak 63%, dan prevalensi
kejadian anemia 43,5%. Analisis data menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara frekuensi
antenatal care dengan kejadian anemia pada ibu hamil dan terdapat hubungan bermakna antara ketaatan
konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

Kata kunci :Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Fe, Anemia, Ibu Hamil

ABSTRACT
Anemia is the greatest public health problems in the world, especially for women of reproductive age
category. Pregnant women who are anemic may result in intrauterine fetal death, miscarriage, birth defects,
and anemia in babies born. The purpose of this research to determine the relationship between frequency of
antenatal care and obedience Fe tablet intake with the incidence of anemia in pregnant women. This
research used analytische observational with cross sectional study design. The research sample as 46 thats
total population on February 2016. The data source of this research is primary data obtained through
interviews and observations to the respondent and secondary data is data obtained from health centers. The
statistical test used to analyze the relationship between variables by using Chi Square. The results showed
that the frequency of antenatal care is 50%, fidelity of tablet fe consumption is as much as 63%, and 43.5%
prevalence of anemia. Data analysis showed there was no significant correlation between frequency of
antenatal care with the incidence of anemia in pregnant women and there is a significant association
between obedience Fe tablet intake with the incidence of anemia in pregnant women.

Keywords : Frequency of Antenatal Care, Obedience Consumption Tablet Fe, Anemia, Pregnant Women

1
PENDAHULUAN Berdasarkan hal tersebut, maka
Anemia merupakan masalah kesehatan peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan
masyarakat terbesar di dunia terutama bagi antara frekuensi antenatal care dan ketaatan
kelompok wanita usia reproduksi. Bagi ibu konsumsi tablet besi (Fe) dengan kejadian
hamil, anemia berperan pada peningkatan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Bahu
prevalensi kematian dan kesakitan ibu, dan Kota Manado.
bagi bayi dapat meningkatkan resiko
METODE PENELITIAN
kesakitan dan kematian bayi (Departemen
Jenis penelitian yang dilakukan ialah
Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2012).
observasional analitik dengan rancangan
Anemia didefinisikan sebagai suatu
penelitian cross sectional (potong lintang).
keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bahu
darah lebih rendah daripada nilai normal
Kota Manado pada bulan Februari 2016.
untuk kelompok orang menurut umur dan
Populasi dalam penelitian ini ialah
jenis kelamin (Adriani dan Wijadmadi,
seluruh ibu hamil yang datang memeriksakan
2012).
diri di Puskesmas Bahu Kota Manado pada
Perempuan diberi kodrat yang maha
bulan Februari 2016, khususnya pada saat
kuasa untuk melahirkan dan menyusui.
dilaksanakan penelitian ini yang berjumlah
Kualitas anak yang akan dilahirkan akan
46 orang. Sampel penelitian ini yaitu total
sangat tergantung pada derajat kesehatan dan
populasi pada bulan Februari 2016.
gizi ibunya baik sebelum hamil, ketika hamil,
Jenis data dalam penelitian ini yaitu
maupun pada saat menyusui (Bartini, 2012).
data kuantitatif meliputi umur responden,
Ibu hamil yang mengalami anemia
usia kehamilan, frekuensi antenatal care,
dapat mengakibatkan kematian janin di
paritas, usia pertama melahirkan, kadar Hb,
dalam kandungan, abortus, cacat bawaan,
berat badan sebelum dan sesudah kehamilan.
BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan
Sumber data penelitian ini yaitu data primer
(Gibney, 2009).
yang diperoleh melalui wawancara dan
Program kesehatan ibu di Indonesia
observasi kepada responden seperti umur,
menganjurkan agar ibu hamil melakukan
usia kehamilan, dan lainnya.Data sekunder
paling sedikit empat kali kunjungan untuk
yaitu data yang diperoleh dari puskesmas.
pemeriksaan selama kehamilan, menurut
Pengolahan data dalam penelitian ini
jadwal sebagai berikut: paling sedikit sekali
menggunakan komputer. Tahapan peng-
kunjungan dalam trimester pertama, paling
olahan data, mengkaji dan meneliti data yang
sedikit sekali kunjungan dalam trimester
telah terkumpul dari kuesioner, kemudian
kedua, dan paling sedikit dua kali kunjungan
memberikan kode agar dapat mempermudah
dalam trimester ketiga (Departemen
dalam memasukkan data ke program
Kesehatan Republik Indonesia, 2008).

2
komputer, selanjutnya memasukkan data Tabel 2. Hubungan antara Frekuensi
untuk dianalisis. Antenatal Care dengan Kejadian Anemia Ibu
Analisis univariat untuk meng- Hamil.
gambarkan distribusi frekuensi masing- Kejadian anemia
masing variabel dan karakteristik responden. Frekuensi Tidak
Anemia
Analisis bivariat digunakan untuk melihat Antenatal care Anemia
kemungkinan adanya hubungan yang n % n %
bermakna antara variabel dependen, yaitu Teratur 10 43,4 13 56,6
anemia ibu hamil dengan variabel
Tidak Teratur 16 69,6 7 30,4
independen, yaitu frekuensi antenatal care
Total 26 20
dan ketaatan konsumsi tablet Fe. Analisis
bivariat ini menggunakan uji Chi Square.
Tabel 3. Hubungan antara ketaatan konsumsi
HASIL PENELITIAN tablet Fe dengan kejadian anemia ibu hamil.
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian anemia
Ketaatan
Karakteristik. Tidak Total
konsumsi Anemia
Jumlah Anemia
Karakteristik tablet Fe
n % n % n % n
18-24 Taat 22 75,8 7 24,2 29
Umur 18 39,0
tahun Tidak Taat 4 23,5 13 76,5 17
25-31 Total 26 20 46
12 26,0
tahun
32-38
16 35,0 PEMBAHASAN
tahun
Hasil penelitian berdasarkan karakteristik
Agama Kristen 31 67,0
umur responden menunjukkan bahwa
Protestan
responden paling banyak termasuk kelompok
Kristen 0 0
umur 25-31 tahun yaitu 12 orang (26,0%),
Katolik
kemudian umur 18-24 tahun yaitu 18 orang
Islam 15 33,0
(39,0%) dan yang paling sedikit pada umur
Pendidikan SD 0 0
32-38 tahun yaitu sebanyak 16 orang (35%).
Terakhir
Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa ibu
SMP 0 0
hamil terbanyak berada pada kelompok umur
SMA 46 100
18-24 tahun.
Pekerjaan IRT 32 70,0
Hasil penelitian berdasarkan
PNS 1 2,0
karakteristik agama menunjukkan bahwa
Swasta 13 28,0
responden paling banyak menganut agama

3
Kristen Protestan yaitu 31 orang (67,0%), dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian
kemudian yang menganut agama Islam perinatal, dan lain-lain) (Kesumasari, 2012).
sebanyak 15 orang (33,0%). Penelitian mengenai ketaatan
Hasil penelitian berdasarkan konsumsi tablet Fe di Puskesmas Bahu Kota
karakteristik pendidikan terakhir responden Manado ini, menghasilkan bahwa responden
menunjukkan bahwa semua responden yang taat mengkonsumsi tablet Fe sebanyak
memiliki latar belakang pendidikan SMA 29 orang (63%) dan yang tidak taat
dengan jumlah 46 (100%). mengkonsumsi tablet Fe hanya 17 orang
Hasil penelitian berdasarkan (37%). Berdasarkan hasil uji analisis pada
karakteristik pekerjaan menunjukkan bahwa analisis bivariat dengan menggunakan Chi
responden yang memiliki pekerjaan Ibu Square, frekuensi antenatal care dengan
Rumah Tangga (IRT) yaitu 32 orang kejadian anemia pada ibu hamil diperoleh
(70,0%), pekerjaan swasta yaitu 13 orang probabilitas sebesar 0,137 dengan p >0,05.
(28,0%), dan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Hasil tersebut menunjukkan tidak terdapat
(PNS) yaitu hanya 1 orang (2,0%). hubungan bermakna antara frekuensi
Penelitian antenatal care yang antenatal care dengan kejadian anemia pada
dilaksanakan di Puskesmas Bahu Kota ibu hamil di Puskesmas Bahu Kota Manado.
Manado ini dilakukan pada 46 responden. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Ditemukan 23 orang (50%) tidak teratur yang dilakukan oleh Rizqi (2016) dalam
melakukan kunjungan antenatal care, judul penelitian Faktor-Faktor yang
sedangkan 23 orang (50%) teratur melakukan Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu
kunjungan antenatal care. Pada wanita hamil, Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja
anemia meningkatkan frekuensi komplikasi Puskesmas Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
pada kehamilan dan persalinan. Risiko Kota Surakarta yang memperoleh hasil
kematian maternal, angka prematuritas, berat bahwa dari 45 subjek penelitian yang rutin
badan bayi lahir rendah, dan angka kematian melakukan antenatal care masih terdapat 60%
perinatal meningkat. Dampak anemia pada diantaranya mengalami anemia. Hasil ini
kehamilan bervariasi dari keluhan yang didukung oleh uji statistik yang menunjukkan
sangat ringan hingga terjadinya gangguan nilai p= 0,100 (p >0,05) bahwa tidak ada
kelangsungan kehamilan abortus, partus hubungan yang signifikan antara Antenatal
imatur/prematur), gangguan proses Care (ANC) dengan kejadian anemia pada
persalinan (inertia, atonia, partus lama, ibu hamil.
perdarahan atonis), gangguan pada masa Hasil dari penelitian ini bertentangan
nifas (subinvolusi rahim, daya tahan terhadap dengan penelitian yang dilakukan oleh
infeksi dan stres kurang, produksi ASI Duhita (2010). Dalam penelitian yang
rendah), dan gangguan pada janin (abortus, berjudul Hubungan Keteraturan Antenatal
Care (ANC) dengan Kejadian Anemia pada

4
Ibu Hamil di Puskesmas Ngoresan, (2014). Berdasarkan hasil uji dengan fishers
Kecamatan Brebes, Kota Surakarta, diketahui exact test diperoleh taraf signifikansi atau
bahwa kejadian anemia dari 17 ibu hamil nilai p sebesar 0,014 yakni lebih kecil
yang menjalani ANC secara teratur adalah dibandingkan =0,05. Terdapat juga
sebanyak 7 orang (19,4% dari keseluruhan penelitian yang dilaksanakan oleh Hidayah
sampel). Sedangkan kejadian anemia pada dan Anasari (2012) dengan judul Hubungan
ibu hamil yang melakukan ANC tidak Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet
teratursebanyak 16 orang (44,4% dari Fe dengan Kejadian Anemia di Desa Pageraji
keseluruhan sampel). Diperoleh p=0,003 Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas.
(<=0,05), dengan demikian hasil analisis ini Dimana diperoleh hasil yaitu ada hubungan
menunjukkan bahwa ada hubungan yang antara kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi
signifikan antara keteraturan ANC dengan tablet Fe dengan kejadian anemia di Desa
kejadian anemia pada ibu hamil. Berdasarkan Pageraji Kecamatan Cilongok Kabupaten
hasil penelitian yang dilakukan oleh Sugma Banyumas dengan nilai p = 0,005. Demikian
(2015) di Puskesmas Kasihan I Bantul juga dengan hasil penelitian yang dilakukan
Yogyakarta, terdapat 21 ibu hamil (55,3%) oleh Roring (2014) dimana hasil analisis
melakukan kunjungan antenatal care secara variabel ketaatan konsumsi tablet Fe dengan
teratur. Dan 13 ibu hamil (34,2%) mengalami kadar hemoglobin menunjukkan bahwa
anemia ringan dan tidak anemia. Uji statistik terdapat hubungan antara kadar hemoglobin
yang dilakukan dengan korelasi kendall tau dengan konsumsi Fe (p=0,019).
diperoleh nilai p-value 0,002 < 0,05 yang Ada juga penelitian yang tidak
menunjukan bahwa ada hubungan yang sejalan dengan penelitian ini yaitu penelitian
bermakna antara keteraturan kunjungan yang dilakukan oleh Juslina (2013). Dimana
antenatal care dengan kejadian anemia penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak
kehamilan pada ibu hamil di Puskesmas terdapat hubungan yang nyata antara
Kasihan I Bantul. konsumsi tablet Fe dengan kadar Hb. Hal ini
Berdasarkan hasil uji analisis pada diduga karena konsumsi pangan sumber Fe,
analisis bivariat dengan menggunakan Chi termasuk tablet Fe dipengaruhi oleh
Square, ketaatan konsumsi tablet Fe dengan penyerapan zat besi dalam tubuh. Zat besi
kejadian anemia pada ibu hamil diperoleh akan dapat diserap dengan baik apabila tubuh
probabilitas sebesar 0,02 dengan p >0,05. dalam keadaan optimal/ sehat dan didukung
Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat adanya zat yang membantu penyerapan zat
hubungan yang bermakna antara ketaatan besi dalam tubuh.
konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia Penting bagi calon ibu untuk
pada ibu hamil di Puskesmas Bahu Kota terhindar dari anemia supaya bisa
Manado. Hasil penelitian ini sejalan dengan menghindari terjadinya kelahiran prematur
penelitian yang dilakukan oleh Mokodompit hingga perdarahan berlebihan pada

5
persalinan yang dapat mengancam nyawa ibu teratur sesuai dengan yang sudah
dan bayinya hingga 70%. Anemia dalam dianjurkan.
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar 2. Mengharapkan partisipasi aktif
hemoglobin rendah (Sudarto, 2009). masyarakat dalam meningkatkan derajat
Ibu hamil dianjurkan minum kesehatan khususnya pada ibu hamil.
suplemen zat besi, yang dikenal dengan tablet 3. Bagi peneliti lain diharapkan untuk
tambah darah. Tablet tambah darah yang dapat menambahkan variabel lain yang
dianjurkan berisi 250 mg zat besi dalam mungkin memiliki hubungan dengan
bentuk sulfat ferrosus atau setara dengan 60 anemia namun tidak diteliti pada
mg besi elemental dan 400 mikrogram folat. penelitian ini.
Ibu hamil dianjurkan minum 1 tablet perhari
selama kehamilannya dan dilanjutkan selama DAFTAR PUSTAKA
masa nifas (Soekirman dkk, 2010). Adriani M, dan Wirjatmadi B. 2012.
Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta :
KESIMPULAN Kencana
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam Bartini, I. 2012. ANC : Asuhan Kebidanan
penelitian ini yaitu Frekuensi antenatal care pada Ibu Hamil Normal. Yogyakarta:
pada ibu hamil di Puskesmas Bahu manado Nuha Medika
yaitu 50%, Ketaatan konsumsi tablet Fe pada Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat,
ibu hamil di Puskesmas Bahu Manado yaitu 2012.
sebanyak 63%, Prevalensi kejadian anemia Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
pada ibu hamil di Puskesmas Bahu Manado 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan
43,5%, Tidak terdapat hubungan antara Dasar (RISKESDAS) Indonesia
frekuensi antenatal care dengan kejadian tahun 2007. Jakarta: Badan
anemia pada ibu hamil di Puskesmas Bahu Penelitian dan Pengembangan
Kota Manado, Terdapat hubungan antara Kesehatan Departemen Kesehatan,
ketaatan konsumsi tablet Fe dengan kejadian Republik Indonesia.
anemia pada ibu hamil di Puskesmas Bahu Duhita, F. 2010.Hubungan Keteraturan
Kota Manado. Antenatal Care (ANC) dengan
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di
SARAN Puskesmas Ngoresan, Kecamatan
1. Bagi seluruh petugas kesehatan yang ada Brebes, Kota Surakarta. (Karya Tulis
di Puskesmas Bahu kiranya dapat lebih Ilmiah).
aktif melakukan penyuluhan kepada ibu Gibney, M., Margetts, B., Kearney, J., Arab, L.
hamil agar mengkonsumsi tablet 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat.
penambah darah atau tablet Fe dengan Jakarta: EGC.

6
Hidayah, W. dan Anasari, T. 2012. Soekirman, dan Afriansyah. 2010 Sehat &
Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil bugar berkat gizi seimbang. Jakarta :
Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kompas Gramedia.
Kejadian Anemia di Desa Pageraji Sugma, S,V,M. 2015. Hubungan Keteraturan
Kecamatan Cilongok Kabupaten Antenatal Care dengan Kejadian
Banyumas. Bidan Prada : Jurnal Anemia di Puskesmas Kasihan I
Ilmiah Kebidanan, Vol. 3 No. 2 Edisi Bantul Yogyakarta. (Skripsi).
Desember 2012. Wikipedia. 2016. Kehamilan (online)
Juslina, 2013. Asupan Zat Besi (Fe) dan http://www.wikipedia.com/kehamila
Hubungannya dengan Jenis-Jenis n (12 Juli 2016).
Anemia Pada Wanita Prakonsepsi di
Kecamatan Ujung Tanah dan
Kecamatan Biringkanaya Kota
Makassar. (Skripsi).
Kesumasari C. 2012. Anemia Gizi, Masalah
dan Pencegahannya Cet. 1
Yogyakarta: Kalika.
Mokodompit, L. 2014. Hubungan Asupan
Energi, Frekuensi Antenatal Care
dan Ketaatan Konsumsi Tablet Fe
dengan Kejadian Anemia pada Ibu
Hamil di Puskesmas Wenang Kota
Manado. (Skripsi).
Risqi, A. 2016. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kejadian Anemia
pada Ibu Hamil Trimester III Di
Wilayah Kerja Puskesmas
Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo.(Skripsi).
Roring, DT. 2014. Hubungan Antara
Antenatal Care dan Ketaatan
Konsumsi Tablet Fe dengan Kadar
Hemoglobin pada Ibu Hamil
Trimester III di Puskesmas
Ranomuut Kota Manado. (Skripsi).

Você também pode gostar