Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pekerjaan Finishing
Pengadaan Lahan
Kalibaru Elevated
Penyiapan Lahan
Maintenance
Tenaga Kerja
Komponen
Koordinasi
Lingkungan
Iklim X X
Kualitas Udara X X X X X
Kebisingan X X X X
Getaran X X
Kualitas Air Permukaan X
Kualitas Air Tanah
Kualitas Air Laut X
Geomorfologi
Geologi
Hidrodinamika X
Air Larian X
Lalu Lintas X X X
Biota Darat X
Biota Perairan X
Perubahan Persepsi Masyarakat X X X X X X X
Kesempatan Kerja dan Berusaha X
Kamtibmas X X X
Kesehatan Masyarakat X X X X X
Kebersihan Lingkungan X X X X
Komponen Kegiatan
Perencanaan Pengadaan
Koordinasi
Teknis Lahan
Dampak
Primer
Perubahan Persepsi
Masyarakat
Sekunder
Dampak
Gangguan
Kamtibmas
Tahap Konstruksi
Tahap Konstruksi
Komponen Kegiatan
Peningkatan
Kesempatan Gangguan Lalu Peningkatan Perubahan Peningkatan
Kerja dan Lintas Suhu Lokal Debit Air Larian Penghijauan
Berusaha
Dampak Sekunder
Perubahan
Tersier
Tahap Operasi
Tahap Operasi
Komponen Kegiatan
Operasional
Maintenance
Jalan Akses
Dampak Primer
Timbulnya
Peningkatan
Bangkitan Lalu
Suhu Lokal
Lintas
Dampak Sekunder
Peningkatan
Peningkatan Peningkatan
Konsentrasi TSP
Kebisingan Getaran
SO2, CO, dan NO2
Dampak
Perubahan
Tersier
Perubahan Pola
Persepsi
Penyakit
Masyarakat
DAMPAK POTENSIAL
Identifikasi
Dampakmengunak Evaluasi
an : Bagan Alir dan
Dampak
Matriks Identifikasi
Dampak
Adendum Andal, RKL, dan RPL Pembangunan Jalan Akses Kalibaru IV -39
Evaluasi Dampak Penting
Dalam mengevaluasi dampak penting yang timbul karena kegiatan Pembangunan Jalan Akses
Kalibaru, dilakukan telaahan secara holistik dengan menggunakan metode bagan alir. Ketiga
tahapan kegiatan berupa pra konstruksi, konstruksi, dan operasi jalan Akses Terminal Kalibaru tidak
bertemu dalam waktu dan ruang yang sama, sehingga evaluasi holistik dan kausatif dilakukan pada
masing-masing tahapan tersebut. Berikut adalah evaluasinya;
Gambar 6. 1 Bagan Alir Dampak Penting Tahap Pra Konstruksi Jalan Akses Kalibaru
Frekwensi terjadinya dampak akan terus terjadi sampai harapan dari warga dan maksud dari PT Pelabuhan
Indonesia II terjadi, yaitu sampai tahap konstruksi, sehingga penyelesaian status lahan adalah hal yang sangat
krusial karena dampaknya dapat berkembang dari lokal (seputar Kalibaru) sampai nasional (jika warga
menduduki atau memboikot pembangunan Jalan Akses Terminal Kalibaru)
Gambar 6. 2 Bagan Alir Dampak Penting Tahap Konstruksi Jalan Akses Kalibaru
Adendum Andal, RKL, dan RPL Pembangunan Jalan Akses Kalibaru VI -4
Evaluasi Dampak Penting
Dilihat dari sumber dampaknya, terdapat tiga kegiatan yang signifikan menimbulkan dampak yaitu
mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja, dimana akan menimbulkan dampak pada peningkatan
kesempatan kerja dan berusaha, jika mobilisasi dan demobiliasi tidak dikelola secara baik, seperti tidak
menerima tenaga kerja lokal, maka dampaknya akan menurun kepada perubahan persepsi negatif
masyarakat.
Kegiatan penyiapan lahan yang akan mengurangi fungsi resapan air hujan akan menyebabkan banjir lokal
atau genangan, apalagi adanya pengaruh dari pasang naik (rob) dari Teluk Jakarta. Dampak ini akan
berlanjut sampai tahap operasi Jalan Akses Terminal Kalibaru. Kegiatan lainnya yang signifikan
menimbulkan dampak adalah pekerjaan pembangunan Jalan Akses Terminal Kalibaru elevated yang terdiri
pemancangan, pemasangan deck, dan pembangunan ramp on/off dimana dengan tingginya struktur jalan
akan mengakibatkan timbulan TSP dan kebisingan (dari kegiatan pemancangan) yang pengaruhnya
dirasakan oleh warga, terutama warga RW 10 Kelurahan Kalibaru.
Ketiga dampak ini terjadi dengan frekwensi yang intens jika tidak dilakukan upaya pengelolaan yang baik
terhadap dampak dimaksud pada tahap konstruksi. Ditinjau dari area terjadinya dampak, maka dampak
akan terjadi pada skala lokal yaitu seputar wilayah Kelurahan Kalibaru.
Gambar 6. 3 Bagan Alir Dampak Penting Tahap Operasi Jalan Akses Kalibaru
Dampak peningkatan gas buang dan debu terjadi dengan frekwensi yang intens jika tidak dilakukan
upaya pengelolaan yang baik terhadap dampak dimaksud dan juga untuk menghilangkan reseptor
(penerima dampak) maka lahan HPL yang ditempati penduduk RW 08, 09, dan 10 Kelurahan Kalibaru,
harus segera dibebaskan, karena jika ditinjau dari tata ruang kawasan tersebut bukanlah kawasan
yang diperuntukkan untuk huniani. Area terjadinya dampak, maka dampak akan terjadi pada skala
lokal yaitu seputar wilayah Kelurahan Kalibaru, khususnya RW 08, 09, dan 10.
Masyarakat yang akan menerima manfaat lebih sedikit daripada masyarakat yang menerima dampak
di mana jumlah warga di RW 8,9,10, Luas wilayah persebaran dampak relatif luas melebihi