Você está na página 1de 12

Pelingkupan

Tabel 4. 1. Matriks Identifikasi Dampak Potensial


Pra Konstruksi Konstruksi Operasi

Mobilisasi dan Demobilisasi

Mobilisasi dan Demobilisasi


Komponen

Operasional Jalan Akses


Alat Berat dan Material
Kegiatan

Pekerjaan Buffer Area

Pekerjaan Jalan Akses


Perencanaan Teknis

Pekerjaan Finishing
Pengadaan Lahan

Kalibaru Elevated
Penyiapan Lahan

Maintenance
Tenaga Kerja
Komponen

Koordinasi
Lingkungan

Iklim X X
Kualitas Udara X X X X X
Kebisingan X X X X
Getaran X X
Kualitas Air Permukaan X
Kualitas Air Tanah
Kualitas Air Laut X
Geomorfologi
Geologi
Hidrodinamika X
Air Larian X
Lalu Lintas X X X
Biota Darat X
Biota Perairan X
Perubahan Persepsi Masyarakat X X X X X X X
Kesempatan Kerja dan Berusaha X
Kamtibmas X X X
Kesehatan Masyarakat X X X X X
Kebersihan Lingkungan X X X X

Adendum Andal, RKL, dan RPL Pembangunan Jalan Akses Kalibaru IV -3


Pelingkupan

Bagan Alir Dampak Tahap Pra Konstruksi

Komponen Kegiatan

Tahap Pra Konstruksi

Perencanaan Pengadaan
Koordinasi
Teknis Lahan
Dampak
Primer

Perubahan Persepsi
Masyarakat
Sekunder
Dampak

Gangguan
Kamtibmas

Gambar 4. 1. Bagan Alir Dampak Potensial Tahap Pra Konstruksi

Adendum Andal, RKL, dan RPL Pembangunan Jalan Akses Kalibaru IV -4


Pelingkupan

Tahap Konstruksi

Tahap Konstruksi
Komponen Kegiatan

Mobilisasi dan Mobilisasi dan Pekerjaan Jalan


Penyiapan Pekerjaan Buffer Pekerjaan
Demobilisasi Demobilisasi Alat Akses Kalibaru
Lahan Area Finishing
Tenaga Kerja Berat dan Material Elevated
Dampak Primer

Peningkatan
Kesempatan Gangguan Lalu Peningkatan Perubahan Peningkatan
Kerja dan Lintas Suhu Lokal Debit Air Larian Penghijauan
Berusaha
Dampak Sekunder

Peningkatan Peningkatan Peningkatan


Peningkatan Timbulnya Limbah Peningkatan Perubahan
Konsentrasi SO2, Konsentrasi Konsentrasi
Kebisingan Padat dan B3 Getaran Arus Laut
CO, dan NO2 TSP TSS
Dampak

Perubahan
Tersier

Gangguan Perubahan Pola Gangguan Biota


Persepsi
Kamtibmas Penyakit Air
Masyarakat

Gambar 4. 2. Bagan Alir Dampak Potensial Tahap Konstruksi


Adendum Andal, RKL, dan RPL Pembangunan Jalan Akses Kalibaru IV -5
Pelingkupan

Tahap Operasi

Tahap Operasi

Komponen Kegiatan
Operasional
Maintenance
Jalan Akses

Dampak Primer

Timbulnya
Peningkatan
Bangkitan Lalu
Suhu Lokal
Lintas
Dampak Sekunder

Peningkatan
Peningkatan Peningkatan
Konsentrasi TSP
Kebisingan Getaran
SO2, CO, dan NO2
Dampak

Perubahan
Tersier

Perubahan Pola
Persepsi
Penyakit
Masyarakat

Gambar 4. 3. Bagan Alir Dampak Potensial Tahap Operasi

Adendum Andal, RKL, dan RPL Pembangunan Jalan Akses Kalibaru IV -6


Pelingkupan

DAMPAK POTENSIAL

Tahap Pra Konstruksi


1. Perubahan Persepsi Masyarakat
2. Gangguan Kamtibmas
Tahap Konstruksi
Komponen Rencana Kegiatan
1. Peningkatan Konsentrasi NO2, SO2, dan CO DAMPAK PENTING HIPOTETIK
a. Tahap Pra Konstruksi
2. Peningkatan Konsentrasi TSP
b. Tahap Konstruksi
3. Peningkatan Kebisingan Tahap Pra Konstruksi
c. Tahap Operasi
4. Peningkatan Getaran 1. Perubahan Persepsi Masyarakat
5. Peningkatan Konsentrasi TSS Tahap Konstruksi
Komponen Lingkungan Hidup 6. Perubahan Arus Laut 1. Peningkatan Konsentrasi TSP
a. Fisika-Kimia 7. Peningkatan Debit Air Larian 2. Peningkatan Kebisingan
b. Biologi 8. Gangguan Lalu Lintas 3. Peningkatan Getaran
c. Sosekbud 9. Peningkatan Penghijauan 4. Peningkatan Debit Air Larian
10. Gangguan Terhadap Biota Laut 5. Perubahan Persepsi Masyarakat
d. Kesehatan Masyarakat
11. Perubahan Persepsi Masyarakat 6. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha
12. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha Tahap Operasi
13. Gangguan Kamtibmas 1. Peningkatan Konsentrasi NO2, SO2, TSP,dan CO
Kegiatan Lain Sekitar 14. Perubahan Pola Penyakit 2. Peningkatan Kebisingan
a. Pemukiman Penduduk 15. Timbulan Limbah domestik dan B3 3. Perubahan Persepsi Masyarakat
b. Kegiatan Perikanan Tahap Operasi 4. Perubahan Pola Penyakit
c. Usaha Migas 1. Peningkatan Konsentrasi NO2, SO2, TSP,dan CO
2. Peningkatan Kebisingan
3. Peningkatan Getaran
4. Timbulnya Bangkitan Lalu Lintas
5. Perubahan Persepsi Masyarakat
6. Perubahan Pola Penyakit

Identifikasi
Dampakmengunak Evaluasi
an : Bagan Alir dan
Dampak
Matriks Identifikasi
Dampak

Gambar 4. 4. Bagan Alir Dampak Evaluasi Dampak

Adendum Andal, RKL, dan RPL Pembangunan Jalan Akses Kalibaru IV -39
Evaluasi Dampak Penting

BAB 6 EVALUASI DAMPAK PENTING


6.1 Telaahan Terhadap Dampak Penting
Telaah dampak lingkungan hidup diuraikan, secara holistik dan kausatif terhadap komponen
lingkungan fisika-kimia dan sosial budaya, yang diprakirakan akan menimbulkan perubahan yang
mendasar karena adanya Pembangunan Jalan Akses Terminal Kalibaru. Komponen lingkungan hidup
yang akan terkena dampak penting (baik positif maupun negatif) ditelaah sebagai satu kesatuan yang
saling terkait atau saling mempengaruhi, membentuk sistem dampak, sehingga dapat diketahui
dampak penting yang harus dikelola. Berdasarkan BAB V Prakiraan Dampak Penting, maka dampak-
dampak yang bersifat penting adalah;

Tabel 6. 1 Dampak Penting Pembangunan Jalan Akses Kalibaru

No Dampak Penting Hipotetik Sumber Dampak


A Tahap Pra Konstruksi
1 Perubahan Persepsi Masyarakat Pengadaan Lahan
B Tahap Konstruksi
1 Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha Mobilisasi dan Demobilisasi Tenaga Kerja
2 Perubahan Persepsi Masyarakat Mobilisasi dan Demobilisasi Tenaga Kerja
Pekerjaan Jalan Akses Kalibaru Elevated
3 Peningkatan Debit Air Larian Penyiapan Lahan
4 Peningkatan Kebisingan Pekerjaan Jalan Akses Kalibaru Elevated
5 Peningkatan Konsentrasi TSP Pekerjaan Jalan Akses Kalibaru Elevated
C Tahap Operasi
1 Peningkatan Konsentrasi SO2, NO2, TSP dan CO Operasional Jalan Akses
2 Peningkatan Kebisingan Operasional Jalan Akses
3 Perubahan Persepsi Masyarakat Operasional Jalan Akses
4 Perubahan Pola Penyakit Operasional Jalan Akses

Dalam mengevaluasi dampak penting yang timbul karena kegiatan Pembangunan Jalan Akses
Kalibaru, dilakukan telaahan secara holistik dengan menggunakan metode bagan alir. Ketiga
tahapan kegiatan berupa pra konstruksi, konstruksi, dan operasi jalan Akses Terminal Kalibaru tidak
bertemu dalam waktu dan ruang yang sama, sehingga evaluasi holistik dan kausatif dilakukan pada
masing-masing tahapan tersebut. Berikut adalah evaluasinya;

Adendum Andal, RKL, dan RPL Pembangunan Jalan Akses Kalibaru VI -1


Evaluasi Dampak Penting

Gambar 6. 1 Bagan Alir Dampak Penting Tahap Pra Konstruksi Jalan Akses Kalibaru

Adendum Andal, RKL, dan RPL Pembangunan Jalan Akses Kalibaru VI -2


Evaluasi Dampak Penting

6.1.1 Tahap Pra Konstruksi


Dampak penting yang terjadi ialah perubahan persepsi masyarakat yang seluruhnya bersumber dari kegiatan
pengadaan lahan yang akan digunakan sebagai jalan akses ke Terminal Kalibaru. Kondisi lahan saat ini adalah
lahan HPL PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang ditempati oleh warga RW 08, 09, dan 10 Kelurahan Kalibaru
dan PT Medco Sarana Kalibaru dan PT Darma Karya Persada. Pada prinsipnya warga mengetahui bahwa lahan
yang mereka tempati adalah lahan HPL Pelabuhan, dan mereka hanya memiliki hak garap, namun masyarakat
juga mengharapkan beberapa hal dari adanya pembangunan jalan akses Kalibaru, yaitu sebagai berikut:
Membuka lapangan pekerjaan dengan mengutamakan warga sekitar lokasi kegiatan yang direkrut
yang disesuaikan dengan latar belakang dan tingkat pendidikan yang ada.
Ikut memperhatikan keamanan, kebersihan dan ketertiban lingkungan.
Keselamatan warga sekitar dapat diperhatikan sesuai dengan aspek kemanusiaan.
Masyrakat meminta sosialisasi terkait adanya perubahan jalur trase jalan dari yang sebelumnya
sudah di sosialisasikan dengan warga sebelumnya.
Masyarakat mengharapkan adanya ganti untung dengan adanya rencana penggusuran oleh pihak
Pelindo II (Persero).
Dengan tidak dilakukannya pembebasan lahan sebenarnya menjadi salah satu yang tidak diharapkan oleh
masyarakat sekitar, karena berdasarkan hasil wawancara dan studi AMDAL Pembangunan Terminal
Kalibaru Tahap 1, masyarakat sangat mengharapkan lahan mereka dibebaskan dengan dilakukan ganti
untung sebesar Rp. 30 juta/m2, namun nilai yang dirasa terlalu tinggi oleh pemrakarsa membuat proses
pembebasan lahan akan dilakukan dalam jangka waktu yang panjang dan akan dinegosiasika kembali. Jika
dampak perubahan persepsi masyarakat tidak ditangani, maka persepsi akan berubah menjadi negatif dan
menimbulkan dampak gangguan kamtibmas yang akan menghambat jalannya pekerjaan pembangunan Jalan
Akses Terminal Kalibaru.

Frekwensi terjadinya dampak akan terus terjadi sampai harapan dari warga dan maksud dari PT Pelabuhan
Indonesia II terjadi, yaitu sampai tahap konstruksi, sehingga penyelesaian status lahan adalah hal yang sangat
krusial karena dampaknya dapat berkembang dari lokal (seputar Kalibaru) sampai nasional (jika warga
menduduki atau memboikot pembangunan Jalan Akses Terminal Kalibaru)

Adendum Andal, RKL, dan RPL Pembangunan Jalan Akses Kalibaru VI -3


Evaluasi Dampak Penting

Gambar 6. 2 Bagan Alir Dampak Penting Tahap Konstruksi Jalan Akses Kalibaru
Adendum Andal, RKL, dan RPL Pembangunan Jalan Akses Kalibaru VI -4
Evaluasi Dampak Penting

6.1.2. Tahap Konstruksi


Pada tahap konstruksi terdapat lima dampak yang menjadi dampak penting, yaitu peningkatan debit air
larian yang bersumber dari kegiatan penyiapan lahan, peningkatan TSP dan peningkatan kebisingan dari
kegiatan pekerjaan jalan akses Kalibaru elevated, peningkatan kesempatan kerja dan berusaha yang
bersumber dari mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja, dan perubahan persepsi masyarakat yang
merupakan dampak turunan dari dampak peningkatan kebisingan dan peningkatan kesempatan kerja dan
berusaha.

Dilihat dari sumber dampaknya, terdapat tiga kegiatan yang signifikan menimbulkan dampak yaitu
mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja, dimana akan menimbulkan dampak pada peningkatan
kesempatan kerja dan berusaha, jika mobilisasi dan demobiliasi tidak dikelola secara baik, seperti tidak
menerima tenaga kerja lokal, maka dampaknya akan menurun kepada perubahan persepsi negatif
masyarakat.

Kegiatan penyiapan lahan yang akan mengurangi fungsi resapan air hujan akan menyebabkan banjir lokal
atau genangan, apalagi adanya pengaruh dari pasang naik (rob) dari Teluk Jakarta. Dampak ini akan
berlanjut sampai tahap operasi Jalan Akses Terminal Kalibaru. Kegiatan lainnya yang signifikan
menimbulkan dampak adalah pekerjaan pembangunan Jalan Akses Terminal Kalibaru elevated yang terdiri
pemancangan, pemasangan deck, dan pembangunan ramp on/off dimana dengan tingginya struktur jalan
akan mengakibatkan timbulan TSP dan kebisingan (dari kegiatan pemancangan) yang pengaruhnya
dirasakan oleh warga, terutama warga RW 10 Kelurahan Kalibaru.

Ketiga dampak ini terjadi dengan frekwensi yang intens jika tidak dilakukan upaya pengelolaan yang baik
terhadap dampak dimaksud pada tahap konstruksi. Ditinjau dari area terjadinya dampak, maka dampak
akan terjadi pada skala lokal yaitu seputar wilayah Kelurahan Kalibaru.

Adendum Andal, RKL, dan RPL Pembangunan Jalan Akses Kalibaru VI -5


Evaluasi Dampak Penting

Gambar 6. 3 Bagan Alir Dampak Penting Tahap Operasi Jalan Akses Kalibaru

Adendum Andal, RKL, dan RPL Pembangunan Jalan Akses Kalibaru VI -6


Evaluasi Dampak Penting

6.1.3 Tahap Operasi


Pada tahap operasi, kegiatan utama Jalan Akses Kalibaru adalah aktivitas lalu lintas dengan
bangkitan sekitar 30.000 unit truk/hari yang akan menyebabkan akumulasi gas buang akibat
pembakaran dari kendaraan pengangkut. Keadaan ini akan memicu penyakit ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Akut), apalagi belum dilakukan pembebasan lahan warga dalam waktu dekat ini. Selain
peningkatan polutan udara, dampak lainnya berupa kebisingan juga akan menganggu kenyamanan
dan kesehatan masyarakat berupa gangguan pada fisik dan psikologis. Akumulasi dampak ini akan
menyebabkan perubahan perserpsi masyarakat, sehingga selain pengelolaan secara teknis, dilakukan
juga pengeloaan secara social dan institusi.

Dampak peningkatan gas buang dan debu terjadi dengan frekwensi yang intens jika tidak dilakukan
upaya pengelolaan yang baik terhadap dampak dimaksud dan juga untuk menghilangkan reseptor
(penerima dampak) maka lahan HPL yang ditempati penduduk RW 08, 09, dan 10 Kelurahan Kalibaru,
harus segera dibebaskan, karena jika ditinjau dari tata ruang kawasan tersebut bukanlah kawasan
yang diperuntukkan untuk huniani. Area terjadinya dampak, maka dampak akan terjadi pada skala
lokal yaitu seputar wilayah Kelurahan Kalibaru, khususnya RW 08, 09, dan 10.

6.2 Telaah Sebagai Dasar Pengelolaan


6.2.1 Tahap Pra Konstruksi
1. Perubahan Persepsi Masyarakat
Dampak penting perubahan persepsi masyarakat bersumber dari kegiatan pengadaan lahan. Dengan
adanya perubahan trase jalan yang tidak melewati pemukiman warga RW 08, 09, dan 10 Kelurahan
Kalibaru, maka tidak dilakukan pembebasan lahan untuk kegiatan pembangunan Jalan Akses
Terminal Kalibaru tersebut. Lahan yang akan digunakan untuk pembangunan Jalan Akses Terminal
Kalibaru merupakan lahan dengan status HPL Pelabuhan Tanjung Priok yang digunakan oleh PT
Medco Sarana Kalibaru dan PT Darma Karya Persada, untuk sudah dilakukan koordinasi untuk
merelokasi kantor PT Medco Sarana Kalibaru dan membongkar tangki curah cair PT Darma Karya
Persada. Terdapat harapan dari masyarakat di mana mereka ingin lahan mereka dibebaskan dengan
dilakukan ganti untung sebesar Rp. 30 juta/m2, namun nilai yang dirasa terlalu tinggi oleh pemrakarsa
membuat proses pembebasan lahan akan dilakukan dalam jangka waktu yang panjang dan akan
dinegosiasikan kembali.

Masyarakat yang akan menerima manfaat lebih sedikit daripada masyarakat yang menerima dampak
di mana jumlah warga di RW 8,9,10, Luas wilayah persebaran dampak relatif luas melebihi

Adendum Andal, RKL, dan RPL Pembangunan Jalan Akses Kalibaru VI -7

Você também pode gostar