Você está na página 1de 6

Aliran Seni Rupa Mancanegara :

1. Naturalisme

naturalisme

Sesuai dengan judulnya natural adalah salah satu aliran seni dimana objek yang berada
dalam lukisan hampir sama dengan kenyataannya. Yang paling mencolok pada aliran ini
adalah pewarnaan yang mirip dengan warna asli, juga adanya unsur prespektif. Seniman yang
berkarya melukis dengan aliran ini, pasti membutuhkan suasana alam untuk mendapatkan
objek senatural mungkin hingga akhirnya dia mengaplikasikan objek yang tertangkap oleh
mata ke dalam sebuah lukisan. Hasil lukisan akan sama dengan objek.

Tokoh yang memiliki aliran ini antara lain : William Hogart dan Frans Hall, Abdullah Sudrio
Subroto, Gambir Anom, Raden Saleh, Basuki Abdullah dan Trubus.

2. Realisme

realisme

Aliran yang satu ini mirip dengan naturalisme, namun ada perbedaan mendasar pada konsep
ke2 aliran tersebut. Jika naturalisme adalah sebuah aliran yang menggambarkan keindahan
alam dengan penekanan pada keindahan obyek, lain halnya dengan realisme adalah sebuah
aliran yang berfokus pada suasana dan kenyataan yang ada di masyarakat misalnya
penggambaran kondisi ekonomi seperti gelandangan dan juga politik.
3. Romantisme

romantisme

Aliran ini banyak digunakan untuk menggambarkan suasana atau kejadian, memiliki nilai
fantastis, irasional, dramatis dan absurd. Seni rupa semacam ini menceritakan kisah-kisah
dramatis dan suasana yang dibawa biasanya menyentuh hati namun bersifat kritik. Ciri-ciri
seni rupa ini, mengandung banyak warna tetapi lebih sedikit objeknya. Contohnya gelas yang
sedang diisi air, diatasnya bungkus racun yang dapat diartikan membunuh. Contoh lainnya
lukisan seorang wanita yang sedang mencari suaminya ditengah medan perang.

Tokoh yang menganut aliran ini : Teobore, Raden Saleh dan Gerriwult.

4. Impresionisme

Impresionisme yang berasal dari kata impression yang artinya kesan. Sesuai dengan

impressionisme
artinya seni rupa ini hanya menampilkan kesan sekilas dari sebuah objek atau landscape. Ciri
utamanya adalah obyek digambarkan dalam warna warna dengan bentuk yang nampak kabur
dan tidak mendetail. Seni rupa ini biasanya membutuhkan bantuan sinar matahari untuk
melihat detail objek kabur dalam lukisan, karena pada dasarnya seni rupa ini tidak
menggunakan garis penegas.

Tokoh yang menganut aliran ini : Claud Monet, Casmile Pissaro, Sisley, Aguste Renoir,
Edward Degas, Kusnadi, Mary Cassat, Solichin dan Afandi.

5. Ekspresionisme

Mendengar kata ekspresionisme saja, sudah dapat

ekspressionisme

dibayangkan bahwa aliran ini mengutamakan perasaan batin, curahan hati, imajinasi dan
seniman dapat berkarya bebas. Objek yang biasa dilukis biasanya mengandung nuansa
kesedihan, kekerasan, kemiskinan, hal-hal mengerikan dan tingkah-tingkah jahat manusia.
Penganut aliran ini biasanya melukis secara spontan dengan gerakan yang cepat dan dinamis.
Tidak aneh bila lukisan aliran ekspresionisme lebih cepat beres, karena pada dasarnya
seniman hanya mencurahkan segala kekesalan, beban fikiran, dan keluh kesalnya.

Tokoh yang menganut aliran ini : Popo Iskandar, Vincent Van Gogh, Emile Nolde, JJ.
Kandinsky, Zaini, Ernast, Karl Schmidt, Affandi dan Paul Klee.

Baca juga : Sejarah dan Misteri Dibalik Lukisan Monalisa

6. Kubisme
kubisme

Kubisme adalah sebuah aliran seni yang menggambarkan objek dalam bentuk bentuk
geometri, corak yang terkandung didalamnya menyerupai bidang seperti lingkaran,
segiempat, segitiga, segiempat, silinder, kubus, dan kotak-kotak. Jika dilihat dari kejauhan,
lukisan aliran ini seperti serpihan kaca yang disambung hingga berbentuk lukisan, sangat
unik, elegan dan kokoh namun terkadang kombinasi warna dari setiap serpihan jauh dari
natural, tidak sinkron namun tetap indah dipandang. Hasil aliran ini mirip dengan pop art.

Tokoh yang menganut aliran ini : Gezanne, Albert Glazes, Fernand Leger, Robert Delaunay,
Metzinger, Braque, Francis Picabia, dan Juan Gris.

7. Abstraksionisme

abstraksionisme

Merupakan aliran seni yang menggambarkan objek dengan kabur, tidak mendetail bahkan
tidak mirip dengan bentuk aslinya karena dipengaruhi oleh imajinasi dan ide dari pelukis itu
sendiri. Aliran ini terlahir untuk melepas diri dari sensasi-sensasi suatu objek dalam lukisan,
hasilnya hanya sebuah geratan berwarna, jika dilihat tidak tahu dimana bagian seninya,
kombinasi warnanyapun tidak sinkron, objeknya terbilang kabur bahkan seperti tidak ada.

Tokoh yang menganut aliran ini : Naum Goba dan Wassily Kadinsky.

8. Dadaisme
Dadaisme adalah aliran yang menggambarkan objek dalam bentuk mengerikan,

dadaisme

kekanakan, dan kurang serius karena aliran ini justru terlahir karena makna yang terkandung
didalamnya dianggap antiperasaan dan antiseni karena lebih dominan berhubungan dengan
kekerasan dan kekasaran. Ciri-ciri aliran ini sangat aneh, seperti lukisan Monalisa yang diberi
tahi lalat besar, kuda yang kepalanya lebih kecil, atau bahkan keindahan yang ditengahnya
ada sekumpulan yang sedang bertengkar.

Tokoh yang menganut aliran ini : Max Ernst, Marcel Duchamp, Picabia, Juan Gross dan
Hans Arp

Baca juga : 16 Pelukis Terkenal di Indonesia yang Sangat Legendaris Part 1

9. Surealisme

surealisme

Hasil karya dari seni ini lebih seperti sebuah mimpi yang ajaib dan diluar logika. Biasanya
seperti objek yang sering ditemukan di mimpi. Ciri-ciri aliran ini terdapat keanehan dari suatu
objek, contohnya Kodok kepalanya berbentuk jam dinding, ular yang memiliki kaki.
Terkesan gila, namun justru itu uniknya aliran ini. Seniman yang menganut aliran ini pastilah
memiliki imajinasi yang tinggi.

Tokoh yang menganut aliran ini : Laszlo Moholy-nagy, Liubuov Popova, Naum Gabo, Victor
Pasmore, dan Oskar Schlemmer.

10. Fauvisme
fauvisme

Fauvisme berasal dari bahasa Prancis yang berarti Des Fauves artinya binatang liar. Sebuah
aliran seni rupa yang digambarkan dengan menggunakan warna warna liar namun tetap
nyentrik. Aliran ini muncul sekitar abad XX Masehi. Dimulai dari seniman muda yang ingin
berkarya dengan menggunakan warna yang sedikit berbeda dengan aslinya.

Tokoh yang menganut aliran ini : Henry Matisse, Maurice de Vlamink, Kess Van Dongen,
Andre Dirrain, dan Rauol Dufi.

Você também pode gostar