Você está na página 1de 2

Apa itu Histeroskopi?

Histeroskopi adalah tindakan untuk diagnosis di mana histeroskop akan digunakan untuk
membuat visualisasi lapisan dinding rahim, di mana histeroskop akan dimasukkan ke dalam
vagina. Tindakan ini biasanya dilakukan untuk memeriksa kondisi rahim, saluran indung
telur, serviks, jalur serviks, dan vagina dari tanda-tanda tidak normal. Namun, tindakan ini
juga dapat digunakan untuk melakukan pembedahan invasif minimal.

Siapa yang Perlu Menjalani Histeroskopi?


Histeroskopi biasanya dilakukan untuk rawat jalan, diagnosis, atau menangani berbagai
kondisi ginekologi. Biasanya, tindakan ini dilakukan untuk :

Mengangkat sisa-sisa kehamilan di rahim setelah keguguran atau kelahiran


Menganalisis kelainan bawaan pada saluran kelamin wanita
Menganalisis kelainan cedera atau kelainan pada saluran kelamin wanita
Mengangkat polip atau fibroid di saluran serviks atau rongga rahim
Melakukan biopsi

Saline Infusion Sonohysterography (SIS) adalah pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kelainan pada
rongga rahim dan saluran telur. Pemeriksaan rahim menggunakan alat ultrasonografi dan
memasukkan cairan saline steril ke dalam rongga rahim.

Bagaimana SIS dilakukan?

SIS biasanya dilakukan setelah haid, umumnya dilakukan pada haid hari ke 9-11. Bisa lebih
awal pada siklus haid yang lebih pendek. Untuk mengurangi rasa nyeri selama dan setelah
tindakan dapat diberikan obat anti nyeri. Prosedur dimulai dengan pemeriksaan USG
transvaginal. Kemudian kateter kecil dimasukkan ke dalam rongga rahim melalui mulut
rahim. Cairan saline steril dimasukkan melalui kateter bersamaan dengan pemantauan dengan
USG.

Proses pembekuan embrio ( Embryo Freezing ) ini biasa dikenal dengan kriopreservasi embrio
dimana tujuan utamanya adalah menyimpan embrio secara kriogenik dengan mempertahankan
kelangsungan hidup embrio tersebut.

Lalu bagaimana proses pembekuan embrio ( Embryo Freezing ) ?

Sisa embrio yang belum ditransfer ke tubuh ibu pada proses IVF dan embrio yang berhasil
mencapai ke fase blastocyst ( hari ke 5 setelah pembuahan ) dibekukan melalui proses yang
dinamakan vitrifikasi ( ultrarapid freezing ). Proses ini dimulai dengan meletakkan embrio
tersebut ke dalam suatu larutan ( cryoprotectant ) dan secara cepat langsung dibekukan
menggunakan nitrogen cair. Pembekuan yang sangat cepat ini memungkinkan terjadi
pembekuan tanpa terbentuk kristal-kristal es yang dapat merusak jaringan.

Você também pode gostar