Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pembahasan
Sediaan obat bentuk tablet saat ini masih merupakan bentuk sediaan yang paling
banyak dihasilkan oleh industri farmasi dan paling luas digunakan di masyarakat.
Dalam perkembangannya, metode pembuatan sediaan tablet menuntut adanya
bahan-bahan tambahan yang lebih fungsional. Salah satu metode pembuatan
tablet yang relatif banyak digunakan adalah metode kempa langsung. Syarat
bahan tambahan untuk dapat digunakan pada metode kempa langsung adalah
memiliki sifat alir dan kompaktibilitas yang baik. Sukar untuk memperoleh satu
bahan tambahan dengan karakteristik yang ideal dan memiliki banyak fungsi,
oleh karena itu, saat ini, berkembang dengan pesat pembuatan bahan tambahan
dalam bentuk bahan ko-proses, yaitu menggabungkan dua atau lebih macam
bahan tambahan dengan proses yang sesuai, yang dapat menghasilkan bahan
tambahan dengan sifat unggul dibandingkan dengan sifat fisik masing-masing
komponen. Saat ini telah banyak dikenal bahan ko-proses untuk pembuatan tablet
dengan metode kempa langsung, dan perkembangan bahan koproses masih
sangat diperlukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pembuatan sediaan
tablet di industri farmasi (Hadisoewignyo, 2013)
Berdasarkan sifat alir dan kompaktibilitas bahan aktif, dikenal ada dua macam
metode pembuatan tablet, yaitu metode kempa langsung dan metode granulasi.
Metode granulasi ada dua macam, yaitu metode granulasi kering dan metode
granulasi basah. Metode kempa langsung adalah metode pembuatan tablet tanpa
proses granulasi, dan memerlukan bahan tambahan yang sesuai sehingga
memungkinkan untuk dikempa secara langsung. Bahan aktif maupun bahan
tambahan (semua komponen tablet) harus memenuhi persyaratan, antara lain:1
(1) sifat alir yang baik; (2) kompaktibilitas yang baik; (3) kapasitas yang tinggi,
yang menggambarkan kemampuan untuk menahan sifat-sifat kompaksinya ketika
dicampur dengan bahan aktif; (4) memiliki distribusi ukuran partikel yang baik,
untuk menghindari terjadinya segregasi; (5) memiliki densitas ruahan yang
tinggi; dan (6) reprodusibel dalam produksi baik, untuk meminimumkan
keragaman antar-batch (Nachaegari,2004).
Di sisi lain, keterbatasan metode kempa langsung adalah1 (1) Harga bahan
tambahan yang dibutuhkan cukup mahal karena membutuhkan eksipien yang
memiliki sifat alir, kompresibilitas, serta ikatan antarpartikel yang baik; (2)
Bahan aktif dan bahan tambahan harus memiliki ukuran partikel yang mirip agar
tablet yang dihasilkan mempunyai keseragaman kandungan yang baik; dan (3)
Kesulitan untuk mendistribusikan zat aktif berdosis kecil serta sulit dilakukan
untuk zat aktif yang berdosis tinggi dengan kompresibilitas buruk
(Nachaegari,2004).
Terdapat tiga tahap dalam pembuatan tablet dengan metode kempa langsung
yaitu (1) Penimbangan bahan (bahan aktif dan bahan tambahan); (2)
Pencampuran bahan aktif dengan semua bahan tambahan; dan (3) Kompresi
tablet (Nachaegari,2004).
Aspirin (Asam Asetil Salisilat) adalah suatu asam organik sederhana dengan pKa
3.0. aspirin cepat diserap dari lambung dan usus halus bagian atas menghasilkan
kadar salisilat plasma puncak 1-2 jam. Aspirin diserap cepat dan utuh dihidrolisis
(waktu paruh serum 15 menit) menjadi asam asetat dan salisilat oleh esterase di
jaringan dan darah. Salisilat terikat secara non linear ke albumin. Alkalinisasi
urin meningkatkan laju ekskresi salisilat bebas dan konjugat-konjugatnya yang
larut air. Aspirin secara reversible menghambat COX sedemikian sehingga efek
anti-trombosit aspirin menetap 8-10 hari (usia trombosit). Di jaringan lain,
sintesis COX baru menggantikan enzim yang inaktif sehingga dosis biasa
menghasilkan lama kerja 6-12 jam. Aspririn menurunkan serangan iskemik
transien (transient ischemic attack,TIA) , angina tak stabil, thrombosis arteri
koronaria dengan infark miokardium, dan thrombosis setelah tandur pintas arteri
koronaria. Studi-studi epidemiologik menyarankan bahwa pemakaian jangka
panjang aspirin pada dosis rendah menyebabkan penurunan insidens kanker
kolon, mungkin berkaitan dengan efeknya dalam menghambat COX
(Katzung,2013).
Pada praktikum kali ini, dilakukan proses pembuatan tablet aspirin dengan
menggunakan metode kempa langsung. Adapun bahan-bahan yang digunakan
yaitu Aspirin sebagai zat aktif yang memiliki khasiat sebagai analgesikum,
antipiretikum dan antiinflamasi serta antikoagulan. Asetosal memiliki fluiditas
dan kompresibilitas yang baik (Wang,2003), Avicel pH 102 sebagai filler binder
yang merupakan suatu zat yang dapat dicetak langsung yang memiliki
kompresibilitas yang sangat baik dimana daya alirnya cukup baik dan dapat
meningkatkan/mempercepat waktu hancur tablet (Sulaiman,2007), Magnesium
Stearat sebagai pelicin (lubricant) yang merupakan bornday-type lubricant yang
memiliki daya adhesi lebih baik dan lebih larut terhadap permukaan logam
oksida dibandingkan fluid-type lubricant (Lieberman,1981), Talk sebagai pelincir
(glidan) yang dapat meningkatkan fluiditas massa yang dikempa, sehinga massa
tersebut dapat mengisi die dalam jumlah yang seragam (Sulaiman,2007) dan
Amilum manihot digunakan sebagai penghancur (disintegrant) untuk
memudahkan pelepasan zat aktif dari sediaanya di dalam tubuh yang akan
mempengaruhi kecepatan disolusinya (Sulaiman,2007).
Katzung,B. Susan M, Anthony T., 2013. Farmakologi Dasar dan Klinik. EGC.
Jakarta
Nachaegari, S. and Bansal, A.K., 2004, Coprocessed Excipients for Solid Dosage
Form, Pharmaceutical Technology, Januari 2004, 52-64