Você está na página 1de 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Sdr. S POST OP LAPARATOMY DENGAN GANGGUAN


SISTEM PENCERNAAN AKIBAT APENDIKSITIS PERPORASI
DI RUANG PERAWATAN ICU RUMAH SAKIT DUSTIRA
TANGGAL 02-07 JUNI 2004

I. PENGKAJIAN
A. BIODATA
Nama : Sdr. S
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMU
Agama : Islam
Pekerjaan : -
Alamat : Babakan Tanjung RT. 6/10 Baleendah
Bandung
DX Medis : Post Ops Apendisitis Perporasi
No. Reg : 040602 - 0609
Tanggal masuk : 02-06-2004 jam 21.55
Tanggal dikaji : 04-06-2004 jam 15.00

Penanggung Jawab :
Nama : Ny. K
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Babakan Tanjung RT. 6/10 Baleendah
Bandung
Hub. keluarga : Ibu

1
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Alasan Masuk RS
Sejak tanggal 28 Mei 2004 klien mengeluh panas badan
dan nyeri perut kanan bawah yang disertai dengan mual dan
penurunan nafsu makan. Klien di bawa berobat oleh
keluarganya melalui UGD RS. Dustira dan disarankan oleh
dokter untuk di rawat di Ruang Perawatan II Rumah Sakit
Dustira.
b. Keluhan Utama Saat Dikaji
Klien mengeluh nyeri pada perut bekas operasi, dengan
skala nyeri 3 (nyeri sedang 1-5), nyeri yang dirasakan klien
seperti ditusuk-tusuk, terutama bila klien mencoba untuk
bergerak, rasa nyeri berkurang bila klien tidur terlentang.
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan, sebelumnya klien pernah di rawat di Ruang
Perawatan II pada tahun 2001 karena kecelakaan lalu lintas
dengan diagnosa Head In Jury.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit menular atau penyakit keturunan.

C. STRUKTUR KELUARGA

2
Keterangan :
: Perempuan

: Laki-laki

: Klien

: Pernikahan

: Keturunan
: Tinggal serumah

D. DATA BIOLOGIS

POLA AKTIVITAS
NO DI RUMAH DI RUMAH SAKIT
SEHARI-HARI
Tgl. 02 Juni 2004

1 Pola Pemenuhan Nutrisi


a. Makan
Jenis Nasi, sayur,lauk-pauk Klien puasa
Frekuensi 3 x/hari Klien puasa
Porsi 1 Porsi habis Klien puasa
b. Minum (cairan)
Jenis Air putih, kopi, susu Air putih
Jumlah 7 8 gelas 1-2 sendok teh tiap 1 jam sekali

2 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x/hari Belum pernah
Konsistensi Lembek berbentuk Belum pernah
Warna Kuning tengguling Belum pernah
Bau Khas Belum pernah

b. BAK
Frekuensi 6-7 x/hari Mengalir dalam selang urin bag
Warna Kuning Jernih Kuning jernih
Jumlah - 1.000 cc/5 jam

3 Pola Istirahat
Tidur siang Kadang-kadang 3-4 jam/hari
Tidur malam 7-8 jam/hari 6-7 jam/hari

3
4 Personal Hygiene
Mandi 2 x/hari 1x/hari (diseka)
Gosok gigi Pada saat mandi Belum pernah
Keramas 3 x/minggu Belum pernah
5 Aktivitas Klien dapat melakukan Klien bed rest, semua aktivitas
aktivitas sehari-hari dibantu oleh keluarga dan
secara mandiri perawat

E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital : TD = 140/80 mmHg S = 36,50C
R = 24 x/mnt N = 84 x/mnt
2. Sistem Panca Indra
Penglihatan : Bentuk mata simetris, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik, reflek pupil
terhadap cahaya midriasis tidak terdapat
nyeri tekan pada bola mata, fungsi
penglihatan baik.
Pendengaran : Bentuk telinga simetris kanan-kiri, spina
sejajar dengan sudut mata, tidak tampak
adanya serumen, tidak nampak adanya
nyeri tekan pada tulang mastoid, fungsi
pendengaran baik.
Pengecapan : Bentuk lidah simetris, warna merah
muda, fungsi pengecapan tidak
dilakukan karena klien menggunakan
NGT.
Penciuman : Bentuk hidung simetris, septum nasal
terletak di tengah, fungsi penciuman
tidak dilakukan karena klien terpasang
NGT.
Perabaan : Turgor kulit baik, fungsi perabaan baik,
terbukti klien dapat membedakan antara
panas dan dingin.

4
3. Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, septum nasal simetris, mucosa hidung
lembab, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung,
terdapat nyeri tekan pada hidung karena klien terpasang NGT,
tidak adanya nyeri tekan pada sinus frontalis dan sinus
maksilaris. Pada leher, posisi trakea terletak di tengah, bentuk
dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada, pada pemeriksaan
Auskultasi terdapat bunyi Resonan pada area paru, bunyi nafas
tubuler pada trakhea, pada cabang bronchus terdapat bunyi
Bronchovesiculer, dan pada permukaan paru terdengar bunyi
vesikuler, frekwensi nafas 24 x/mnt.
4. Sistem Pencernaan
Bentuk bibir simetris, mucosa mulut lembab, gusi berwarna
merah muda, tidak ada perdarahan pada gusi, gigi lengkap 32
berwarna putih, tidak ada caries, lidah berwarna merah muda,
fungsi menelan tidak dilakukan (klien terpasang NGT).
Pada pemeriksaan Abdomen : Bentuk abdomen lembut datar,
kulit lembab terdapat luka
bekas operasi sepanjang + 13
cm, terdapat nyeri tekan pada
abdomen bagian bawah karena
adanya luka operasi, tidak
terdapat adanya pembesaran
hati dan lien.
Bentuk abdomen :

5
5. Sistem Cardiovaskuler
Tidak terdapat pembesaran Vena jugoralis dan tidak ada masa
juga benjolan pada pemeriksaan leher. Bunyi jantung reguler,
tidak terdapat bunyi jantung tambahan. Hate Rate = 84 x/mnt.
6. Sistem Perkemihan dan Genital
Pada pemeriksaan ginjal tidak teraba dan tidak ada nyeri tekan,
tidak ada pembesaran ginjal, vesika urinaria kosong.
Pemeriksaan genital tidak dilakukan.
7. Sistem Persarafan
GCS :E=4 M=6 V=5
Tingkat kesadaran : compos mentis
Test Nervus Cranial
Nervus I (Olfaktorius) : Tidak dilakukan.
Nervus II (Optikus) : Klien dapat membaca papan
nama perawat pada jarak 30 cm
Nervus III (Okulomotorius) : Klien dapat membuka mata
dengan cepat secara spontan.
Nervus IV (Troklearis) : Bola mata klien dapat mengikuti
instruksi dari perawat dengan
mengikuti instruksi dari perawat
dengan mengikuti gerakan jari
perawat ke bawah dan ke dalam.
Nervus V (Trigeminal) : Klien dapat membuka mulut
dengan baik dan berbicara.
Nervus VI (Abdusen) : Klien dapat menggerakan bola
mata ke kiri dan ke kanan.
Nervus VII ( Facial) : Wajah klien simetris pada saat
meringis.
Nervus VIII (Akustikus) : Klien dapat mendengar dengan
baik, terbukti dengan dengan
selalu menjawab pertanyaan
perawat.

6
Nervus IX (Glosofaringeus) : Klien dapat menelan dan
membuka mulut pada saat minum
air putih.
Nervus X (Vagus) : Klien mampu mangatakan ah
Nervus XI (Spinal aksesoris) : Klien tidak dapat menolehkan
kepala/leher ke kiri atau ke
kanan, tidak tampak adanya
penggunaan otot-otot pernafasan
tambahan.
Nervus XII (Hipoglasus) : Klien dapat menggerakan lidah
secara sadar, dan dapat
merasakan rasa pahit dan manis.
8. Sistem Endokrin
Tidak 5tampak adanya pembesaran kelenjar tyroid dan tidak
teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening.
9. Sistem Integumen
Tidak teraba adanya massa, tekstur kulit lembut, tubuh lembab,
suhu tubuh 360C, rambut berwarna hitam, distribusi merata,
terdapat luka bekas operasi pada abdomen bawah.
10. Sistem Musculokeletal
a. Extremitas atas
Bentuk simetris, klien mampu flexi, eksetensi, aduksi,
abduksi, supinasi, pronasi, reflek bisep dan trisep baik,
kekuatan otot +5 +4 , terpasang infus di tangan kiri.
b. Ekstremitas bawah
Bentuk simetris kiri kanan, tidak terdapat Oedema, akral
hangat, tidak terdapat varises, reflek patela +/+, reflek
babinski -/-, klien mampu flexi, eksistensi, aduksi,
abduksi, kekuatan otot :
+5 +5

7
F. DATA SOSIAL
1. Pendidikan
Klien lulusan SMA dan klien belum bekerja atau kuliah.
2. Hubungan Sosial
Klien kooperatif terbukti dengan selalu menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan oleh perawat maupun dokter.
3. Gaya hidup
Dilihat dari penampilan, klien terlihat sederhana dan apa adanya
4. Pola Interaksi
Hubungan klien baik dengan perawat, terbukti klien selalu
bersikap sopan dan selalu menjawab pertanyaan perawat,
hubungan klien dengan keluarga baik.

G. DATA PSIKOSOSIAL
1. Status Emosi
Klien terlihat tenang menghadapi penyakitnya.
2. Gaya Komunikasi
Klien selalu menjawab pertanyaan perawat setiap kali ditanya
dan menjawab dengan baik apa adanya.
3. Konsep Diri
a. Body Image
Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya.
b. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh, pulang dan kembali
seperti dulu ingin melanjutkan kuliah.
c. Identitas Diri
Klien adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara dan mempunyai 2
orang adik.
d. Harga Diri
Klien mengatakan tidak mengganggu harga dirinya dengan
keadaan penyakitnya saat ini.

8
e. Peran
Klien berperan sebagai seorang anak dan sebagai kakak
dari 2 adiknya, juga sebagai adik dari 2 kakaknya.
4. Pola Koping
Bila klien mempunyai masalah, klien menceritakan kepada
teman, tetapi bila masalah keluarga klien selalu membicarakan
dengan kedua orang tuanya dan kakak-kakaknya.

H. DATA SPIRITUAL
Klien menganut agama Islam, dan selalu berusaha untuk menjalankan
ibadahnya dengan sholat dan klien selalu berdoa agar penyakitnya
cepat sembuh dan cepat pulang.

I. DATA PENUNJANG

NO TGL JENIS HASIL NORMAL INTERPRESTASI


PEMERIKSAAN
1. 2-6-04 -Hematologi
Hemoglobin 13,8 gr% 12,5-18,0 gr% Normal
Lekosit 19,1 rb/mm3 4,0-10,0 rb/mm3 Ada peningkatan
Hematokrit 42% 38-51% Normal
Trombosit 262 rb/mm3 150-440 rb/mm3 Normal
2 2-6-04 -Urinalisa
Warna Kuning Jernih Kuning Jernih Normal
Protein - -
Reduksi - -
Biurubin -
Lekosit 2-4
Eritrosit 0-1
Epitel 2-4

J. THERAPI
Ampicillin 4 x 1 gr (inj)
Panaming : Amiparen 2 : 2 / 24 jam
Broedcet inj 1 x 1 gr
Fortagyl inj 3 x 500 mg
RL : D.5 % 1 : 1 / 24 jam

9
ANALISA DATA

Nama : Sdr. S
Umur : 19 th
No. Reg : 040602 - 0609

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : - Klien mengeluh Post op Laparatomy Gangguan rasa
nyeri dan sulit nyaman nyeri
bergerak miring Kontinuitas jaringan
kiri/kanan terputus
- Rasa nyeri menurut
klien seperti ditusuk- Merangsang pengeluaran
tusuk hormon Bradikinin,
Histamin, Serotonin dan
DO :- Wajah klien tampak Prostaglandin
meringis
- Terdapat luka Merangsang reseptor
operasi pada nyeri saraf delta A tipe C
abdomen bawah
sepanjang + 13 cm Timbul potensial aksi
dibalut perban sebagai imfuls sensorik
radik posterior

Traktus spinothalamus
lateral mengaktifkan
RAS

Thalamus

Cortex serebri

Nyeri di persepsikan

2 DS: Klien mengeluh nyeri Post op laparatomy Gangguan


bila beraktivitas intoleransi
miring kanan/kiri Klien bed rest aktivitas
DO :- Klien bed rest
- Keterbatasan mobilisasi
ADL klien dibantu
keluarga dan perawat ADL klien terganggu
-
Terpasang NET
-
Terpasang Infus pada

10
ekstrimitas kiri atas
-
Terpasang cateter
3 DS : Klien mengatakan Kontinuitas jaringan Potensial
balutannya belum terjadinya infeksi
dilepas/diganti Terdapat luka post op
DO :- Balutan tampak laparatomy
kotor
- Terdapat luka Luka operasi adalah
operasi sepanjang + media untuk masuknya
13 cm di abdomen mikroorganisme
- Luka masih basah
Potensial terjadinya
infeksi

11
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama : Sdr. S
Umur : 19 th
No. Reg : 040602 - 0609

DIAGNOSA TANGGAL TANGGAL


NO PARAF
KEPERAWATAN DITEMUKAN TERATASI
1 Gangguan rasa nyaman 02-06-04 - Gandhes
nyeri berhubungan
dengan kontinuitas
jaringan ditandai dengan :
DS : Klien mengeluh
nyeri, rasa nyeri
seperti ditusuk-
tusuk, terutama
bergerak miring
kanan/miring kiri
DO : Klien tampak
meringis, terdapat
luka operasi di
abdomen + 13 cm
dibalut perban
Bentuk abdomen

2 Gangguan Intoleransi 02-06-04 Gandhes


aktivitas berhubungan
dengan klien post op
laparatomy, ditandai
dengan :
DS : Klien mengeluh
nyeri bila
beraktivitas miring
kanan/kiri
DO : - Klien bed rest
- ADL klien
dibantu keluarga
dan perawat

12
- Terapasang infus
di ekstremitas kiri
atas
- Terpasang cateter
- Terpasang NET

3 Potensial terjadinya 02-06-04 07-06-04 Gandhes


infeksi berhubungan
dengan terputusnya
kontinuitas jaringan
ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan
balutan belum
diganti
DO : Balutan tampak
kotor, teradapat
luka operasi + 13
cm pada abdomen,
luka masih basah

13
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Sdr. S
Umur : 19 th
No. Reg : 040602 - 0609
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL PARAF
1 Gangguan rasa nyaman nyeri Gangguan rasa nyaman - Observasi TTV - Untuk mengetahui Gandhes
berhubungan dengan kontinuitas nyeri teratasi dengan kriteria perkembangan kondisi
jaringan ditandai dengan Jangka Panjang penyakit klien.
DS : - Klien mengeluh nyeri dan 5 x 24 jam - Alihkan perhatian - Dengan distraksi
sulit bergerak miring - Nyeri hilang klien dengan tekhnik dapat merangsang otak
kanan/kiri - Luka operasi kering distraksi dan rileksasi tengah dan batang otak
- Rasa nyeri menurut klien misalnya, tidur dengan tengah dan batang otak
seperti ditusuk-tusuk Jangka Pendek posisi terlentang, meningkatkan produksi
1 x 24 jam mendengarkan musik. endoprin yang mengubah
DO : - Wajah klien tampak meringis - Nyeri berkurang tranmisi nyeri.
- Terdapat luka operasi pada - Wajah klien tampak tenang - Dengan tekhnik
abdomen bawah sepanjang + - TTV : rileksasi dpt mengalihkan
13 cm di balut perban TD = 120/80 mmHg rasa nyeri yg dirasakan
- TTV : S = 360C klien.
TD= 140/80 mmHg R = 20 x/mnt - Atur posisi klien - Posisi tidur
S = 36,50C N = 80 x/mnt dengan tidur terlentang terlentang dapat
R = 24 x/mnt agar klien merasa nyaman mengurangi rasa nyeri
N = 80 x/mnt pada daerah operasi.
- Kolaborasi dengan - Obat analgetik dapat
dokter untuk pemberian mengurangi produksi
obat analgetik hormon serotonin,
Bradikinin prostaglandin,
Histamin sehingga nyeri

14
berkurang.
2 Gangguan Intoleransi aktivitas Gangguan Intoleransi - Anjurkan klien untuk - Dengan miring Gandhes
berhubungan dengan klien post op aktivitas teratasi dengan melakukan secara kanan atau kiri klien
laparatomy, ditandai dengan : kriteria sederhana misalnya miring menghindari terjadinya
DS : Klien mengeluh nyeri bila Jangka Panjang kanan/kiri. dekubitus dan kekakuan
beraktivitas miring kanan/kiri 5 x 24 jam Klien dapat sendi.
DO : - Klien bed rest melakukan aktivitas secara - Bantu klien dalam - Dengan membantu
- ADL klien dibantu keluarga mandiri. melakukan aktivitasnya klien melakukan
dan perawat seperti makan, minum dan aktivitasnya maka
- Terpasang NET Jangka Pendek mandi. kebutuhan klien
- Terpasang infus pada 1 x 24 jam Klien dapat terpenuhi.
ekstremitas kiri atas melakukan aktivitas ringan
- Terpasang cateter di tempat tidur seperti
miring kanan/kiri.

3 Potensial terjadinya infeksi Infeksi tidak terjadi dengan - Observasi tanda- - Untuk dapat Gandhes
berhubungan dengan kontuinitas kriteria tanda peradangan : lubor, mengetahui proses
jaringan ditandai dengan : Jangka Panjang tumor, kalor, dolor dan penyembuhan luka.
DS : - Klien mengatakan 5 x 24 jam fungsi laesa.
balutannya belum diganti - Luka kering dan menutup - Rawatlah luka
- Klien menunjukan luka - Tidak terjadi infeksi dengan tekhnik aseptik - Tekhnik aseptik dan
operasi belum diganti dan anti seeptik anti septik dapat
DO : - Adanya luka operasi + 13 cm Jangka Pendek membantu mencegah
- Luka masih basah 1 x 24 jam infeksi dan masuknya
- Balutan tampak kotor - Setelah tindakan luka kuman ke dalam luka
- Tidak tampak adanya tanda- dalam keadaan basah operasi.
tanda peradangan tumor,
lubor, kalor, dolor dan
fungsi laesa

15
16
CATATAN TINDAKAN DAN EVALUASI

Nama : Sdr. S
Umur : 19 th
No. Reg : 040602-0609

NO TANGGAL JAM TINDAKAN EVALUASI PARAF


Tgl 07-06-2004 Gandhes

1 02-06-04 21.00 - O T = 140/80 mmHg


bservasi TTV R =24 x/mnt
setiap 1 jam S = 36,50C
sekali. N = 80 x/mnt
22.00 - Ekspresi
- M wajah klien masih tampak
enganjurkan klien meringis.
untuk melakukan
tekhnik relaksasi
dengan menarik
nafas panjang
setiap nyeri
selama + 5 menit.

2 02-06-04 05.00 - M - Klien Gandhes


enganjurkan klien malakukannya secara
melakukan bertahap dan hati-hati untuk
aktivitas seperti miring kanan/kiri.
miring kanan/kiri
setiap 2 jam
07.00 sekali.
- M - Klien
embantu klien berusaha untuk melakukan
dalam melakukan aktivitasnya sendiri dengan
aktivitas sehari- bantuan keluarga dan
hari seperti perawat.
makan, minum
dan mandi.

3 02-06-04 07.30 - M - Luka klien Gandhes


encuci tangan terlihat bersih tidak tampak
sebelum dan adanya tanda-tanda
sesudah peradangan seperti lubor,
melakukan kalor, dolor, tumor dan fungsi
08.00 tindakan. laesa.
- M - Klien
engganti balutan merasa lebih nyaman dan

17
luka operasi. tenang.

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Sdr. S
Umur : 19 th
No. Reg : 040602-0609

TANGGAL
NO. PERKEMBANGAN PARAF
JAM
1 07-02-2004 S : Klien mengeluh nyeri pada daerah luka Gandhes
bekas operasi seperti ditusuk-tusuk.
O : Wajah klien tampak meringis, ada luka
operasi pada abdomen + 13 cm.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Observasi TTV
- Atur posisi klien agar terasa nyaman.
I : Mengobservasi TTV
( TD = 130/80mmHg, R = 22 x/mnt,
S = 360C, N = 80 x/mnt).
E : Klien mengatakan posisi tidur terlentang
membuatnya merasa nyaman.
R : Nyeri klien berkurang dan wajah tampak
tenang/tidak meringis.

2 07-02-2004 S : Klien mengeluh nyeri bila beraktivitas Gandhes


ringan seperti miring kanan/kiri.
O : - Klien bed rest
- Kebutuhan klien dibnatu oleh keluarga
dan perawat.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : - Anjurkan klien untuk beraktivitas secra
sederhana.
- Bantu klien dalam melakukan aktivitas
seperti makan, minum dan mandi.
I : Menganjurkan klien untuk melakukan
aktivitas secara sederhana.
E : Klien dapat melakukan aktivitas miring
kanan/kiri.
R : Klien dapat miring kanan/kiri tanpa
bantuan perawat dan keluarga.

3 07-06-2004 S : Klien mengatakan balutannya belum Gandhes


diganti.
O : Balutan tampak basah

18
A : Masalah teratasi sebagian
P : - Observasi tanda-tanda peradangan
(lubor, kalor, dolor, tumor dan fungsi
laesa).
- Rawatlah luka dengan tekhnik aseptik
dan anti septik.
I : - Mengobservasi tanda-tanda peradangan.
- Merawat luka dengan tekhnik aseptik
- Mengganti balutan klien dengan
antiseptik
E : Luka bersih
R : Luka mulai kering dan tidak ada tanda
peradangan

19

Você também pode gostar