Você está na página 1de 9

Kajian Pustaka dan Hipotesis

5.1 Review Literatur


Review literatur adalah analisis berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari
suatu penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau pertanyaan terhadap
suatu bagian dari keilmuan. Secara garis besar sumber teori dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu acuan umum, terutama terdapat pada buku-buku teks, dan acuan khusus,
yang berupa laporan hasil penelitian yang terutama terdapat dalam jurnal profesional.
Tinjauan teori diperlukan untuk menegaskan landasan teoretis penelitian yang akan
dilakukan, dimana teori yang dipilih paling tidak harus memenuhi tiga unsur, yaitu
relevansi, kelengkapan materi, dan kemutakhiran. Relevansi artinya teori yang digunakan
sebagai referensi sesuai dengan bidang kajian penelitian.
Tinjauan literatur dapat berupa hasil penelitian terdahulu yang diperoleh melalui
jurnal lokal maupun internasional. Penelitian terdahulu ini penting digunakan untuk
memberikan perbandingan hasil penelitian yang sudah ada dengan penelitian yang akan
kita lakukan. Selain itu, penelitian terdahulu dapat digunakan untuk menangkap berbagai
perbedaan (pro dan kontra) dari berbagai penelitian sehingga diperoleh gambaran lengkap
mengenai permasalahan yang diteliti.
Tinjauan literatur berkaitan dengan kerangka teoritis dan hipotesis yang diajukan.
Karena sebagai sebuah kegiatan ilmiah, penelitian yang ditujukan harus bertujuan untuk
memahami dan menyelesaikan suatu masalah harus juga didasarkan pada cara ilmiah.
Cara ilmiah dalam memecahkan suatu masalah pada hakikatnya adalah menggunakan
pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan sehingga
menghasilkan jawaban yang dapat diandalkan.

Tujuan Literatur Review adalah untuk :


1. Membentuk sebuah kerangka teoretis untuk topik/bidang penelitian.
2. Menjelaskan definisi, kata kunci dan terminologi
3. Menentukan studi, model, studi kasus yang mendukung topik
4. Menentukan lingkup penelitian.

1
1) Langkahlangkah dalam Review Literatur
Langkah 1: Membaca tulisan-tulisan ilmiah terkait yang terdiri atas dua tahap:
Tahap 1: Perhatikan struktur dan teks, misalnya: daftar isi, abstrak, heading
dan sub-headings, untuk melihat apakah teks itu cocok untuk tujuan
penelitian.
Tahap 2: Jika teks terlihat cocok untuk tujuan penelitian maka baca dengan
lebih detil untuk mencari penelitian tertentu yang akan mendukung Literature
Review. Teknik ini memungkinkan untuk mengidentifikasi materi yang cocok
dengan membaca secara luas dan untuk memperoleh pengertian umum
mengenai literatur yang ada di bidang Anda.

Langkah 2: Mengevaluasi semua tulisan ilmiah yang dibaca.


Tulisan ilmiah berkualitas adalah jurnal elektronis dan database. Hati-hati dalam
melakukan google search yang menghasilkan site yang tidak qualified dan pastikan
dari mana asal dan sumber riset.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi tulisan ilmiah adalah:
1. Akurasi, pastikan apakah literatur itu diperoleh dari sumber terpercaya dengan cara
mengecek apakah penelitian yang sama diacu di sumber lain atau apakah sumber
ini tidak konsisten dengan sumber lain dan pastikan literatur berasal dari sumber
terpercaya.
2. Objektivitas, merupakan pertanyaan-pertanyaan untuk memperkuat kualitas dari
tulisan ilmiah yang diteliti.
a. Apakah ada bukti bias dalam artikel? Misalnya, apakah Anda akanpercaya riset
dari pabrik rokok yang menyatakan bahwa merokok tidak membahayakan
kesehatan?
b. Apakah statistik sesuai dengan publikasi lain? Jika tidak, apakah argumen
(metode, rancangan penelitian dll) yang dipakai dasar cukup meyakinkan?
c. Bagaimana Anda mengetahui kalau data yang dimuat adalah benar? Data
pendukung apa saja yang tersedia.
3. Kemutakhiran
a. Pastikan kapantanggal publikasi material
b. Pastikan apakah mungkin ada informasi yang lebih terbaru dan menimbulkan
keraguan atau menentang beberapa temuan yang sudah ada

2
4. Cakupan
a. Informasi dari literatur yang tersedia harus lengkap dan mencakup bidang
yang diteliti.
b. Pastikan apakah ada penelitian lebih lanjut yang tidak disebut atau secara
sengaja dihilangkan dari penemuan?

Langkah 3: Buat ringkasan publikasi-publikasi tersebut.


Buatlah catatan saat membaca literatur mengenai:
1. Apakah poin/teori/masalah utama yang diangkat dalam teks misalnya buku
atau artikel?
2. Rangkum poin utama yang diajukan pengarang
3. Catat detil kuotas atau halaman referensi yang anda anggap mungkin berguna
dalam Literature Review.
4. Pastikan Anda memilikisemuainformasi seperti pengarang, tanggal dan tahun
judul buku, sumber, penerbit buku/ jurnal, halaman, tujuan penelitian,
hipotesis, metode penelitian, material, desain eksperimen, dan hasil/data.
5. Catat bagaimana pengarang menggunakan materi asal Jika Anda meniru kata-
kata pengarang secara langsung pastikan Anda menempatkannya dalam tanda
petik dan menyebut halamannya.
6. Apa kesimpulan yang dibuat oleh pengarang?
7. Poin apa yang mendukung kesimpulan?
8. Tulis juga pendapat Anda tentang bacaan tersebut. Hal ini akan berguna saat
Anda melihat kembali catatan yang Anda buat atau menggunakannya saat
menulis

Langkah 4: Gabungkan menjadi satu cerita ilmiah yang lengkap mengenai suatu
permasalahan.

2) Sumber-sumber Review Literatur


Sumber-sumber literatur dapat berupa sumber utama yang berasal dari jurnal,
laporan penelitian, informasi dari wawancara atau email dan sumber lanjutan berupa
analisa terhadap sumber utama dan sumber yang berasal dari komunitas profesional.
Cara membaca sumber dapat dilakukan dengan :

3
(1) Skimming, membaca dokumen secara cepat dan menemukan inti dari setiap
paragraf sehingga review lebih cepat.
(2) Paragraph Statement, membaca kalimat penting dalam suatu paragraf melalui
kalimat utama.
(3) Document Statement, membaca kalimat utama dalam dokumen untuk
menemukan tema penelitian.
Pemenuhan unsur-unsur teori yang dikemukakan adalah teori yang relevan
sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan variabel yang akan diteliti
dan dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
diajukan.

5.2 Deskripsi Teori


Deskripsi teori dalam suatu penelitian menguraikan secara sistematis tentang teori dan
hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti karena semakin banyak
variabel yang diteliti, maka akan semakin banyak teori yang perlu dikemukakan.
Deskripsi teori berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti melalui
pendefinisian, uraian yang lengkap dan mendalam dari referensi, sehingga ruang lingkup,
kedudukan, dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi
lebih jelas dan terarah. Variabel-variabel penelitian yang tidak dapat dijelaskan dengan
baik menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan konteks penelitian.
Relevansi berkenaan dengan kecocokan antara variabel yang diteliti dengan teori yang
dikemukakan, kelengkapan berkenaan dengan banyaknya sumber yang dibaca,
kemutakhiran berkenaan dengan dimensi waktu. Makin baru sumber yang digunakan,
maka akan semakin mutakhir teori tersebut. Hasil penelitian yang relevan bukan berarti
sama dengan yang akan diteliti, tetapi masih dalam lingkup yang sama. Secara teknis,
hasil penelitian yang relevan dengan apa yang akan diteliti dapat dilihat dari
permasalahan yang diteliti, waktu penelitian, tempat penelitian, sampel penelitian, metode
penelitian, analisis penelitian dan kesimpulan.
Prosedur penyusunan landasan teori perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai
berikut:
(1) Melakukan kajian pustaka, dengan menggunakan literatur yang relevan misalnya
melalui buku referensi, jurnal, abstrak, tesis, dan sebagainya,
(2) Melakukan sintesis atau penyatuan makna antara teori yang satu dengan teori
yang lain untuk menjelaskan secara spesifik tentang variabel penelitian,

4
(3) Peneliti menyusun sendiri kerangka teorinya dalam susunan kerangka pemikiran
yang logis, rasional dan sistematis,
(4) Dengan dilandasi oleh hasil dari kajian pustaka, peneliti akan merumuskan
hipotesis penelitian yang berdasarkan landasan teori.

5.3 Langkah-langkah Mendeskripsikan Teori


Langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut:
1. Terdapat nama variabel yang diteliti dan jumlah variabelnya.
2. Cari sumber bacaan sebanyak-banyaknya yang relevan dengan setiap variabel yang
akan diteliti.
3. Lihat daftar isi setiap buku dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang
akan diteliti.
4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan.
5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan
analisis, renungkan dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri.
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk
tulisan dengan bahasa sendiri kemudian sumber bacaan yang digunakan sebagai
landasan teori harus dicantumkan.

5.4 Kerangka Berpikir


Kerangka berpikir adalah model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting (Uma Sekaran,
1992). Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis hubungan antarvariabel
independen dan dependen. Lalu hubungan antarvariabel tersebut dirumuskan ke dalam
bentuk paradigma penelitian yang didasarkan pada kerangka berpikir. Kerangka berpikir
dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut terdapat dua
variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas satu variabel atau lebih secara
mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk
masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti
(Sapto Haryoko, 1999).
Kerangka berpikir ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang
menjadi objek permasalahan (Suriasumantri, 1986). Jadi, peneliti harus menguasai teori
ilmiah sebagai dasar dari argumentasi dalam menyusun kerangka berpikir yang merupakan

5
sintesis tentang hubungan antarvariabel, dimana disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan yang selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.

5.5 Langkah-langkah Penyusunan Kerangka Berpikir


1 Menetapkan variabel yang diteliti, untuk menentukan kelompok teori apa yang perlu
dikemukakan dalam menyusun kerangka berpikir untuk pengajuan hipotesis, maka harus
diterapkan terlebih dulu variabel penelitiannya.
2 Membaca Buku dan Hasil Penelitian (HP), setelah variabel ditentukan, maka langkah
berikutnya adalah membaca buku-buku berupa buku teks, ensiklopedia, dan kamus serta
membaca hasil penelitian yang relevan berupa laporan penelitian, jurnal ilmiah, skripsi,
tesis, dan disertasi.
3 Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian (HP), dari buku dan hasil penelitian yang dibaca
akan dapat dikemukakan teori-teori yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Seperti
telah dikemukakan, deskripsi teori berisi tentang definisi terhadap masing-masing
variabel yang diteliti, uraian rinci tentang ruang lingkup setiap variabel, dan kedudukan
antarvariabel satu dengan yang lain dalam konteks penelitian itu.
4 Analisis Kritis terhadap Teori dan Hasil Penelitian, pada tahap ini peneliti melakukan
analisis secara kritis terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang telah dikemukakan.
Dalam analisis ini peneliti akan mengkaji teori-teori dan hasil penelitian yang telah
ditetapkan itu benar sesuai dengan objek penelitian. Karena sering terjadi teori-teori yang
berasal dari luar tidak sesuai untuk penelitian di dalam negeri.
5 Analisis Komparatif Terhadap Teori dan Hasil Penelitian, analisis komparatif dilakukan
dengan cara membandingkan antara teori satu dengan teori yang lain dan hasil penelitian
satu dengan penelitian yang lain. Melalui analisis komparatif ini penelitian dapat
memadukan antara teori satu dengan teori yang lain, atau mereduksi bila dipandang
terlalu luas.
6 Sintesis atau Kesimpulan, melalui analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan
hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya peneliti
dapat melakukan sintesa atau kesimpulan sementara. Perpaduan sintesis antara variabel
satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka berpikir yang selanjutnya
dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.

6
7 Kerangka Berfikir, setelah sintesa atau kesimpulan sementara dapat dirumuskan maka
selanjutnya disusun kerangka berfikir. Kerangka berfikir yang dihasilkan dapat berupa
kerangka berfikir yang asosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingan.
8 Hipotesis, berdasarkan kerangka berfikir tersebut selanjutnya disusun hipotesis. Bila
kerangka berfikir berbunyi jika guru kompeten, maka hasil belajar akan tinggi, maka
hipotesisnya berbunyi ada hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi guru
dengan hasil belajar .
Kerangka berpikir yang baik, memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan.
2. Diskusi dalam kerangka berpikir harus dapat menunjukkan dan menjelaskan
hubungan antar variabel yang diteliti beserta teorinya.
3. Diskusi juga harus dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan
antarvariabel itu positif atau negatif, berbentuk simetris, dan kausal (timbal balik).
4. Kerangka berpikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk paradigm
penelitian, sehingga pihak lain dapat memahami kerangka berpikir yang dikemukakan
dalam penelitian.

5.6 Bentuk-bentuk Hipotesis


Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu permasalahan dan harus dibuktikan
kebenarannya secara empiris atau bisa juga diartikan sebagai pernyataan dugaan yang
menunjukkan relasi antara dua variabel maupun lebih. Hipotesis memiliki beberapa fungsi,
diantaranya: (1) Hipotesis menjelaskan masalah dan pemecahannya secara rasional; (2)
Hipotesis menunjukkan variabel-variabel yang diteliti perlu diuji secara empiris; (3)
Hipotesis dijadikan acuan untuk menentukan metode pengujian data; dan (4) Hipotesis
digunakan sebagai dasar untuk membuat kesimpulan penelitian (Indriantoro dan Supomo,
2014). Ciri hipotesis yang baik, yaitu dinyatakan dalam bentuk pernyataan mengenai
hubungan antar variabel, sesuai fakta dan dapat menerangkan fakta, dan sebagainya. Contoh
hipotesis penelitian misalnya, olahraga teratur dengan dosis rendah selama 2 bulan dapat
menurunkan kadar gula darah secara signifikan pada pasien IDDM (Deni Damayanti, 2013).
Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian. Bila
dilihat dari tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu:
rumusan masalah deskriptif (variabel mandiri), komparatif (perbandingan) dan asosiatif
(hubungan). Begitu juga dengan bentuk hipotesis penelitian juga ada tiga yaitu: hipotesis
deskriptif, komparatif, dan asosiatif atau hubungan (Prof. Dr. Sugiyono, 2017).

7
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yang
berkenaan dengan variabel mandiri. Contoh: Hipotesis mengenai daya tahan lampu pijar
merk X.
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif
(perbandingan) yang pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya
berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda. Contoh: Hipotesis yang
dihasilkan antara perbandingan prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi X dengan
perguruan tinggi Y.
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu
melihat hubungan antara dua variabel atau lebih. Contoh: Terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan iklim kerja sekolah.

5.7 Merumuskan Hipotesis


Terdapat beberapa kriteria rumusan hipotesis yang baik, diantaranya: (1) Pernyataan
mengarah pada tujuan penelitian yaitu pemecahan masalah dan menjawab pertanyaan
penelitian secara rasional; (2) Pernyataan dirumuskan agar teori atau hipotesis dapat diuji
secara empiris; (3) Pernyataan dikembangkan dengan teori-teori yang lebih kuat dari
hipotesis rivalnya.
Dalam merumuskan hipotesis juga harus mempertimbangkan: (1) Hipotesis
menunjukkan hubungan antara dua atau lebih variabel; (2) Hipotesis dinyatakan dalam
pernyataan deklaratif bukan pertanyaan; (3) Hipotesis dirumuskan secara jelas dan padat
untuk mengurangi salah penafsiran; (4) Hipotesis dapat diuji dengan data yang dikumpulkan
untuk diuji kebenarannya.
Perumusan hipotesis dapat dirumuskan dengan menggunakan acuan teori dan fakta
ilmiah, yaitu dengan membaca dan menelaah ulang teori-teori, konsep, dan memahami fakta
ilmiah yang relevan melalui temuan penelitian terdahulu untuk dapat menghasilkan
kesimpulan yang baik. Selain itu, paradigma penelitian juga dapat digunakan sebagai
pedoman untuk merumuskan masalah dan hipotesis yang didalamnya minimal terdapat satu
rumusan masalah.

8
Daftar Referensi

Rahyuda, Ketut. 2016. Metodologi Penelitian Bisnis. Denpasar: Udayana Unversity Press

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi
dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Damayanti, Deni. 2013. Panduan Lengkap Menyusun Proposal, Skripsi, Tesis, Disertasi.
Yogyakarta: Araska

Você também pode gostar

  • Makalah Pajak-1
    Makalah Pajak-1
    Documento14 páginas
    Makalah Pajak-1
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • PENJASKES
    PENJASKES
    Documento7 páginas
    PENJASKES
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Kumpulan Artikel
    Kumpulan Artikel
    Documento12 páginas
    Kumpulan Artikel
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • AKUNTANSI CABANG
    AKUNTANSI CABANG
    Documento26 páginas
    AKUNTANSI CABANG
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Tugas BAB 8 AAK
    Tugas BAB 8 AAK
    Documento8 páginas
    Tugas BAB 8 AAK
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar Binter
    Kata Pengantar Binter
    Documento1 página
    Kata Pengantar Binter
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • 1 PB
    1 PB
    Documento10 páginas
    1 PB
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Kwu Swot
    Tugas Kwu Swot
    Documento1 página
    Tugas Kwu Swot
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Konnsinyasi
    Konnsinyasi
    Documento13 páginas
    Konnsinyasi
    Ibrahim Ku Zumantri
    Ainda não há avaliações
  • Cover Binter
    Cover Binter
    Documento1 página
    Cover Binter
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Eksternalitas Fix
    Tugas Eksternalitas Fix
    Documento7 páginas
    Tugas Eksternalitas Fix
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Dotx
    Tugas Dotx
    Documento2 páginas
    Tugas Dotx
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Isi Binter
    Daftar Isi Binter
    Documento1 página
    Daftar Isi Binter
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Documento19 páginas
    Bab I Pendahuluan
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • 26 Soal Manajemen Strategis
    26 Soal Manajemen Strategis
    Documento5 páginas
    26 Soal Manajemen Strategis
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Sfac 8
    Sfac 8
    Documento10 páginas
    Sfac 8
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Psak 1 & 8
    Psak 1 & 8
    Documento7 páginas
    Psak 1 & 8
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Gambar 9.10 Dasar Pembebanan
    Gambar 9.10 Dasar Pembebanan
    Documento16 páginas
    Gambar 9.10 Dasar Pembebanan
    ari adnyani
    100% (1)
  • EVALUASI STRATEGI
    EVALUASI STRATEGI
    Documento7 páginas
    EVALUASI STRATEGI
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Metod Sap 4
    Metod Sap 4
    Documento4 páginas
    Metod Sap 4
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Audit Siklus Penggajian Dan Personalia
    Audit Siklus Penggajian Dan Personalia
    Documento15 páginas
    Audit Siklus Penggajian Dan Personalia
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Manajemen Strategi
    Manajemen Strategi
    Documento10 páginas
    Manajemen Strategi
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Etbis Sap 5
    Etbis Sap 5
    Documento6 páginas
    Etbis Sap 5
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Metod Sap 4
    Metod Sap 4
    Documento4 páginas
    Metod Sap 4
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Akuntansi Kliring Dan Giro Fix-1
    Akuntansi Kliring Dan Giro Fix-1
    Documento34 páginas
    Akuntansi Kliring Dan Giro Fix-1
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Gambar 9.10 Dasar Pembebanan
    Gambar 9.10 Dasar Pembebanan
    Documento16 páginas
    Gambar 9.10 Dasar Pembebanan
    ari adnyani
    100% (1)
  • CORGOV-MANRIS
    CORGOV-MANRIS
    Documento15 páginas
    CORGOV-MANRIS
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • CORGOV-MANRIS
    CORGOV-MANRIS
    Documento15 páginas
    CORGOV-MANRIS
    ari adnyani
    Ainda não há avaliações
  • Arti Penting Wawancara
    Arti Penting Wawancara
    Documento3 páginas
    Arti Penting Wawancara
    ari adnyani
    100% (1)