Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Suatu pasangan diklasifikasikan sebagai infertile atau subfertil apabila tidak hamil dalam
satu tahun, tidak ada pembatasan koitus, dan tidak menggunakan alat kontrasepsi. Pasangan
usia subur yang rata-rata berumur 20-an, dengan frekuensi koitus 3-4x/minggu, mempunyai 1
dari 4 kemungkinan kehamilan tiap bulan.
Infertilitas dapat terjadi pada berbagai kalangan, ras/bangsa, atau berbagai latar belakang
social, dan infertilitas sering dikatakan sebagai masalah perempuan.
Penyebab
Penyebab infertilitas dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Masalah perempuan
Pada wanita yang tidak terjadi ovulasi tidak memproduksi dan melepas ovum. Apabila
wanita tersebut berovulasi tetapi tidak teratur/tidak sering dapat mengurangi kesempatannya
untuk hamil, atau fertilisasi menjadi semakin sulit.
Semakin tua wanita tersebut menjadi kurang kesuburannya, kehamilan mungkin terjadi
lebih lama, akan meningkatkan terjadinya abortus, dan peningkatan terjadinya kelainan pada
janin. Berikut adalah penyebab adanya masalah pada perempuan:
a. Viabilitas sel telur
Saat dilahirkan, sel telur wanita berbentuk in situ. Sisa dalam tubuhnya tidak diubah sampai
dilepaskan sebagian pada siklus menstruasi. Telur yang diproduksi oleh wanita yang lebih tua
mempunyai kualitas yang lebih rendah, pengeluaran tidak teratur dan mudah menjadi tidak
subur; keadaan ini tidak seperti pada laki-laki. Sperma diproduksi mulai saat pubertas sampai
seterusnya. Untuk mencapai maturitas sperma mamarlukan waktu 3 bulan sehingga fertilitas
laki-laki dapat lebih lama, sperma juga tidak terbatas usia dan fertilitasnya hanya akan sedikit
berkurang pada usia 60 tahun.
b. Kerusakan tuba fallopi
Wanita yang mengalami kerusakan tuba fallopi akan menghalangi sel telur dan sperma
bertemu dan mencegah terjadinya pembuahan. Jika terjadi pembuahan, telur yang dibuahi tidak
bergerak menuju uterus maka akan tertanam di tuba, dan akan menjadi kehamilan ektopik,
dimana tumbuhnya hasil konsepsi setiap saat dapat memecah tuba dan menyebabkan
perdarahan.
Walaupun dapat didiagnosa awal dan ada penanganan, tetapi seringnya dilakukan tindakan
salpingektomi, sebagian atau seluruh bagian tuba, dimana kemungkinan lebih lanjutnya adalah
tertuju pada kesuburan wanita tersebut.
c. Kelainan uterus
Wanita mungkin dapat mempunyai kelainan pada uterusnya dimana dapat mencegah proses
implantasi, contohnya kelainan struktur fibrosa seperti uterus bikornu atau septum yang
bercabang-cabang.
d. Endometriosis
Endometriosis yang dapat menyebabkan rasa sakit kadang tidak diperhatikan kecuali jika
cukup banyak menyebabkan kerusakan atau menyebabkan kista ovarium yang dinamakan
endometriomas.
2. Masalah laki-laki
Masalah pada laki-laki yaitu tidak diproduksinya sperma, jumlah sperma yang kurang atau
adanya kelainan pada sperma. Jika sperma yang diproduksi tidak mampu bergerak maka tidak
akan mampu melakukan pembuahan.
Berikut adalah karakteristik sperma normal (WHO, 1994):
Volume : 2-4 ml
Lama pencairan : mencair sempurna dalam 30 menit
Jumlah : 20 juta/ml atau lebih
Gerakan : 40% (bergerak ke depan)
Morfologi : 30% lebih berbentuk normal (oval)
Volume sperma yang sedikit mengindikasikan bahwa sample tidak lengkap. Tetapi jika hal
ini menetap, mungkin terjadi sumbatan duktus ejakulatorius atau tidak adanya sperma sejak
lahir. Pemeriksaan sperma dilakukan tidak boleh kurang dari 36 jam dan lebih dari 72 jam sejak
ejakulasi. Jika terdapat <10 juta sperma/ml disebut sebagai oligospermia.
a. Azoospermia (tidak adany spermatozoa)
Jika tidak dilihat adanya sperma pada 2x pemeriksaan maka laki-laki tersebut dinamakan
azoospermic sehingga pembuahan tidak dapat terjadi.
b. Kelainan sperma
Cairan sperma biasanya mengandung hingga 30% kelainan yang mungkin dapat terjadi di
kepala, badan, atau ekor sperma. Apabila terdapat >60% kelainan pada sperma, dapat
menyebabkan masalaj dalam fertilitas.
c. Gerakan sperma
Sperma bergerak sangat cepat. Sekurang-kurangnya 50% dari seluruh jumlah sperma
bergerak maju, dan jika tidak maka pembuahan tidak akan terjadi.
d. Impotensi
Pasangan laki-laki dapat juga terjadi impotensi atau tidak dapat berereksi sehingga tidak
mungkin dapat melakukan koitus. Penyebabnya mungkin karena factor organic misalnya DM,
hiperprolaktinemia, atau riwayat pembedahan sebelumnya, atau mungkinjuga factor psikologis.
Selain itu, ejakulasi dini, dimana laki-laki tidak dapat berejakulasi di dalam vagina atau terjadi
ejakulasi lambat juga akan mencegah terjadinya kehamilan.
e. Kerusakan saluran
Saluran dari testie menuju uretra dapat terjadi kerusakan karena mungkin terluka
sebelumnya. Kerusakan dapat berupa genetic, namun lebih sering terjadi karena infeksi atau
karena vasektomi.
f. Varicocele
Varicocele yaitu suatu keadaan dimana adanya dilatasi vena (menyerupai vena varicose),
yang dapat dideteksi dengan teraba lembek di atas testis. Aliran darah yang terlalu banyak
menyebabkan pembuluh darah di sekitar testis membesar sehingga dapat meningkatkan suhu
testis dan keadan ini berpengaruh terhadap produksi sperma.
http://rhachandradewi.blogspot.com/2011/05/asuhan-kebidanan-pada-infertilitas.html
INFERTILITAS
PENDAHULUAN
Di Indonesia terdapat sekitar tiga juta pasangan suami istri yang tidak
mempunyai anak dan dikatakan sebagai pasangan yang mengalami
kemandulan atau infertilitas. Sebagian besar pasangan suami istri
berpikir bahwa mereka akan mudah memperoleh anak. Sebetulnya 1
diantara 10 pasang akan mengalami hambatan untuk mempunyai
anak.
INFERTILITAS
A. Definisi Infertilitas
Infertilitas adalah ketidamampuan untuk terjadi konsepsi
setelah 1 tahun bersenggama tanpa menggunakan
kontrasepsi.
B. Pemeriksaan infertilitas
Anamnesis lengkap
~ Identitas pasangan
~ Riwayat perkawinan
~ Riwayat Obstetri
~ Riwayat menstruasi
Pemeriksaan fisik
~ Pemeriksaan payudara
~ Pemeriksaan abdominal
~ Pemeriksaan ginekologi
Pemeriksaan Diagnostik
~ Pemeriksaan ovulasi
- Pemeriksaan endometrium
Kuretase pada fase premenstruil menghasilkan endometrium
dalam stadium sekresi dengan gambaran histologis khas.
~ Pemeriksaan sperma
- pH lendir servik
Lendir servik bersifat alkalis dengan pH 9
- Enzim proteolitik
- Immunoglobulin
Pemeriksaannya menggunakan:
~ Pemeriksaan tuba
- Histerosalpingografi
Adalah pemeriksaan untuk mengetahui bentuk cavum uteri
dan bentuk dari saluran tuba apabila terdapat sumbatan,
dengan menyuntikan cairan contras kedalam uterus.
- Kuldoskopi
- Laparaskopi
~ Pemeriksaan endometrium
1) Faktor fisik
Pada laki-laki
Pada Wanita
- Infeksi PMS
~ Penyakit menahun
2) Faktor psikologis
3) Faktor lingkungan
~ Polusi udara, air yang tercemar, bahan kimia yang dipakai pabrik
dan pertanian.
~ Obat-obatan
F. Konseling infertilitas
REFERENSI
Makalah Infertil
MAKALAH INFERTIL
A. Definisi
Infertilitas adalah seorang istri tidal hamil dalam waktu 1 tahun setelah menikah tanpa
memprektikkan kontrasepsi apapun.
B. Macam-Macam Infertilitas
1. Infertilitas primer adalah seorang istri belum pernah hamil meskipun sudah melakukan
hubungan suami istri dan dihadapkan pada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan.
2. Infertilitas sekunder adalah istri pernah hamil, akan tetapi kemungkinan tidak terjadi
kehamilan lagi walaupun bersenggama dan dihadapkan pada kemungkinan hamil selama
12 bulan
C. Penyebab Infertilitas
1. Infertilitas Disengaja
a. Oleh Suami
1) Coitus interuptus adalah metode kontrasepsi tradisional, dimana pria mengeluarkan alat
kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapi ejakulasi.
2) Kondom adalah selubung atau sarung karet yang terbuat dari bahan lateks (karet), plastic
(vinil), bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual.
3) Sterilisasi (vasektomi) adlah suatu metode kontrasepsi minor pada pria yang sangat
aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan tidak
memerlukan anastesi umum.
b. Oleh Istri
1) Pantang berkala adalah menghindari senggama saatmasa subur yang ditentukan dengan
masa haid.
2) Cara kimiawi adalah penggunaan bahan kimiawi untuk mononaktifkan atau membunuh
sperma,bahan kimia ini dikemas dalam bentuk salep ataupun tablet.
3) Penggunaan kontrasepsi hormonal adalah penggunaan hormon esterogen dan
progesterone di dalam tubuh untuk mencegah bertemunya sel ovum dan sel sperma.
4) Sterilisasi (tubektomi) adalah oklusi tuba sehingga spermatozoa dan ovum tidak dapat
bertemu.
2. Infertilitas Tadak Disengaja
a. Sebab-sebab pada suami
1) Gangguaan spermatogenesis (aspermia, hyposspermia, necrospermia) : karena penyakit
testis ataupun kelainan endokrin.
2) Kelainan mekanisme sehingga sperma tidak dikeluarkan kedalm puncak vagina,
misalnya impotensi, ejakulatio praecox, penutupan duktus deferens, hypospadia,
phymosis.
b. Sebab-sebab pada istri
1) Gangguan ovulasi missal kelainan ovarium atau gangguan hormonal
2) Kelainan mekanis yang mengalami penbuahan seperti kelainan tuba, endometriosis,
stenosis, kanalis cervikalis atau hymen, fluor albus.
Kemandulan yang disebabkan oleh istri : 40 50 %
Kemandulan yang disebabkan oleh suami : 35 -40 %
Sebab tidak jelas : 10 -20 %
Daftar Pustaka
Saifuddin. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan KB. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.