Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1
terhadap kinerja karyawan PT.X ditarik kesimpulan bahwa banyak karyawan
yang menganggur ketika jam kerja, maka dibuat keputusan untuk
memindahkan karyawan ke bidang lain yang masih memerlukan banyak
tenaga.
3. Untuk Mengetahui Kemajuan Dan Perkembangan. Melalui laporan
pembaca dapat mengetahui perkembangan dan kemajuan suatu hal. Misalnya,
pemerintah sedang melaksanakan sosialisasi penghematan listrik. Maka
perkembangan dari penghematan listrik terus diamati hingga tujuannya benar-
benar tercapai.
4. Untuk Mengadakan Pengawasan Dan Perbaikan. Laporan digunakan
untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan. Misalnya pemerintah
mengadakan program seribu sekolah sehat. Dengan adanya program tersebut,
pemerintah secara berkesinambungan mengawasi dan mengadakan perbaikan
di sekolah-sekolah yang sekiranya memerlukan perbaikan.
Laporan umumnya terdiri dari tiga bagian besar yaitu: (1) bagian awal; (2)
bagian utama; dan (3) bagian akhir.
a. Bagian awal
2
Bagian awal biasanya berisikan :
4) Daftar tabel, diperlukan apabila dalam teks terdapat cukup banyak tabel (lima
tabel atau lebih). Daftar tabel memudahkan pembaca menemukan tabel-tabel
tertentu yang diperlukan.
3
hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan
variabel yang diteliti. Setelah dibuat landasan teori dan hasil-hasil penelitian
terdahulu, selanjutnya direkonstruksi ke dalam kerangka pemikiran. Kerangka
pemikiran ini dapat dijadikan tuntunan dalam perumusan hipotesis
berdasarkan atas kajian pustaka yang telah disusun.
3) Metode penelitian. Meliputi hipotesis dan rancangan penelitian. Hipotesis
merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang telah dirumuskan.
Rancangan penelitian meliputi identifikasi variabel, definisi operasional
variabel, penentuan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknis analisis
data.
4) Hasil penelitian. Merupakan inti dari sebuah laporan penelitian dan pada
bagian ini penulis harus menyajikan secara cermat dan jelas mengenai analisis
data serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang
telah dijelaskan sebelumnya. Analisis data dan pembahasan bersifat terpadu,
dan penyajiannya dapat disertai label, grafik, atau bentuk lain. Pembahasan
tentang hasil yang diperoleh berupa penjelasan teoritis, baik secara kualitatif,
kuantitatif, maupun statistik. Hasil penelitian sebaiknya dibandingkan dengan
hasil penelitian terdahulu yang relevan. Analisis data mengambil proporsi
yang paling besar dibandingkan dengan bagian-bagian lainnya. analisis data
dapat dilakukan melalui dua (2) tahap yaitu tahap pertama analisis deskriptif,
dan kedua analisis statistik infrensial yang tertuju pada pengujian hipoteis
penelitian. Secara umum, bagian ini menekankan tiga hal, yaitu: hasil analisis
lengkap, hasil analisis pokok yang berhubungan dengan tujuan dan
pernyataan/hipotesis penelitian serta pembahasan mengenai hasil tersebut
dihubungkan dengan teori dan penelitian terdahulu yang di sajikan dalam
bagian kajian pustaka dan kerangka teori.
5) Kesimpulan. Berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan penelitian
merupakan jawaban dari tujuan penelitian dan memberikan gambaran umum
seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang di
lakukan Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Saran yang
4
diberikan pada laporan harus didasarkan pada data hasil penelitian, dan
didasarkan pada kesimpulan.
c. Bagian akhir
Bagian ini tidak kalah penting dalam penulisan sebuah laporan penelitian
lengkap adalah bagian penutup. Bagian penutup pada umumnya, terdiri dari:
1) Daftar pustaka
Daftar pustaka merupakan komponen wajib yang harus dicantumkan oleh
penulis, sedangkan lampiran dan daftar indeks hanya di tulis jika diperlukan.
Pada umumnya, hal-hal yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka adalah:
a) Nama penulis
b) Tahun terbit
c) Judul pustaka
d) Tempat terbit
e) Nama penerbit
Pada umumnya urutan daftar pustaka mengacu pada urutan nama belakang
secara alpabetikel. Secara terperinci, tata cara penulisan daftar pustaka
biasanya mengikuti aturan yang berlaku secara internasional, yaitu standar
dari association of American phychology (APA).
Contohnya:
Belawati, T. 2000. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pendidikan Terbuka dan
Jarak Jauh. Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka.
2) Lampiran
Lampiran dapat berupa tabel, gambar, peta, bagan, instrument penelitian,
seperti kuesioner atau daftar checklist untuk observasi dan bentuk lain yang
telah dipaparkan dalam bagian inti laporan.
3) Daftar indeks atau glosarium.
Indeks adalah daftar kata atau istilah yang terdapat dalam pada laporan.
Effendi (1991) mengemukakan bahwa penulisan daftar kata atau indeks harus
berkelompok berdasarkan abjad awal kata atau istilah yang akan dituliskan.
Penulisan indeks pada umumnya di tujukan agar pembaca cepat mencari
istilah atau kata-kata khusus yang terdapat dalam laporan tersebut. Penulisan
indeks disusun berdasarkan nama atau subjek secara alpabetikal.
5
12.3 Jenis-jenis Laporan
Laporan penelitian dalam bidang akademik terdiri dari beberapa laporan
penelitian ilmiah, diantaranya :
1) Disertasi
Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis
mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan
analisis terinci. Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi
penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3)
harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir
abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-
penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang
sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang
tinggi.
2) Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan
tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan
pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih
hipotesis dalam mengungkapkan pengetahuan baru. Tesis atau Master Thesis
ditulis bersandarkan pada metodologi penelitian dan metodologi penulisan.
Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan
pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan
instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai
mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
3) Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat
mendapatkan gelar sarjana (S1). Dalam pengerjakannya dibantu dosen
pembimbing. Dosen pembimbing berperan mengawal dari awal sampai akhir
hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian
skripsi. Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut
didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung;
6
observasi lapangan atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan.
Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah
sumbangan material berupa penemuan baru.
4) Kertas Kerja
Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam dari
pada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang
bersifat empiris dan objektif.Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah.
Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis
untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh
ilmuwan. Pada perhelatan ilmiah tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk
tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja dimentahkan karena lemah, baik dari
susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau
kemanfaatannya.
5) Makalah
Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa
yang sifatnya paling soft dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot
akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah
yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan.
Karena itu, aturannya tidak seketat makalah para ahli. Bisa jadi dibuat
berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya dengan kenyataan lapangan.
Makalah lazim dibuat berdasarkan kenyatan dan kemudian ditandemkan dengan
tarikan teoritis; mengabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya.
Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana.
Laporan ada dua macam,yaitu laporan hasil penelitian Ilmiah dan laporan Teknis.
1) Laporan Ilmiah
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan
berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah
7
disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993). Dan menurut Nafron
Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang
mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar
dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode
ilmiah.
2) Laporan Teknis
Laporan ini memuat hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan
atau instansi. Laporan teknis mengandung data obyektif tentang sesuatu.data
obyektif dalam laporan teknis itu juga mengandung sifat ilmiah,tetapi segi
kepraktisannya lebih menonjol.sehingga yang dimaksud dengan laporan
teknis adalah suatu pemberitahuan tentang tanggung jawab yang
dipercayakan,dari si pelapor (perseorangan,tim,badan,atau instansi) kepada si
penerima laporan tentang teknis penyelenggaraan suatu kegiatan (E.Zaenal
Arifin,1993). Dan menurut Muljanto Sumardi (1982) Dalam laporan teknik
manusia menggunakan bahasa tulis untuk mengkomunikasikan gagasan,
paham, serta hasil pemikiran dan penelitian.
Terkait dengan aturan penulisan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penulisan laporan adalah sebagai berikut :
1. Fokus laporan. Sebuah laporan harus didasarkan pada satu atau dua
pertanyaan pokok, bukan serangkaian pertanyaan (Irwan Abdullah, 1995),
Ada kecenderungan bahwa para penyusun laporan ingin melaporkan semua
hasil kegiatannya seperti juga ingin memasukkan semua tabel yang dimiliki
serta data sebanyak-banyaknya (bukan sedalam-dalamnya), termasuk data
yang tidak dibutuhkan untuk topik yang sedang dibahas. Sehubungan dengan
hal tesebut fokus laporan sangat penting diperhatikan. Hal yang tidak perlu
dibicarakan dalam suatu laporan harap ditinggalkan sehingga satu laporan
benar-benar memiliki tema yang jelas. Selain memperjelas apa yang
dilaporkan, fokus dalam penulisan juga akan menyebabkan laporan menarik
8
untuk dibaca dan memiliki pengamh yang jelas sebagai informasi suatu
pelaksanaan kegiatan.
9
Untuk menyusun rangka laporan ke dalam bab, bagian dari bab dan selanjutnya,
terdapat dua (2) sistem yaitu sebagai berikut ini:
1.
1.1.
1.1.1
I.I.I, (a)
10
presentasi ini, presenter tidak secara langsung memperoleh hasil atau jawaban
dari audience apakah presentasi yang disampaikan dapat diterima/disetujui
dan ditindaklanjuti oleh target penerima informasi atau tidak.
2. Model Presentasi Penyampaian Informasi. Contoh model ini di antaranya
seorang manager yang sedang mempresentasikan status dari sebuah proyek
atau rangkaian pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, Laporan Finansial, atau
Kebijaksanaan pemasaran, penyampaian proposal untuk meminta dana. Hasil
presentasi model ini sangat menentukan, apakah idenya diterima atau tidak.
Selain itu, presenter akan menerima pertanyaan atau memberikan
pertanggungjawaban secara langsung terhadap apa yang disampaikan kepada
audience-nya.
3. Model Presentasi Pelatihan/Training. Misalnya pelatihan yang diberikan
kepada karyawan baru, pelatihan yang diberikan sehubungan dengan akan
diterapkannya sistem ISO, pelatihan kepada para pengajar sehubungan adanya
sistem pengajaran yang baru, dan sebagainya.
Presentasi memiliki beberapa tujuan. Tujuan presentasi akan sangat menentukan
bagaimana kita akan melakukan dan mendesain presentasi. Tujuan presentasi tersebut
adalah sebagai berikut:
3. Membujuk. Presentasi secara logis agar orang mau melakukan suatu aksi atau
tindakan. Presentasi dapat berisi bujukan, atau rayuan yang disertai dengan
11
bukti-bukti sehingga orang merasa tidak ragu dan yakin untuk melakukan
suatu tindakan.
Presentasi mungkin bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan, terutama
untuk para pemula atau yang belum mempunyai pengalaman presentasi. Ada
beberapa tips untuk mengetahui bagaimana cara presentasi yang baik dan benar,
yaitu:
1. Melakukan persiapan.
Hal penting dalam persiapan presentasi adalah membangun rasa percaya diri
dan mengendalikan rasa takut dan emosi kita, kualitas suara, bahasa dan kata-
kata yang digunakan, dan komunikasi non-verbal, yaitu kontk mata, ekspresi
wajah, penampilan fisik, nada suara, gerakan tubuh, pakaian dan aksesoris
yang digunakan akan memberikan efek atau pengaruh yang cukup besar
terhadap penyampaian pesan. Biasanya hal hal yang perlu dipersiapkan
antara lain ; bahan presentasi, durasi presentasi, bahan yang akan dibagikan
(jika ada), peralatan seperti laptop atau infocus dan mempersiapkan mental.
Jika semua kondisinya baik dan aman maka bisa membuat kita akan lebih
percaya diri.
12
2. Materi presentasi. Bedakan antara materi yang akan dipresentasikan dengan
proposal yang akan diberikan, karena pada saat presentasi kita menjelaskan
point-point nya saja dan tidak perlu secara keseluruhan untuk dibahas karena
akan menghabiskan waktu dan membuat audience merasa bosan.
a) Komunikasi Verbal, terkait dengan penggunaan bahasa yang tepat, suara, dan
kecepatan dalam penyampaian presentasi dengan mempertimbangkan daya
tangkap khalayak
13
b) Komunikasi Non-verbal. Aspek penampilan non-verbal perlu mendapat
perhatian. Kontak mata, ekspresi wajah, postur, dan gerakan tubuh sedapat
mungkin menunjang proses presentasi.
14