Você está na página 1de 101

Politeknik Negeri Balikpapan 25 November 2015 [Day One]

Training Material
2G RF Planning & Optimization
Our Product and Service

Learning Center
Research and Development
Industrial Product

www.floatway.com
Curiculum Vitae
Lingga Wardhana, ST., MBA
Educational Background :
Electrical Engineering, Gadjah Mada University (2001 2006)
MBA Program, Gadjah Mada University (2011 2014 )

Professional Experience :
PT. Siemens Indonesia, Network Optimization Engineer (2006 2008)
PT. Lexcorp Solution, RF Optimization Consultant (2008 2009)
PT. Nexwave, RF Optimization Consultant (2009)
PT. Lintas Media Telekomunikasi, 3G RF Senior Optimization Consultant (2009
2010)
PT. Floatway Systems, Founder (2010 Present)

Achievements :
1st winner of Indosat Telco Project 2005
1st winner of Indosat Wireless Innovation Contest 2007, Hardware Category
3rd position in European Satellite Navigation Competititon 2009 for Regional
Gipuzkoa/Spain (www.galileo-masters.eu)

Books :
Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR ATMega8535 (2006)
Technopreneur (2010)
Teknologi Wireless Communication dan Wireless Broadband (2010)
2G/3G RF Planning and Optimization for Consultant (2011)
4G Handbook Edisi Bahasa Indonesia (2014)
Enterpreneurial MBA (2014)
Risk Management in Telecommunication Project
4G Handbook Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2 (2015)
Books
Participant Introduction

Name
Current Job Profile
Previous Experience
Expectations, etc.

5
RADIO CELLULAR
TECHNOLOGY

6
2G & 3G Radio Technology
from GSM to UMTS Evolution: Data rates

EDGE
Enhanced Data rates for the GSM Evolution
8PSK instead of GMSK (Gaussian Minimum Shift Keying)
Bundling 1-8 channels

GPRS General Packet Radio Services


Packet-switched
New infrastructure
(new protocol architecture: prerequisite for UMTS!)
Bundling 1-8 channels

UMTS (WCDMA)
HSCSD High Speed Circuit Switched Data Terrestrial Radio Access
Circuit-switched
No new network elements: SW modifications
Bundling 1-8 channels
Wireless Broadband Technology Evolution .

HSPA HSPA+ HSPA+ 4G


WCDMA HSDPA HSDPA (WiMAX
Rel 6 Rel 7 Rel 8 and LTE)
3G R99 Rel 4 Rel 5 DL up to 14 DL up to 35
DL up to 21 DL up to 48
DL up to 384 DL up to 3.6 DL up to 7.2 Mbps, Mbps, Mbps, Mbps,
Kbps Mbps Mbps UL up to 5.8 UL up to 8.3 UL up to 8.3 UL up to 24
Mbps Mbps Mbps Mbps
Towards to 4G

9
NETWORK
ARCHITECTURE

10
GSM Architecture Network Switching
Systems
Mobile Switching
Center (MSC)
berfungsi sebagai
switch dan
penghubung dengan
jaringan fixed.

Home Location
Register (HLR)
HLR merupakan
database yang berisi
data-data pelanggan
yang tetap.

Visitor Location
Register (VLR)
VLR merupakan
database yang berisi
Base Station informasi sementara
Systems mengenai pelanggan,
Base Transceiver Base Station terutama saat lokasi
Station (BTS) Controller (BSC) dari pelanggan diluar
BTS merupakan BSC membawahi satu atau cakupan area jaringan
perangkat pemancar dan lebih BTS serta mengatur HLR-nya
penerima yang trafik yang datang dan
memberikan pelayanan pergi dari BSC menuju
radio kepada MS. MSC atau BTS.
GPRS Architecture Network Switching
Systems
GGSN (Gateway
GPRS Support
Node)
GGSN berfungsi
sebagai Gateway
antara jaringan GPRS
dengan jaringan paket
data standar (PDN).
lewat antarmuka Gi
(Gi Interface) atau ke
jaringan GPRS dengan
PLMN (Public Land
Mobile Network) yang
berbeda lewat
antarmuka Gp.

Base Station
Systems
SGSN (Serving GPRS Support Node)
PCU (Packet Control Unit) Fungsi SGSN sama seperti fungsi MSC pada
Diletakan dalam BSC. bertanggung jaringan GSM yang berfungsi dalam Mobility
jawab atas semua protokol radio Management, Chipperring, kompresi data, paging,
GPRS dan komunikasi dengan perhitungan trafik, charging, security, dan
SGSN. mengatur proses pengaksesan data.
3G Architecture Network Switching
Systems
Mobile Switching
Center (MSC)
berfungsi sebagai
switch dan
penghubung dengan
jaringan fixed.

Home Location
Register (HLR)
HLR merupakan
database yang berisi
data-data pelanggan
yang tetap.

Visitor Location
Register (VLR)
VLR merupakan
database yang berisi
Radio Network informasi sementara
System mengenai pelanggan,
terutama saat lokasi
RNC (Radio Network dari pelanggan diluar
Node B
Controller) cakupan area jaringan
Node B adalah unit fisik
RNC bertanggungjawab HLR-nya
untuk
manajemen sumber radio
mengirim/menerima
yang tersedia pada Node B
frekuensi pada sel.
yang ditanganinya.
4G Architecture

EPC ; Evolved Packet Core


MME : Mobility Management
Entity
S-GW : Serving Gateway
P-GW : PDN Gateway
PDN : Packet Data Network
eNB : E-UTRAN Node B /
Evolved Node B
E-UTRAN ; Evolved-UTRAN
Quiz 1 : Network Architecture
1. Si A (MOC) menelepon si B (MTC). Si A menggunakan
jaringan 2G sedangkan si B menggunakan 3G. Gambarkan
aliran data A ke B pada arsitektur jaringan seluler !

2. Si A kembali menelepon si B menggunakan Google Talk. Si A


menggunakan jaringan 3G sedangkan si B menggunakan 2G.
Gambarkan aliran data dari A ke B pada arsitektur jaringan
seluler !

3. Si C mengirimkan data kepada si D. Si C menggunakan jaringan


4G sedangkan si D menggunakan 3G. Gambarkan aliran data
dari C ke D pada arsitektur jaringan seluler !

4. Apakah Jaringan 4G LTE dapat menerima panggilan suara


(voice call)?
CELLULAR
FREQUENCY
ALLOCATION

16
2G Frequency Allocation in Indonesia

GSM 900

DCS 1800
3G Frequency Allocation in Indonesia
Frequency Spectrum September 2013
Frequency & Wavelength
Panjang
gelombang ()
adalah jarak yang
di ukur dari satu
titik dari sebuah
gelombang ke titik
yang sama di
gelombang
selanjutnya.

= kecepatan
cahaya / frekuensi
( c = 3 x 108 m/s)

Perilaku Gelombang Radio :


Semakin panjang panjang gelombang, semakin jauh gelombang radio merambat.
Semakin panjang panjang gelombang, semakin mudah gelombang radio melalui atau mengitari
penghalang.
Semakin pendek panjang gelombang, semakin banyak data yang dapat di kirim.
E-UTRA Band/Channel bandwidth
Quiz 2 (Frequency Spectrum)
1. Untuk penetrasi indoor dan coverage bagaimana
perbandingan antara sinyal frekuensi GSM dan frekuensi DCS
apabila kedua site tersebut memiliki power, ketinggian dan
konfigurasi antenna yang sama ?

2. Apakah keuntungan operator dengan frekuensi GSM 1800


yang contiguous (berdampingan) dibandingkan dengan
frekuensi yang tidak berdampingan seperti yang dialami oleh
operator-operator GSM di Indonesia ?
Quiz 3 : 4G Frequency Allocation
Apabila operator-operator di bawah ini ingin migrasi ke jaringan
LTE pada frequency berapa sajakah operator tersebut dapat
mengimplementasikan jaringan LTE ?
Jaringan
Operator Frequency LTE Bandwidth LTE TDD/FDD
Sebelumnya
Bakrie Telecom CDMA 800MHz
GSM1800, UMTS
Hutchison 2100
GSM900, GSM1800,
UMTS 2100
Indosat CDMA 800MHz
Sampoerna
Telekom CDMA 450MHz
Smart Telecom CDMA 1.900MHz
Telkom Flexi CDMA 800MHz
GSM900, GSM1800,
Telkomsel UMTS 2100
GSM900, GSM1800,
XL Axiata UMTS 2100
2G FRAME,
MULTIFRAME & BURST

23
TDMA Frame

Jadi pada setiap satu


frekuensi band Satu urut-urutan 8
Pada setiap 200 memungkinkan 8 TDMA timeslot disebut
kHz frekuensi panggilan telepon sebagai TDMA frame.
band terbagi (atau 16 panggilan TDMA frame berdurasi
telepon apabila 4.615 ms sehingga
menjadi 8 TDMA
disetting halfrate durasi per tiap timeslot
time slot. penuh) secara adalah 0.577 ms
bersamaan
Multiframe

TDMA Frame Informasi kontrol


Multiframe pada kanal
sebenarnya TCH berulang sampai SACCH disisipkan pada
adalah bagian 26 TDMA Frame Multiframe untuk
dari urutan- sedangkan pada kanal
menjaga koneksi dan
urutan yang logika multiframe
berulang sampai 51 menjaga kualitas
disebut dengan TDMA Frame. sambungan.
multiframe.
The Burst
Pada GSM transmisi
data tidak dilakukan
secara kontinyu. Pada
setiap timeslot TS, HF
switch on, data
ditransmisikan
kemudian HF switch
off kembali. Metode
ini disebut sebagai
burst

Sekitar 0.028 ms
untuk switch on,
0.5482 ms untuk
transmisi data (147
bit) dan 0.028 ms
untuk waktu
switch off kembali.
The Burst

3 tail bits. Tail bits


8.25 bit sebagai Guard Period.
tidak berisi
142 bit informasi. Bit-bit Guard Period juga tidak berisi
informasi dapat berlogika 0 atau informasi. Tail bits
informasi dan hanya sebagai
1. Information bits berisi 2 x 57 berfungsi untuk
penghindar error pada pengiriman
information bits, 26 training mencegah
sequence bit dan 2 stealing flag.
burst. Salah satu jenis burst yang
kerusakan bit-bit
Training sequence berfungsi spesial adalah Acess burst yaitu burst
informasi saat
untuk sinkronisasi waktu dan pada acess MS pertama kali ke
burst dikirimkan.
analisis kualitas pentransmissan. jaringan GSM dengan menggunakan
Tails bit hanya
Guard Period sepanjang 68.25 bit.
berisi logika 0.
How to represent bit 1 and 0 ?
Untuk
mentransmisikan
logika 0 dan 1 di
jaringan GSM
menggunakan modulasi
frekuensi.

Modulasi yang digunakan


adalah Gaussian Minimum
Shift Keying (GMSK).
GMSK adalah
pengembangan dari teknik
modulasi Minimum Shift
Keying (MSK).

Pergeseran frekuensi
tidak dilakukan secara
langsung tetapi dengan
mengubah kecepatan
phasenya.
GPRS INTRODUCTION

29
GPRS Technology

Dengan teknologi GPRS


GPRS kepanjangan dari
memungkinkan akses
General Packet Radio
internet dilewatkan
System
melalui mobile telephone.

Karena dikembangkan dari


teknologi GSM yang
berorientasi pada circuit switch Tapi dari sinilah teknologi
atau untuk komunikasi suara Wireless Broadband
maka kecepatan data koneksi berkembang
internet dengan GPRS memang
belum memuaskan.
Modifikasi antarmuka radio GSM untuk GPRS

Timeslot pada GSM akan dibagi Kanal fisik dapat digunakan baik
untuk koneksi CS (circuit switch) untuk trafik GSM CS atau trafik GSM
dan juga untuk koneksi PS PS tetapi tidak dapat digunakan untuk
(packet switch). kedua-keduanya secara bersamaan.

Untuk menangani teknik


multiplexing beberapa subscriber
Berbeda dengan koneksi CS,
ke timeslot yang sama ditangani
GPRS PS kanal fisiknya dapat
oleh software yang disebut MAC
dibagi dengan pengguna lain
(Medium Access Control) dan
(penggunaan multislot).
hardware yang dinamakan PCU
(Packet Control Unit).
Multislot Class

Alokasi multislot direpresentasikan


Multislot Class menentukan dengan dua angka, misalnya 5 + 2.
kecepatan transfer data pada Angka pertama adalah jumlah
arah uplink dan downlink. timeslot downlink dan yang kedua
Multislot Class dibagi menjadi 45 adalah jumlah timeslot uplink yang
class. dialokasikan untuk digunakan oleh
mobile station.

Nilai umum yang digunakan adalah kelas 10 Jaringan akan secara


untuk ponsel-ponsel yang mendukung
GPRS/EDGE. Kelas 10 memungkinkan
otomatis mengkonfigurasi
ponsel menggunakan maksimal 4 timeslot baik untuk operasi 3+2 atau
arah downlink dan 2 timeslot arah uplink.
Namun secara bersamaan maksimum 5
4+1 tergantung dari
timeslot simultan dapat digunakan pada kebutuhan data yang akan
arah uplink dan downlink. ditransfer.
Multislot Class
Multislot Class
Multislot Class Downlink Timeslot Uplink Timeslot Active Timeslot

1 1 1 2
2 2 1 3
3 2 2 3
4 3 1 4
5 2 2 4
6 3 2 4
7 3 3 4
8 4 1 5
9 3 2 5
10 4 2 5
11 4 3 5
12 4 4 5
30 5 1 6
31 5 2 6
32 5 3 6
33 5 4 6
34 5 5 6
Multislot Class

Blackberry
Curve 8900
(kanan) dan
Blackberry Bold
9000 (kiri)
menggunakan
GPRS Class 10
(4+1/ 3+2 slot)
Channel Coding
Channel coding digunakan
secara khusus pada sistem
GPRS. Channel coding
digunakan untuk mengubah
data-data digital menjadi
radio block.

Radio Block berguna untuk


memproteksi kerusakan data-
data user pada saat
pentransmissian di radio
interface menggunakan teknik
konvolusional coding. Ini
berarti memasukkan bit-bit
redudancy ke dalam bit-bit user.

Empat macam teknik


pengkodean digunakan
pada GPRS yaitu CS-1
sampai CS-4. Kualitas
radio menentukan jenis
teknik pengkodean yang
digunakan.
Kanal logika sistem GPRS Ada dua solusi yang dapat
digunakan. Pertama adalah
menggunakan kanal logika
yang digunakan pada sistem
circuit switch GSM.

Solusi kedua adalah apabila


trafik GPRS semakin
bertambah dan
pensinyalan yang harus
ditangani semakin banyak
maka kanal logika yang
terpisah untuk menangani
GPRS harus disediakan.

Di dalam kasus ini apabila


MS melihat pada sistem
informasi pada BCCH
untuk melihat apakah
kanal GPRS tersedia maka
GPRS-MS akan juga
membaca informasi
dimanakah kanal PBCCH
(Packet Broadcast Control
Channel) berada (time
slot).
GPRS Architecture Network Switching
Systems
GGSN (Gateway
GPRS Support
Node)
GGSN berfungsi
sebagai Gateway
antara jaringan GPRS
dengan jaringan paket
data standar (PDN).
lewat antarmuka Gi
(Gi Interface) atau ke
jaringan GPRS dengan
PLMN (Public Land
Mobile Network) yang
berbeda lewat
antarmuka Gp.

Base Station
Systems
SGSN (Serving GPRS Support Node)
PCU (Packet Control Unit) Fungsi SGSN sama seperti fungsi MSC pada
Diletakan dalam BSC. bertanggung jaringan GSM yang berfungsi dalam Mobility
jawab atas semua protokol radio Management, Chipperring, kompresi data, paging,
GPRS dan komunikasi dengan perhitungan trafik, charging, security, dan
SGSN. mengatur proses pengaksesan data.
EDGE (ENHANCED
DATA RATE FOR
GLOBAL EVOLUTION)

39
Teknik Modulasi pada EDGE
Kemunculan EDGE
(Enhanced Data Rate for
GSM Evolution)
mengimplementasikan
penyandian 8-PSK (Phase
Shift Keying), penyandian
yang memungkinkan
pengiriman bit-bit
informasi lebih cepat
dibandingkan penyandian
sebelumnya yang dipakai
oleh GSM yaitu GMSK
(Gaussian Minimum Shift
Keying).

Kecepatan data secara


teori yang dapat didukung
oleh EDGE mencapai 296
kbps, 3 kali jika
dibandingkan dengan
GPRS dalam hal
pengiriman data secara
paket.
Modulation scheme dan throughput maksimum
Scheme Modulation Throughput Maksimum/timeslot (kbps)
EGPRS/EDGE
MCS-9 8-PSK 59.2
memperkenalkan sembilan
MCS-8 8-PSK 54.4 macam MCS, yaitu MCS-1
sampai MCS-9 yang
MCS-7 8-PSK 44.8 ditentukan oleh jenis
MCS-6 8-PSK 29.6
modulasi

MCS-5 8-PSK 22.4

MCS-4 GMSK 17.6


Coding scheme yang baru
MCS-3 GMSK 14.8 ini dapat menghasilkan
kecepatan data yang lebih
MCS-2 GMSK 11.2 tinggi dari GPRS. Di mana
dengan adanya EDGE,
MCS-1 GMSK 8.8
skema koding yang dapat
digunakan sampai MCS-9
yang memiliki kecepatan
bitrate hingga 59,2 kbps,
sehingga bitrate total yang
dapat dicapai dengan
alokasi lima timeslot
sebesar 296 Kbps.
Modulation scheme dan throughput maksimum
59.2
60
54.4
50

40
44.8

30 29.6

22.4
20 20.0
14.4 17.6
12.0 14.8
11.2
10
8.0 8.4

0
MCS1

MCS2

MCS3

MCS4

MCS5

MCS6

MCS7

MCS8

MCS9
CS1

CS2

CS3

CS4

GPRS EGPRS

GMSK modulation 8PSK modulation


EDGE Architecture
EDGE Capable TRX,
GSM compatible

Gb Gn
Laptop GGSN
BTS SGSN

Secara umum
A-bis A
memiliki
arsitektur dan
BSC
MSC
antarmuka yang
masih sama
More capacity in interfaces
EDGE capable terminal BTS to support higher data image dengan sistem
GSM compatible 8 -PSK coverage
GPRS.
GSM coverage
Base Station
Systems
BTS BSC
Penambahan sistem modulasi Terdapat penambahan
perangkat pemancar dan software pada PCU agar
penerima untuk modulasi 8- dapat berkomunikasi dengan
PSK pada BTS. SGSN dan BTS.
Quiz 4 (GPRS/EDGE)
1. Sebuah Handphone dengan spesifikasi GPRS class 10.
Tentukan throughput maksimum (DL/UL) dan
throughput minimum (DL/UL) handphone tersebut jika
seseorang mengkases internet dan mendapatkan
coverage GPRS ?

2. Tentukan pula throughput maksimum (DL/UL) dan


throughput minimum (DL/UL) handphone tersebut jika
seseorang mengakses internet dan mendapatkan
coverage EDGE ?

3. Lakukan perhitungan yang sama untuk handphone Anda.


Tentukan throughput maksimum (DL/UL) dan
throughput minimum (DL/UL) saat mendapatkan
coverage GPRS dan coverage EDGE ?
2G TRAFFIC CHANNEL

45
Traffic Channel
Trafik Trafik dihitung Seorang ilmuwan
merepresentasikan dalam Erlang (E), berkebangsaan
penggunaan kanal sebagai contoh Denmark, Erlang,
dan dapat diartikan seorang subscriber menemukan Erlang B
Table untuk
holding time tiap unit menggunakan mengasumsikan
waktu atau besaran telepon selama satu banyaknya erlang
panggilan per jam jam maka akan yang dapat ditampung
untuk setiap satu menghasilkan trafik berdasarkan jumlah
sirkuit (kanal). sebesar 1E. kanal dan GOS.

Sebagai contoh sebuah cell Hal sebaliknya juga bisa


memiliki dua carrier/TRX GOS 2% disini dilakukan. Contoh
dan alokasi untuk kanal diartikan dari 100
TCH misalkan 14 TCH apabila kita memiliki
(didapat dari 2 x 8 -2 = 14, antrian panggilan besaran trafik dan
dua kanal yang lain masuk hanya 2 ingin diketahui besaran
diperuntukkan untuk kanal panggilan yang kanal yang dibutuhkan.
BCCH dan SDCCH) maka Misalkan trafik 33
dengan GOS 2%
mengalami
congestion Erlang dengan GOS 2%
berdasarkan tabel erlang B
trafik yang dilewatkan (kepenuhan). maka channel yang
sebesar 8.2003 Erlang. dibutuhkan 43 kanal.
Traffic Channel
Tabel Erlang B
Dengan alokasi 14 kanal dan menggunakan
GOS 2% maka berdasarkan tabel erlang B
trafik yang dilewatkan sebesar 8.2003
Erlang.
Quiz 5 (Traffic Channel)
1. Sebuah cell mengalami SDCCH Blocking. Saat ini
cell tersebut dialokasikan satu kanal timeslot
SDCCH. Pada saat busy hour traffic SDCCH yang
harus dilewatkan sebesar 14.5 erlang. Dengan
menggunakan GOS 2% berapa jumlah kanal
SDCCH harus ditambah ?

2. Sebuah cell mengalami TCH Blocking. Saat ini


terdapat 14 kanal TCH pada cell tersebut. Pada saat
busy hour traffic TCH yang harus dilewatkan
sebesar 18 erlang. Dengan menggunakan GOS 2%
berapa jumlah TRX yang harus ditambah pada cell
tersebut ?
STEP BY STEP PROSES
RF PLANNING

49
Step by step proses RF Planning
Step by step proses RF Planning
Analisis trafik dan coverage

Perencanaan
Rollout

Perencanaan
pasar Link Budget
operator

Trafik dan
Coverage

Konfigurasi
Model Trafik
BTS

Kebutuhan
coverage
Step by step proses RF Planning
Analisis trafik dan coverage
Step by step proses RF Planning
Nominal cell plan

Pada saat penentuan Nominal Cell Plan


data-data mengenai perangkat yang akan
digunakan seperti tipe BTS, tipe antena,
tipe feeder sudah harus didefinisikan, juga
data-data mengenai lokasi site dan juga
coverage predictions dengan model
propagasi yang telah di-tuning sesuai
dengan keadaan sebenarnya.

Plan juga harus memperhitungkan site yang


sudah ada atau existing site agar tidak terjadi
pemborosan biaya dengan penambahan site
baru padahal site yang sudah ada dapat lebih
dimaksimalkan kapasitasnya.
Step by step proses RF Planning
Radio Site Survey
Hal-hal yang perlu
di survey :
Radio Site Survey adalah
1. Koordinat GPS
survey awal untuk
menentukan bahwa titik 2. Informasi Ketinggian
pada nominal plan benar-
benar cocok untuk 3. Informasi antena,
diimplementasikan site. posisi, tinggi, azimuth

4. Informasi adanya
halangan
Pada saat penentuan posisi site
biasanya terdapat tiga titik yang akan 5. Sketsa dan gambar
di survey. Dari ketiga titik tersebut sekeliling site
terdapat batas toleransi biasanya 20%
dari jarak antar site. Misalnya pada
jaringan GSM dengan jarak rata-rata
800 meter di area urban maka lokasi
yang di-survey dari titik awal
maksimum dengan radius 160 meter.
Step by step proses RF Planning
Radio Site Survey

Equipment yang diperlukan : GPS, Kompas,


Teropong, Kamera Digital, Papper Maps yang
akurat, Meteran, Inklinometer, Coverage Plot
dan Form isian site survey.
Step by step proses RF Planning
Radio Site Survey

Equipment yang diperlukan : GPS,


Kompas, Teropong, Kamera Digital,
Papper Maps yang akurat, Meteran,
Inklinometer, Coverage Plot dan
Form isian site survey.
Step by step proses RF Planning
Radio Site Survey

Equipment yang diperlukan : GPS,


Kompas, Teropong, Kamera Digital,
Papper Maps yang akurat, Meteran,
Inklinometer, Coverage Plot dan
Form isian site survey.
Step by step proses RF Planning
Radio Site Survey

Equipment yang diperlukan : GPS,


Kompas, Teropong, Kamera Digital,
Papper Maps yang akurat, Meteran,
Inklinometer, Coverage Plot dan
Form isian site survey.
Step by step proses RF Planning
Site Investigation

Kegiatan Sipil dan


keperluan instalasi perlu
melakukan survei
tersendiri yang dinamakan
Site Investigation antara
lain menginvestigasi
kekuatan tanah, instalasi
antena yang cocok,
Informasi luas area dan
informasi sumber daya
yang akan digunakan
apakah menggunakan
jaringan PLN atau harus
menggunakan genset.
Step by step proses RF Planning
Sistem Desain

Setelah survey
selesai dilakukan
maka penentuan
frekuensi BCCH
dan frekuensi TCH
dilakukan.

Implementasi

Pada tahap ini


dilakukan
pekerjaan instalasi,
commisioning dan
testing.
Step by step proses RF Planning
Proses Optimasi
Hal-hal dilakukan
saat PLO antara lain :
Setelah site on-air maka 1. Konfigurasi dilapangan sudah
dilakukan proses optimisasi terimplementasi sesuai dengan
Final Cell Plan
pada site tersebut.
2. Performance sudah mencapai
KPI yang diinginkan

Sering juga disebut new site 3. Melakukan initial tuning


parameter
optimization atau PLO
4. Mengambil Drive test
Measurement

Karena trafik terus meningkat maka kegiatan optimasi


harus terus berjalan. Pada suatu saat perlu penambahan
kapasitas untuk mengakomodir trafik yang terus naik.
Pada poin ini analisis trafik dan coverage perlu dilakukan
dan proses planning berjalan berulang lagi.
RADIO WAVE
PROPAGATION

62
Radio Wave Propagation

Radio Frekuensi dengan rentang frekuensi


antara 3Hz sampai 3000 GHz dibagi
klasifikasinya menjadi 12 bagian. Komunikasi
seluler GSM 900 MHz dan 1800 MHz
termasuk dalam kategori UHF.
Radio Wave Propagation
Meskipun gelombang
radio merambat di udara
tanpa impedansi sama
sekali. Tetapi bukan berarti
pentransmissian
gelombang radio tanpa
loss sama sekali.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Radio Wave


Propagation antara lain :
1. Fakta bahwa gelombang radio dipantulkan oleh permukaan bumi (karena permukaan
bumi bersifat konduktif)

2. Loss pada saat pentransmissian karena terdapat halangan gedung atau pepohonan

3. Variasi topografi seperti hutan, pedesaan atau perkotaan


Radio Wave Propagation
Short Term (fast) dan Long Term (slow) fading
Fast fading muncul karena
halangan-halangan yang
bersifat sebagai pemantul.
Dan akhirnya diterima pada
antena penerima berbagai
macam sinyal dengan berbagai
Receiving Level macam fase, amplitudo dan
kadang-kadang saling
menghilangkan satu dengan
lainnya. Hal ini dapat
mengakibatkan lemahnya
sinyal.
Variations due
to Rayleigh fading
Beberapa solusi dapat
digunakan untuk mengurangi
efek Fast/Short/Rayleight
distance fading antara lain dengan
Variations due
to shadowing menambah power output dan
Global mean juga penggunaan space
Long and short term fading diversity pada antena.
Radio Wave Propagation
Space Diversity
Diversity dapat diartikan
penggunaan dua sinyal di sisi
penerimaan yang memiliki
perbedaan history pada saat
pentransmissian, sehingga
salah satu sinyal dengan
kualitas yang terbaik yang
digunakan.

Gambar disamping
menunjukkan Receive
Diversity pada sistem GSM
dengan menggunakan teknik
Space Diversity atau dua RX
yang terpisah sejauh L
LINK BUDGETING

67
Link Budgeting
Pada praktek nyata
perbedaan antara
coverage uplink dan
downlink sering terjadi
karena perbedaan
power antara MS dan
BTS. Tetapi
bagaimanapun system
balancing antara uplink
dan downlink harus
diperhatikan sebelum
melakukan kalkulasi
coverage.
Link Budgeting
Maka balancing sistem untuk
GSM900 power class 4 dengan
Pout MS = 2W atau 33 dBm dan
GdBTS = 3.5 dB dan sensitivitas
MS sens = -104 dBm dan
sensitivitas BTS BTS sens = -110
dBm maka didapatkan output
power maksimum BTS = 42.5 dBm
Link Budgeting
EiRP (Effective Radiated Power)

Power efektif yang


diradiasikan pada sisi antena
atau yang disebut ERP atau
EiRP

Huruf i pada EiRP


menginterprestasikan apabila
power yang sama diberikan kepada
antena isotropik yang mempunyai
power yang sama dengan antena
dengan gain Ga BTS. Seperti telah
dijelaskan pada bagian sebelumnya
EiRP dan ERP mempunyai selisih
sebesar 2.15 dB
Link Budgeting
MS Power Classes
MS Power Class Output Power (dBm) Sensitivity (dBm) GSM 900
2 39 -106
3 37 -106
4 (handheld) 33 -104
5 (handheld) 29 -104

MS Power Class Output Power (dBm) Sensitivity (dBm) GSM 1800


1 30 -104

2 24 -104

BTS Output Power


Output power (dBm) Sensitivity (dBm)

43.5 -110

33 -106

22 -100
Link Budgeting
Feeder Loss
Feeder Type 800/900 (dB/100m) 1800/1900 (dB/100m)

LCF 1/2 7.0/7.2 10.5

LCF 7/8 4.0 6.5

LCF 1-1/4 3.3 5.3

LCF 1-5/8 2.6 4.2

Feeder length VS Feeder type


Feeder Length (m) Feeder Type

MiniMacro GSM900 DCS1800 WCDMA2100

1 - 20 LDF 1/2" AVA 7/8" AVA 7/8" AVA 7/8"


21 - 30 - AVA 7/8" AVA 7/8" AVA 7/8"
31 - 40 - AVA 7/8" AVA 7/8" AVA 7/8"
41 - 50 - AVA 7/8" AVA 7/8" AVA 7/8"
51 - 60 - AVA 7/8" LDF 1 1/4" LDF 1 1/4"
60 - 70 - LDF 1 1/4" LDF 1 1/4" LDF 1 1/4"
70 - 80 - LDF 1 1/4" AVA 1 5/8" AVA 1 5/8"
> 80 - AVA 1 5/8" AVA 1 5/8" AVA 1 5/8"
Quiz 6 (Link Budgeting)

Sebuah jaringan indoor multi operator GSM 900 dipasangkan ke sebuah


gedung. Berapakah EIRP pada sebuah antena, dimana antena tersebut
disambungkan dengan feeder LCF 7/8 dengan panjang 200 meter
melewati combiner dengan loss 9 dB, sebuah splitter dengan loss 3 db
dan gain antenna 3 dBi?
DECIBEL REVIEW

74
dB Review
Decibel (dB) adalah satuan (unit)
yang menyatakan perbandingan
(ratio) dalam bentuk logaritma basis
10. Unit ini sering digunakan untuk
menyatakan penguatan (gain) atau
redaman (losses) level sinyal, daya
dan tegangan.

Decibel (dB) digunakan agar


representasi gain lebih sederhana.
Misal penguatan 10*log
(1,000,000,000/1) dapat dituliskan
90 dB. Contoh lain penguatan
dari 1ke 0,000000001 dapat
dituliskan menjadi -90 dB. Ini
memudahkan dalam penulisan
penguatan sinyal pada
telekomunikasi
dBm Review
Unit dBm mengekspresikan
absolute value dari power. Untuk
mengubah dari power (watts) ke
dBm

Satuan ini sering digunakan dalam


telekomunikasi untuk
merepresentasikan nilai yang sangat
besar atau sangat kecil dalam
bentuk yang lebih sederhana.

Kesimpulannya gunakan db untuk


mengekspresikan ratio antara dua
nilai power. Dan gunakan dBm
untuk mengekspresikan absolute
value dari power.
Quiz 7 (dB Review)
1. Sebuah output RF dengan power 40 watt dimasukkan ke
dalam combiner dengan loss 3 dB berapa watt kah keluaran
dari combiner?

2. Jika diketahui power output maksimum sebuah BTS adalah 20


Watt berapa dBm-kah output maksimum BTS tersebut ?
GSM FREQUENCY
ALLOCATION

78
GSM Frequency Allocation Pada standar jaringan
GSM frekuensi yang
lebih tinggi digunakan
untuk komunikasi
downlink dan
frekuensi yang lebih
rendah digunakan
untuk komunikasi
uplink. Hal ini
berhubungan dengan
power uplink yang
biasanya lebih rendah
daripada power
downlink

Guard band sebesar


200 kHz diaplikasikan
di batas-batas
frekuensi antar
operator untuk
menghindari
terjadinya saling
interference pada
operator penyedia
layanan GSM.
FREQUENCY
PLANNING RULES

80
Frequency Planning Rules

BCCH carriers TCH carriers

BCCH frequency TCH frequency

Spacing Frequency
Setiap operator
seluler akan
mendapatkan
sekumpulan ARFCN Misalkan sebuah operator
(satu ARFCN = 200 mendapatkan 40 carriers
kHz) dan dibagi dari channel 1 sampai 40.
menjadi dua Maka pembagian
kelompok yaitu channelnya akan tampak
BCCH carriers dan seperti gambar diatas,
TCH carriers.
Frequency Planning Rules

Maka didapatkan pembagian

1. 15 carriers digunakan untuk BCCH frequency

2. 24 carriers digunakan untuk TCH frequency

3. 1 carrier digunakan untuk guard band antara BCCH carriers dan TCH carriers
Frequency Planning Rules
Sektor yang saling
berhadapan atau berada
dalam satu site minimal
harus berselisih 2 ARFCN,
sektor yang memiliki
azimuth sama dan
bersebelahan langsung
juga harus berselisih 2
ARFCN.

Jaringan pada real network


jauh lebih rumit dimana
orientasi setiap antena
tidak homogen dan jumlah
konfigurasi TCH jauh lebih
lebih banyak.
CO-CHANNEL/
ADJACENT CHANNEL
INTERFERENCE

84
Co-channel Interference

Co-Channel Interference
Pada GSM Spesification rasio antara carrier dan
adalah interferensi yang
interference atau disebut C/I harus lebih besar dari 9dB.
disebabkan karena
Tetapi biasanya operator menentukan bahwa rasio C/I harus
penggunaan frequensi yang
lebih besar dari 12 dB. Apabila digunakan frequency hopping
sama oleh cell carrier dan juga
maka margin berkurang 3dB
cell yang lain.
Adjacent Channel Interference

Setiap frekuensi ARFCN mempunyai bandwidth


200 kHz. Dan setiap frequency yang adjacent Pada GSM Spesification rasio antara carrier
(berbeda 200 kHz atau 1 ARFCN) tidak dan adjacent frekuensi harus lebih besar dari
diperbolehkan memiliki sinyal yang terlalu kuat juga. 9dB. Adjacent Channel Interference harus
Meskipun berbeda frekuensi beberapa sinyal yang dihindari pada cells di site yang sama dan
berhimpitan frekuensinya dapat mempengaruhi juga pada neighbouring cells.
kualitas.
Adjacent Channel Interference
Perencanaan
frekuensi untuk
menghindari
adjacent dan co-
channel
interference.
Quiz 8 ( Frequency Planning)
1. Sebuah operator memiliki site GSM dengan sector heterogen seperti tampak pada
gambar dibawah. Apabila ditentukan ARFCN BCCH : 51 68, ARFCN TCH : 70 -87,
ARFCN 69 sebagai guard band. Dan konfigurasi cell 2/2/2. Lakukan alokasi frequency
untuk cell-cell dibawah ini.
FREQUENCY HOPPING

89
Frequency Hopping

Frequency hopping adalah Dalam Frequency


teknik penggunaan sistem hopping setiap Ada dua macam
spread spectrum untuk frequency carrier frequency hopping
mengurangi efek
interferensi, multipath
berubah dalam yaitu Baseband
fading dan juga untuk sekuensial yang Hopping dan juga
menghindari frequency bersifat Synthesizer hopping.
jamming. pseudorandom.
Frequency Hopping
Keuntungan frequency hopping

1. Frekuensi hopping memudahkan dalam proses planning karena enginner


tidak perlu lagi mem-plan satu-persatu frekuensi untuk setiap TCH carrier

2. Karena frekuensi hopping terdiri dari sekumpulan frekuensi maka dengan


mengatur tabrakan antar frekuensi seminimal mungkin bisa meningkatkan
performansi jaringan.

3. Dengan frekuensi hopping mengurangi loss-loss yang disebabkan dari fading,


multipath propagation dan karena co-channel interference.
Frequency Hopping
Synthesizer Hopping 1 x 1

Semua site
menggunakan frekuensi
grup yang sama.

Semua sektor dalam


satu site menggunakan
HSN (Hopping
Sequence Number)
yang identik tetapi
antar site HSN harus
berbeda.

Ada konfigurasi
tertentu untuk MAIO
untuk menghindari
interferensi co-channel
dan adjacent channel.
Frequency Hopping
Synthesizer Hopping 1 x 3
Setiap sector memiliki
frekuensi grup yang
berbeda.

Jarak minimal antar


frekuensi dalam group 2
ARFCN.

Jarak minimal antar


frekuensi beda sektor
dalam satu site 2
ARFCN. Semua sektor
dalam satu site
menggunakan HSN
(Hopping Sequence
Number) yang identik
tetapi antar site HSN
harus berbeda.
Frequency Hopping
Synthesizer Hopping 1 x 1 MAIO Management
Jumlah TRX Sector 1 Sector 2 Sector 3

TRX1 0 2p 4p

TRX2 2 2p + 2 4p + 2

TRX3 4 2p + 4 4p + 4

. . . .

TRXn 2n-2 2p+(2n-2) 4p+(2n-2)

P = jumlah TRX per sektor


n = urutan TRX
Contoh site dengan
Jumlah TRX Sector 1 Sector 2 Sector 3
konfigurasi 3/3/3
TRX1 0 6 12

TRX2 2 8 14

TRX3 4 10 16
Frequency Hopping
Synthesizer Hopping 1 x 3 MAIO Management
Jumlah TRX Sector 1 Sector 2 Sector 3

TRX1 0 1 0

TRX2 2 3 2

TRX3 4 5 4

. . . .

TRXn 2n 2 4n 2 6n 2

n = urutan TRX
Frequency Hopping
Cyclic Hopping dan Random Hopping

Pada Synthesizer Hopping


ada dua macam lompatan
frekuensi yaitu Cyclic
Hopping dan Random
Hopping. Pada Cyclic
Hopping lompatan
berdasarkan pattern
tertentu sedangkan pada
Random Hopping
lompatan frekuensi
bersifat Random.
Frequency Hopping
Kalkulasi Fractional Load
Perhitungan fractional load
digunakan untuk menentukan
Apakah dengan jumlah
frekuensi yang tersedia dapat
digunakan untuk penggunaan
teknik SFH karena
berhubungan dengan
probabilitas frekuensi yang
sama dipancarkan pada saat
yang bersamaan.

Oleh sebab itu semakin


besar pengalokasian
frekuensi untuk teknik SFH
1 x1 atau 1 x 3 maka kualitas
RF semakin baik. Untuk
menggunakan teknik SFH 1 x
3 maksimum Fractional Load
adalah sebesar 50%.
Frequency Hopping
Kalkulasi Fractional Load

Perbandingan FER antara SFH 1 x 3 dengan Fractional Load 30% dan 60%. FER atau Frame
Erasure Rate adalah perhitungan persentase sebuah blok pada sebuah frame yang dihapus karena
kesalahan pada saat parity check (CRC). Dapat dilihat dengan Fractional Load 30% memberikan
kualitas jaringan yang lebih baik.
Quiz 9 (Frequency Hopping)

1. Bandingkan Fractional Load cell-cell GSM pada ketiga


operator besar Telkomsel, Indosat, XL apabila
ketiganya menggunakan SFH 1 x 1, alokasi BCCH
15 ARFCN dan maksimum konfigurasi TRX 4/4/4 ?
2. Bandingkan Fractional Load cell-cell GSM pada ketiga
operator besar Telkomsel, Indosat, XL apabila
ketiganya menggunakan SFH 1 x 3, alokasi BCCH
15 ARFCN dan maksimum konfigurasi TRX 4/4/4 ?
3. Apabila maksimum fractional load untuk SFH adalah
60% baik untuk SFH 1 x 1 maupun SFH 1 x 3
berapa maksimum konfigurasi TRX untuk DCS tiap
operator apabila alokasi BCCH ARFCN 29 dan
guard band 1 ?
Quiz 10 (Frequency Hopping)
1. Pelajari kembali materi mengenai SFH 1 x 1 dan SFH 1 x 3. Kemudian tentukan
MAIO , frequency group dan HSN pada kumpulan site-site GSM 900 dibawah ini
apabila diketahui ARFCN yang digunakan untuk frekuensi TCH adalah 2 sampai 28.
Dan teknik SFH yang digunakan adalah SFH 3 x 3 ?
Questions ?

Você também pode gostar