Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Training Material
2G RF Planning & Optimization
Our Product and Service
Learning Center
Research and Development
Industrial Product
www.floatway.com
Curiculum Vitae
Lingga Wardhana, ST., MBA
Educational Background :
Electrical Engineering, Gadjah Mada University (2001 2006)
MBA Program, Gadjah Mada University (2011 2014 )
Professional Experience :
PT. Siemens Indonesia, Network Optimization Engineer (2006 2008)
PT. Lexcorp Solution, RF Optimization Consultant (2008 2009)
PT. Nexwave, RF Optimization Consultant (2009)
PT. Lintas Media Telekomunikasi, 3G RF Senior Optimization Consultant (2009
2010)
PT. Floatway Systems, Founder (2010 Present)
Achievements :
1st winner of Indosat Telco Project 2005
1st winner of Indosat Wireless Innovation Contest 2007, Hardware Category
3rd position in European Satellite Navigation Competititon 2009 for Regional
Gipuzkoa/Spain (www.galileo-masters.eu)
Books :
Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR ATMega8535 (2006)
Technopreneur (2010)
Teknologi Wireless Communication dan Wireless Broadband (2010)
2G/3G RF Planning and Optimization for Consultant (2011)
4G Handbook Edisi Bahasa Indonesia (2014)
Enterpreneurial MBA (2014)
Risk Management in Telecommunication Project
4G Handbook Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2 (2015)
Books
Participant Introduction
Name
Current Job Profile
Previous Experience
Expectations, etc.
5
RADIO CELLULAR
TECHNOLOGY
6
2G & 3G Radio Technology
from GSM to UMTS Evolution: Data rates
EDGE
Enhanced Data rates for the GSM Evolution
8PSK instead of GMSK (Gaussian Minimum Shift Keying)
Bundling 1-8 channels
UMTS (WCDMA)
HSCSD High Speed Circuit Switched Data Terrestrial Radio Access
Circuit-switched
No new network elements: SW modifications
Bundling 1-8 channels
Wireless Broadband Technology Evolution .
9
NETWORK
ARCHITECTURE
10
GSM Architecture Network Switching
Systems
Mobile Switching
Center (MSC)
berfungsi sebagai
switch dan
penghubung dengan
jaringan fixed.
Home Location
Register (HLR)
HLR merupakan
database yang berisi
data-data pelanggan
yang tetap.
Visitor Location
Register (VLR)
VLR merupakan
database yang berisi
Base Station informasi sementara
Systems mengenai pelanggan,
Base Transceiver Base Station terutama saat lokasi
Station (BTS) Controller (BSC) dari pelanggan diluar
BTS merupakan BSC membawahi satu atau cakupan area jaringan
perangkat pemancar dan lebih BTS serta mengatur HLR-nya
penerima yang trafik yang datang dan
memberikan pelayanan pergi dari BSC menuju
radio kepada MS. MSC atau BTS.
GPRS Architecture Network Switching
Systems
GGSN (Gateway
GPRS Support
Node)
GGSN berfungsi
sebagai Gateway
antara jaringan GPRS
dengan jaringan paket
data standar (PDN).
lewat antarmuka Gi
(Gi Interface) atau ke
jaringan GPRS dengan
PLMN (Public Land
Mobile Network) yang
berbeda lewat
antarmuka Gp.
Base Station
Systems
SGSN (Serving GPRS Support Node)
PCU (Packet Control Unit) Fungsi SGSN sama seperti fungsi MSC pada
Diletakan dalam BSC. bertanggung jaringan GSM yang berfungsi dalam Mobility
jawab atas semua protokol radio Management, Chipperring, kompresi data, paging,
GPRS dan komunikasi dengan perhitungan trafik, charging, security, dan
SGSN. mengatur proses pengaksesan data.
3G Architecture Network Switching
Systems
Mobile Switching
Center (MSC)
berfungsi sebagai
switch dan
penghubung dengan
jaringan fixed.
Home Location
Register (HLR)
HLR merupakan
database yang berisi
data-data pelanggan
yang tetap.
Visitor Location
Register (VLR)
VLR merupakan
database yang berisi
Radio Network informasi sementara
System mengenai pelanggan,
terutama saat lokasi
RNC (Radio Network dari pelanggan diluar
Node B
Controller) cakupan area jaringan
Node B adalah unit fisik
RNC bertanggungjawab HLR-nya
untuk
manajemen sumber radio
mengirim/menerima
yang tersedia pada Node B
frekuensi pada sel.
yang ditanganinya.
4G Architecture
16
2G Frequency Allocation in Indonesia
GSM 900
DCS 1800
3G Frequency Allocation in Indonesia
Frequency Spectrum September 2013
Frequency & Wavelength
Panjang
gelombang ()
adalah jarak yang
di ukur dari satu
titik dari sebuah
gelombang ke titik
yang sama di
gelombang
selanjutnya.
= kecepatan
cahaya / frekuensi
( c = 3 x 108 m/s)
23
TDMA Frame
Sekitar 0.028 ms
untuk switch on,
0.5482 ms untuk
transmisi data (147
bit) dan 0.028 ms
untuk waktu
switch off kembali.
The Burst
Pergeseran frekuensi
tidak dilakukan secara
langsung tetapi dengan
mengubah kecepatan
phasenya.
GPRS INTRODUCTION
29
GPRS Technology
Timeslot pada GSM akan dibagi Kanal fisik dapat digunakan baik
untuk koneksi CS (circuit switch) untuk trafik GSM CS atau trafik GSM
dan juga untuk koneksi PS PS tetapi tidak dapat digunakan untuk
(packet switch). kedua-keduanya secara bersamaan.
1 1 1 2
2 2 1 3
3 2 2 3
4 3 1 4
5 2 2 4
6 3 2 4
7 3 3 4
8 4 1 5
9 3 2 5
10 4 2 5
11 4 3 5
12 4 4 5
30 5 1 6
31 5 2 6
32 5 3 6
33 5 4 6
34 5 5 6
Multislot Class
Blackberry
Curve 8900
(kanan) dan
Blackberry Bold
9000 (kiri)
menggunakan
GPRS Class 10
(4+1/ 3+2 slot)
Channel Coding
Channel coding digunakan
secara khusus pada sistem
GPRS. Channel coding
digunakan untuk mengubah
data-data digital menjadi
radio block.
Base Station
Systems
SGSN (Serving GPRS Support Node)
PCU (Packet Control Unit) Fungsi SGSN sama seperti fungsi MSC pada
Diletakan dalam BSC. bertanggung jaringan GSM yang berfungsi dalam Mobility
jawab atas semua protokol radio Management, Chipperring, kompresi data, paging,
GPRS dan komunikasi dengan perhitungan trafik, charging, security, dan
SGSN. mengatur proses pengaksesan data.
EDGE (ENHANCED
DATA RATE FOR
GLOBAL EVOLUTION)
39
Teknik Modulasi pada EDGE
Kemunculan EDGE
(Enhanced Data Rate for
GSM Evolution)
mengimplementasikan
penyandian 8-PSK (Phase
Shift Keying), penyandian
yang memungkinkan
pengiriman bit-bit
informasi lebih cepat
dibandingkan penyandian
sebelumnya yang dipakai
oleh GSM yaitu GMSK
(Gaussian Minimum Shift
Keying).
40
44.8
30 29.6
22.4
20 20.0
14.4 17.6
12.0 14.8
11.2
10
8.0 8.4
0
MCS1
MCS2
MCS3
MCS4
MCS5
MCS6
MCS7
MCS8
MCS9
CS1
CS2
CS3
CS4
GPRS EGPRS
Gb Gn
Laptop GGSN
BTS SGSN
Secara umum
A-bis A
memiliki
arsitektur dan
BSC
MSC
antarmuka yang
masih sama
More capacity in interfaces
EDGE capable terminal BTS to support higher data image dengan sistem
GSM compatible 8 -PSK coverage
GPRS.
GSM coverage
Base Station
Systems
BTS BSC
Penambahan sistem modulasi Terdapat penambahan
perangkat pemancar dan software pada PCU agar
penerima untuk modulasi 8- dapat berkomunikasi dengan
PSK pada BTS. SGSN dan BTS.
Quiz 4 (GPRS/EDGE)
1. Sebuah Handphone dengan spesifikasi GPRS class 10.
Tentukan throughput maksimum (DL/UL) dan
throughput minimum (DL/UL) handphone tersebut jika
seseorang mengkases internet dan mendapatkan
coverage GPRS ?
45
Traffic Channel
Trafik Trafik dihitung Seorang ilmuwan
merepresentasikan dalam Erlang (E), berkebangsaan
penggunaan kanal sebagai contoh Denmark, Erlang,
dan dapat diartikan seorang subscriber menemukan Erlang B
Table untuk
holding time tiap unit menggunakan mengasumsikan
waktu atau besaran telepon selama satu banyaknya erlang
panggilan per jam jam maka akan yang dapat ditampung
untuk setiap satu menghasilkan trafik berdasarkan jumlah
sirkuit (kanal). sebesar 1E. kanal dan GOS.
49
Step by step proses RF Planning
Step by step proses RF Planning
Analisis trafik dan coverage
Perencanaan
Rollout
Perencanaan
pasar Link Budget
operator
Trafik dan
Coverage
Konfigurasi
Model Trafik
BTS
Kebutuhan
coverage
Step by step proses RF Planning
Analisis trafik dan coverage
Step by step proses RF Planning
Nominal cell plan
4. Informasi adanya
halangan
Pada saat penentuan posisi site
biasanya terdapat tiga titik yang akan 5. Sketsa dan gambar
di survey. Dari ketiga titik tersebut sekeliling site
terdapat batas toleransi biasanya 20%
dari jarak antar site. Misalnya pada
jaringan GSM dengan jarak rata-rata
800 meter di area urban maka lokasi
yang di-survey dari titik awal
maksimum dengan radius 160 meter.
Step by step proses RF Planning
Radio Site Survey
Setelah survey
selesai dilakukan
maka penentuan
frekuensi BCCH
dan frekuensi TCH
dilakukan.
Implementasi
62
Radio Wave Propagation
2. Loss pada saat pentransmissian karena terdapat halangan gedung atau pepohonan
Gambar disamping
menunjukkan Receive
Diversity pada sistem GSM
dengan menggunakan teknik
Space Diversity atau dua RX
yang terpisah sejauh L
LINK BUDGETING
67
Link Budgeting
Pada praktek nyata
perbedaan antara
coverage uplink dan
downlink sering terjadi
karena perbedaan
power antara MS dan
BTS. Tetapi
bagaimanapun system
balancing antara uplink
dan downlink harus
diperhatikan sebelum
melakukan kalkulasi
coverage.
Link Budgeting
Maka balancing sistem untuk
GSM900 power class 4 dengan
Pout MS = 2W atau 33 dBm dan
GdBTS = 3.5 dB dan sensitivitas
MS sens = -104 dBm dan
sensitivitas BTS BTS sens = -110
dBm maka didapatkan output
power maksimum BTS = 42.5 dBm
Link Budgeting
EiRP (Effective Radiated Power)
2 24 -104
43.5 -110
33 -106
22 -100
Link Budgeting
Feeder Loss
Feeder Type 800/900 (dB/100m) 1800/1900 (dB/100m)
74
dB Review
Decibel (dB) adalah satuan (unit)
yang menyatakan perbandingan
(ratio) dalam bentuk logaritma basis
10. Unit ini sering digunakan untuk
menyatakan penguatan (gain) atau
redaman (losses) level sinyal, daya
dan tegangan.
78
GSM Frequency Allocation Pada standar jaringan
GSM frekuensi yang
lebih tinggi digunakan
untuk komunikasi
downlink dan
frekuensi yang lebih
rendah digunakan
untuk komunikasi
uplink. Hal ini
berhubungan dengan
power uplink yang
biasanya lebih rendah
daripada power
downlink
80
Frequency Planning Rules
Spacing Frequency
Setiap operator
seluler akan
mendapatkan
sekumpulan ARFCN Misalkan sebuah operator
(satu ARFCN = 200 mendapatkan 40 carriers
kHz) dan dibagi dari channel 1 sampai 40.
menjadi dua Maka pembagian
kelompok yaitu channelnya akan tampak
BCCH carriers dan seperti gambar diatas,
TCH carriers.
Frequency Planning Rules
3. 1 carrier digunakan untuk guard band antara BCCH carriers dan TCH carriers
Frequency Planning Rules
Sektor yang saling
berhadapan atau berada
dalam satu site minimal
harus berselisih 2 ARFCN,
sektor yang memiliki
azimuth sama dan
bersebelahan langsung
juga harus berselisih 2
ARFCN.
84
Co-channel Interference
Co-Channel Interference
Pada GSM Spesification rasio antara carrier dan
adalah interferensi yang
interference atau disebut C/I harus lebih besar dari 9dB.
disebabkan karena
Tetapi biasanya operator menentukan bahwa rasio C/I harus
penggunaan frequensi yang
lebih besar dari 12 dB. Apabila digunakan frequency hopping
sama oleh cell carrier dan juga
maka margin berkurang 3dB
cell yang lain.
Adjacent Channel Interference
89
Frequency Hopping
Semua site
menggunakan frekuensi
grup yang sama.
Ada konfigurasi
tertentu untuk MAIO
untuk menghindari
interferensi co-channel
dan adjacent channel.
Frequency Hopping
Synthesizer Hopping 1 x 3
Setiap sector memiliki
frekuensi grup yang
berbeda.
TRX1 0 2p 4p
TRX2 2 2p + 2 4p + 2
TRX3 4 2p + 4 4p + 4
. . . .
TRX2 2 8 14
TRX3 4 10 16
Frequency Hopping
Synthesizer Hopping 1 x 3 MAIO Management
Jumlah TRX Sector 1 Sector 2 Sector 3
TRX1 0 1 0
TRX2 2 3 2
TRX3 4 5 4
. . . .
TRXn 2n 2 4n 2 6n 2
n = urutan TRX
Frequency Hopping
Cyclic Hopping dan Random Hopping
Perbandingan FER antara SFH 1 x 3 dengan Fractional Load 30% dan 60%. FER atau Frame
Erasure Rate adalah perhitungan persentase sebuah blok pada sebuah frame yang dihapus karena
kesalahan pada saat parity check (CRC). Dapat dilihat dengan Fractional Load 30% memberikan
kualitas jaringan yang lebih baik.
Quiz 9 (Frequency Hopping)