Você está na página 1de 3

Angiotensin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa

Sistem RAA

Angiotensin (bahasa Inggris: angiotensin, hypertensin, angiotonin) adalah


sebuah dipsogen dan hormonoligopeptida di dalam serum darah yang menyebabkan pembuluh
darah mengkerut hingga menyebabkan kenaikan tekanan darah.

Angiotensin merupakan stimulan bagi sekresi aldosteron dari adrenal korteks, dan merupakan bagian
darisistem RAA (renin-angiotensin-aldosteron).

Prekursor angiotensin adalah angiotensinogen yang disekresi oleh hati, yang akan berubah menjadi
angiotensin I dan oleh enzim "Angiotensin Convertizing Enzim" akan diubah menjadi Angiotensi II.

Daftar isi

[sembunyikan]

1 Angiotensin I

2 Angiotensin II

3 Angiotensin III

o 3.1 Angiotensin IV

4 Rujukan

Angiotensin I[sunting]
Asp-Arg-Val-Tyr-Ile-His-Pro-Phe-His-Leu
Angiotensin I terbentuk saat renin yang disekresi oleh ginjal sebagai respon terhadap turunnya tekanan
darah intra-renal pada sel juxtaglomerular atau turunnya kadar ion Na+ dan Cl- padamacula densa, mengiris
angiotensinogen di antara Leu dan Asp menjadi des-Asp dengan 10 asam amino.

Angiotensin I sepertinya tidak memiliki fungsi biologis dan hanya merupakan prekursor bagi angiotensin II.

Angiotensin II[sunting]
Asp-Arg-Val-Tyr-Ile-His-Pro-Phe
Sejenis enzim yang banyak ditemukan pada pembuluh kapiler paru[1] mengiris angiotensin I pada rantai His-
Leu menjadi angiotensin II.

Angiotensin II berfungsi sebagai hormon endokrin, autokrin, parakrin dan intrakrin. Salah satu efek yang
ditimbulkan oleh hormon ini adalah peningkatan tekanan darah akibat stimulasi protein Gqdi dalam sel
otot vaskular, yang akhirnya mengaktivasi konstraksi oleh mekanisme IP3.

Ketika sel kardiak terstimulasi, sebuah sistem RA teraktivasi di dalam miosit kardiak dan menstimulasi
perkembangan sel kardiak tersebut dengan protein kinase C. Sistem yang sama juga teraktivasi pada sel
otot halus, saat terjadi hipertensi, ateroskerosis dan kerusakan lapisan endotelial.

Saat terjadi hipertrofi, angiotensin II juga merupakan stimulator Gq yang terpenting, dibandingkan
dengan endotelin-1 dan pencerap adreno A1

Angiotensin II juga merupakan stimulan protrombin melalui adhesi dan aggregasi keping darah dan
produksi PAI-1 dan PAI-2.[2][3]

Pada kelenjar adrenal, hormon ini menyebabkan sekresi hormon aldosteron. Angiotensin II memberikan efek
langsung pada tubulus proksimal untuk menyerap ion Na+, namun menimbulkan efek yang kompleks dan
bervariasi pada filtrasi glomerular dan sirkulasi darah renal.

Angiotensin III[sunting]

Arg-Val-Tyr-Ile-His-Pro-Phe
Angiotensinase mengiris Asp pada angiotensin II dan mengubahnya menjadi angiotensin III. Dibandingkan
dengan angiotensin II, angiotensin III memiliki 40% sifat vasokonstriktor, namun merupakan 100% stimulan
bagi produksi hormon aldosteron.

Waktu paruh angiotensin III sekitar 30 detik di dalam darah dan 15-30 menit di dalam jaringan.

Angiotensin III meningkatkan sensasi rasa haus dengan stimulasi pada organ subfornikal yang terletak
pada otak dan meningkatkan keinginan mengonsumsi garam.

Hormon ini meningkatkan sekresi hormon VP, hormon ACTH dan hormon noradrenalin.
Angiotensin IV[sunting]
Val-Tyr-Ile-His-Pro-Phe
Angiotensin IV merupakan heksapeptida dengan fungsi yang lebih sedikit.

Rujukan[sunting]

1. ^ Physiology at MCG 7/7ch09/7ch09p16

2. ^ Skurk T, Lee YM, Hauner H (May 2001). "Angiotensin II and its metabolites stimulate PAI-1 protein
release from human adipocytes in primary culture". Hypertension 37 (5): 133640.PMID 11358950.

3. ^ Gesualdo L, Ranieri E, Monno R, et al. (August 1999). "Angiotensin IV stimulates plasminogen activator

inhibitor-1 expression in proximal tubular epithelial cells". Kidney Int. 56 (2): 46170.doi:10.1046/j.1523-

1755.1999.00578.x. PMID 10432384.

Artikel bertopik biokimia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia
dengan mengembangkannya.

Você também pode gostar