Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan kesehatan ibu dan anak terutama ibu hamil
b. Mampu melakukan asuhan pertolongan persalinan di rumah
c. Mampu melakukan asuhan pelayanan KB
1
II. ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
A. Asuhan Pada Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah periode yang di mulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 42 minggu atau 9
bulan 7 hari ). Di hitung dari hari pertama haid terakhir, kehamilan di
bagi dalam 3 triwulan, triwulan pertama di mulai dari konsepsi sampai 3
bulan, triwulan kedua dari bulan ke empat sampai 6 bulan, triwulan
ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.
Kehamilan trimester III adalah kehamilan dengan usia antara
28 40 minggu. (Mochtar Rustam.1998)
Kehamilan trimester III adalah kehamilan dengan usia antara
29 42 minggu. (Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998)
2
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama
kehamilan, menurut Abdul Bari Saifudin adalah :
a. Satu kali pada trimester I
b. Satu kali pada trimester II
c. Dua kali pada trimester III
3
Odema terjadi karena penumpukan cairan yang berlebihan dengan
peningkatan permeabilitas kapiler dan tekanan dari pembesaran
uterus pada vena pelvik ketika duduk atau pada vena cava inferior
ketika berbaring.
c. Sakit pinggang
Janin berkembang dengan cepat. Hal ini menyebabkan sebagian
kalsium dari ibu digunakan untuk membentuk janin, keletihan dan
mekanisme tubuh yang tidak baik yang menyebabkan sakit pinggang.
d. Kram pada kaki
Kram pada kaki akibat keletihan, ketidakseimbangan antara kalsium
dan fosfor dan sirkulasi darah yang kurang ke tungkai bagian bawah.
e. Gatal gatal
f. Keputihan
Pengeluaran cairan yang berlebihan dari vagina sebagai akibat dari
peningkatan kadar estrogen.
g. Varices
Varices disebabkan karena gangguan sirulasi darah vena ke tungkai.
h. Konstipasi
Konstipasi terjadi karena tekanan dari uterus yang membesar pada
perut.
i. Hemorrhoids (wasir)
Hemorrhoids akibat konstipasi serta tekanan yang meningkat dari
uterus gravid terhadap vena hemorrhoidal.
j. Perut kembung
Perut kembung akibat penekanan dari uterus yang membesar
terhadap usus besar.
4
4) Lakukan senam (latihan) secara teratur.
c. Sakit pinggang
1) Hindari memakai sepatu bertumit tinggi, mengangkat beban
berat, dan keletihan.
2) Gunakan bantal pada waktu tidur untuk meluruskan punggung.
3) Gunakan body mekanik yang baik untuk mengangkat benda dari
berjongkok bukan membungkuk, untuk mengangkat setiap benda
agar kaki (paha) dan bukan punggung yang menahan beban dan
tegangan.
d. Kram pada kaki
1) Dianjurkan untuk lebih banyak gerak badan ringan secara teratur,
misalnya jalan-jalan pada pagi hari.
2) Kurangi konsumsi susu (tinggi fosfor), berlatih dorsi fleksi pada
kaki untuk meregangkan otot-otot yang terkena dan gunakan
penghangat untuk otot.
e. Gatal gatal
1) Dianjurkan untuk meningkatkan personal hygiene dan jika kulit
terasa kering untuk menggosoknya gunakan krim pelembab.
2) Gunakan kompres dingin.
3) Mengatur kembali gizi ibu dengan menambah pemasukan
vitamin, cairan, dan minuman susu untuk menambah protein dan
kalsium.
f. Keputihan
1) Tingkatkan kebersihan vulva, mengganti celana dalam setiap kali
merasa basah, lembab, atau kotor.
2) Menganjurkan ibu untuk memakai pakaian yang terbuat dari
katun agar lebih mudah untuk menyerap keringat atau air dan
menghindari pakaian yang terbuat dari nilon.
g. Varises
1) Jangan berdiri atau duduk terlalu lama.
2) Meninggikan posisi kaki sewaktu berbaring atau duduk.
3) Lakukan istirahat dan senam.
h. Konstipasi
1) Konsumsi makanan yang berserat.
2) Istirahat yang cukup.
3) Senam hamil.
4) Buang air besar segera setelah ada dorongan.
5) Buang air besar secara teratur.
i. Hemorrhoids (wasir)
1) Hindari konstipasi.
2) Makan makanan berserat.
3) Gunakan kompres es atau kompres hangat.
4) Dengan perlahan masukkan kembali ke dalam rektum bila perlu.
j. Perut kembung
5
1) Hindari makanan yang mengandung gas.
2) Menguyah makanan secara sempurna.
3) Lakukan senam secara teratur.
4) Pertahankan kebiasaan buang air besar yang normal.
6
otot otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh
darah sehingga timbul his bila kadar progesteron turun.
b. Teori plasenta menjadi tua
Hal ini akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron
yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah hal ini akan
menimblkan kontraksi rahim.
c. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia
otot otot rahim, sehingga menganggu sirkulasi utero plasenter.
d. Teori iritasi mekanik
Di belakang serviks terletak ganglion servikale ( fleksus
frankenhauser ). Bila ganglion ini di geser dan di tekan, misalnya
oleh kepala janin akan timbul kontraksi.
Oksitosin Drips
Pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus.
Gagang laminaria
Beberapa laminaria di masukkan dalam kanalis servikalis dengan
tujuan merangsang pleksus frankenhauser.
7
4. Faktor Faktor Penting Dalam Persalinan
a. Power ( Kekuatan mendorong janin )
1) His yaitu kontraksi otot otot rahim pada persalinan
Kontraksi rahim bersifat berkala dan yang harus di perhatikan
adalah :
- Lamanya kontraksi
- Kekuatan kontraksi
- Interval kontraksi
- Frekuensi kontraksi
Menurut fungsinya his persalinan dapat di bagi dalam :
- His pembukaan : his yang menimbulkan pembukaan dari
serviks.
- His pengeluaran : his yang mendorong anak keluar,
biasanya di sertai dengan keinginan
mengejan.
- His pelepasan uri : his yang melepaskan uri.
2) Kekuatan mengejan
Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah tenaga
yang mendorong anak keluar selain his, terutama di sebabkan
oleh kontraksi otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian
tekanan intra abdominal.
Tenaga ini serupa dengan tenaga mengejan waktu buang air
besar tapi lebih kuat lagi. Tenaga mengajan hanya dapat berhasil
kalau pembukaan sudah lengkap dan paling efektif sewaktu
kontraksi rahiim.
8
Saat persalinan segmen atas rahim memegang peranan aktif
karena berkontraksi dan dindingnya bertambah tebal dengan
majunya persalinan, sedangkan segmen bawah rahim memegang
peranan pasif dan makin tipis dengan majunya persalinan karena
di regang.
Bidang Hodge
Hodge 1 : membentang dari pinggir atas simfisis hingga ke
promontorium ( sama dengan pintu atas panggul )
Hodge 2 : sejajar H 1, melalui pinggir bawah simfisis
Hodge 3 : sejajar H 1, membentang dari spini ischiadika kiri dan
kanan
Hodge 4 : sejajar H 1, melalui ujung os ccygeus
2. Passenger ( Janin )
Istilah istilah yang dipakai untuk kedudukn janin dalam rahim
adalah :
a. Sikap ( habitus )
Sikap menunjukkan hubungan bagian bagian janin dengan
sumbu janin, biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin
umumnya dalam sikap fleksi dimana kepala, tulang punggung
dan kaki dalam keadaan fleksi serta lengan bersilang di dada.
b. Letak Janin ( situs )
Yaitu bagaimana suatu janin terhadap sumbu ibu, misalnya letak
lintang dimana sumbu janin tegak lurus pada sumbu ibu, letak
membujur dimana sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu ; ini
bisa letak kepala atau letak sungsang.
9
c.Presentasi
Presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di
bagian bawah rahim yang di jumpai pada palpasi atau pada
pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi kepala, presentasi
bokong, presentasi bahu dan lain lain.
d. Bagian Terbawah Janin
Sama dengan presentasi hanya lebih di perjelas istilahnya.
e.Posisi
Posisi merupakan indikator untuk menetapkan arah bagian
terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri, depan atau belakang
terhadap sumbu ibu. Misalnya pada letak kepala ubun ubun
kecil kiri depan.
10
6. Tanda Persalinan ( Inpartu )
a. Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi
yang semakin pendek.
b. Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda, yaitu :
1) Pengeluaran lendir
2) Lendir bercampur darah
c. Dapat disertai ketuban pecah
d. Pada pemeriksaan dalam, di jumpai perubahan serviks ( perlunakan,
pendataran, dan terjadi pembukaan pada serviks )
7. Kala Persalinan
a. Pimpinan Kala I ( Kala Pembukaan )
Dimulai sejak terjadinya his adekuat dan serviks sampai menjadi
pembukaan lengkap 10 cm.
Kala pembukaan terbagi atas 2 fase, yaitu :
1) Fase laten
Pembukaan serviks kurang dari 4cm, servik membuka secara
perlahan berlangsung dalam 7 8 jam.
2) Fase aktif
Pembukaan serviks setidak tidaknya 4cm hingga 10 cm, his
lebih kuat dan serviks membuka lebih cepat, berlangsung selama
6 jam di bagi atas 3 subfase :
Periode akselerasi
Berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
Periode dilatasi maksimal
Selama 2 jam, pembukaan berlangsung cepat menjadi
9 cm.
Periode deselerasi
Berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan
menjadi 10cm atau lengkap.
11
Tindakan yang dilakukan :
1) Menghadirkan orang yang dianggap penring oleh ibu seperti suami,
keluarga pasien atau teman dekat. Dukungan yang diberikan :
- Mengusap keringat
- Menemani / membimbing jalan jalan
- Memberikan minum
- Merubah posisi
- Memijat atau menggosok pinggang
2) Melakukan pemeriksaan tekanan darah, nadi, temperatur dan
pernapasam berkala 2 sampai 4 jam
3) Pemeriksaan denyut jantung janin setiap sampai 1 jam.
4) Memperhatikan kandung kemih agar selalu kosong
5) Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his. Ibu diminta menarik
nafas panjang, tahan nafas sebentar kemudian dilepaskan dengan
cara meniup sewaktu ada his.
6) Menjelaskan kemajuan persalinan, perubahan yang terjadi dalam
tubuh ibu, serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil hasil
pemeriksaan.
7) Memperhatikan keadaan patologis :
- Meningkatnya lingkaran Bandle
- Ketuban pecah sebelum waktunya atau disertai bagian yang
menumbung
- Perubahan denyaut jantung janin
- Pengeluaran mekonium pada letak kepala
- Keadaan his yang bersifat patologisPerubahan posisi yang
bersifat patologis
8) Pasien tidak diperkenankan mengejan
Pada akhir kala I dapat terjadi ketuban pecah yag disertai keinginan
mengejan ditandai anus mulai membuka. Berdasarkan keadaan
patologis perlu dilakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan :
- Pembukaan serviks
- Pada ketuban pecah apakah diikuti bagian janin menumbung : tali
pusat, tangan, kaki
- Menentukan penurunan dan posisi bagian terendah
12
b. Kala II ( Kala Pengeluaran )
Batasannya dimulai ketika pembukaan lengkap dan berakhir dengan
lahirnya seluruh tubuh janin. Pada kala pengeluaran janin, his
terkoordinasi, kuat, cepat dan lebih lama kira kira 2 3 menit,
dengan durasi 50 sampai 100 detik. Menjelang akhir kala I ketuban
pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan secara mendadak.
Ketuban pecah pada pembukaan mkendekati lengkap diikuti
keinginan mengedan. Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan
vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan
yang terpimpin akan lahir kepala, diikuti oleh seluruh badan janin,
lamanya kala dua untuk primigravida 1,5 2 jam dan pada
multigravida 0,5 1 jam.
13
i. Melahirkan bayi
1) Menolong kelahiran kepala
a). Saat kepala didasar panggul dan membuka pintu dengan
crowning sebesar 5 6 cm dan pada saat his ibu disuruh
mengedan. Letakkan satu tangan ke kepala bayi agar
defleksi tidak terlalu cepat,
b). Menahan perineum dengan tangan lainnya yang dialasi
lipatan duk di bawah bokong ibu
c). Mengusapkan kasa atau kain bersih ke muka bayi untuk
membersihkan muka dari lendir dan darah
2) Periksa tali pusat
Bila tali lilitan pusat terlalu ketat, klem pada dua tempat
kemudian gunting diantara kedua klem tersebut, sambil
melindungi leher bayi
3) Melahirkan bahu dan anggota seluruhnya
a). Tempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi
b). Lakukan tarikan lembut ke bawah untuk melahirkan
bahu depan dan tarik ke atas untuk melahirkan bahu
belakang
c). Lakukan sanggah susur untuk melahirkan seluruh badan
bayi.
d). Klem tali pusat 3cm dari pangkal pusat kemudian
klem 2cm dari klem pertama, lalu potong tali pusat
diantara 2 klem dengan melindungi perut bayi dengan
tangan kiri, bungkus dengan kasa
j. Bayi dikeringkan dan hangatkan dari kepala sampai seluruh
tubuh.
Setelah bayi lahir segera keringkan dan selimuti dengan
menggunakan handuk atau sejenisnya, letakkan pada perut ibu
dan biarkan bayi untuk menetek
k. Merangsang bayi
1) Biasanya dengan melakukan pengeringan cukup
memberikan rangsangan pada bayi.
14
2) Dilakukan dengan cara mengusap usap pada bagian
punggung atau menepuk telapak kaki bayi
c. Kala III ( Kala Uri )
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba
keras dan dengan fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta yang
menjadi tebal 2 x sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his
pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5 15 menit seluruh
plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan
atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri
seluruh proses biasanya berlangsung 5 30 menit setelah bayi lahir.
1) Fase Pelepasan Uri
Cara Schultze
Terjadi sekitar 80%, lepasnya mulai dari bagian tengah, lalu
terjadi retroplasental hematoma yang menolak uri mula mula
bagian tengah, kemudian seluruhnya. Perdarahan terjadi setelah
uri lahir.
Cara Duncan
Terjadi sekitar 20% persalinan. Lepasnya uri mulai dari pinggir
dan bisa serempak dari tengah dan pinggir plasenta. Darah akan
mengalir keluar antara selaput ketuban.
Klien
Sewaktu ada his, rahim di dorong sedikit bila tali pusat
kemabali maka tali pusat belum lepas. Sedangkan jika tali pusat
tetap atau memanjang berarti plasenta sudah lepas.
15
Strassman
Menegangkan tali pusat dan ketok pada fundus bila tali pusat
bergetar berarti belum lepas, tidak terasa getaran berarti
plasenta terlepas.
16
dan perlahan lahan memutar plasenta searah jarum jam untuk
mengeluarkan selaput ketuban
3) Massase fundus
Segera setelah plasenta dan selaputnya dilahirkan, massase
fundus uteri agar menimbulkan kontraksi. Hal ini dapat
mengurangi pengeluaran darah dan mencegah perdarahan post
partum. Jika uterus tidak berkontraksi selama 10 15 detik, atau
jika perdarahan hebat terjadi mulailah segera melakukan
kompresi bimanual. Jika atonia uteri tidak teratasi dalam waktu
1 2 menit ikuti protkcol untuk perdarahan post partum
17
C. Asuhan Masa Nifas
1. Pengertian
a. Uterus
18
b. Bekas Implantasi Uri
Luka luka pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh
dalam 6 7 hari.
d. Rasa Sakit
Rasa sakit yang disebut after pains ( meriang atau mules mules )
disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2 4 hari pasca
persalinan. Perlu diberikan pengertian kepada ibu mengenai hal ini
dan bila terlalu mengganggu dapat diberikan obat anti sakit dan anti
mules.
e. Lochia
Lochia adalah cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina
dalam masa nifas. Terdiri dari :
Lochia Rubra (cruenta) : berisi darah segar dan sisa - sisa selaput
ketuban, sel sel desidua, verniks caseosa, lanugo, dan mekonium
selama 2 hari pasca persalinan.
19
f. Serviks
g. Ligamen
20
b. Kebutuhan ambulasi dan mobilisasi
Pada persalinan normal masalah berkemih dan buang air besar tidak
mengalami hambatan apapun. Buang air besar akan biasa setelah
sehari, kecuali ibu takut pada luka episiotomi.
21
sedang dalam proses penyembuhan, terutama organ organ
reproduksi dan untuk kebutuhan menyusui bayinya.
f. Kebutuhan seksualitas
22
- Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi,
fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak
ada bau
23
d. Kontak dini dengan ibu
e. Pernapasan
f. Perawatan mata
g. Bila dalam 24 jam bayi tidak mengalami masalah apapun berikan
asuhan sebagai beikut :
- Pertahankan suhu tubuh bayi
- Periksa fisik bayi
- Pemberian vitamin K
- Identifikasi bayi
- Pencegahan infeksi
24
b. Simetris
Apakah secara keseluruhan badan seimbang
c. Kepala
Apakah tidak simetris, berupa tumor lunak dibelakang atas yang
menyebabkan kepala tampak lebih panjang, sebagai akibat proses
kelahiran, atau tumor lunak hanya disebelah kiri atau kanan saja, atau
di sisi kiri atau kanan tetapi tidak melampaui garis tengah bujur
kepala, ukur lingkar kepala
d. Muka / wajah
Bayi tanpa ekspresi
e. Mata
Di perhatikan adanya tanda tanda perdarahan berupa bercak merah
yang akan menghilang dalam waktu 6 minggu
f. Mulut
Salivasi tidak terdapat pada bayi normal. Bila terdapat sekret yang
berlebihan, kemungkinan ada kelainan bawaan salura cerna
g. Leher, dada, abdomen
Melihat adanya oedem akibat persalinan, ukur lingkar dada
h. Punggung
Adakah benjolan / tumor atau tulang punggung dengan lekukan yang
kurang sempurna
i. Bahu, tangan, sendi, tungkai
Perlu diperhatikan bentuk, gerakan, fraktur, faresis
25
k. Kelancaran menghisap dan pencernaan
Harus diperhatikan
l. Tinja dan kemih
Diharapkan keluar dalam 24 jam pertama, waspadai bila perut yang
tiba tiba membesar, tanpa keluarnya tinja, disertai muntah dan
mungkin dengan kulit kebiruan harap segera konsultasi untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
m. Refleks
Refleks rooting, bayi menoleh kearah benda yang menyentuh pipi.
Refleks isap terjadi apabila terdapat benda menyentuh bibir yang
disertai refleks menelan.
Refleks moro adalah timbulnya pergerakan tangan yang simetris
apabila kepala tiba tiba digerakkan
Refleks mengeluarkan lidah terjadi apabila diletakkan benda di
dalam mulut, yang sering ditafsirkan bayi menolak makanan /
minuman
n. Berat badan
Sebaiknya tiap hari dipantau, penurunan berat badan lebih dari 5%
berat badan waktu lahir, menunjukkan kekurangan cairan
E. Asuhan KB
1. Pengertian
Keluarga berencana adalah perencanaan kehamilan, sehingga kehamilan
hanya terjadi pada waktu yang diinginkan. Jarak antara kelahiran
diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila jumlah
anak telah mencapai yang dikehendaki.
2. Tujuan
a. Umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dalam
rangka mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera
( NKKBS ) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang
melalui pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia, yang
menyongsong tinggal landas pembangunan.
26
b. Khusus
1) Meningkatkan kesadaran masyarakat / keluarga dalam
penggunaan alat kontrasepsi.
2) Menurunkan jumlah angka kelahiran bayi
3) Meningkatkan kesehatan masyarakat / keluarga dengan cara
penjarangan kelahiran
27
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Penerbit Buku
Kedokteran (EGC) : Jakarta
Bagian obstetric dan ginekologi FKU padjajaran Bandung.1983.Obstetri
Fisiologis.Bandung : ELEMEN
Jumiarti, dkk. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Anak Dalam Konteks Keluarga.
Dep.Kes RI : Jakarta
Kasdu, Dini. 2006. Panduan Perawatan Pasca Persalinan, edisi 1. Penerbit Batavia :
Jakarta
Manuaba, Ida Bagus Gde.1998.Ilu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiolog, Obstetri Patologi. Edisi
2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Prawihardjo, Sarwono.2001.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : YBP SP
Syahlan, J.H.1996. Kebidanan Komunitas.Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan,
Jakarta
Saifudin, Abdul Bari, dkk.2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal cetakan kedua.Jakarta : YBP SP
28
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PADA NY. N DI JL.BINA WARGA RT 2 RW 2 BANJARBARU UTARA
PENGKAJIAN DATA
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Istri Suami
Nama Ny. N Tn. Z
Umur 28 Tahun 29 Tahun
Suku / Bangsa Banjar / Indonesia Banjar / Indonesia
Agama Islam Islam
Pendidikan SMU SD
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Honorer
Jl. Bina Warga RT 2 RW 2 Jl. Bina Warga RT 2 RW 2
Alamat
Banjarbaru Utara Banjarbaru Utara
2. Status perkawinan
Kawin : ya
3. Keluhan Utama
29
4. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
a. Riwayat Obstetri
Menarche : 14 th
Siklus : 28 hari
Lamanya : 8 hari
Disminorhoe : Tidak
HPHT : 07-09-2010
TP : 14-06-2011
b. Riwayat Ginekologi
alat kandungannya seperti kangker rahim, tumor rahim, kista, dan tidak
6. Riwayat Kesehatan
a. Ibu
b. Keluarga
Diantara pihak keluarga ibu tidak ada yang menderita penyakit berat
30
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu
Jenis Anak
No. Kehamilan Tahun Penolong Penyulit Nifas Sex
BB Keadaan
persalinan
1. Aterm 2004 Bidan SPT BK - Normal 3100 Hidup
3 Ini
a. Trimester I
b. Trimester II
ANC : BPS
Keluhan : Ibu merasa bert badan tidak bertambah
Terapi : B12, B komplek, SF, Kalk.
Penyuluhan :
krim.
yang cukup
jalan pagi.
9. Data Biologis
a. Nutrisi
31
Frekuensi makan : 3 kali sehari
c. Pola Eliminasi
1) BAB
2) BAK
kencing.
d. Personal hygiene
e. Pola Aktifitas
32
Ibu tetap bisa melakukan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga seperti
keluarga lainnya.
Ibu dan suami serta keluarga merasa senang atas kehamilannya dan berharap
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
c. Berat badan :
Sebelum hamil : 38 kg
Sekarang : 51 kg
e. Lila : 23,5 cm
33
Suhu : 36,5 C
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
vena jugularis.
b. Palpasi
3) Abdomen :
34
di sebelah kiri teraba bagian bagian kecil
janin.
melenting ( Preskep ).
c. Auskultasi
Frekuensi teratur
Jumlah : 132x/menit
d. Perkusi
3. Pemeriksaan penunjang
1. Darah : Hb 11,4gr %
2. Urin
Reduksi : Negatif
Protein : Negatif
C. ASSESMENT
G3P2A0 hamil 36 minggu, janin tunggal, hidup, intra uterin, punggung kanan,
35
D. PLANING
Keadaan kehamilan ibu baik dan umur kehamilan ibu 36 minggu atau 9 bulan
merendam tangan dengan air hangat yang di campur garam selam 5-10 menit
yang bersih.
36
6. Menganjurkan ibu untuk control ke puskesmas atau BPS sesuai jadwal (1
minggu sekali).
10. Melakukan kontak untuk kunjungan ulang pada tanggal 25 Mei 2011
37
NO. Hari/Tanggal Catatan Perkembangan
1. Rabu S : Ibu mengeluh sering kencing 6-7 kali/hari
25 Mei 2011
Pukul 16.00 O:
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda tanda vital :
Tekanan darah :110/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 36C
Pemeriksaan khusus
Leopold I : TFU 3 jari di bawah Prx (29 cm)
Leopold II : Punggung kiri
Leopold III : Presentasi kepala
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP
P:
1. Memberi tahukan ibu hasil pemeriksaaan
- Keadaan ibu baik, umur kehamilan ibu 37
minggu (9 bulan 10 hari )
- Keadaan Janin baik dan letaknya normal
2. Menjelaskan penyebab sering kencing karena ada
penekanan kandung kencing disebabkan kepala
bayi sudah mulai masuk panggul.
3. menjelaaskan cara mengatasi kencing yaitu
dengan mengurangi minum yang merangsang
kencinga seperti teh dan kopi serta menganjurkan
minum air putih yang cukup, serta membatasi
minum dimalam hari, dan minum lebih banyak
pada siang hari.
4. Menganjurkan minum obat secara teratur.
5. Menganjurkan tetap kontrol ke Puskesmas/ BPS 1
minggu sekali
38
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 36,5C
Pemeriksaan khusus
Leopold I : Setengan pusat dan prx
Leopold II : Punggung kiri
Leopold III : Presentasi kepala
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP ( 2/5)
P :
1. Memberi tahukan ibu hasil pemeriksaaan
- Keadaan ibu baik, umur kehamilan ibu 37
minggu (9 bulan 17 hari )
- Keadaan Janin baik dan letaknya normal
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
3. Menganjurkan ibu untuk melanjutkan
mengkonsumsi obat yang telah di berikan oleh
Bidan
4. menganjurkan ibu untuk tetap control ke
puskesmas atau BPS 1 minggu sekali.
5. Melakukan kontak untuk kunjungan ulang tanggal
8 juni 2011.
Rabu S : Ibu mengeluh nyeri pada ari-ari
8 Juni 2011
Jam 18.00 WITA O:
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda tanda vital :
Tekanan darah :110/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36C
Pemeriksaan khusus
Leopold I : TFU 3 jari di atas pusat (29 cm)
Leopold II : Punggung kiri
Leopold III : Presentasi kepala
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP
P:
1. Memberi tahukan ibu hasil pemeriksaaan
39
- Keadaan ibu baik, umur kehamilan ibu 39
minggu
- Keadaan Janin baik dan letaknya normal
2. Menjelaskan penyebab nyeri pada ari-ari karena
kepala janin sudah menekan pada panggul.
3. Menjelaaskan cara mengatasi nyeri pada ari-ari
dengan istirahat cukup, jangan bekerja terlalu berat
4. Menganjurkan minum obat secara teratur.
5. Menganjurkan tetap kontrol ke Puskesmas/ BPS 1
minggu sekali
LAPORAN PERSALINAN
40
NO. Hari/Tanggal Catatan Perkembangan
1. Jumat, 10 Juni 2011 S : Ibu mengatakan keluar lendir darah sejak pukul
Pukul 18.30 WITA 14.00, disertai sakit yang semakin lama semakin sering.
O:
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
His : 2 x/ 10/ > 20
VT :
Porsio tebal dan lunak, 4 cm, ketuban ( + ), kepala
di hodge II.
DJJ : ( + ), 142x/menit.
Tanda tanda vital :
Tekanan darah :120/80 mmHg
Nadi : 83 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 36,5C
P:
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa
Ibu memasuki masa awal persalinan.
2. Menganjurkan ibu untuk miring kiri ketika
berbaring, dan ibu dianjurkan untuk berjalan
disekitar tempat tidur agar kepala janin cepat turun..
3. Memberikan dukungan moril kepada ibu.
4. Menganjurkan ibu untuk menarik nafas panjang pada
saat kontraksi.
5. Melakukan pemantauan persalinan dengan
partogaraf.
Pukul 22.30 WITA S : Ibu mengeluh ingin BAB, sakit perut yang semakin
sering, ibu ingin mengedan.
O:
Keadaan anus membuka dan perineum meregang
VT ulang : Porsio tidak teraba, 10cm, ketuban jernih,
kepala di hodge III.
DJJ : ( + ), 142x/menit.
His : 5x / 10 menit />40
.
A : Ibu bersalin Kala II fase pengeluaran janin
P:
1. Menjelaskan kepada ibu, bahwa ibu sudah
41
memasuki kala II yaitu kala pengeluaran janin.
2. Menyiapkan alat partus steril, menyiapkan diri,
menyiapkan pakaian bayi dan pakaian ibu.
3. Memberikan dorongan terus menerus kepada ibu
dengan mendampingi ibu agar merasa nyaman.
4. Menjaga kebersihan ibu : ibu tetap dijaga
kebersihannya agar terhindar dari infeksi, jika
ada lendir darah atau cairan ketuban segera
dibersihkan.
5. Mengajarkan posisi meneran dan menentukan
posisi yang nyaman sesuai keinginan ibu,
miring, jongkok atau setengah duduk.
6. Menjaga kandung kemih tetap kosong.
7. Memimpin ibu untuk mengeran saat ada his dan
istirahat diantara his dan memberikan minum.
8. Memeriksa DJJ diantara his
9. Saat sub occiput tampak sudah masuk pintu
bawah panggul dengan diameter 5 6 cm,
tangan kanan menahan perineum, tangan kiri di
letakkan di atas simfisis pubis sementara jari
jari tangan menahan puncak kepala agar tidak
terjadi defleksi yang terlalu cepat. Kemudian
lahir berturut turut UUK, UUB, dahi, mata,
hidung, mulut, dan dagu bayi.
10.Mengusap mata, mulut dan hidung bayi untuk
membebaskan jalan nafas dari lendir dan darah
dengan menggunakan kasa sterl.
11.Memeriksa lilitan tali pusat pada leher bayi.
12.Menempatkan tangan secara biparietal pada
kepala bayi, tarik secara hati hati ke arah
bawah sanpai bahu depan lahir dan tarik ke arah
atas sampai bahu belakang lahir.
13.Menyangga leher, bahu dan lengan bayi untuk
menopang lahirnya siku dan tangan saat
melewati perineum dengan menggunakan tangan
kanan.
14.Menyusuri bahu, lengan, siku, punggung,
bokong dan kaki menggunakan tangan kiri.
Menyisipkan jari telunjuk tangan kiri di antara
kedua kaki bayi yang kemudian dipegang
dengan ibu jari dan ketiga jari lainnya.
15.Bayi lahir spontan belakang kepala tanggal 10
Juni 2011 pada pukul 22.40 WITA, segera
menangis dengan jenis kelamin laki-laki. Apgar
Score 7 8 9 .
16.Mengeringkan tubuh bayi dari lendir, darah dan
air ketuban, membungkus kepala dan badan bayi
untuk mencegah hilangnya panas.
17.Menjepit tali pusat dengan menggunakan klem
3 cm dari pusat bayi.
42
18.Melakukan pengurutan ke arah ibu kemudian
menjepit dengan klem yang kedua 2 cm dari
klem yang pertama.
19.Memotong tali pusat di antara 2 klem dengan
perlindungan tangan kiri.
20.Mengganti klem tali pusat bayi dengan klem
plastik khusus.
21.Mengganti kain yang basah yang dipakai bayi
dengan kain yang bersih dan kering.
22.Melakukan inisiasi dini pada bayi dengan
meletakkannya di atas perut ibu
43
menggunakan kedua tangan saat plasenta
tampak di depan introitus vagina sambil
memutar plasenta searah jarum jam secara
perlahan dan hati hati sehingga selaput
ketuban terpilin.
6. Pukul 22.50 WITA plasenta lahir lengkap dengan
selaput dan kotiledon tidak ada yang lepas,
insersi tali pusat marginalis, tali pusat segar,
panjang tali pusat 45-50 cm, tebal plasenta 2-3
cm, berat plasenta 500-550 gram.
Melakukan massase uterus selama 15 detik secara
sirkuler (gerakan melingkar) segera setelah plasenta
dan selaput ketuban lahir dengan lembut hingga uterus
berkontraksi baik.
44
11 Juni 2011 terutama apabila menyusui bayinya.
Jam 05.00 WITA
O :.
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda tanda vital :
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 81x / menit
Respirasi : 22x/ menit
Suhu : 36C
2. Pemeriksaan khusus
Abdomen : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi
baik dan uterus teraba keras
Blass : Kosong
P:
1. Mengobservasi keadaan umum, TTV, dan
perdarahan
2. Memberi penjelasan kepada ibu bahwa mules
pada perut bagian bawah yang dirasakan ibu
normal. Itu merupakan tanda bahwa rahim ingin
kembali ke bentuk semula sebelum hamil.
3. Menjelaskan pada ibu untuk menjaga personal
hygiene.
4. Menganjurkan ibu untuk cukup banyak istirahat
dan memberikan makan dan minum
5. Memberitahukan ibu rencana kunjungan 6 hari
post partum tanggal 17 Juni 2011
45
2. Pemeriksaan khusus
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
Muka : tidak pucat
Payudara : puting susu menonjol, ASI keluar
banyak
Perut : TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi
baik dan uterus teraba keras
Blass : kosong, BAK lancar
Genitalia : Lochea berwarna kekuniangan
( lokhea serosa )
P:
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa
keadaan ibu baik
2. Pemeriksaan khusus
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
Muka : tidak pucat
Payudara : puting susu menonjol dan tidak lecet
ASI keluar banyak
Perut : TFU tidak teraba
46
Genitalia : Lochea berwarna kekuniangan ( lokhea
serosa )
P:
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa
keadaan ibu baik
O:
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum ibu baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 81x / menit
Respirasi : 23x/ menit
Suhu : 36,5C
2. Pemeriksaan khusus
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
Muka : tidak pucat
Payudara : puting susu menonjol, ASI keluar
banyak
Perut : TFU tidak teraba
Genitalia : Lochea berwarna putih ( lokhea alba )
47
P:
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa
keadaan ibu baik
48
I. Pengkajian
Hari / Tanggal : Jumat, 10 Juni 20011
Pukul : 23.00 WITA
A. Data Subjektif
Biodata
Nama : By. Ny. N
Umur :0 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Bina Warga Banjarbaru Utara
B. Data objektif
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Apgar score : 7, 8, 9
d. Berat Badan : 3200 gram
e. Panjang Badan : 49 cm
f. OB : 35 cm
g. OS : 32 cm
h. OK : 32 cm
i. LD : 30 cm
Pemeriksaan Fisik
a. Kepala :Tidak ada caput succedeneum, Tidak ada cephal
hematom
b. Muka :Tidak pucat, warna kemerahan
c. Mata :Konjuntiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
tidak ada sekret
d. Hidung :Simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung,
tidak ada sekret / lendir
e. Telinga :Simetris, tidak ada sekret yang keluar
49
f. Mulut :Mukosa bibir basah, tidak sianosis, tidak ada
labia schisis, tidak ada labia palate schisis, ada
refleks sucking
g. Leher :Tidak ada pembesaran kalenjar thyroid.
Terdapat verniks kaseosa
h. Dada :Simetris, tidak sianosis
i. Kulit :Merah muda pada seluruh tubuh
j. Abdomen :Tali pusat segar, tidak ada perdarahan, tidak
kembung, bising usus dalam batas normal
k. Ekstrimitas :Baik, jari jari lengkap dan normal
l. Genetalia :Testis sudah turun dari rongga perut
m. Anus :(+) Berlubang
Refleks
a. Reflek moro : ( + ) saat diberi rangsangan kedua tangan dan
paha seperti merangkul.
b. Reflek rooting : ( + ) saat pipinya disentuh maka bayi spontan
menoleh.
c. Reflek sucking : ( + ) saat disusui bayi menghisap kuat.
d. Reflek grasping : ( + ) telapak tangan
dirangsang (disentuh) bayi menggenggam
dengan cepat.
Penilaian Apgar Score
Angka Penilaian
Tanda
0 1 2
Bunyi Jantung 1 2 2
Usaha Nafas 2 2 2
Tonus Otot 1 1 2
Refleks 1 1 1
Warna 2 2 2
Jumlah 7 8 9
II. Assesment
Bayi baru lahir fisiologis (normal).
50
III.Planninig
1. Mempertahankan suhu tubuh bayi
2. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
3. Memantau tanda vital, suhu, nadi, pernapasan..
4. Melakukan perawatan tali pusat.
5. Mengajarkan cara membersihkan bayi baru lahir.
CATATAN PERKEMBANGAN
51
Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum : Baik
2. Tanda Vital :
HR : 100x/menit
RR : 34x/menit
T : 36,5C
Pemeriksaan khusus
Warna kulit kemerahan, tampak bersih, tali
pusat nampak segar dan tidak ada tanda
tanda infeksi, pergerakan bayi aktif.
P:
Melakukan perawatan bayi sehari-hari.
a. Memandikan bayi.
b. Menbersihkan sekitar tali pusat
dengan sabun dan air hangat.
c. Menutup tali pusat dengan kasa steril.
P:
Melakukan perawatan bayi sehari-hari.
a. Memandikan bayi.
52
b. Menbersihkan sekitar tali pusat
dengan sabun dan air hangat.
c. Menutup tali pusat dengan kasa
steril.
P:
53
1. Memberitahu ibu bahwa keadaaan bayi
baik dan tali pusat sudah lepas.
2. Melakukan imunisasi Hepatitis B0
dengan persetujaun ibu bayi.
3. Menganjurkan ibu untuk memberikan
asi secara on demand (kapan pun bayi
mau).
5. Jumat/ 17 Juni 2011 S :-
Pukul 17.00 WITA O:
Keadaan umum : Baik
N: 110 x/ menit
R: 36 x/ menit
S:36,0 oC
Ikterus tidak ada
Pergerakan bayi aktif.
54
Ikterus tidak ada
Pergerakan bayi aktif.
O:
Keadaan umum : Baik
N: 115 x/ menit
R: 36 x/ menit
S:36,3 oC
Ikterus tidak ada
Pergerakan bayi aktif.
P:
1. Memberitahu ibu bahwa keadaaan
bayi baik.
2. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap
55
menyusui sampai bayi berumur 2
tahun
3. .Menganjurkan ibu membawa
bayinya ke puskesmas atau BPS jika
bayinya sakit.
56