Você está na página 1de 3

Agama

Tren dan Isu II


a. Bayi Tabung
Pengertian : Bayi tabung atau pembuahan in vitro adalah sebuah teknik pembuahan yang sel
telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Ini merupakan salah satu metode untuk mengatasi
masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil.
Proses Bayi Tabung : Proses bayi tabung adalah proses dimana sel telur wanita dan sel
sperma pria diambil untuk menjalani proses pembuahan. Proses pembuahan sperma dengan
ovum dipertemukan di luar kandungan pada satu tabung yang dirancang secara khusus.
Setelah terjadi pembuahan lalu menjadi zygot kemudian dimasukkan ke dalam rahim sampai
dilahirkan.
Hukum bayi tabung menurut pandangan islam: Masalah tentang bayi tabung ini
memunculkan banyak pendapat, boleh atau tidak? Misalnya Majlis Tarjih Muhammadiyah
dalam Muktamarnya tahun 1980, mengharamkan bayi tabung dengan sperma donor
sebagaimana diangkat oleh Panji Masyarakat edisi nomor 514 tanggal 1 September 1986.
Lembaga Fiqih Islam Organisasi Konferensi Islam (OKI) dalam sidangnya di Amman tahun
1986 mengharamkan bayi tabung dengan sperma donor atau ovum, dan membolehkan
pembuahan buatan dengan sel sperma suami dan ovum dari isteri sendiri.

b. Kloning
kloning (Istinsakh) menurut Ulama ahli bahasa diambil dari kata naskh yang artinya
gambaran yang sesuai dengan bentuk aslinya, atau nuskhah yang artinya gambar yang
tertulis/tercetak. Dan banyak juga persamaan ma'na dengan kata istinsakh missal: al khalk
(membuat/menciptakan), annasl (keturunan).
Sedangkan kloning menurut istilah yaitu; suatu teori biologi untuk menciptakan keturunan
tanpa hubungan lawan jenis dengan menggunakan cara yang telah di tetapkan oleh para
ilmuan.
Hukum : hukumnya adalah haram dan hanya diperbolehkan pada tumbuhan dan hewan
dengan suatu syarat, misalnya untuk menambah nilai makanan dan untuk memenuhi
kebutuhan manusia dijaman mendatang.

c.Transplantasi organ
Pengertian : ransplantasi (pencangokkan) adalah pemindahan organ tubuh yang yang
mempunyai daya hidup yang sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan
tidak berfungsi dengan baik, yang apabila diobati dengan prosedur medis biasa, harapan
penderita untuk bertahan hidup tidak ada lagi. (Masyfuk Zuhdi, 1993:81).
Hukum : terdapat banyak pendapat diantaranya boleh, dengan syarat:
1. Karena sangat membutuhkan
2. Tidak ditemukan (pengobatan) yang lain selain dari anggota tubuh manusia.
3. Antara resipien dan donor ada kesamaan agama.
4. Orang yang diambil organ ditubuhnya benar-benar telah meninggal (secara yuridis dan
klinis), bukan di saat dia sedang sakaratul maut (dalam keadaan koma)
5. Proses pengambilan organ tubuh harus dilakukan dengan cara halus, demi menjaga
kehormatan mayat.
6. Harus mendapat izin dari yang punya organ tubuh atau walinya (ahli warisnya) demi
menjaga perasaan mereka.
7. Resipien (penerima sumbangan donor) berada dalam keadaan darurat yang mengancam
jiwanya, dan ia sudah menempuh pengobatan secara medis dan non medis, tetapi tidak
berhasil.
8. Pencangkokan tidak akan menimbulkan komplikasi penyakit yang lebih gawat bagi

resipien dibandingkan dengan keadaan sebelum pencangkokan.


d. Tranfusi Darah
Pengertian : Kata transfusi darah berasal dari bahasa Inggris Blood Transfution yang
artinya memasukkan darah orang lain ke dalam pembuluh darah orang yang akan ditolong.
Hukum Transfusi Darah : Menurut hukum Islam pada dasarnya, darah yang dikeluarkan dari
tubuh manusia termasuk najis mutawasithah. Maka darah tersebut hukumnya haram untuk
dimakan dan dimanfaatkansecara langsung ataupun tidak. Akan tetapi apabila darah
merupakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan jiwa seseorang yang kehabisan darah,
maka mempergunakan darah dibolehkan dengan jalan transfusi. Bahkan melaksanakan
transfusi darah dianjurkan demi kesehatan jiwa manusia.

e. Euthanasia
Pengertian :Euthanasia berasaldari kata Yunani "euthanatos", Jadi euthanasia artinya
membiarkan seseorang mati dengan mudah danb aik.
Pandangan AgamaTerhadap Euthanasia
Sebagian besar agama-agama melarang euthanasia, karena beberapaalasan:
1. Ajaran agama pada umumnya menyatakan bahwa kematian, merupakan akhir dalam
rangkaian kehidupan di dunia. Sepenuhnya adalah hak Tuhan, tidak ada seorang pun
di dunia ini yang berhak untuk menunda sedikitpun waktuk ematian, termasuk
mempercepat waktu kematian. Orang yang melakukan euthanasia berarti dapat
dikatagorikan putus asa dan orang putus asa tidak diperbolehkan oleh setiap agama.
2. Kehidupan manusia adalah sesuatu yang suci, karena itu kehidupan manusia harus
dilindungi dan dipelihara sebagai hak istimewa yang diberikan kepada setiap manusia.

f. Bunuh diri
Bunuh diri pada hakikatnya adalah pencabutan nyawa seseorang dengan suatu alasan seperti
yang menderita penyakit parah,putus asa, dengan atas dasar permintaan kepentingan orang itu
sendiri.
Hukum :Allah SWT secara tegas melarang tindakan bunuh diri. Larangan itu disebutkan,
antara lain, dalam surah an-Nisa ayat 29 yang artinya, Janganlah kamu membunuh dirimu,
sesungguhnya Allah adalah Mahapenyayang kepadamu.
Dari penjelasan diatas, sudah jelas bahwa bunuh diri merupakan perbuatan yang dilarang dan
bertentangan dengan perintah agama. Karena besarnya dosa akibat perbuatan tersebut maka
tempat kembali orang yang melakukannya adalah neraka jahanam.
Dengan bunuh diri, seseorang akan merasakan penderitaan tiga kali, yaitu penderitaan di
dunia yang endorongnya berbuat seperti itu, penderitaan menjelang kematiannya, dan
penderitaan yang kekal di akhirat nanti.

Você também pode gostar