Você está na página 1de 4

TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI

KASUS I

Tn. A umur 57 tahun dengan diagnosa medis pembesaran prostat, klien mengeluh baik
sedikit-sedikit terasa nyeri dan tidak merasa nyaman saat berkemih. Dari pemerikasaan fisik
didapati nyeri tekanan pada daerah simfisis putis, klien gelisah dan terjadi diaphoresis.

a. Aspek legal kebutuhan pemasangan keteter Tn.A adalah


Belanja sesuai dengan prosedur
Menjaga keamanan dan keselamatan ketika pemasangan keteter.
Meminta persetujuan sebelum melakukan tindakan.
Menjelaskan kepada pasien tujuan dari tindakan yang dilakukan.
Membuat pendokumentasian setelah melakukan tindakan.
b. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam upaya pencegahan infeksi melalui pemasangan
keteter adalah :
Alat-alat yang digunakan harus steril.
Mencuci tangan sebelumdan setelah melakukan tindakan.
Melaksanakan teknik aseptik dan antiseptik.
c. Dokumentasi data klien atau dan prosedur tindakan
Data klien
1. Data objektif
Klien menderita pembesaran prostat.
Terdapat nyeri tekan pada daerah simfisis putis.
Klien nampak gelisah.
Klien mengalami diaphoresis.
2. Data subjektif
Klien mengeluh baik sedikit-sedikit.
Klien mengeluh nyeri pada saat BAK.
Klien mengeluh tidak nyaman saat berkemih.
Prosedur tindakan
1. Persiapan alat
Handscoon
Duk steril
Keteter steril sekali pakai
jelly
Bengkok
Kasa steril
Cairan antiseptic pembersih untuk daerah uretra
Bad pan atau winal bag
Handuk
Spoit
2. Prosedur kerja
Mencuci tangan dan memasang handscoon.
Menjelaskan prosedur kerja pada klien atau keluarga.
Mengetahi posisi klien supine dan kedua kaki di keluarkan.
Menempatkan penutup di atas kedua paha.
Meletakkan duk steril di atas sekitar pineal.
Mencuci gland penis disekitar neonatus dengan anti septik dengan kasa
steril.
Mengolesi keteter dengan jelly pelumas.
Memegang penis dan menegakkannya.
Memasukkan keteter kedalam uretra (15-25 an) dengan menggunakan
piset sampai urine mengalir.
Menyambung keteter dengan urine bag.
Menggembungkan ketetr dengan menggunakan spoit berisi air/NACL
kemudian di hisap kembali dengan spoit.
Mencabut keteter ketika urine sudah habis.
Membersihkan pasien dan alat setelah di gunakan.
Mendokumentasikan hasil pemasangan keteter dan respon pada klien.

KASUS II

Klien Ny.A mengeluh sudah tidak BAB selama 3 hari klien nampak lesuh berbaring di
tempat tidur, bibir klien nampak kuning dan semua aktifitas di bantu keluarga.

a. Masalah perawatan yang di alami Ny.A adalah :


Klien mengalami konstipasi b/d tidak BAB selama 3 hari.
Pemenuhan kebutuhan cairan tidak terpenuhi berhubungan dengan klien
nampak lemah berbaring di tempat tidur dan bibir klien nampak kering.
Self care deficit tidak terpenuhi berhubungan dengan semua aktifitas di bantu
oleh keluarganya.
b. Aspek legal tindakan perawatan yanng di butuhkan klien adalah
1. Tindakan perawatan yanng di butuhkan klien adalah pemasangan hukuah rendah.
2. Aspek legal :
Bekerja sesuai dengan prosedur
Menjelaskan kepada pasien tujuan dari tindakan yang akan di lakukan
Menjaga kenyamanan dan keselamatan pada saat pemasangan keteter.
Membuat pendokumentasian setelah melakukan tindakan.
3. Aspek legal persiapan alat yang di butuhkan :
1. Persiapan alat
Perlak atau pengalas
Invigator lengkap dengan canule neatal dan kleim.
Cairan hangat (700-1000) dengan suhu 40,5%-43%.
Bengkok
Jelly
Pispot
Sampiran
Handscoon
Tissue
Alat-alat yang digunakan harus steril.
c. Pendokumentasian data klien dan prosedur tindakan :
1. Data klien
Data objektif
Klien nampak lemah.
Bibir klien nampak kering.
Semua aktifitas di bantu oleh keluarga.
Data subjektif
Klien mengeluh sudah tidak BAB selama 3 hari.
2. Prosedur tindakan
Mempersiapkan alat-alat yang di butuhkan dan alat-alat tersebut harus
steril.
3. Prosedur kerja
Mencuci tangan dan memakai handscoon
Menjelaskan tujuan dan prosedur pemakaian huknah tinggi.
Memasang sempitan atau penutup pintu,
Mengatur posisi klien miring kanan dan kaki kiri fleksi (posisi sim).
Memasang perlak di bawah bokong klien.
Memasang selimut mandi/kain-kain penutup kemudian pakaian klien
bagian bawah di buka.
Invigator di isi dengan cairan hangat.
Canula usu di pasang pada ujung selang dan selang sepit atau klein.
Meninggikan surigator, melepas klein dan mengalirkan cairan kedalam
selang untuk mengeluarkan udara kemudian menutup kembali.
Meletakkan bengkuk dan badpan dekat tempat tidur.
Memberikan pelumas pada canula sepanjang 7,5-10 an.
Invigator di pegang dan tangan kiri setinggi 50 an dan tangan kanan
memasukkan canula kira 7,5-10 an(dewasa), 5-7,5 an (anak-anak), 2,5-5
an(bayi) kedalam rektum sambil di anjurkan untuk bernafas dalam dan
menghembuskan melalui mulut.
Kleim sedang di buka, cairan masuk perlahan-lahan.
Kleim seda di buka mencabut kanula.
Kanula di lepas dan di masukkan kedalam bangkok yang berisi larutan
desikfektan.
Klien tetap dalam kondisi atau posisi miring dan di ketahui untuk menahan
sebentar kemudian pispot di pasang.
Membersihkan daerah anus dengan air dan sabun
Klien di rapikan dan alat di bersihkan.
Mencuci tangan.
Mendokumentasikan prosedur pemberian hukunah dan respon klien.

Você também pode gostar