Você está na página 1de 11

Artikel Tentang Sistem Penunjang Keputusan

03 Jul

Pendekatan Sistem

Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang
profesor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya tahun
1910, ia mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan
masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:

1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternatif
3. Membentuk penilaian

Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai


pendekatan sistem . Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang
memastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami, solusi alternative
dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.

Struktur Masalah dalam Sistem Penunjang Keputusan / DSS :

Masalah terstruktur terdiri dari elemen-elemen dan hubungan-hubungan antar elemen


yang semuanya dipahami oleh pemecah masalah. Masalah tak terstruktur berisikan
elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang tidak dipahami oleh
pemecah masalah. Sebenarnya dalam suatu organisasi sangat sedikit permasalahan
yang sepenuhnya terstruktur atau sepenuhnya tidak terstruktur. Sebagaian besar
masalah adalah masalah semi-terstruktur, yaitu manajer memiliki pemahaman yang
kurang sempurna mengenai elemen-elemen dan hubungannya. Masalah semi-
terstruktur adalah masalah yang berisi sebagian elemen-elemen atau hubungan yang
dimengerti oleh pemecah masalah

Sekilas Tentang Sistem Penunjang Keputusan / DSS :

Sistem Penunjang Keputusan adalah Sistem Komputer yang interaktif yang


membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan
model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
Sistem Penunjang Keputusan / DSS Bertujuan Untuk :

Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang


semi/tidak terstruktur.

Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua


tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat.

Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan


peningkatan efisiennya.

Karakteristik SPK :

1. Adaptability
2. Flexibility
3. User friendly
4. Support Intelligence, design, choice
5. Effectiveness

Manfaat SPK :

Meningkatkan jumlah alternatif yang dipilih


Pemahaman yang lebih baik tentang bisnis
Respon yang cepat terhadap situasi yang tidak diharapkan.
Kontrol yang lebih baik

Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pameladevi pada 03/07/2012 in Uncategorized

Tujuan Sistem Pendukung Keputusan


03 Jul

Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut (Turban, 2005) :

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi


terstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya di
maksudkan untuk menggantikan fungsi manajer
3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang di ambil manajer lebih daripada
perbaikan efisiensinya
4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan
untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah
5. Peningkatan produktivitas. Membangun suatu kelompok pengambil
keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung
terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para
anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat
biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas staf pendukung (misalnya analisis
keuangan dan hukum) bisa di tingkatkan. Produktivitas juga bisa di tingkatkan
menggunakan peralatan optimasi yang menentukan cara terbaik untuk
menjalankan sebuah bisnis
6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang di
buat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang di akses, makin banyak juga
alernatif yang bisa di evaluasi. Analisis resiko bisa di lakukan dengan cepat
dan pandangan dari para pakar (beberapa dari mereka berada di lokasi yang
jauh) bisa dikumpulkan dengan cepat dan dengan biaya yang lebih rendah.
Keahlian bahkan bisa di ambil langsung dari sebuah sistem computer melalui
metode kecerdasan tiruan. Dengan computer, para pengambil keputusan bisa
melakukan simulasi yang kompleks, memeriksa banyak scenario yang
memungkinkan, dan menilai berbagai pengaruh secara cepat dan ekonomis.
Semua kapabilitas tersebut mengarah kepada keputusan yang lebih baik.
7. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan.
Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi
sulit. Persaingan di dasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas,
kecepatan, kustomasi produk, dan dukungan pelanggan. Organisasi harus
mampu secara sering dan cepat mengubah mode operasi, merekayasa ulang
proses dan struktur, memberdayakan karyawan, serta berinovasi. Teknologi
pengambilan keputusan bisa menciptakan pemberdayaan yang signifikan
dengan cara memperbolehkan seseorang untuk membuat keputusan yang baik
secara cepat, bahkan jika mereka memiliki pengetahuan yang kurang
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.
Menurut Simon (1977), otak manusia memiliki kemampuan yang terbatas
untuk memproses dan menyimpan informasi. Orang-orang kadang sulit
mengingat dan menggunakan sebuah informasi dengan cara yang bebas dari
kesalahan

Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pameladevi pada 03/07/2012 in Uncategorized

Web-based Decision Support System for


Public Sector
02 Jul

Decision support system seringkali dibutuhkan dalam konsep modeling karena saat
membeli sebuah software untuk modeling merepresentasikan investasi yang mahal
untuk banyak organisasi. Level dari kedewasaan dari sebuah organisasi dipengaruhi
oleh penggunaan metode-metode dan tools untuk mendukung sebuah keputusan, yang
jauh lebih banyak dibutuhkan oleh sektor publik daripada sektor komersial. Sektor
publik mempertimbangkan penggunaan aset dalam operasi dan investasi, sehingga
keputusan yang baik merupakan hal krusial yang penting untuk pengembangan
sebuah negara, wilayah, dan level lokal. Dalam artikel ini dipresentasikan sebuah
decision support system yang bekerjasama dengan sebuah proses, melalui pendekatan
web-based software yang cukup ringkas untuk digunakan dan diterima dalam
organisasi dan lingkungan untuk secara sistematik mendekatkan pada pengambilan
keputusan. Sistem ini mengimplementasikan sebuah aplikasi web, dan meringkas
sistem yang telah dikembangkan oleh fuzzy logic. Dengan artikel ini dibukalah
sebuah diskusi dalam mengimplementasikan manajemen yang mendukung sistem
dalam sektor publik, yang dengan sebuah pendekatan yang sesuai mendukung orang
yang bertanggung jawab untuk memberikan solusi dalam memainkan peran yang
penting. Hasil dari studi kasus dalam artikel ini adalah penggunaan sistem dalam
Slovenian municipalities yang mengindikasikan bahwa keputusan bukanlah hal yang
mudah, karena opini partisipan-partisipan mengacu terhadap sebuah pendekatan
yang sistematik untuk pengambilan keputusan yang secara luas berbeda-
beda. KESIMPULAN:WEB BASED DECISION SUPPORT SYSTEM SANGAT
MEMBANTU APARATUR NEGARA DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN
TERHADAP ASET-ASET YANG TERSEBAR SECARA LEBIH OPTIMAL.

Tinggalkan komentar
Ditulis oleh pameladevi pada 02/07/2012 in Uncategorized

Faktor pendukung Decision Support System


02 Jul

1. DSS sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif.


2. Mudah digunakan (user friendly),kemampuan grafikal yang kuat dan interaksi
yang aktif dari tampilan yang menghubungkan manusia dan mesin dapat
meningkatkan keefektifan DSS.
3. Memungkinkan pembuatan simulasi, proses try-and-error, memperhitungkan
akibat dari suatu keputusan.
4. Memberikan dukungan untuk berbagai level managerial, dari tingkat
eksekutiv sampai tingkat lini.
5. Memberikan dukungan ke tiap individu dan juga untuk kelompok.
6. DSS mendukung berbagai keputusan yang interdependen dan sekuensual.
7. DSS mendukung seluruh fase dari pembuatan keputusan: Intelligence, design,
choice,dan implements.
8. DSS mendukung berbagai proses dan gaya pembuatan keputusan.
9. Dalam DSS para pembuat keputusan harus bersifat reaktif, mampu untuk
memkonfrontasikan perubahan kondisi yang cepat dan mengadaptasika DSS
untuk mengatasi perubahan. DSS sangat fleksibel jadi pengguna dapat
menambah, menghapus mengkombinasikan, merubah atau mengatur kembali
elemen-elemen dasar.
10. Para pembuat keputusan memiliki wewenang atas pengendalian seutuhnyadari
langkah-langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah.
11. DSS bisa memberikan akses untuk berbagai macam sumber data, format dan
tipe, mulai dari geographic information system (GIS) sampai dengan yang
berorientasi ke objek

Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pameladevi pada 02/07/2012 in Uncategorized

Dampak Pemanfaatan Decision Support System


02 Jul

Dampak utama pamanfaatan Decision Support System (DSS), yaitu:

1. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks


2. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya
3. Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan
pengambilan keputusan secara intuisi)
4. Mengupayakan pembentukan jaringan dan kelembagaan pengelolaan
pengumpulan data hidrologi ditingkat nasional dan propinsi
5. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh
manajer yang kurang berpengalaman
6. Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan
7. Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan
keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnyalebih baik
8. Untuk masalah yang berulang DSS, dapat memberi keputusan yang lebih
efektif
9. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa
manager untuk berkomunikasi dengan lebih baik

Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pameladevi pada 02/07/2012 in Uncategorized

Pengertian Decision Support System


02 Jul

Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna
komputer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya
seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus melalui spesialis
informasi. Timesharing membuka peluang baru dalam penggunaan komputer. Tidak
sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S.
ScottMorton yang keduanya frofesor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam
jurnal yang berjudul A Framework for Management Information System mereka
merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi komputer terhadap
pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka
kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N.
Anthony. Anthony menggunakan istilah Strategic palnning, managemen control dan
operational control (perencanaan strategis, control manajemen, dan control
manajemen).

DSS sebagai sebuah system yang memberikan dukungan kepada seorang manajer,
atau kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang bekerja sebagai team
pemecah masalah, dalam memecahkan masalah semi terstruktur dengan memberikan
informasi atau saran mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh
laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model
tersebut juga mempunyai kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang
bervariasi.

Decision Support System merupakan salah satu produk perangkat lunak yang
dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan
keputusan. Sesuai dengan namanya, tujuan dari dipergunakannya sistem ini adalah
sebagai second opinion atau information sources yang dapat dipakai sebagai
bahan pertimbangan sebelum seorang manajer memutuskan kebijakan tertentu.
Pendekatan yang paling sering dilakukan dalam proses perancangan sebuah decision
support system adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga
selain dapat menarik minat manajer untuk menggunakannya, diharapkan sistem ini
dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata atau bisnis yang sebenarnya.

Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di kalangan manajemen
perusahaan adalah Decision Support System atau disingkat DSS. DSS ni merupakan
suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses
pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan
DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana
penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori
pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation
research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk
mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi
secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum),
saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan
persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat. Dalam kedua bidang ilmu di atas,
dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis yang pada
hakekatnya adalah merepresentasikan permasalaha n manaje-men yang dihadapi
setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model matematika).
Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear programming,
games theory, transportation problem, inventory system, decision tree, dan lain
sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas
bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah disimulasikan dan
diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-rumus sederhana. Tetapi
banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga membutuhkan kecanggihan
komputer.

Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang
memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993):
1. Sistem yang berbasis komputer;

2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan;

3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan


kalkulasi manual;

4. Melalui cara simulasi yang interaktif;

5. Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.

Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan
ini sesuai dengean perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.
Intro
Industri kesehatan membangkitkan jumlah data yang sangat besar,
Information technology (IT) digunakan untuk menangkap dan mentransfer
informasi. Decision Support System adalah computer based system yang
membantu proses pengambilan keputusan dalam hal menentukan diagnosa
yang tepat terhadap penyakit.
Diagnosa medis dari penyakit dapat dilakukan dalam banyak hal, dari
deskripsi yang diberikan pasien, uji fisik dan test dari laboratorium. Setelah
diagnosa dilakukan oleh dokter, treatment diberikan dengan
mempertimbangkan reaksi obat dan alergi. Bagaimanapun masih ada
peluang akan diagnosa yang tidak tepat dan dapat berakibat fatal terhadap
pasien. Salah satusistem IT yang membantu profesional di bidang kesehatan
adalah Decision Support System (DSS).

Data Warehousing
Adalah koleksi data yang berorientasi subyek, terintegrasi, tidak dapat
hilang, dan berdasarkan varian waktu dalam mendukung keputusan
manajemen.

Data Mining
Data warehousing dan Knowledge Management dapat berperan besar dalam
menyumbang DSS dalam prosedur kesehatan, juga merupakan langkah
utama yang menghasilkan penemuan dari informasi yang tersembunyi
namun bermanfaat dari database yang massive dan health care operation
yang melibatkan penggunaan database dan teknik dari data mining dan data
warehousing untuk mengambil berbagai keputusan untuk kepentingan
semua.

DSS dalam industri kesehatan: Sekilas pandang


Pengambilan keputusan umumnya dilakukan di dua area, area pertama
(lower level) melibatkan manajemen pasien, diagnosa dan perawatan,
pencatatan record, keuangan dan
manajemen inventori. Area kedua melibatkan keputusan level tinggi
memberikan sebuah keunggulan kompetitif.

DSS mencangkup semua fungsi dari manajemen pasien sampai manajemen


inventori yang disusun oleh UK General Practice dan sekarang dinamakan
PRODIGY (Prescribing Rationally with Decision support in General Practice
Study), yang menyediakan akses pada clinical knowledgebase pada bukti
bukti terbaik yang ada tentang kondisi dan gejala yang dikelola utamanya
oleh profesional kesehatan. Data ini berupa panduan full text, referensi
panduan cepat, leaflet informasi pasien, informasi pada obat dan self help
contacts.
Design dari sebuah DSS
Ketika mendesain DSS untuk industri kesehatan, desainnya seperti prosedur
pengambilan keputusan, strategic planning process dan struktur
organisasinya harus diperhatikan. DSS yang efektif bergantung pada
metodologi yang digunakan, saat ini ada tiga pendekatan: Algoritma klinis,
pendekatan matematis dan komputasi, dan pendekatan heuristik.

Permasalahan
DSS dalan industri kesehatan terlihat untuk memperbaiki kualitas,
keselamatan dan efisiensi dari rumah sakit dan perawatan pasien,
keuntungan lain adalah berkurangnya kerugian medis akibat obat. Namun
masalah biaya dari DSS juga kompleks dan selalu ada debat tentang apa
yang perlu dimasukan dan yang tidak perlu ketika menghitung cost dan
benefit dari sebuah sistem. Terlepas dari biaya, dirasakan kecepatan dari
pengambilan keputusan dapat diperbaiki jika penekanan dilakukan dalam
mengarahkan lima rintangan besar. Rintangan-rintangan ini ditemukan ketika
para pemegang saham menganalisis, memiliki banyak saran dan alternatif,
tidak bisa mencapai kata sepakat dan tidak berkoordinasi dalam kegiatan
mereka. Salah satu cara untuk menghindari penghabisan waktu dalam
proses analisis adalah untuk memproses informasi dengan cepat yang dapat
dilakukan dengan memfasilitasi penggunaan e-mail dan pertemuan tatap
muka atau melalui kelompok DSS. Para pemegang saham
memiliki kecenderungan untuk terjebak pada satu alternatif dan memiliki
konflik dalam alternatif lain yang dapat dihindari dengan memiliki kelompok
pengungkapan pendapat multi disiplin juga,
pengambilan suara dan pengangkatan konselor dan fasilitator yang akan
meningkatkan kualitas dari pengambilan keputusan.
Kesimpulan
DSS telah muncul sebagai salah satu teknologi IT yang dominan untuk
pengambilan keputusan dalam pelayanan kesehatan. Namun, hal ini telah
mengakibatkan banyak teknologi yang digunakan dalam desain DSS dan
telah menciptakan berbagai platform dalam domain pelayanan kesehatan.

Você também pode gostar