Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
03 Jul
Pendekatan Sistem
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang
profesor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya tahun
1910, ia mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan
masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:
1. Mengenali kontroversi
2. Menimbang klaim alternatif
3. Membentuk penilaian
Karakteristik SPK :
1. Adaptability
2. Flexibility
3. User friendly
4. Support Intelligence, design, choice
5. Effectiveness
Manfaat SPK :
Tinggalkan komentar
Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut (Turban, 2005) :
Tinggalkan komentar
Decision support system seringkali dibutuhkan dalam konsep modeling karena saat
membeli sebuah software untuk modeling merepresentasikan investasi yang mahal
untuk banyak organisasi. Level dari kedewasaan dari sebuah organisasi dipengaruhi
oleh penggunaan metode-metode dan tools untuk mendukung sebuah keputusan, yang
jauh lebih banyak dibutuhkan oleh sektor publik daripada sektor komersial. Sektor
publik mempertimbangkan penggunaan aset dalam operasi dan investasi, sehingga
keputusan yang baik merupakan hal krusial yang penting untuk pengembangan
sebuah negara, wilayah, dan level lokal. Dalam artikel ini dipresentasikan sebuah
decision support system yang bekerjasama dengan sebuah proses, melalui pendekatan
web-based software yang cukup ringkas untuk digunakan dan diterima dalam
organisasi dan lingkungan untuk secara sistematik mendekatkan pada pengambilan
keputusan. Sistem ini mengimplementasikan sebuah aplikasi web, dan meringkas
sistem yang telah dikembangkan oleh fuzzy logic. Dengan artikel ini dibukalah
sebuah diskusi dalam mengimplementasikan manajemen yang mendukung sistem
dalam sektor publik, yang dengan sebuah pendekatan yang sesuai mendukung orang
yang bertanggung jawab untuk memberikan solusi dalam memainkan peran yang
penting. Hasil dari studi kasus dalam artikel ini adalah penggunaan sistem dalam
Slovenian municipalities yang mengindikasikan bahwa keputusan bukanlah hal yang
mudah, karena opini partisipan-partisipan mengacu terhadap sebuah pendekatan
yang sistematik untuk pengambilan keputusan yang secara luas berbeda-
beda. KESIMPULAN:WEB BASED DECISION SUPPORT SYSTEM SANGAT
MEMBANTU APARATUR NEGARA DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN
TERHADAP ASET-ASET YANG TERSEBAR SECARA LEBIH OPTIMAL.
Tinggalkan komentar
Ditulis oleh pameladevi pada 02/07/2012 in Uncategorized
Tinggalkan komentar
Tinggalkan komentar
Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna
komputer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya
seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus melalui spesialis
informasi. Timesharing membuka peluang baru dalam penggunaan komputer. Tidak
sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S.
ScottMorton yang keduanya frofesor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam
jurnal yang berjudul A Framework for Management Information System mereka
merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi komputer terhadap
pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka
kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N.
Anthony. Anthony menggunakan istilah Strategic palnning, managemen control dan
operational control (perencanaan strategis, control manajemen, dan control
manajemen).
DSS sebagai sebuah system yang memberikan dukungan kepada seorang manajer,
atau kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang bekerja sebagai team
pemecah masalah, dalam memecahkan masalah semi terstruktur dengan memberikan
informasi atau saran mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh
laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model
tersebut juga mempunyai kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang
bervariasi.
Decision Support System merupakan salah satu produk perangkat lunak yang
dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan
keputusan. Sesuai dengan namanya, tujuan dari dipergunakannya sistem ini adalah
sebagai second opinion atau information sources yang dapat dipakai sebagai
bahan pertimbangan sebelum seorang manajer memutuskan kebijakan tertentu.
Pendekatan yang paling sering dilakukan dalam proses perancangan sebuah decision
support system adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga
selain dapat menarik minat manajer untuk menggunakannya, diharapkan sistem ini
dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata atau bisnis yang sebenarnya.
Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di kalangan manajemen
perusahaan adalah Decision Support System atau disingkat DSS. DSS ni merupakan
suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses
pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan
DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana
penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori
pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation
research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk
mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi
secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum),
saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan
persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat. Dalam kedua bidang ilmu di atas,
dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis yang pada
hakekatnya adalah merepresentasikan permasalaha n manaje-men yang dihadapi
setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model matematika).
Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear programming,
games theory, transportation problem, inventory system, decision tree, dan lain
sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas
bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah disimulasikan dan
diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-rumus sederhana. Tetapi
banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga membutuhkan kecanggihan
komputer.
Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang
memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993):
1. Sistem yang berbasis komputer;
Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan
ini sesuai dengean perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.
Intro
Industri kesehatan membangkitkan jumlah data yang sangat besar,
Information technology (IT) digunakan untuk menangkap dan mentransfer
informasi. Decision Support System adalah computer based system yang
membantu proses pengambilan keputusan dalam hal menentukan diagnosa
yang tepat terhadap penyakit.
Diagnosa medis dari penyakit dapat dilakukan dalam banyak hal, dari
deskripsi yang diberikan pasien, uji fisik dan test dari laboratorium. Setelah
diagnosa dilakukan oleh dokter, treatment diberikan dengan
mempertimbangkan reaksi obat dan alergi. Bagaimanapun masih ada
peluang akan diagnosa yang tidak tepat dan dapat berakibat fatal terhadap
pasien. Salah satusistem IT yang membantu profesional di bidang kesehatan
adalah Decision Support System (DSS).
Data Warehousing
Adalah koleksi data yang berorientasi subyek, terintegrasi, tidak dapat
hilang, dan berdasarkan varian waktu dalam mendukung keputusan
manajemen.
Data Mining
Data warehousing dan Knowledge Management dapat berperan besar dalam
menyumbang DSS dalam prosedur kesehatan, juga merupakan langkah
utama yang menghasilkan penemuan dari informasi yang tersembunyi
namun bermanfaat dari database yang massive dan health care operation
yang melibatkan penggunaan database dan teknik dari data mining dan data
warehousing untuk mengambil berbagai keputusan untuk kepentingan
semua.
Permasalahan
DSS dalan industri kesehatan terlihat untuk memperbaiki kualitas,
keselamatan dan efisiensi dari rumah sakit dan perawatan pasien,
keuntungan lain adalah berkurangnya kerugian medis akibat obat. Namun
masalah biaya dari DSS juga kompleks dan selalu ada debat tentang apa
yang perlu dimasukan dan yang tidak perlu ketika menghitung cost dan
benefit dari sebuah sistem. Terlepas dari biaya, dirasakan kecepatan dari
pengambilan keputusan dapat diperbaiki jika penekanan dilakukan dalam
mengarahkan lima rintangan besar. Rintangan-rintangan ini ditemukan ketika
para pemegang saham menganalisis, memiliki banyak saran dan alternatif,
tidak bisa mencapai kata sepakat dan tidak berkoordinasi dalam kegiatan
mereka. Salah satu cara untuk menghindari penghabisan waktu dalam
proses analisis adalah untuk memproses informasi dengan cepat yang dapat
dilakukan dengan memfasilitasi penggunaan e-mail dan pertemuan tatap
muka atau melalui kelompok DSS. Para pemegang saham
memiliki kecenderungan untuk terjebak pada satu alternatif dan memiliki
konflik dalam alternatif lain yang dapat dihindari dengan memiliki kelompok
pengungkapan pendapat multi disiplin juga,
pengambilan suara dan pengangkatan konselor dan fasilitator yang akan
meningkatkan kualitas dari pengambilan keputusan.
Kesimpulan
DSS telah muncul sebagai salah satu teknologi IT yang dominan untuk
pengambilan keputusan dalam pelayanan kesehatan. Namun, hal ini telah
mengakibatkan banyak teknologi yang digunakan dalam desain DSS dan
telah menciptakan berbagai platform dalam domain pelayanan kesehatan.