Você está na página 1de 4

ANALISIS DAN PENAFSIRAN DATA

Pendahuluan

Data mentah yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak aka nada gunanya jika tidak dianalisis. Analisis
data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisislah data
tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data
mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi,
dilakukan manipulasi, serta diperas sedemikian rupa, sehingga data tersebut mempunyai makna untuk
menjawab masalah dan bermanffat untuk menguji hipotesis.

Mengadakan manipulasi terhadap data mentah berarti mengubah data mentah tersebut dari bentuk
awalnya menjadi suatu bentuk yang dapat dengan mudah memperlihatkan hubungan-hubungan antara
fenomenta. Beberapat tingkatan kegiatan perlu dilakukan, antara lain memeriksa data mentah sekali
lagi, membuatnya dalam bentuk table yang berguna, baik secara manual ataupun dengan menggunakan
computer. Penggunaan computer berhajat pula kepada kodifikasi data di atas.

Setelah data disusun dalam kelompok-kelompok serta hubungan-hubungan yang terjadi dianalisis, peru
pula dibuat penafsiran-penafsiran terhadap hubungan antara fenomena yang terjadi dan
membandingkannya dengan fenomena-fenomena lain di luar penelitian tersebut. Berdasarkan analisis
dan penafsiran yang dibuat perlu pula ditarik kesimpulan-kesimpulan yang berguna, serta implikasi-
implikasi dan saran-saran untuk kebijakan selanjutnya.

2. EDITING

Sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit lebih dahulu. Dengan perkataan lain, data atau
keterangan yang terlah dikumpulkan dalam record book, daftar pertanyaan ataupun pada interview
guide perlu dibaca sekali lagi dan diperbaiki, jika disana sini masih terdapat hal-hal yang salah atau yang
masih meragukan. Kerja memperbaiki kualitas data serta menghilangkan keraguan data dinamakan
mengedit data.

Beberapa hal perlu diperhatikan dalam mengedit data.

1. Apakah data sudah lengkap dan sempurna?


2. Apakah data sudah cukup jelas tulisannya untuk dapat dibaca?
3. Apakah semua catatan dapat dipahami?
4. Apakah semua data cukup konsisten?
5. Apakah data cukup uniform?
6. Apakah ada response yang tidak sesuai?

Catatan harus sempurna, dalam pengertian bahwa semua kolom atau pertanyaan harus terjawab atau
terisi. Jangan ada satupun dari jawaban terbiarkan kosong. Enumerator, atau peneliti harus mengenal
data yang kosong, apakah responden tidak mau menjawab, tanaman mati, pertanyaan tidak sesuai, dan
sebagainya. Dalam mengedit data, hal-hal di atas harus diperjelas, dan jangan ada satupun
pertanyaanm pernyataan, atau catatan yang kosong tidak terjawab. Jawaban atau catatan yang kosong
harus disempurnakan dalam mengedit data.

Harus dilihat apakah catatan dapat dibaca atau tidak. Segala coret-coret harus diperjelas, segala
kata0kata atau kalimat sadi harus diperterang, baik kalimat ataupun huruf serta angka. Dalam mengedit,
memperjelas catatan supaya dapat dibaca merupakan hal yang perlu sekali dikerjakan untuk
menghilangkan keraguan kemudian.

Pekerjaan mengedit juga termasuk mengubah kependekan-kependekan yang dibubuat menjadi kata
kata atau kalimat yang penuh. Kependekan hanya dapat dimengerti oleh enumerator atau pencatat
data, dan belum tentu dapat dimengerti oleh pembuat kode. Karena itu, segala kalimat atau kata kata
yang dipendekkan ataupun angka yang dipendekkanm harus diperjelas

Mengedit juga berarti melihat apakah data konsisten atau tidak. Jika ditemukan data tentang
pendapatan dalam usaha tani, pendapatan diluar usaha tani yang tidak cocok dengan total pendapatan,
maka carilah penyebab kesalahan tersebut. Apakah ada kesalahan dalam mencatat? Atau kesalah
pahaman responden dalam menjawab pertanyaan?

Juga perlu dicek, apakah instruksi dalam daftar pertanyaan diikuti secara seksama oleh penjawab atau
tidak? Jika dalam jawaban sebenarnya diinginkan supaya berat dinyatakan dalam kg, sedangkan data
yang tercatat mempunyai unit gram, maka jawaban tersebut harus diubah ke dalam unit yang
dimintakan (kg).jika dalam record book kolom harus diisi dengan unit rumpun, sedangkan tertulis
dengan unit batang, maka jawaban harus diperbaiki menjadi unit rumpun. Dengan perkataan lain,
catatan atau jawab harus dicek uniformitasnya.

Dalam mengedit, juga perlu dicek pertanyaan pertanyaan yang jawabannya tidak cocok. Jika banyak
jawabnan pertanyaan yang tidak sesuai, maka daftar pertanyaan tersebut perlu dikumpulkan , dan harus
diklasifikasikan dalam satu kelompok. Jika hanya beberapa saja yang tidak cocok, maka hal ini
merupakan kesalahan enumerator, dan perlu diperbaiki. Perlu djuga diperingatkan, jangan sekali kali
mengganti jawaban, angka, ataupun pertanyaan pertanyaan dengan maksud membuat data tersebut
sesuai, konsisten, dan cocok untuk maksud tertentu. Mengganti data orisinal demi mencocokkan
dengan sesuatu keinginan peneliti berarti melanggar prinsip kejujuran intelektual (intelektual honesty)

3. MENGODEKAN DATA

Data yang dikumpulkan dapat berupa angka, kalimat pendek atau panjang ataupun hanya ya atau tidak.
Untuk memudahkan analisis, maka jawaban jawaban tersebut perlu diberi kode. Pemberian kode
kepada jawaban sangat penting artinya, jika pengolahan data dilakukan dengan computer. Mengkode
jawaban adalah menaruh nagka pada tiap jawaban.

1. Kode dan jenis pertanyaan/pernyataan


Pemberian kode dapat dilakukan dengan melihat jenis pertanyaan, jawaban atau pernyataan.
Dalam hal ini dapat dibedakan:
a. Jawaban yang berupa angka;
b. Jawaban dari pertanyaan penutup;
c. Jawaban pertanyaan semiterbuka;
d. Jawaban pertanyaan terbuka;
e. Jawaban pertanyaan kombinas.
1.1 jawaban berupa angka

jawaban responden bisa dalam bentuk angka. Pertanyaan tentang pendapatan perbulan,
jawabannya sudah jelas dalam bentuk angka. Misalnya, Rp.149.500,00

begitu juga dalam mengukur berat tongkol jagung, maka jawabannya sudah jelas dalam bentuk
angka. Begitu juga angka produksim luas garapan, dan sebagainya. Untuk jawaban dalam bentuk
angka ini, maka untuk kode adalah angka jawaban itu sendiri.

Misalnyalnya:

JAWABAN Kode

LUAS :4,5 hektar 45

Berat 74,3 kg 743

Pendapatan : Rp22.500,00 22500

Umur: 52 tahun 52

Jika jawaban dalam suatu interval angka, maka angka-angka tersebut perlu diberi kode
tersendiri. Misalnya:

Luas antara 0,5 ha-1,0ha kodenya 15

Luas anatara 1,1 ha-3,0 ha kodenya 16

Luas 3,9 ha kodenya 17

1.2. jawaban pertanyaan tertutup

Jawaban pertanyaan tertutup adalah jawaban yang sudah jelas disediakan lebih dahulu, dan
responden hanya tinggal mengecek saja jawaban jawaban tersebut sesuai dengan instruksi.
Responden tidak memunyai kebebasan untuk memilih jawaban di luar yang telah diberikan.

1. Apakah bapak menggunakan pupuk untuk tanaman padi Bapak? Ya . . . Tidak . . . Dalam hal
ini maka berikan kode 1 untuk ya dan 0 untuk tidak.
Demikian juga untuk pertanyaan setuju-tidak setuju; baik-buruk; dan sebagainya.
Jika jawaban pertanyaan untuk dibuat menjadi skala, maka jawaban yang terbaik berikan
kode angkat tertinggi, dan yang terburuk berikan angka 1. Beberapa contoh adalah
sebagai berikut.
Jawaban Kode

Ya 1

Tidak 0

Setuju 1

Tidak setuju 0

Ya 1

Tidak 0

Tidak tahu 9

Pilihan pertama 3

Pilihan kedua 2

Pilihan ketiga 1

Sangat setuju 5

Setuju 4

Tidak perduli 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

1.3. Jawaban pertanyaan semiterbuka

Pada jawaban semiterbuka, selain dari jawaban yang ditentukan, masih diperkenankan lagi
jawaban yang dianggap cocok oleh responden. Jawaban yang berada diluar dari yang telah
disediakan, perlu diberi angka tersendiri untuk kode. Mari kita lihat contoh berikut.

Jenis pupuk yang digunakan.

a. Urea
b. Tsp
c. ZA
d. Lain lain

Você também pode gostar