Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
No.
Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal 10 Januari 2017
Terbit
Halaman 1/3
PUSKESMAS dr. Hj. Rahmatiah, M.Kes
LAYANG NIP. 19651109 200212 2 003
1/3
Tidak disertai rasa nyeri
Disertai gejala-gejala tuberkulosis lainnya
5) Parotitis autoimun (Sjogren syndrome)
Pembengkakan pada area di depan telinga
hingga rahang bawah
Onset kronik atau rekurens
Tidak disertai rasa nyeri
Dapat unilateral atau bilateral
Gejala-gejala Sjogren syndrome, misalnya
mulut kering, mata kering
Penyebab parotitis lain telah disingkirkan
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada kelenjarparotis dapat
ditemukan tanda-tanda berupa:
1) Demam
2) Pembengkakan kelenjar parotis
3) Eritema pada kulit.
4) Nyeri tekan di kelenjar parotis.
5) Terdapat air liur purulen.
c. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
d. Penatalaksanaan
1) Parotitis mumps
Nonmedikamentosa
Pasien perlu cukup beristirahat
Hidrasi yang cukup
Asupan nutrisi yang bergizi
Medikamentosa
Pengobatan bersifat simtomatik
(antipiretik, analgetik)
2) Parotitis bakterial akut
Nonmedikamentosa
Pasien perlu cukup beristirahat
Hidrasi yang cukup
Asupan nutrisi yang bergizi
3) Medikamentosa
Antibiotik
Simtomatik (antipiretik, analgetik)
e. Tindak Lanjut
1) Memantau komplikasi. Pada parotitis mumps
dapat menimbulkan epididimitis, orkitis, atrofi
testis, oovaritis, ketulian, miokarditis, tiroiditis,
pancreatitis, ensefalitis dan neuritis.
Kerusakan permanen kelenjar parotis dapat
menyebabkan gangguan fungsi sekresi saliva
(infeksi dan karies gigi). Parotitis autoimun
berhubungan dengan peningkatan insidens
limfoma.
2) Rujukan untuk Perawatan di Rumah Sakit
untuk parotitis dengan komplikasi dan parotitis
akibat penyakit sistemik (HIV, tuberculosis dan
sindrom Sjogren.
2/3
6 Diagram Alir
Pasien datang
Pasien pulang
3/3