Você está na página 1de 4

228P-BSNK-15-4-21

Analisis Pembentukan Gipsum pada Karst Maros, Sulawesi Selatan.


Khansa Mutia Yahya
21100114140100
Khansamutiay@gmail.com
1
Teknik Geologi, Universitas Diponegoro, Semarang,Indonesia

Sari
Batuan evaporit merupakan batuan yang proses pembentukannya melalui evaporasi air laut. Proses evaporasi pada air laut akan
meningkatkan konsentrasi senyawa kimia di dalamnya sehingga mengalami kristalisasai sebagai endapan evaporit. Gipsum
merupakan mineral yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas
makin bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum berbentuk lapisan di antara batuan-batuan sedimen batugamping,
serpih merah, batupasir, lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan
sedimen.Gipsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang mendominasi pada mineralnya. Mineral
tersebutdapat diendapkan di laut, danau, gua karena konsentrasi ion-ion oleh penguapan. Gua karst pada umumnya lebih
didominasi oleh batugamping, tetapi terdapat juga gua karst yang disusun oleh gipsum. Karst Maros merupakan salah satu
kawasan karst di Sulawesi Selatan yang mempunyai bentang alam yang unik. Gipsum pada kawasan karst dapat terbentuk karena
pada dasarnya proses penguapan pada daerah tersebut tidak terlalu intensif. Hal tersebut dapat mempengaruhi proses evaporasi.
Gipsum sendiri terbentuk ketika air mengalami penguapan sehingga volume berkurang menjadi 20% dari volume
awalnya.Gipsum

Katakunci : Batuan evaporit, evaporasi, gipsum, Karst Maros


berdasarkan tempat terjadinya, yaitu endapan danau
garam, berasosiasi dengan belerang, terbentuk sekitar
Pendahuluan
fumarol vulkanik, efflorescence pada tanah atau gua-
Gugusan karst yang terdapat di Kabupaten
Maros dan Pangkep, Sulawesi Selatan yang sebagian
gua kapur, tudung kubah garam, penudung oksida besi
masuk dalam wilayah Taman Nasional Bantimurung
Bulusaraung membentang seluas 43.750 hektar. (gossan) pada endapan pirit di daerah batu gamping.
Latarbelakang paper ini adalah keunikan dari
Gipsum terbentuk dalam berbagai kondisi,
morfologi gugusan karst yang terdapat gypsum
kemurnian dan ketebalan yang bervariasi. Gipsum
didalamnya. Tujuan paper ini adalah mengetahui
merupakan garam yang mengendap akibat proses
proses pembentukan gypsum pada karst maros.
evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika
salinitas makin bertambah. Sebagai mineral evaporit,
Tinjauan Pustaka
endapan gipsum berbentuk dari lapisan di antara batuan
Gipsum adalah batu putih yang terbentuk karena sedimen batu gamping, serpih merah, batu pasir,
pengendapan air laut. Gipsum merupakan mineral lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk
terbanyak dalam batuan sedimen dan lunak bila murni. endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan
Merupakan bahan baku yang dapat diolah menjadi sedimen.
kapur tulis. Dalam perdagangan biasanya gipsum
mengandung 90% CaSO4. H2O (Habson, 1987). Geologi Regional
Gipsum dapat berubah secara perlahan lahan menjadi
Formasi Mallawa
hemihidrat (CaSO4. 0.5H2O) pada suhu 900C. Bila
dipanaskan atau dibakar pada suhu 1900C 2000C Tersusun oleh batupasir arkosik, batulanau,
akan menghasilkan kapur gipsum atau stucco yang batulempung, napal, dan konglomerat yang
dikenal dalam perdagangan sebagai plester paris. Pada diinterkalasi oleh layer-layer atau lensa-lensa
suhu yang cukup tinggi yaitu lebih kurang 5340C akan batubara dan batugamping. sementara fosil ostrakoda
dihasilkan anhydrite (CaSO4) yang tidak dapat larut menunjukkan umur Eosen (Hazel, dalam Sukamto,
dalam air dan dikenal sebagai gipsum mati. 1982). Formasi Mallawa ini diduga terendapkan pada
Gipsum secara umum mempunyai kelompok yang lingkungan terrestrial/marginal marine yang menerus
terdiri dari gipsum batuan, gipsit alabaster, satin spar, ke atas secara transgersif sampai ke lingkungan laut
dan selenit. Gipsum juga dapat diklasifikasikan dangkal.
Formasi Batugamping Tonasa pegunungan dan daerah pedataran. Perbukitan ini
Melapis-bawahi secara tak-selaras Formasi dibentuk oleh batuan vulkanik, ultramafik dan
Mallawa dan Volkanik Langi. Dari bawah ke atas, batupasir.
formasi ini tersusun oleh anggota-anggota A Daerah Kras menempati bagian timurlaut pada
(kalkarenit berlapis baik), B (batugamping berlapis peta lembar Matano dengan ketinggian antara 800-
tebal sampai batugamping masif ), C (sekuens 1700 m dari permukaan.
batugamping detritus tebal dengan limpahan Daerah pedataran menempati daerah selatan
foraminifera), dan D (limpahan material volkanik dan semua lembar peta, melampar mulai dari utara
olistolit batugamping dari berbagai umur Bone-bone, Wotu dan Malili. Daerah ini
Formasi Salo Kaluppang mempunyai ketinggian hanya beberapa meter di
Hadir di bagian timur Sulawesi Selatan, yang atas permukaan laut dan dibentuk oleh endapan
terdiri atas batugamping, serpih, dan batulempung aluvium.
yang interbedded dengan konglomerat volkanik,
breksi, tufa, lava, batugamping, dan napal,, umurnya Petrologi
berkisar dari Eosen Awal sampai Oligosen. Geologi Sulawesi Timur, berdasarkan jenis
Formasi Kalamiseng batuannya dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga)
Tersingkap di bagian timur Depresi Walanae bagian yaitu
terdiri atas breksi volkanik dan lava dalam bentuk Batuan ofiolit merupakan batuan tertua di
lava bantal dan lava masif, yang ber-interbedded lembar ini, terdiri dari ultramafik termasuk
dengan tufa, batupasir, dan napal menunjukkan umur harzburgit, dunit, piroksenit, wehrlit dan
Miosen Awal menunjukkan umur Miosen Awal (van serpentinit, setempat batuan mafik termasuk gabro
Leeuwen, 1981). Yuwono et al., (1987) dan basal.Umurnya belum dapat dipastikan,
Formasi Bone tetapidiperkirakan sama dengan ofiolit dilengan
Telah dilaporkan oleh Grainge & Davies timur Sulawesi yang berumur Kapur Awal Tersier
(1985) dari sumur Kampung Baru-I di daerah (Simandjuntak, 1986).
Sengkang, yang terdiri atas wackestone bioklastik Lajur metamorfik, Kompleks Pompangeo
dan packstone forraminifera planktonik berbutir halus terdiri dari berbagai jenis sekis hijau di antaranya
yang ber-interbedded dengan mudstone kalkareus. sekis mika, sekis hornblende, sekis glaukopan, filit,
Formasi ini berumur Miosen Awal. batusabak, batugamping terdaunkan atau pualam
dan setempat breksi. Di atas ofiolit diendapkan tak
Metodologi selaras Formasi Matanobagian atas berupa
batugamping kalsilutit, rijang radiolaria, argilit dan
Pada Paper ini, penulis menggunakan studi
batulempung napalan, sedangkan bagian bawah
pustaka yang bahan dari paper ini bersumber dari
tediri dari rijang radiolaria dengan sisipan kalsilutit
literature literature website internet serta interpretasi
yang semakin banyak ke bagian atas. Berdasarkan
berdasarkan data.
kandungan fosil formasi ini menunjukkan umur
Kapur.
Deskripsi
Komplek batuan bancuh (Melange
Morfologi Wasuponda) terdiri dari bongkahan asing batuan
mafik, serpentinit, pikrit, rijang, batugamping
Morfologi daerah ini dapat dibagi atas 4
terdaunkan, sekis, amfibolit dan eklogit berbagai
satuan yaitu:
ukuran yang tertanam di dalam massa dasar
Daerah Pegunungan menempati bagian barat
lempung merah bersisik. Batuan tektonika ini
dan tenggara pada lembar Buyu Baliase, Salindu,
tersingkap baik di daerah Wasuponda serta di
Lawangke, Pendolo, Mangkutana dan Rauta,
daerah Ensa, Koro Mueli dan Petumbea, diduga
Ballawai, Ledu ledu dan Tapara Masapi. Pada
terbentuk sebelum Tersier (Simandjuntak, 1980).
bagian tenggara lembar peta terdapat Pegunungan
Verbeck dengan ketinggian 800-1346 m di atas
Pembahasan
permukaan laut, dibentuk oleh batuan ultramafik
dan batugamping meliputi lembar Ledu-Ledu, Tara Proses utama pembentukan bentangan alam Karst
Masapi, Malili, Tolala dan Rauta. adalah pelarutan. Proses pelarutan sendiri pada
Daerah perbukitan menempati bagian meliputi dasarnya dapat terjadi pada semua jenis batuan, baik itu
lembar Bone-Bone, Mangkutana, Wotu sebagian pada batuan beku, batuan sedimen maupun batuan
lembar Malili, dengan ketinggian antara 200-700 m malihan. Proses karstifikasi hanya akan berkembang
di atas permukaan laut dan merupakan perbukitan sempurna pada batuan yang mempunyai sifat mudah
yang agak landai yang terletak di antara daerah larut, misal gypsum yang terbentuk akibat penguapan.
Pada daerah Sulawesi selatan tepatnya pada
Kars maros ini awalnya mineral sedimen kimiawi
(evaporit) atau garam yang mengendap akibat proses
evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika
salinitas makin bertambah. Sebagai mineral evaporit,
endapan gipsum berbentuk dari lapisan di antara batuan
sedimen batu gamping, serpih merah, batu pasir,
lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk
endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan
sedimen sehingga terbentuklah gipsum. Hal ini jika
dilihat dari morfologi Sulawesi Selatan awalnya pada
daerah pendataran yang dahulunya merupakan laut
dangkal dimana mineral sedimen kimiawi tersebut
terbentuk dan terjadi pengangkatan pada kars Maros
tersebut sehingga, morfologi Kars Maros muncul dan
terbentuk membentang sepanjang wilayah kabupaten
Maros dan kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan,
dengan luas sekitar 40 ribu hektar. Walaupun
keberadaan gypsum pada daerah tersebut relatif
sedikit dan lebih didominasi oleh batu gamping,
namun masyarakat masih dapat memanfaatkan
gypsum sebagai bahan bangunan yang memiliki
nilai ekonomis yang tinggi.

Kesimpulan.
Walaupun keterdapatan gypsum pada Karst Maros
relative sedikit namun penggunanaanya masih
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, gypsum pada
daerah ini terbentuk akibat dari mineral sedimen
kimiawi atau endapan gara mengalami pengendapan
akibat proses evaporasi air laut yang diikuti oleh
anhidrit dan halit, yang kemudian ketika sudah
terbentuk kemudian mengalami pengangkatan hingga
terbentuknya Kars Maros yang membentang dari
Kabupaten Maros hingga Kabupaten Pangkep.

Referensi
http://www.andyyahya.com/2015/01/eksotisme-perbukitan-karst-
maros.html (Diakses pada Selasa 19 mei 2015, pukul 09.0)
http://dunia-atas.blogspot.com/2012/10/mengenal-gypsum.html (
Diakses pada Selasa 19 Mei 2015, pukul 10.30)
http://log.viva.co.id/frame/read/aHR0cDovL3NvZHZlbnR1cmUuY
mxvZ3Nwb3QuY29tLzIwMTMvMDEvS2Fyc3QtTWFyb3MtU
GFuZ2tlcC5odG1s (Diakses pada Selasa 19 Mei 2015, pukul
11.00)
Lampiran

Gambar 1 Kars Maros

Gambar 2 Gipsum

Você também pode gostar