Você está na página 1de 2

Akhmad Masyudi

1715015055

TI-B 2017

Matriks adalah himpunan bilangan, simbol, ataupun ekspresi yang disusun dalam formasi
persegi/persegi panjang. yang disusun menurut baris dan kolom. Bilangan-bilangan yang
terdapat di suatu matriks disebut dengan elemen atau anggota matriks. Penemu matriks adalah
Arthur Cayley. Matriks tidak hanya dipakai semata-mata di pembelajaran saja, jika matriks ini
dimanfaatkan dengan baik dengan penerapan contoh matriks dalam kehidupan sehari hari
maka fungsi matriks akan terpenuhi dan memberikan suatu manfaat tersendiri bagi yang
menggunakannya bahkan untuk menata kehidupan masyarakat yang jauh lebih baik.

Dalam militer ternyata matriks dibutuhkan fungsinya, di dalam dunia spionase dan militer
pesan-pesan yang dikirim seing kali ditulis dengan menggunakan kode-kode rahasia. Hanya
penerima yang sebenarnya yang memiliki kuncinya sehingga dapat membuka kode tersebut.
Kode atau tulisan rahasia tersebut disebut kriptogram Semakin sulit kriptogramnya maka
semakin disukai oleh si pengguna. Pemakaian bilangan pengganti abjad sering dijumpai dalam
kriptografi salah satu penggunaannya adalah dalam bentuk matriks. Mengapa matriks? Matriks
memiliki operasi perkalian yang melibatkan beberapa elemennya sekaligus sehingga penyidikan
kode yang berbentuk kode matriks sulit dilakukan.

Berikut ini contoh pesan dalam bentuk matriks S yang dikirimkan oleh markas besar angkatan
bersenjata kepada pasukannya di garis depan.

Panglima pasukan di garis depan memiliki kunci sandinya berupa matriks K di bawah ini
Begitu diterima, pesan itu langsung diterjemahkan dengan mengalikannya dengan matriks
kunci. Tentu saja perkalian dengan K ini harus dilakukan dari belakang karena matriks S berorde
5 3 sedangkan K berorde 3 3. Hasil kalinya adalah matriks P:

Konversi bilangan ke abjad menggunakan cara yang sederhana sekali yaitu 1 = A sampai 6 = Z,
tetapi masih menggunakan apa yang disebut sebagai modulus 29. Bilangan 47 pada baris 1
kolom 3 harus dikurangi 29 dulu sebelum dikonversikan ke abjad. Semua bilangan yang
tidak berada dalam range 1-26 harus ditambah atau dikurangi dengan kelipatan 29. Dari
konteks kalimatnya 2 bilangan terakhir tidak perlu dikonversikan, lagipula bilangan 0 memang
tidak dapat dikonversikan. Jadi pesan dari markas besar berbunyi : SERBU BESOK JAM 10.

Sekarang mari kita lihat bagaimana pesan abjad pada matriks P diubah ke dalam
matriks S sebelum dikirimkan. Tentu saja di sini berlaku operasi matriks:

P.K-1 = S.K.K-1

S = P.K-1

Matriks K-1adalah invers matriks K, matriks inilah yang dipakai si pengirim untuk membuat
kriptogramnya. Jadi K dan K-1adalah sepasang matriks kunci yang memang diberikan kepada
mereka yang berhak. Dengan mudah anda dapat mencari K-1.

Perkalian biasa antara P dan K-1 jelas akan menghasilkan bilangan yang besar-besar pada
matriks hasil perkaliannya. Oleh sebab iu dipakai teknik modulus 29 di atas. Bagi si pengirim,
semua bilangan pada P yang lebih besar daripada 15 terlebih dulu dikurangi dengan 29, P
menjadi P.

Kemudian P ini yang dikalikan dengan K-1 menghasilkan S.

Bilangan besar-besar yang ada di S sekali lagi dikenali modulus 29 supaya lebih enak dilihat,
maka muncullah matriks S yang dikirimkan tadi. Terasa sekali bahwa aplikasi matriks dalam hal
ini sangat efektif.

Você também pode gostar