Você está na página 1de 9

1.

Pengertian Analisa SWOT


Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan
situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian
dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu
diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini
semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa
ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang
sedang dihadapi.
a. Strenght (S)
Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan
kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu
di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi
perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan
para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di
dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk
mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga
kualitas yang lebih maju.
b. Weaknesses (W)
Yaitu analisis kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan
kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan
cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun
organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu
perusahaan atau organisasi.
c. Opportunity (O)
Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan
peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang
berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari
peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun
organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan
datang.
d. Threats (T)
Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang
harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk
menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan
kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi
penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang
maupun masa yang akan datang.

2. Langkah-langkah pembentukan usaha berdasarkan analisis SWOT


a. Melakukan Analisa Peluang Usaha
Dalam langkah melakukan analisa peluang usaha terdapat beberapa hal
yang harus dilakukan yaitu :
1) Menentukan Visi Lembaga
2) Menentukan Misi Lembaga
3) Menentukan Tujuan Lembaga
4) Menentukan Sasaran/Target/Tujuan Situasional/Tujuan Jangka Pendek
5) Mengidentifikasi Fungsi-fungsi/Komponen
b. Membuat Perencanaan Usaha (Business Plan)
Dalam membuat perencanaan usaha terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu :
1) Menentukan Segmen Pasar
2) Menentukan Ketenagakerjaan (SDM)
3) Menentukan Prasarana yang dibutuhkan
4) Menentukan Teknis Teknologi
5) Melengkapi ketentuan-ketentuan Yuridis
6) Menentukan status badan usaha
7) Membentuk Organisasi
8) Menjelaskan dan menghitung dana dan sumbernya
9) Menjelaskan operasioanalisasi produksi
10) Menjelaskan aspek Administrasi
c. Melaksanakan / Mengembangkan Kegiatan Usaha didasarkan pada analisa
SWOT yang sudah dilakukan

3. Pembentukan Usaha
Dalam pembentukan usaha yang akan dilakukan adalah mendirikan
Bengkel Kustom/Modifikasi Motor. Usaha ini dipilih karena di lingkungan
sekitar saat ini sedang banyak permintaan terhadap motor-motor kustom atau
modifikasi. Banyaknya permintaan ini tidak berbanding lurus dengan
penyedia layanan untuk melakukan modifikasi. Jika ada beberapa bengkel
yang melayani modifikasi, alat dan metode yang digunakan belum sesuai
dengan standar yang sesuai. Hasil modifikasinya pun sering tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh konsumen.
Oleh karena itu dipilih usaha yang bergerak di bidang modifikasi motor
agar dapat memenuhi permintaan yang ada. Selain itu agar hasil modifiksai
juga sesuai dengan keinginan konsumen. Hal ini dapat dipenuhi karena pada
bengkel ini digunakan alat-alat dan metode yang memenuhi standar.
Berikut adalah pembentukan usaha yang dilakukan berdasarkan dengan
analisis SWOT.
a. Melakukan Analisa Peluang Usaha
Tujuan dari melakukan analisa peluang usaha adalah mengetahui sejauh
mana potensinya untuk melakukan usaha tersebut. Dalam hal ini adalah
bengkel kustom/modifikasi sepeda motor.
1) Menentukan Visi Lembaga
Cepat, Tepat dan Akurat
Indikator :
a) Unggul dalam segi waktu pengerjaan yang sesuai kesepakatan
dengan konsumen.
b) Unggul dalam pemilihan part-part kendaraan yang sesuai dengan
gaya modifikasi kendaraan.
c) Unggul dalam pengerjaan yang sesuai dengan permintaan
konsumen dan tepat waktu.

2) Menentukan Misi Lembaga


a) Melakukan pekerjaan sesuai dengan tenggang waktu yang telah
disepakati dengan konsumen.
b) Melakukan pemilihan part-part kendaraan yang berkualitas serta
yang sesuai dengan gaya modifikasi kendaraan yang diinginkan
oleh konsumen.
c) Menghasilkan modifikasi kendaraan yang sesuai dengan
permintaan dari konsumen.

3) Menentukan Tujuan Lembaga


a) Menjadi bengkel modifikasi yang terkenal dengan pengerjaan yang
cepat, tepat dan akurat.
b) Menjamin part-part yang digunakan adalah part yang berkualitas
dan bukan part imitasi/palsu.
c) Menjadi bengkel yang dapat memproduksi part-part kustom
kendaraan secara mandiri.

4) Menentukan Sasaran/Target/Tujuan Situasional/Tujuan Jangka Pendek


a) Mengidentifikasi Tantangan Nyata
Pada tahun pertama usaha, part-part kustom kendaraan masih
menggunakan part dari industri luar. Namun pada tahun
kelima, part-part kustom kendaraan sudah dibuat secara
mandiri sehingga mendapat pendapatan yang lebih.
Pada tahun pertama usaha, bengkel hanya terdiri dari satu
bangunan. Pada tahun kelima bengkel sudah memiliki dua
bangunan yaitu satu bangunan sebagai tempat kerja dan
bangunan lain sebagai showroom dari hasil modifikasi bengkel
tersebut.
b) Merumuskan Sasaran
Sasaran dari bengkel ini selain memproduksi part-part kustom
secara mandiri, namun beberapa part kendaraan yang tidak bisa
diproduksi secara mandiri didapatkan dengan bekerja sama dengan
produsen penyedia part kustom kendaraan.

5) Mengidentifikasi Fungsi-fungsi/Komponen
Fungsi atau Komponen yang terlibat dan mendukung sasaran
adalah sebagai berikut:
a) Segmen pasar (konsumen)
Di lingkungan bengkel tersebut, jenis konsumen yang
ditargetkan untuk menjadi pelanggan kebanyakan adalah kalangan
anak muda yang menyukai hal-hal tentang modifikasi. Jumlah
konsumen yang ada mencukupi untuk berlangsungnya sebuah
usaha, karena kawasan tersebut dekat dengan kampus sehinga
banyak mahasiswa yang mempunyai selera dalam modifikasi.
Selain itu daya beli dari konsumen juga cukup tinggi. Hal ini
dikarenakan tingkat ekonomi konsumen yang cukup timggi pula.
Selain itu jangkauan konsumen juga tinggi arena lokasi usaha
berada di pinggir jalan utama yang ramai dilalui kendaraan
bermotor tiap harinya.
Pola hidup konsumen dan tingkat aktivitas konsumen juga
mendukung untuk dibukanya usaha bengkel modifikasi karena
aktivitas konsumen yang membutuhkan moda transportasi guna
menunjang kelancaran aktivitas konsumen tersebut. Aktivitas
tersebut dilakukan guna memenuhi kebutuhan konsumen yang
memiliki tingkatan yang cukup tinggi.
b) Sumber daya manusia
Bengkel kustom ini mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 5
orang. Tenaga kerja yang dipekerjakan mempunyai spesialisasi
masing-masing pada proses modifikasi. Pekerjaan tersebut
diantaranya, pengecatan, fabrikasi, perakitan, desain dan
administrasi. Karena sedang dalam tahun pertama pendirian, maka
tenaga kerja yang dipekerjakan belum banyak guna menekan biaya
operasional.
Tenaga kerja yang dipekerjakan diutamakan yang telah
memiliki pengalaman di bidang spesialisasinya sekurang-
kurangnya 3 tahun, sehingga kualitas kerjanya sudah terbukti.
Jenjang pendidikan yang dimiliki tenaga kerja minimal adalah
SMK atau sederajat. Selain itu tenaga kerja diharapkan memiliki
kreativitas, kerajinan, etos kerja dan motivasi yang tinggi guna
mensukseskan bengkel modifikasi sepeda motor yang sudah
didirikan.
c) Prasarana
Bangunan bengkel memiliki luas sekitar 100 2 . Bangunan
bengkel memiliki beberapa ruangan yang berfungsi sebagai ruang
kerja, ruang penyimpanan barang, ruang mekanik/tenaga kerja,
ruang tunggu konsumen, ruang administrasi, ruang desain
kendaraan dan memiliki 2 wc/kamar mandi serta 1 dapur. Di
bagian luar terdapat tempat parkir konsumen. Selain itu, bengkel
ini juga memiliki jaringan listrik, air dan wifi guna memberikan
kenyamanan dan pelayanan prima terhadap konsumen.
d) Aspek teknis teknologi/fasilitas
Bengkel ini memiliki 3 unit komputer, beberapa almari sebagai
tempat menyimpan part-part kendaraan, beberapa meja dan kursi
sebagai penunjang berlangsungnya kegiatan di bengkel. Beberapa
peralatan bengkel yang digunakan untuk proses modifikasi
kendaraan. Rak sebagai tempat peralatan modifikasi. Etalase
sebagai tempat memajang produk-produk part kendaraan yang
ditawarkan oleh bengkel ini. Selain itu terdapat fasilitas penunjang
lainnya yang digunakan agar membuat konsumen semakin
nyaman, diantarannya adalah AC, televisi dan ruang merokok.
e) Aspek legalitas
Bengkel ini merupakan perusahaan perorangan sehingga
perijinan yang harus dilengkapi tidak terlalu banyak dan tidak
membutuhkan biaya yang terlalu besar. Perijinan diajukan sebelum
membentuk usaha agar saat menjalankan usaha tidak teranggu
dengan permasalahan pengurusan ijin. Proses perijinan dilakukan
secara mandiri, artinya dilakukan oleh pemilik tanpa menggunakan
jasa orang lain. Perijinan yang dilakukan/diajukan diantaranya
adalah berupa ijin pengeringan, ijin mendirian bangunan, ijin
gangguan, surat ijin tempat usaha, surat ijin usaha perdagangan dan
nomor pokok wajib pajak.
f) Kelembagaan
Seperti sudah diuraikan dalam aspek legalitas, usaha bengkel
modifikasi sepeda motor ini berbentuk perusahaan perseorangan.
Sehingga segala modal dan keuntungan maupun kerugian
ditanggung secara pribadi. Namun dalam beberapa tahun setelah
bengkel berjalan, akan diadakan kerjasama dengan produsen
penyuplai part-part kustom kendaraan agar dapat meningkatkan
produktivitas pekerjaan.
g) Organisasi
Dalam hal pengorganisasian, karena bengkel ini berbentuk
perusahaan perseorangan maka pengorganisasian bengkel
sepenuhnya dilakukan oleh pemilik. Selain itu pemilik juga
berperan dalam menetapkan AD/ART, program kerja, deskripsi
kerja dan mekanisme kerja yang dilakukan pada bengkel
modifikasi tersebut. Pemilik bengkel disini sekaligus berperan
sebagai pemimpin organisasi. Sedangkan karyawan/tenaga kerja
berperan sebagai anggita organisasi dari bengkel tersebut.
h) Dana dan sumbernya
Sama seperti dalam aspek-aspek lain yang menyangkut
perencanaan usaha, karena bengkel ini berbentuk perseorangan
maka segala modal yang digunakan untuk pendirian hingga
pengoperasional bengkel ditanggung oleh pemilik bengkel.
Keuntungan yang didapatkan dari hasil kegiatan di bengkel
modifikasi sepenuhnya menjadi hak dari pemilik. Namun jika
bengkel mengalami kebangkrutan, maka kerugian dari bengkel
tersebut juga hanya ditanggung oleh pemilik bengkel seorang.
i) Operasionalisasi/produksi
Operasionalisasi mekanisme kerja maupun produksi dari
bengkel modifikasi ini diatur oleh pemilik bengkel. Pemilik
bengkel membuat deskripsi kerja bagi masing-masing tenaga kerja
sesuai dengan spesialisasinya. Untuk pengadaan barang didapatkan
dari kerja sama dengan produsen part-part kustom kendaraan.
Pelayanan konsumen dilakukan oleh tenaga kerja yang sudah
diatur tugasnya sesuai dengan deskripsi pekerjaan.
Pemasaran, pengembangan perusahaan serta pembukuan
dilakukan oleh masing-masing tenaga kerja yang ditugaskan sesuai
dengan deskripsi kerja masing-masing. Pembagian keuntungan
dilakukan setiap akhir tahun pada saat dilakukan penutupan
pembukuan. Pembagian keuntungan dilakukan sesuai dengan
beban kerja yang dimiliki oleh masing-masing tenaga kerja. Selain
itu juga berdasarkan etos kerja maupun prestasi kerja dari masing-
masing tenaga kerja.
Pada setiap 6 bulan diadakan rapat untuk membahas tentang
evaluasi dan pelaporan yang menyangkut proses berlangsungnya
kegiatan di bengkel modifikasi tersebut. Evaluasi dan pelaporan
tersebut dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kerja dari
bengkel modifikasi tersebut. Dalam rapat tersebut tiap tenaga kerja
diberikan kesempatan untuk mengutarakan kekurangan maupun
kritik dan saran yang membangun. Sedangkan penggajian tenaga
kerja dilakukan tiap awal bulan.
j) Administrasi
Dalam aspek administrasi, pada bengkel modifikasi sepeda
motor ini mempekerjakan seorang tenaga kerja. Tenaga kerja ini
mengurus segala hal tentang administrasi mulai dari administrasi
pengadaan, administrasi penjualan, administrasi keuangan,
administrasi barang, administrasi kegiatan, administrasi tenaga dan
administrasi pelaporan. Tenaga kerja administrasi mempunyai
kewajiban melaporkan segala catatan administrasi pada saat rapat
evaluasi dan pelaporan.

b. Melaksanakan / Mengembangkan Kegiatan Usaha didasarkan pada analisa


SWOT yang sudah dilakukan
Setelah melakukan analisa mengenai kekuatan dan kelemahan dari
usaha yang akan dijalankan serta ancaman dan tantangan yang akan
dihadapi oleh usaha tersebut yang dilakukan menggunakan analisa SWOT,
maka saatnya melakukan dan mengembangkan kegiatan usaha yang
didasarkan pada analisa SWOT yang sudah dilakukan.

Você também pode gostar