Você está na página 1de 5

Tugas Makalah

Mata Kuliah Vulkanologi

LAVA FLOW

Disusun Oleh :
Fitra Arimes (1404107010023)

PRODI TEKNIK GEOFISIKA

JURUSAN TEKNIK KEBUMIANFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SYAH KUALA

2017
LAVA FLOW

1.1 Klasifikasi Tipe Erupsi Gunung Api


Erupsi gunung api adalah letusan yang mengeluarkan material gunung api berupa
gas, debu, aliran lava, fragmen batuan dan lain-lain. Tipe erupsi dapat diklasifikasikan
dengan berbagai dasar, yaitu:
1. Berdasarkan pada bentuk dan lokasi bukaan (vent) yang darinya magma
keluar,
2. Berdasarkan pada hubungannya dengan air,
3. Berdasarkan cara magma keluar dari kawah.
Berdasarkan cara magma keluar dari kawah, erupsi dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
1. Erupsi Aliran (effusive eruption): bila magma keluar dari kawah dengan
cara mengalir sebagai aliran lava.
2. Erupsi Letusan (explosive eruption): bila magma keluar dari kawah
dengan cara dilontarkan ke udara sebagai material piroklastik.
Terjadinya perbedaan tipe erupsi ini adalah karena perbedaan kekentalan magma
dan kandungan gas. Kekentalan magma di tentukan oleh kandungan silika (SiO2) di
dalam magma. Makin tinggi kandungan silika di dalam magma, maka magma makin
kental; dan sebaliknya, makin sedikit kandungan silika di dalam magma, maka magma
makin cair.
Bila magma kental, maka gas akan terperangkap di dalam magma seperti gas di
dalam botol minuman bersoda. Makin banyak gas yang terperangkap di dalam magma,
maka tekanan magma makin tinggi. Bila magma yang bertekanan tinggi ini keluar secara
cepat, maka akan terjadi erupsi letusan.
Sementara itu, bila magma cari, maka gas akan mudah lepas dari dalam magma;
dan bila magma keluar maka akan terjadi erupsi aliran, magma keluar sebagai aliran lava.

1.2 Analisis Aliran Lava


Aliran lava merupakan aliran berbagai material yang berasal dari dapur magma.
Suhu yang tinggi membuat material didalamnya meleleh terutama material yang
mempunyai titik didih rendah seperti bahan silikat dan alumunium. Lelehan material ini
membuat lava berprilaku sebagai fluida yang dapat mengalir. Masalah menjadi lebih sulit
untuk diselesaikan ketika lava bergerak menuruni suatu topografi. Hubungan antar
parameter-parameter karakteristik aliran lava adalah bertipikal nonlinier (Negro, C. dkk,
2005).

Gambar 1.2 Parameter fisis yang dimiliki oleh lava

Gambar 1 menyatakan berbagai parameter fisis yang dimiliki oleh aliran lava
yang dapat dipandang sebagai fluida dinamis. Aliran lava sebagai fenomena alam
merupakan sistem yang rumit, komplek dan melibatkan banyak parameter fisika dan
kimia.
Seberapa jauh aliran lava bergerak tergantung pada suhu alir, kadar silika, laju
ekstrusi, dan kemiringan lahan. Aliran lahar dingin tidak akan mengalir jauh dan tidak
memiliki kandungan silika tinggi. Aliran seperti itu akan memiliki viskositas tinggi (daya
tahan terhadap arus yang tinggi). Aliran dasar seperti yang ada di Hawaii memiliki
kandungan silika rendah dan viskositas rendah sehingga bisa mengalir jauh. Aliran seperti
itu bisa bergerak sejauh 4 km dari sumbernya dan memiliki ketebalan 10 m (Bryant,
1991).
Aliran yang lebih silika kaya bisa bergerak sejauh 1,3 km dari sumbernya dan
memiliki ketebalan 100 m (Bryant, 1991). Aliran ini bisa bergerak dengan kecepatan
sampai ratusan meter per jam (Scott, 1989). Lava bergerak tidak terlalu cepat sehingga
jarang memakan korban jiwa. Namun, aliran lava sangat panas (antara 550 derajat C dan
1400 derajat C) dan hal tersebut dapat menyebabkan korban jiwa. Aliran lava tidak
mendingin seketika. Ini bisa memakan waktu berhari-hari sampai bertahun-tahun agar
aliran lahar benar-benar mendingin.

1.3 Bahaya Aliran Lava


Bahaya terbesar dari aliran lava dapat menghancurkan apa saja yang dilaluinya.
Pada akhir 1980-an, kota Kalapana di Hawai'i dihancurkan oleh aliran lava. Aliran lava
menyapu mobil dan membakar rumah, bangunan, dan vegetasi. Tenaga listrik, air, dan
komunikasi terputus dari masyarakat.

Gambar 1.3 Aliran lava dari gunung berapi Hawai mulai mencapai rumah warga

Lava berasal dari gunung berapi Kilauea dan bergerak menuju desa Pahoa dalam
minggu-minggu terakhir. Kecepatannya rata-rata sembilan sampai 14 meter dalam satu
jam bergerak menggelembung ke atas jalan dan menyerbu kuburan. Pada Rabu pagi,
lembaga pertahanan sipil Hawaii melaporkan lava telah menutupi sekitar 280 meter jalan
di desa Pahoa, jalan utama dengan sekitar 800 rumah.
Hawaiian Volcano Observatory The US Geological Survey mengatakan aliran
terdepan lava telah menyempit jadi sekitar 55 meter. Warga yang menempati 50 rumah
di jalur lava diminta untuk mengungsi dan mengosongkan rumah mereka.
Bahaya lain yang terkait dengan aliran lava (dan juga material vulkanik panas
lainnya) adalah dapat mencairkan salju dan es yang bisa menghasilkan banjir. Melelehnya
es di bawah gletser dapat menghasilkan banjir yang sangat besar yang disebut jokulhlaups
atau gletser gletser (Bryant, 1991) Aliran lava juga dapat merusak sungai yang pada masa
depan dapat menghasilkan banjir jika bendungan tersebut pecah, meskipun kebanyakan
aliran lahar cukup berpori (Scott , 1989).
Metode yang berbeda telah digunakan untuk mengurangi laju dan perluasan dari
aliran lava, termasuk: melumpuhkan sisi tabung atau saluran lava, mengalihkan aliran,
membangun penghalang, dan mengebom aliran lava. Cara lain untuk menghentikan aliran
lava adalah dengan meningkatkan viskositas aliran lava (Bryant, 1991 dan Scott, 1989)
dengan menyemprotnya dengan air, meningkatkan laju pelepasan gas dari aliran,
mengaduk arus, atau menyebarkan aliran dengan arus asing. inti (Bryant, 1991).

Você também pode gostar