Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
LAVA FLOW
Disusun Oleh :
Fitra Arimes (1404107010023)
2017
LAVA FLOW
Gambar 1 menyatakan berbagai parameter fisis yang dimiliki oleh aliran lava
yang dapat dipandang sebagai fluida dinamis. Aliran lava sebagai fenomena alam
merupakan sistem yang rumit, komplek dan melibatkan banyak parameter fisika dan
kimia.
Seberapa jauh aliran lava bergerak tergantung pada suhu alir, kadar silika, laju
ekstrusi, dan kemiringan lahan. Aliran lahar dingin tidak akan mengalir jauh dan tidak
memiliki kandungan silika tinggi. Aliran seperti itu akan memiliki viskositas tinggi (daya
tahan terhadap arus yang tinggi). Aliran dasar seperti yang ada di Hawaii memiliki
kandungan silika rendah dan viskositas rendah sehingga bisa mengalir jauh. Aliran seperti
itu bisa bergerak sejauh 4 km dari sumbernya dan memiliki ketebalan 10 m (Bryant,
1991).
Aliran yang lebih silika kaya bisa bergerak sejauh 1,3 km dari sumbernya dan
memiliki ketebalan 100 m (Bryant, 1991). Aliran ini bisa bergerak dengan kecepatan
sampai ratusan meter per jam (Scott, 1989). Lava bergerak tidak terlalu cepat sehingga
jarang memakan korban jiwa. Namun, aliran lava sangat panas (antara 550 derajat C dan
1400 derajat C) dan hal tersebut dapat menyebabkan korban jiwa. Aliran lava tidak
mendingin seketika. Ini bisa memakan waktu berhari-hari sampai bertahun-tahun agar
aliran lahar benar-benar mendingin.
Gambar 1.3 Aliran lava dari gunung berapi Hawai mulai mencapai rumah warga
Lava berasal dari gunung berapi Kilauea dan bergerak menuju desa Pahoa dalam
minggu-minggu terakhir. Kecepatannya rata-rata sembilan sampai 14 meter dalam satu
jam bergerak menggelembung ke atas jalan dan menyerbu kuburan. Pada Rabu pagi,
lembaga pertahanan sipil Hawaii melaporkan lava telah menutupi sekitar 280 meter jalan
di desa Pahoa, jalan utama dengan sekitar 800 rumah.
Hawaiian Volcano Observatory The US Geological Survey mengatakan aliran
terdepan lava telah menyempit jadi sekitar 55 meter. Warga yang menempati 50 rumah
di jalur lava diminta untuk mengungsi dan mengosongkan rumah mereka.
Bahaya lain yang terkait dengan aliran lava (dan juga material vulkanik panas
lainnya) adalah dapat mencairkan salju dan es yang bisa menghasilkan banjir. Melelehnya
es di bawah gletser dapat menghasilkan banjir yang sangat besar yang disebut jokulhlaups
atau gletser gletser (Bryant, 1991) Aliran lava juga dapat merusak sungai yang pada masa
depan dapat menghasilkan banjir jika bendungan tersebut pecah, meskipun kebanyakan
aliran lahar cukup berpori (Scott , 1989).
Metode yang berbeda telah digunakan untuk mengurangi laju dan perluasan dari
aliran lava, termasuk: melumpuhkan sisi tabung atau saluran lava, mengalihkan aliran,
membangun penghalang, dan mengebom aliran lava. Cara lain untuk menghentikan aliran
lava adalah dengan meningkatkan viskositas aliran lava (Bryant, 1991 dan Scott, 1989)
dengan menyemprotnya dengan air, meningkatkan laju pelepasan gas dari aliran,
mengaduk arus, atau menyebarkan aliran dengan arus asing. inti (Bryant, 1991).