Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I. Definisi
Edema Anasarka adalah edema (jaringan tubuh yang mengalami pembengkakan)
yang bersifat umum, dan menimbulkan pembengkakan berat jaringan dibawah kulit.
Edema ini mengacu kepada edema generalisata yang dijumpai pada para pengidap
hipoalbuminemia (kadar albumin yang rendah, dimana kadar albumin <3,5 g/dl) akibat
sindroma nefrotik atau sebab lainnya.
Anasarka disebabkan oleh penurunan sistemik tekanan osmotik kapiler, akibat
penurunan gaya utama pendorong reabsorpsi cairan interstitial ke kapiler. Edema ini terjadi
pada ruang interstitial (ruang jaringan) di ruang tubuh, Edema ini biasanya lunak dan
cekung apabila ditekan (Pitting) dan timbul mula mula di daerah periorbita (disekitar
mata), pergelangan kaki dan kaki.
II. Patofisiologi
1. Patofisiologi terjadinya edema anasarka pada Sindroma Nefrotik
Pada sindroma nefrotik terjadi proteinuria akibat peningkatan permeabilitas membran
glomerulus. Sebagian besar protein di dalam urin adalah albumin sehingga terjadi
hipoalbuminemia. Akibatnya tekanan osmotik di plasma menurun menyebabkan edema
generalisata akibat cairan yang berpindah dari sistem vaskuler ke dalam ruang cairan
ekstraseluler.
Penurunan sirkulasi volume darah mengaktifan sistem imun angiotensin, menyebabkan
retensi natrium dan edema lebih lanjut. Hilangnya protein dalam serum menstimulasi
sintesis lipoprotein di hati dan peningkatan konsentrasi lemak dalam darah.
Penyebab sindroma nefrotik antara lain mencakup glomerulonefrotis kronik, diabetes
mellitus disertai glomerulosklerosis intrakapiler, amilodosis ginjal, penyakit lupus
eritematosus sistemik dan trombosis vena renal.
2. Patofisiologi terjadinya edema anasarka pada Kongestif Heart Failure
Salah satu penyebab dapat terjadinya edema anasarka adalah gagal jantung
kongestif. Pembuluh darah mempunyai kemampuan rendah untuk memompa darah
secara efektif, sehingga ketika gagal jantung kongestif yang ditandai dengan
adanya kegagalan pompa jantung darah akan terbendung pada sistem vena dan saat
bersamaan volume darah pada arteri mulai , lalu direspon oleh reseptor volume
pada pembuluh arteri, sehingga memicu aktivasi saraf simpatis yang
mengakibatkan vasokontriksi untuk mempertahankan curah jantung. Karena
vasokontriksi suplai darah akan diutamakan ke otak, jantung dan paru paru,
sehingga ginjal dan organ lain terjadi penurunan aliran darah. Akibatnya VDAE
(Volume Darah Arteri efektif) . Tubuh mengkompensasi dengan mengaktifkan
sistem renin-angiotensin-aldosteron, sehingga terjadi retensi air dan natrium yang
mengakibatkan edema.
3. Patofisiologi terjadinya edema anasarka pada Sirosis Hepatis
Penyebab edema anasarka lainnya adalah sirosis hati atau kerusakan hati berat.
Pada penderita sirosis hati akan mengakibatkan terbentuknya ascites (edema di
rongga peritoneum). Akibat terjadinya ascites karena adanya hipertensi porta
sehingga cairan volume plasma . Volume plasma sehingga kadar plasma protein
juga ikut , yang akan menyebabkan tekanan koloid osmotik . Sebagai
kompensasi, tubuh meningkatkan pelepasan aldosterone, yang kemudian
mengaktifkan sistem renin-angiotensin-aldosteron yang dapat menyebabkan
retensi air dan natrium, sehingga terjadi edema.