Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENGARUSUTAMAAN GENDER
BAGI APARATUR
DI LINGKUNGAN PROVINSI SUMATERA BARAT
Tgl 10 - 20 Oktober 2016
YANG DITUGASKAN:
I. Pendahuluan
A. Latar belakang
Pada waktu ini upaya meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan
upaya keselamatan pasien di rumah sakit sudah merupakan sebuah gerakan
universal. Berbagai negara maju bahkan telah menggeser paradigma quality
kearah paradigma baru quality safety . Ini berarti bukan hanya mutu pelayanan
yang harus ditingkatkan tetapi yang lebih penting lagi adalah menjaga keselamatan
pasien secara konsisten dan terus menerus
Peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit tidak terlepas dari mutu sumber
daya manusianya. Mutu SDM khususnya staf klinis sangat mempengaruhi mutu
pelayanan klinis. Karena itu kredensial rekredensial dan penilaian kinerja
sangatlah penting dilakukan di rumah sakit.
Selain itu penilaian mutu melalui indikator mutu harus dilakukan oleh rumah
sakit secara berkesinambungan sehingga perbaikan dapat dilakukan secara terus
menerus.
II. KESIMPULAN
1). Issue Strategis pelayanan Kesehatan:
Akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas belum merata
Akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas belum merata
Mutu pelayanan Fasyankes dasar & lanjutan belum merata
2). A. Program peningkatan akses Kesehatan:
Penguatan sistem rujukan , dengan regionalisasi sistem rujukan
Pengembangan yan inovasi, Telemedicine, flying hc , Spgdt, rs pratama
Mewujudkan kemitraan yang berdaya guna tinggi, Sister hospital, pihak
swasta, kso alat medis, ahs
V. Saran
1) Sebaiknya pelaksanaan program peningkatan akses Kesehatan dilakukan
monitoring dan evaluasi dalam penguatan sistem rujukan , dengan
regionalisasi sistem rujukan, pengembangan yan inovasi, Telemedicine,
flying hc , Spgdt, rs pratama , Mewujudkan kemitraan yang berdaya guna
tinggi, Sister hospital, pihak swasta, kso alat medis, ahs
2) Program peningkatan kualitas juga dilaksanakan pemenuhan sarana
prasarana & alkes sesuai standar dengan pemenuhan sdm berkualitas
(bppsdm), penguatan sistem manajemen kinerja fasyankes, penguatan
peran rs vertikal dalam pembinaan ke rs regional
3) Pada KPS Untuk peningkatan kinerja SDM diperlukan evaluasi praktek
profesional dengan menerapkan sistem reward and punishment secara adil
4) Pimpinan mengeluarkan clinical appointment/ Surat Penugasan Klinik dan
delineation of clinical priviledge/Rincian Kewenangan Klinik kps untuk medis.
5) Pada PMKP sebaiknya ada bukti peningkatan partisipasi pimpinan bertujuan
mengubah budaya RS, secara proaktif mengidentifikasi & mengurangi risiko
& penyimpangannya, menggunakan data untuk memfokuskan diri pada
masalah yang menjadi prioritas, menunjukan terjadinya perbaikan
berkelanjutan.