Você está na página 1de 17

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Keadaan Geografis

Rumah Sakit Dr. Reksodiwiryo terletak di Kelurahan Parak Gadang

Kecamatan Padang Timur Kota Padang. Bangunannya berbentuk leter U

dan menghadap ke Jl. Dr. Wahidin. Batasan lahan sekitar lokasi kegiatan

adalah :

Sebelah utara : Berbatasan dengan Asrama TNI-AD Ganting.

Sebelah selatan : Berbatasan dengan jalan arak pisang.

Sebelah barat : Berbatasan dengan jalan Dr. Wahidin.

Sebelah timur : Berbatasan dengan Asrama TNI-AD Parak Pisang.

Luas lahan yang digunakan pihak Rumah Sakit Dr. Reksodiwiryo

Padang untuk operasional kegiatannya secara keseluruhan 117.200 m

(11,72 Ha), luas bangunan 16.820 m dan status tanah hak milik TNI-AD,

bangunan ini didirikan pada tahun 1878. ( TUUD RS TK. III Dr.

Reksodiwiryo Padang, 2012)


39

4.1.2 Keadaaan Demografis

Tabel 4.1 Tenaga


Kerja RS. TK III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun
2012
No Daftar Anggota Jumlah
1. Militer 46
2. PNS 41
3. TKS 426
Jumlah 513
Sumber : TUUD RS TK III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2014

Tabel 4.2
Kualifikasi Tenaga Kerja RS TK III Dr. Reksodiwiryo Padang
Sesuai Tingkat Pendidikan
Tahun 2012
No Kualifikasi Mil PNS T. PNBP
1. Dokter 4 2 8
2. Apoteker 1 - 1
3. Magister Manajemen 1 1 -
4. SKM 4 - 2
5. Sarjana Non Keperawatan 7 - 17
6. DIV Kebidanan - 1 1
7. Ners - 2 25
8. Sarjana Keperawatan - 3 15
9. Akper 11 7 115
10. A. Anasthesia - 1 4
11. A. Analisis - 1 -
12. A. Kimia - 1 -
13. A. Kimia Analisis - - 1
14. A. Farmasi - - 3
15. A. Fisioterapi 1 - 2
16. ATRO 1 1 1
17. ARO - - 1
18. AKZI - - 7
19. A. Rekam Medik - - 8
20. A. Kesling - - 2
21. Bidan / AKBID - 1 69
22. Perawat Gigi / D3 Kesgi 1 - 2
23. SPK / SPR 12 - 3
24. SAA / SMF - 3 5
25. Sakma - 2 7
26. Non Medis :
- D3 - 1 3
- D2 - - 1
- D1 - - 2
- SMA 6 10 96
40

- SMP 1 - 12
- SD - 4 13
JUMLAH 46 41 426
Sumber : TUUD RS TK III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2014

4.1.3 Sarana dan Prasarana

Tabel 4.3
Sarana Dan Prasarana RS TK. III
Dr. Reksodiwiryo Padang
Tahun 2012
No Jenis Fasilitas
1. Rawat Jalan Pelayanan KB
Ibu hamil
Imunisasi
Pemeriksaan laboratorium
Rontgen
Fisioterapi
Poliklinik
Ruang operasi
CT SCAN
Apotik
Ruang Haemodialisa (HD)
2. Rawat Inap Bangsal I (Ruang VIP)
Bangsal II (Ruang Ibu dan Anak)
Bangsal III (Ruang Bedah)
Bangsal IV (Ruang IV)
Bangsal V (Ruang V)
Ruang VI dan Ruang Kebidanan
Ruang ICCU / ICU
Paviliun Achmad Yani dan Paviliun
Hesti.
3. Gudang Obat
4. Sarana Ibadah Mushalla
5. Sarana Olahraga Lapangan Tinju dan Lapangan
Badminton
6. Dapur
7. Lapangan Parkir Umum dan Karyawan
8. Pesawat Telepon, CCTV Di setiap ruangan
9. Ambulan 4 buah
41

Sumber : TUUD RS TK III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2014

4.1.4 Karakteristik Responden

Pada penelitian ini yang menjadi responden adalah penderita radang sendi

yang datang berobat ke poliklinik Penyakit Dalam, yang berjumlah 52 orang

dengan kriteria bersedia menjadi responden, dapat berkomunikasi secara verbal,

dapat menulis dan membaca, pendidikan minimal sekolah dasar dan berada

dilokasi penelitian saat penelitian berlangsung di Poliklinik Penyakit Dalam RS

Tk III Dr. Reksodiwiryo Padang.

4.1.4.1 Tingkat Pendidikan

Tabel 4. 4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Responden di Poliklinik Penyakit Dalam RS Tk III
Dr. Reksodiwiryo Padang
Tahun 2012
No Pendidikan f Persentase
1 SD / Sederajat 10 19, 2 %
2. SMP / Sederajat 12 23, 1 %
3. SMA / Sederajat 27 51, 9 %
4. Sarjana 3 5, 8 %
Jumlah 52 100 %
42

Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa 27 orang responden (51,9 %)

berpendidikan SMA/sederajat, 12 orang responden (23,1 %) berpendidikan

SMP/ sederajat, 10 orang responden (19,2 %) berpendidikan SD/ sederajat,

doran sedangkan 3 orang responden (5,8 %) berpendidikan Sarjana.

4.1.4.2 Jenis Kelamin


Tebel 4.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
di Poliklinik Penyakit Dalam RS Tk III
Dr. Reksodiwiryo Padang
Tahun 2012
No Jenis Kelamin f Persentase
1. Perempuan 28 53, 8 %
2. Laki laki 24 46, 2 %
Jumlah 52 100 %
43

Dari tabel 4.5 dapat dilihat distribusi frekuensi jenis kelamin penderita

radang sendi 28 orang (53,8 %) perempuan, dan 24 orang (46,2 %) laki laki.

4.1.4.3 Umur

Tebel 4.6
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Responden
di Poliklinik Penyakit Dalam RS Tk III
Dr. Reksodiwiryo Padang
Tahun 2012
No Umur (tahun) f Persentase
1. 60 27 48,1 %
2. > 60 25 51,9 %
Jumlah 52 100
44

Dari tabel 4.6 dapat dilihat distribusi frekuensi tingkat umur penderita

radang sendi bahwa 27 orang (51,9 %) berumur 60 tahun dan 25 orang (48,1

%) berumur < 60 tahun.

4.2 Hasil Penelitian


Setelah dilakukan penelitian mengenai Gambaran Perilaku Penderita

Radang Sendi Di Poliklinik Penyakit Dalam RS TK III Dr. Reksodiwiryo

Padang Tahun 2014 yang dilakukan pada bulan Juni dengan 52 responden

didapatkan hasil penelitian sebagai berikut :

4.2.1 Gambaran Pengetahuan Penderita Radang Sendi Tentang

Penyakitnya
45

Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Penderita
Radang Sendi Tentang Penyakitnya di Poliklinik Penyakit
Dalam RS TK III Dr. Reksodiwiryo Padang
Tahun 2012
No Tingkat Pengetahuan f Persentase
1. Baik 13 25, 0 %
2. Sedang 6 11, 5 %
3. Kurang 33 63, 5 %
Jumlah 52 100 %

Dari tabel 4.7 dilihat bahwa dari 52 orang sebagai responden

didapatkan 33 orang (63,5 %) berpengetahuan kurang tentang penyakit

Radang Sendi.

4.2.2 Gambaran Sikap Penderita Radang Sendi Tentang Penyakitnya

Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Penderita Radang Sendi
Terhadap Penyakitnya di Poliklinik Penyakit Dalam
46

RS TK III Dr. Reksodiwiryo Padang


Tahun 2012
No Sikap f Persentase
1. Positif 26 50, 0 %
2. Negatif 26 50, 0 %
Jumlah 52 100 %

Dari tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa dari 52 orang responden

didapatkan 26 orang (50, 0 %) bersikap positif dalam merawat penyakit

Radang Sendi dan 26 orang (50,0 %) bersikap negatif dalam merawat

penyakit Radang Sendi.

4.2.3 Gambaran Tindakan Penderita Radang Sendi Terhadap Penyakitnya


Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan Penderita Radang Sendi
Terhadap Penyakitnya di Poliklinik Penyakit Dalam
RS TK III Dr. Reksodiwiryo Padang
Tahun 2012
47

No Tindakan F Persentase
1. Baik 8 15, 4 %
2. Cukup 9 17, 3 %
3. Kurang 35 67, 3 %
Jumlah 52 100 %

Dari tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa dari 52 orang responden

didapatkan 35 orang (67,3 %) melakukan tindakan yang kurang dalam merawat

penyakit Radang Sendi.

4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengetahuan Penderita Radang Sendi
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.6 diketahui bahwa lebih dari

separoh responden yang mempunyai pengetahuan kurang tentang penyakit


48

Radang Sendi (63,5 %) 33 orang, 6 orang (11,5 %) responden

berpengetahuan sedang, dan 13 orang (25,0 %) responden berpengetahuan

baik.

Umumya setelah seseorang memasuki tahap lansia maka akan

mengalami penurunan fungsi kognitif (proses belajar, persepsi,

pemahaman, pengertian, dan lain-lain) dan psikomotor (gerakan, tindakan,

koordinasi). ( Nugroho, 2000 )

Kurangnya pengetahuan responden tentang penyakit radang sendi

disebabkan karena banyak dari responden yang beranggapan bahwa radang

sendi adalah penyakit yang tidak berbahaya. Padahal penyakit radang

sendi apabila diabaikan akan semakin memburuk. Rendahnya pengetahuan

responden dapat disebabkan karena ketidak peduliaan kebanyakan

responden tentang penyakit radang sendi, serta kurangnya informasi

tentang penyakit radang sendi. Hal ini dibuktikan dengan jawaban

responden rata-rata salah, pada soal nomor 6 (enam) dengan menjawab

bahwa tindakan pertama apabila terasa nyeri sendi adalah dibiarkan saja,

padahal jawaban yang benar adalah mengistirahatkan sendi dan

menghindari trauma yang berulang. ( Junaidi, 2012 )

Berdasarkan hasil penelitian dari Fajriyah Nur Afriyanti di PSTW

Budi Mulia 1 Cipayung, Jakarta, bahwa lebih dari separuh responden 60

orang (60 %) mempunyai pengetahuan kurang tentang penyakit Arthritis

Rematoid.

Untuk meningkatkan pengetahuan derajat kesehatan khususnya

pengetahuan responden tentang radang sendi, perawat seharusnya


49

menyarankan dan memberi penyuluhan kepada pasien tentang apa itu

radang sendi dan penyebab, serta memberikan penjelasan kepada pasien

hal- hal yang harus dilakukan ketika tiba tiba terjadi nyeri sendi, yaitu

apabila nyeri sendi terjadi pasien seharusnya terlebih dahulu melakukan

kompres hangat atau kompres dingin dan jika nyeri tidak hilang maka

pasien dianjurkan untuk langsung membawa kerumah sakit atau ke

pelayanan kesehatan terdekat.

4.3.2 Sikap Penderita Radang Sendi


Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 diketahui bahwa, sikap

penderita radang sendi dalam merawat penyakitnya didapatkan bahwa

separoh responden bersikap negatif 26 orang (50,0 %) dan separoh

bersikap positif 26 orang (50,0 %).

Sikap negatif dari responden dipengaruhi oleh kebiasaan ditengah-

tengah masyarakat yang sudah menjadi budaya yaitu lebih memilih pergi

ke tukang urut dari pada ke pelayanan kesehatan atau rumah sakit jika

mengalami penyakit radang sendi seperti rematik atau nyeri sendi.

Tindakan yang dilakukan nantinya juga akan dipengaruhi oleh sikap

seseorang. Yang mana hal ini dibuktikan dengan jawaban responden atas

pernyataan sikap, pada pernyataan nomor 6, rata-rata responden

menyatakan setuju bahwa pergi ke tukang urut adalah solusi yang tepat

untuk mempercepat penyembuhan penyakit radang sendi yang dialaminya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan ditemukan fakta bahwa kebanyakan

dari responden pergi berobat ke rumah sakit karena diajak oleh anaknya.

Berdasarkan hasil penelitian peneliti sebelumnya Anggia Wulandari

bahwa hampir separuh responden mempunyai sikap negatif (45 %) tentang


50

penyakit arritis rematoid di poliklinik Penyakit Dalam RS TK III Dr.

Reksodiwiryo Padang.

Perilaku seseorang tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan,

sikap, kepercayaan, tradisi dan sebagainya dari orang atau masyarakat

yang bersangkutan. ( Notoatmodjo, 2012)

Jadi, untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diharapkan

petugas kesehatan lebih aktif dalam memotifasi masyarakat dengan

memberikan penyuluhan penyuluhan dalam menjaga kesehatan dan

memberikan informasi informasi kesehatan, bisa dengan membagikan

leaflet atau selebaran tentang penyakit radang sendi kepada pasien, serta

bagaimana sikap yang baik dalam mencegah terjadinya hal hal yang

dapat memperburuk penyakit radang sendi yang dimilikinya. Perawat

dapat menjelaskan kepada pasien tentang hal-hal yang dilakukan ketika

nyeri sendi terjadi, seperti menganjurkan kepada pasien memakai alas kaki

yang akan mengurangi terjadinya nyeri sendi, jika pasien terlihat terlalu

gemuk, maka perawat memberi motifasi kepada pasien untuk menurunkan

berat badan dengan melakukan olahraga setiap hari. Dan anjurkan pasien

untuk segera istirahat terlebih dahulu jika nyeri sendi terjadi.

4.3.3 Tindakan Penderita Radang Sendi


Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.4 mengenai tindakan

penderita radang sendi dalam merawat penyakitnya didapatkan hasil lebih

dari separoh responden 35 orang (67,3 %) melakukan tindakan yang

kurang dalam merawat penyakitnya, 9 orang (17,3 %) responden


51

melakukan tindakan yang cukup dalam merawat penyakitnya dan 8 orang

(15, 4 %) responden melakukan tindakan yang baik dalam merawat

penyakitnya.

Tindakan responden yang kurang tentang radang sendi karena

pengetahuan yang kurang tentang radang sendi dan sikap negatif terhadap

perawatan yang tepat pada penyakit radang sendi.

Tindakan yang kurang dari responden terhadap radang sendi

disebabkan karena tingkat pengetahuan responden yang rendah tentang

radang sendi dan beranggapan bahwa penyakit radang sendi adalah

penyakit yang sepele dan tidak membahayakan. Hal ini dibuktikan dengan

jawaban responden terhadap tindakan yang dilakukan dalam merawat

penyakitnya, pada pernyataan nomor 4, rata-rata menjawab tidak

melakukan pemanasan sebelum melakukan aktifitas. Sedangkan tindakan

yang seharusnya adalah untuk penderita radang sendi, sebaiknya

melakukan pemanasan dengan olahraga semampunya sebelum melakukan

aktifitas.

Berdasarkan hasil penelitian peneliti sebelumnya Anggia Wulandari

(2012) bahwa lebih dari separuh responden (65 %) berada pada kategori

kurang dalam tindakan tentang penyakit atrritis rematoid di poliklinik

Penyakit Dalam RS TK III Dr. Reksodiwiryo Padang.

Perilaku seseorang tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan,

sikap, kepercayaan, tradisi dan sebagainya dari orang ataupun masyarakat

yang bersangkutan. ( Notoatmodjo, 2012 )


52

Upaya yang dapat dilakukan antara lain yaitu memberikan arahan dan

informasi - informasi kepada pasien tentang apa saja resiko dan bahaya

jika tidak tepat dalam cara merawat penyakit radang sendi. Parawat

sebaiknya menyarankan kepada pasien agar selalu mengambil tindakan

yang tepat ketika nyeri sendi terjadi seperti, sebaiknya terlebih dahulu

pergi kerumah sakit jika nyeri sendi terjadi, dan melakukan kompres

hangat atau dingin jika terjadi nyeri sendi, dan menganjurkan kepada

pasien, sebaiknya melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum

melakukan aktifitasnya.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada 52 responden Penderita Radang Sendi di

Poliklinik Penyakit Dalam RS TK III Dr. Reksodiwiryo Padang tentang


53

Gambaran Perilaku Penderita Radang Sendi Dalam Merawat Penyakitnya di

dapatkan kesimpulan sebagai berikut :

5.1.1 Tingkat Pengetahuan Penderita Radang Sendi dalam merawat

penyakitnya dikategorikan kurang (63,5 %) 33 orang.

5.1.2 Sikap Penderita Radang Sendi dalam merawat penyakitnya dikategorikan

sedang, positif ( 50,0 %) 26 orang dan negatif (50,0 %) 26 orang.

5.1.3 Tindakan Penderita Radang Sendi Dalam Merawat Penyakitnya

dikategorikan kurang (67,3 %) 35 orang.

5.2 Saran

Setelah dilakukan penelitian mengenai gambaran perilaku penderita radang

sendi dalam merawat penyakitnya di Poliklinik Penyakit Dalam RS TK III Dr.

Reksodiwiryo Padang dan melihat hasilnya, maka peneliti menyarankan :

5.2.1 Bagi RS TK III Dr. Reksodiwiryo Padang

Berdasarkan hasil penelitian (67,3 %) responden memiliki tindakan

yang kurang dalam merawat penyakit radang sendi, diharapkan kepada

pemimpin Rumah Sakit untuk menyusun program penyuluhan-penyuluhan

guna untuk meningkatkan pengetahuan pasien dalam merawat penyakit

radang sendi. Dan lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di

Rumah Sakit TK III Dr. Reksodiwiryo Padang, sehingga menjadi Rumah

Sakit yang lebih dipilih masyarakat untuk meningkatkan derajat

kesehatannya.

5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan


54

Menambah bahan bacaan di perpustakaan Akademi Keperawatan

Kesdam I/BB Padang oleh mahasiswa.

5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya

dengan menggunakan metode dan cara ukur yang berbeda.

Você também pode gostar