1. Untuk merencanakan hidangan 1. Banyak bahan makanan di
makanan yang baik dan memenuhi Indonesia belum tercantum kecukupan gizi pada DKBM 2. Untuk menterjemahkan 2. Bagian-bagian dari suatu kecukupan gizi yang bahan makanan tidak dianjurkan menjadi bahan makanan dibedakan kandungan zat 3. Dapat digunakan untuk menilai gizi. Contoh kangkung apakah konsumsi bagian batang dan daun makanan sehari-hari telah memenuhi tidak dibedakan kandungan kecukupan zat gizi baik perorangan, zat gizinya keluarga maupun sekelompok besar 3. Masih ada angka taksiran di orang. dalam DKBM 4. Sebagai panduan untuk mengetahui 4. Varitas dari suatu tanamaan satu bahan makanan berkadar zat tidak dibedakan kandungan gizi zat gizinya tinggi atau rendah seperti daging sapi, mengandung protein lebih tinggi dari pada daging ayam 5. Untuk merencanakan hidangan makanan yang baik dan memenuhi kecukupan gizi 6. Untuk menterjemahkan kecukupan gizi yang dianjurkan menjadi bahan makanan 7. Sebagai panduan untuk mengetahui satu bahan makanan berkadar zat gizi tinggi atau rendah seperti daging sapi, mengandung protein lebih tinggi dari pada daging ayam 3. Penggolongan Bahan Makanan pada DKBM
Tujuan penggolongan bahan makanan agar
mempermudah melihat kadar zat gizi. Untuk penggolongan pada daftar komposisi bahan makanan digunakan penggolongan bahan makanan secara Internasional yaitu:
Tabel 2. 3 - Penggolongan Bahan Makanan
dalam DKBM
Golongan Bahan Pangan
1. Serial (padi-padian), umbi dan hasil
olahannya
2. Kacang-kacangan, biji-bijian dan hasil
olahannya
3. Daging dan hasil olahannya
4. Telur
5. Ikan, Udang dan hasil olahannya
6. Sayuran-sayuran
7. Buah-buahan
8. Susu dan hasil olahannya
9. Lemak dan minyak
10. Serba-serbi
Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) berisikan
nilai/angaka zat gizi dari berbagai bahan yang disusun dalam bentuk tabel berdasarkan 10 golongan bahan makanan. Tabel 2.3 adalah contoh dari tabel yang ada pada DKBM Tabel 2. 4 - Kandungan Zat Gizi Bahan Makanan Gol 1