Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Didalam teori yang kami pakai sebagai acuan untuk melakukan praktikum ini
menyatakan bahawa jika beban yang digantungkan maka diameter kawat akan semakin kiecil,
juga sebaliknya jika beban semakin kecil maka diametr kawat akan semakin besar. Akan tetapi
dalam praktikum kali ini mengalami penyimpangan dan tidak sesuai dengan teori yang menjadi
dasarnya.
Percobaan yang kami lakukan pada dasarnya adalah untuk mengetahui hubungan
kuantitatif antara gaya yang dikerjakan pada kawat tembaga dengan pertambahan panjangnya.
Setiap panjang kawat ketika diberi gaya tarik dengan panjang awalnya disebut pertambahan
panjang.
Sebelum praktikum dilakukan susunan alat percobaan berdasarkan prosedur. Sebelum
memberikan beban pada alat percobaan, pastikan gelembung udara pada neraca air tepat di
tengah. Pada posisi gelembung di tengah, penentuan letak awal dengan cara membaca skala
nonius pada mikrometer. Setelah itu beban pertama yang diberika seberat 50 gram dan kami
mengukur kembali skala nonius pada neraca air saat gelembung berada di tengah kemudian
hitung selisih skalanya. Lalu kami tambahkan beban menjadi 100 gram dan melakukan hal yang
sama seperti prosedur sebelumnya dengan beban 150 gram, 200 gram, dan 250 gram.
Dalam menentukan modulus young, diperlukan tegangan dan regangan. Dalam
praktikum kali ini didapatkan nilai adalah 12,375, 12,02, 11,65, 12,225, 12,59, dan 12,95, dan
diketahui luas penampang kawat 0,196 Didapat pula pertambahan kawat yaitu 0, -0,555, -0,925,
-0,355, 0,015, dan 0,375. Dari praktikum yang telah dilakukan praktikan juga mendapatkan hasil
perhitungan gradient (M) sebesar 0,0209, M1 0,0189, M2 1,145 dan 1,1221. Hasil dari
perhitungan elastisitas (E) didapatkan hasil sebesar 6102919,636 serta sebesar 64221286,14.
Serta modulus elastisitas kawat di dapatkan hasil 70324205,726 dan -58118366,504.
Selanjutnya dalam tabel pengurangan berat beban, didapat hasil yang sangat menyimpang
dari teori. Dalam teori disebutkan bila beban / gaya dikurangi, maka kawat akan kembali ke
ukuran semula. Tetapi dalam praktikum kenyataannya lain. Setiap pengurangan beban, kawat
hanya mengendur sedikit, bahkan saat pengurangan dari 100 gr ke 50 gr dank e 0 gr kawat
panjangnnya tidak berubah justru semakin panjang. Karena ketidak tepatan data-data yang
diperoleh saat praktikum inilah yang membuat nilai E (modulus young) menjadi tidak akurat.
Dari data yang diperoleh hasilnya tidak sama dengan teori karena beberapakesalahan
yang dilakukan saat pengambilan data. Diantaranya kurang telitinya praktikan dalam membaca
mikrometer dan kurang telitinya dalam membaca neraca air.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Modulus elastisitas adalah perbandingan antara tegangan dan regangan.
2. Elastisitas adalah kemampuan suatu bahan untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya yang
diberikan pada benda dihentikan.
3. Modulus young adalah besaran yang menyatakan sifat elastis suatu bahan tertentu dan bahan
menunjukkan langsung seberapa jauh sebuah batang atau kabel atau pegas yang bersangkutan
mengalami perubahan akibat pengaruh beban.
4. Hukum Hooke adalah Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, maka pertambahan
panjang pegas berbanding lurus ( sebanding ) dengan gaya tarik.
5. Diketahui diameter kawat tembaga yang digunakan adalah 0,196
6. Elastisitas kawat tembaga yang digunakan dalam praktikum adalah 6102919,636.
7. Didapatkan nilai adalah 12,375, 12,02, 11,65, 12,225, 12,59, dan 12,95, dan diketahui diameter
kawat 0,196 Didapat pula pertambahan kawat yaitu 0, -0,555, -0,925, -0,355, 0,015, dan 0,375.
8. Hasil perhitungan gradient (M) sebesar 0,0209, M1 0,0189, M2 1,145 dan 1,1221
DAFTAR PUSTAKA
Bahtiar., Nugroho N, dan Surjokusumo. 2010. Estimating Youngs Modulus and Modulus of Rupture of
Coconut Logs using Reconstruction Method. Jurnal Civil Engineering Dimension Volume 12,
Nomor 2.
Bueche, Frederick., dan Eugene Hecht. 2005. Teori dan Soal-Soal Fisika Universitas Edisi Kesepuluh.
New York : McGraw-Hill.
Giancoli, H Douglas. 2001. Fisika Edisi ke 5. Jakarta : Erlangga.
Kanginan, Martin. 2005. Fisika. Jakarta : Erlangga.
Sears, Francis W., Mark W. Zemansky, dan Hugh D. Young. 1984. University Physics Sixth Edition
Part I. Addison-Wesley : Massachusetts.
Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Young, Hugh D., dan Roger A. Freedman. 1998. University Physics 9th Edition. Addison-Wesley :
Massachusetts.