Você está na página 1de 12

ANAMNESA RIWAYAT KESEHATAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN

Disusun sebagai syarat memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Keperawatan Sistem
Perkemihan

Dosen : Ns. Liliek Wijayati, S.Kep.,M.Kes

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Mukharom (108114010) 6. Eka Mailina I (108114030)


2. Novieka D. M.R. (108114013) 7. Alfiani D W (108114032)
3. Anah Nur Aliyah (108114015) 8. Siti Marfungah (108113035)
4. Rachmawati N K (108114020) 9. Sutrimo (108114045)
5. Safitri Dewi (108114029)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunai-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Anamnesa Riwayat Kesehatan
Gangguan Sistem Perkemihan dengan baik dan tepat pada waktu yang ditentukan.
Terima kasih penyusun ucapkan kepada Ibu Lilik Wijayati, M.Kes. yang telah
membimbing dan memotivasi kelompok ini dalam menyelesaikan makalah ini.
Kelompok juga berterima kasih kepada rekan mahasiswa S1 Keperawatan Tingkat III
yang telah memberikan kritik dan saran untuk menulis makalah ini sesuai dengan yang
diharapkan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dalam pembelajaran Asuhan


Keperawatan Sistem Perkemihan, tentang Anamnesa Riwayat Kesehatan Gangguan
Sistem Perkemihan. Kritik dan saran sangat diperlukan dalam peningkatan kualitas
makalah ini. Semoga makalah ini memenuhi kriteria penilaian dan bermanfaat bagi
pembaca.

Cilacap, 13 Oktober 2016


Penyusun

(Kelompok 1)

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB II....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
1. PENGKAJIAN .............................................................................................................. 3
2. PEMERIKSAAN FISIK ............................................................................................... 6
BAB III ..................................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................................ 8
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat
mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan
keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Effendy, 1995).
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Lyer et al.,
1996).
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat
tahap kegiatan, yang meliputi ; pengumpulan data, analisis data, sistematika
data dan penentuan masalah.
Dalam menyusun asuham keperawatan pada klien, hal utama yang
harus dilakukan adalah menyusun data pengkajian. Dalam data pengkajian, data
harus benar-benar diperhatikan, karena data ini adalah acuan untuk menentukan
tindakan berikutnya. Jadi jika terjadi kesalahan pada pengumpulan data di
pengkajian, maka bisa memungkinkan untuk terjadi kesalahan di tindakan
berikutnya. Salah satu pengkajian yang di lakukan adalah teknik anamnesa atau
wawancara.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan anamnesa ?
2. Bagaimana riwayat kesehatan sekarang pada gangguan perkemihan ?
3. Bagaimana riwayat kesehatan masa lalu pada gangguan perkemihan ?
4. Bagaimana riwayat kesehatan keluarga pada gangguan perkemihan ?

1
5. Bagaimana riwayat kesehatan sosial pada gangguan perkemihan ?
6. Bagaimana riwayat pengobatan pada gangguan perkemihan ?

C. Tujuan
Setelah dilakukan pembelajaran materi ini, diharapkan mahasiswa
mampu memahami tentang anamnesa riwayat kesehatan gangguan system
perkemihan, berikut data-data yang diperlukan, cara memperoleh data, dan
diharapkan mampu melakukan anamnesa yang merupakan data awal dalam
membuat asuhan keperawatan pada klien.

2
BAB II

PEMBAHASAN
1. PENGKAJIAN
A. Pengertian Anamnesa
Wawancara adalah menanyakan atau membuat tanya-jawab yang
berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh klien, biasa juga disebut
dengan anamnesa. Wawancara berlangsung untuk menanyakan hal-hal
yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan
suatu komunikasi yang direncanakan.
Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh data tentang masalah
kesehatan dan masalah keperawatan klien, serta untuk menjalin hubungan
antara perawat dengan klien. Selain itu wawancara juga bertujuan untuk
membantu klien memperoleh informasi dan berpartisipasi dalam
identifikasi masalah dan tujuan keperawatan, serta membantu perawat
untuk menentukan investigasi lebih lanjut selama tahap pengkajian.
B. Proses Anamnesa
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Disfungsi ginjal dapat menimbulkan serangkaian gejala
yang kompleks dan tampak di seluruh tubuh. Riwayat kesehatan harus
mencakup informasi yang berhubungan dengan fungsi renal
dan urinarius.
a. Keluhan Utama
Keluhan utama merupakan alasan utama mengapa pasien datang ke
rumah sakit.
Adanya rasa nyeri: kaji lokasi, karakter, durasi, dan hubungannya
dengan urinasi; faktor-faktor yang memicu rasa nyeri dan yang
meringankannya.

3
b. Pola Eliminasi
Pada pola eliminasi di kaji frekuensi, urgensi, dan jumlah urin
output, kaji perubahn warna urin, adanya darah dalam urin,
hesitancy/ mengejan.
c. Adanya gejala yang menyertai
Adanya gejala panas/ menggigil, sering lelah, perubahan BB,
perubahan nafsu makan, sering haus, retensi cairan, pruritus
d. Pola Nutrisi-Metabolik
Kaji jumlah dan jenis cairan yang biasa diminum, dehidrasi, kaji
makanan, anoreksia, Kaji kebiasaan mengkonsumsi suplemen
vitamin, mineral, dan terapi herbal.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
a. Riwayat infeksi traktus urinaria
1. Terapi atau perawatan rumah sakit yang pernah dialami untuk
menanggani infeksi traktus urinarius, berapa lama dirawat dan
penyebab infeksi.
2. Adanya gejala panas atau menggigil.
3. Sistoskopi sebelumnya, riwayat penggunaan kateter urine dan
hasil-hasil pemeriksaan diagnostik renal atau urinarius
b. Untuk pasien wanita
1. Kaji Jumlah dan tipe persalinan (persalinan pervaginan, sectio
caesarea); forseps; infeksi vagina; keputihan atau
iritasi; penggunaan kontrasepsi.
2. Adanya atau riwayat lesi genital atau penyakit menular seksual.
3. Pembedahan (pelvis atau saluran perkemihan).
4. Pernahkah menjalani terapi radiasi atau kemoterapi.
5. Kaji riwayat merokok (Ca buli 4x daripada bukan perokok)
c. Riwayat keadaan berikut ini :

4
1. Perubahan warna atau volume urin.
2. Nokturia
3. Penyakit saat kanak-kanak
4. Batu ginjal (kalkuli renal)
5. Penyakit (DM, hipertensi, trauma abdomen, cedera medula
spinalis, SLE, TBC, infeksistreptococcus pada kulit dan saluran
napas atas, hepatitis virus, gangguan kongenital, kanker, dan
hyperplasia prostate jinak)
d. Adanya riwayat lesi genital/ PMS
Pernah mengalami pembedahan: pelvis atau saluran perkemihan
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Kaji adanya riwayat penyakit ginjal atau kandung kemih dalam
keluarga (polisistik renal, abnormalitaskongenital saluran kemih,
nephritis herediter).
b. Kaji adanya masalah eliminasi yang dikaitkan dengan kebiasaan
keluarga
4. Riwayat Kesehatan Sosial
a. Kaji riwayat pekerjaan
b. Informasi tempat tinggal
5. Riwayat Pengobatan
a. Diuretik (kuantitas dan karakter output urin).
b. Phenazopyridine dan nitrofurantoin (warna urin).
c. Antidepresant, antihistamin, dan obat-obatan untuk mengatasi
gangguan neurology dan musculoskeletal(kontraksi atau relaksasi
spingter).
6. Pola persepsi Kognitif
a. Apakah gangguan eliminasi urin mempengaruhi perasaan dan
kehidupan normal pasien
b. Bagaimana perasaan pasien saat menggunakan kateter dan kantong
urin.

5
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Umum : Status kesehatan secara umum : lemah, letarghi
b. Tanda-tandavital :tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu tubuh
c. Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Teknik pemeriksaan fisik Kemungkinan kelainan yang ditemukan
1. Inspeksi
a) Kulit dan membran mukosa. Catat warna, turgor, tekstur, dan
pengeluaran keringat.
b) Mulut
c) Wajah
d) Abdomen
Pasien posisi terlentang, catat ukuran, kesimetrisan, adanya massa
atau pembengkakan, kembung, Kulit dan membran mukosa yang
pucat,
e) Meatus urinary
Laki-laki posisi duduk atau berdiri, tekan ujung gland penis dengan
memakai sarung tangan untuk membuka meatus urinary.
Pada wanita :posisi dorsal litotomi, buka labia dengan memakai
sarung tangan. Perhatikan meatus urinary
2. Palpasi
a. Ginjal
a) Ginjal kiri jarang dapat teraba, meskipun demikian usahakan
untuk mempalpasi ginjal untuk mengetahui ukuran dan sensasi.
Jangan lakukan palpasi bila ragu karena dapat menimbulkan
kerusakan jaringan.
b) Posisi pasien supinasi, palpasi dilakukan dari sebelah kanan.
c) Letakkan tangan kiri dibawah abdomen diantara tulang iga dan
lengkung iliaka. Tangan kanan dibagian atas. Jika terjadi
pembesaran ginjal, maka dapat mengarah ke neoplasma atau
patologis renal yang serius. Pembesaran kedua ginjal, indikasi
polisistik ginjal. Tenderness/lembut pada palpasi ginjal maka
indikasi infeksi, gagal ginjal kronik. Ketidaksimetrisan ginjal
indikasi hidronefrosis.
d) Anjurkan pasien nafas dalam dan tangan kanan menekan
sementara tangan kiri mendorong keatas.
e) Lakukan hal yang sama untuk ginjal kanan

b. Kandung kemih
Secara normal, kandung kemih tidak dapat dipalpasi, kecuali

6
terjadi distensi urin maka palpasi dilakukan di daerah simphysis
pubis dan umbilicus.
3. Perkusi
a. Ginjal
1) Atur posisi klien duduk membelakangi pemeriksa.
2) Letakkan telapak tangan tidak dominan diatas sudut kostovertebral
(CVA), lakukan perkusi atau tumbukan di atas telapak tangan
dengan menggunakan kepalan tangan dominan.
3) Ulangi prosedur untuk ginjal kanan
Jika kandung kemih penuh maka akan teraba lembut, bulat, tegas,
dan sensitif.

b. Kandung kemih
1) Secara normal, kandung kemih tidak dapat diperkusi, kecuali
volume urin di atas 150 ml. Jika terjadi distensi, maka kandung
kemih dapat diperkusi sampai setinggi umbilicus.
2) Sebelum melakukan perkusi kandung kemih, lakukan palpasi
untuk mengetahui fundus kandung kemih. Setelah itu lakukan
perkusi di atas region suprapubic.
Jika kandung kemih penuh atau sedikitnya volume urin 500 ml,
maka akan terdenga rbunyi dullness (redup) di atas simphysis
pubis.
4. Auskultasi
Gunakan diafragma stetoskop untuk mengauskultasi bagian atas sudut
kostovertebral dan kuadran atas abdomen. Jika terdengar bunyi bruit
(bising) pada aorta abdomen dan arteri renalis, maka indikasi adanya
gangguan aliran darah keginjal (stenosis arteri ginjal)

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Anamnesa adalah menanyakan atau membuat tanya-jawab yang berkaitan
dengan masalah yang dihadapi oleh klien. Anamnesa pada pasien dengan
gangguan sistem perkemihan meliputi riwayat kesehatan sekarang, riwayat
kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga, riwayat kesehatan sosial, riwayat
pengobatan dan pola persepsi kognitif.

8
DAFTAR PUSTAKA
F.H.Scholtmeijer, D.J.Schroder, urologi untuk praktek umum, jakarta,EGC,1996.
Potter Patricia A, Pengkajian kesehatan, jakarta, EGC,1996.
https://nefrologiners.wordpress.com/2010/11/03pengkajian-keperawatan-siste-
perkemihan/

Você também pode gostar