Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
27
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien G1P0A0 dengan usia kehamilan 36 minggu (HPHT: 14/01/2017 HPL:
21/10/17) datang ke Puskesmas Muntilan pada tanggal 27 September 2017
dengan keluhan yang dirasakan saat ini adalah pusing yang hilang timbul
sejak seminggu yang lalu. Pusing dirasakan terutama saat sedang melakukan
aktivitas sehari-hari seperti saat membersihkan rumah. Pusing dirasakan
berkurang jika pasien beristirahat. Keluhan perut bawah terasa kencang
disangkal, keluar lendir atau darah disangkal, keputihan disangkal. Demam
tidak ada, buang air kecil dan buang air besar normal. Keluhan pandangan
mata kabur disangkal, nyeri ulu hati disangkal.
Riwayat Haid
Pasien mengaku menstruasi pertama pada usia 12 tahun, siklus teratur 28
hari, keluhan nyeri perut selama menstruasi disangkal
Riwayat KB
Pasien belum pernah menggunakan KB
Riwayat Pernikahan
Menikah 1 kali, umur menikah 22 tahun, umur suami saat menikah 29
tahun, lama menikah 1 tahun
Riwayat ANC
Sudah melakukan 10 kali kunjungan ANC ke dokter spesialis kandungan
dan Puskesmas, TT 3
Riwayat Obstetri
1) Hamil ini.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit jantung disangkal, Riwayat alergi disangkal, Riwayat
hipertensi sebelum kehamilan disangkal, Riwayat kencing manis disangkal,
Riwayat asma disangkal.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertensi disangkal, Riwayat ibu pasien hipertensi saat kehamilan
disangkal, Riwayat penyakit jantung disangkal, Riwayat alergi disangkal,
Riwayat kencing manis disangkal, Riwayat asma disangkal.
28
6. Riwayat Personal Sosial
a. Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SMA
b. Riwayat pekerjaan
Pasien adalah seorang mahasiswi jurusan Pendidikan Agama Islam di UII
Jogjakarta
c. Riwayat perkawinan
Pasien menikah satu kali pada usia 22 tahun dan masih bersama dengan
suaminya hingga saat ini.
d. Riwayat sosial
Kegiatan sehari-hari pasien sebagai mahasiswi yang sedang membuat
skripsi. Hubungan dengan tetangga sekitar baik dan keluarga baik.
e. Gaya hidup
Pasien mengatakan tidak pernah merokok maupun mengonsumsi alkohol.
Pasien teratur mengikuti aerobik seminggu dua kali.
7. Anamnesis Sistemik
a. Sistem integumentum : Tidak ada keluhan
b. Sistem muskuloskeletal : Tidak ada keluhan
c. Sistem gastrointestinal : Tidak ada keluhan
d. Sistem urogenital : Tidak ada keluhan
e. Sistem neurologis : Tidak ada keluhan
f. Sistem kardiovaskular : Tidak ada keluhan
g. Sistem respirologi : Tidak ada keluhan
29
Nadi : 90 x/menit
Suhu badan : 36,5oC
Pernapasan : 20 x/menit
Pemeriksaan Kulit : tidak ada kelainan
Pemeriksaan Kepala
Bentuk kepala : normocephal
Rambut : distribusi merata, warna hitam.
Pemeriksaan Mata
Palpebra : tidak edema
Konjungtiva : tidak anemis
Sklera : tidak ikterik
Pupil : isokor kanan dan kiri, refleks cahaya langsung (+/+),
refleks cahaya tidak langsung (+/+)
Pemeriksaan Telinga : Dalam batas normal
Pemeriksaan Hidung: Sekret (-), septum deviasi (-), edema konka (-/-).
Pemeriksaan Leher
Kelenjar tiroid : teraba mengikuti pergerakan saat menelan
Kelenjar limfonodi : tidak teraba
JVP : tidak meningkat
Pemeriksaan Thoraks
Tabel 1 Pemeriksaan Pulmo
Anterior Posterior
Inspeksi Simetris saat statis dan Simetris saat statis dan
dinamis, datar, tidak ada dinamis, datar, tidak ada
pergerakan nafas yang pergerakan nafas yang
tertinggal tertinggal
Palpasi Vokal fremitus (+/+) Vokal fremitus (+/+)
Perkusi Sonor seluruh lapang paru Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi Vesikuler (+/+), Vesikuler (+/+),
wheezing (-/-), ronkhi (-/-) wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
30
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba 3 cm lateral ICS V LMC sinistra
Perkusi : Batas kanan : ICS IV LPS dextra
Batas kiri : 3 cm lateral dari ICS V LMC sinistra
Pinggang jantung : ICS III LPS sinistra
Auskultasi : S1, S2 regular, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Datar, tidak ada venektasi
Palpasi : Supel, hepar/lien tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas atas : Edema (-/-), sianosis (-/-), akral hangat (+/+), CRT <2 detik
Ekstremitas bawah: Edema (-/-), sianosis (-/-), akral hangat (+/+), CRT <2 detik
Status Obsetri
Pemeriksaan luar
TFU = 29 cm, DJJ = tidak dilakukan, kontraksi (-)
Palpasi (Leopold)
LI : Teraba bagian lunak, bulat dan bagian besar janin
L II : Teraba bagian memanjang di sebelah kiri ibu
L III : Bagian terbawah janin (kepala) teraba
L IV : konvergen
Inspekulo
Tidak dilakukan.
Pemeriksaan dalam
Tidak dilakukan.
31
Protein = 1+
hBsAg = negatif
HIV= Non Reaktif
III.6 Penatalaksanaan
Medikamentosa
Nifedipine 10 mg 1x1 tab PO
Non medikamentosa
Hindari aktivitas yang berlebihan dan istirahat cukup
Makan makanan gizi seimbang
32
Gambar 1 Denah Rumah
33
Tabel 3 Indikator Rumah Sehat
Indikator
(tanda
Lokasi a. Tidak rawan banjir 3
)
b. Rawan banjir 1
Kepadatan rumah a. Tidak padat (>8m2/ 3
b. Padat (<8m 2
orang)/ orang) 1
Lantai a. Semen, ubin, keramik, 3
b. Tanah
kayu 1
Pencahayaan a. Cukup 3
b. Tidak cukup 1
Ventilasi a. Ada 3
b. Tidak ada 1
Air bersih a. Air kemasan 3
b. Ledeng/ PAM 3
c. Mata air terlindung 2
d. Sumur pompa tangan 2
e. Sumur terlindung 2
f. Sumur tidak terlindung 1
g. Mata air tidak terlindung 1
h. Lain-lain 1
Pembuangan kotoran a. Leher angsa 3
kakus
b. Plengsengan 2
c. Cemplung/ cubuk 2
d. Kolam ikan/ sungai/ 1
e. Tidak
kebunada 1
Septic tank a. Jarak > 10 meter 3
b. Lainnya 1
Kepemilikan WC a. Sendiri 3
b. Bersama 2
c. Tidak ada 1
SPAL a. Saluran tertutup 3
b. Saluran terbuka 2
c. Tanpa saluran 1
Saluran got a. Mengalir lancar 3
b. Mengalir lambat 2
c. Tergenang 1
d. Tidak ada got 1
Pengelolaan sampah a. Diangkut petugas 3
b. Ditimbun 2
c. Dibuat kompos 3
d. Dibakar 2
e. Dibuang ke kali 1
f. Dibuang sembaragan 1
g. Lainnya 1
Polusi udara a. Tidak ada 3
b. Ada gangguan 1
Bahan bakar masak a. Listrik, gas 3
b. Minyak tanah 2
c. Kayu bakar 1
d. Arang/ batu bara 1
Total skor 37
34
Penetapan skor kategori rumah sehat:
a. Baik : Skor 35-42 (>83%)
b. Sedang : Skor 29-34 (69-83%)
c. Kurang : Skor <29 (<69%)
Pada rumah pasien termasuk ke dalam kategori rumah dalam kondisi baik.
35
Keterangan:
1. Pekerjaan disebutkan rinci jenis pekerjaan/ jenis aktivitas berkaitan dengan
kedokteran okupasi untuk menilai faktor risiko gangguan kesehatan /
penyakit akibat kerja.
2. Pendidikan disebutkan jenjang pendidikan terakhir
D
M CA
Tn. A Ny. Z
1987 1994
Keterangan:
: Perempuan CA : Kanker
36
III.9 Family Map
Keterangan:
: Hubungan dekat
37
Klasifikasi:
Skor 8-10 : fungsi keluarga sehat
Skor 4-7 : fungsi keluarga kurang sehat
Skor 0-3 : fungsi keluarga sakit
38
III.12 Perjalanan Hidup Keluarga (Family Life line)
2017 23 tahun
Pasien hamil 7 Stress psikososial
bulan dan akibat jauh dari
mengikuti suami dan terlalu
kegiatan KKN banyak kegiatan
KKN
39
c. Kekhawatiran:
Pasien khawatir tekanan darahnya yang tinggi dapat mempengaruhi
kehamilannya.
2. Aspek Klinis
a. Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang disimpulkan sebagai berikut: G1P0A0, 23 tahun, usia
kehamilan 36 minggu, janin tungal, hidup intrauterine, dengan
preeklampsia ringan.
3. Aspek Internal
a. Genetik:
Tidak terdapat faktor genetik dalam keluhan yang dialami pasien.
b. Pola makan:
Pasien lebih sering mengonsumsi daging dan jarang mengonsumsi sayur
selama kehamilan.
c. Kebiasaan:
Saat ini pasien sudah jarang mengikuti kegiatan di lingkungan tempat
tinggalnya karena sibuk menyusun skripsi.
d. Spiritual:
Pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah ketentuan Allah
SWT, pasien juga berdoa agar selalu diberikan kesehatan.
4. Aspek Eksternal
Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah adanya
dukungan dari suami dan kedua orangtua pasien dalam mengupayakan agar
pasien mengonsumsi pola makan gizi seimbang, menghindari makanan tinggi
garam, rutin untuk berolahraga, dan memberitahu agar pasien rutin kontrol ke
Puskesmas dan meminum obat.
5. Derajat Fungsional
Pasien termasuk derajat 1, dimana pasien dapat secara mandiri melakukan
perawatan diri dan melakukan seluruh aktivitasnya tanpa dibatasi oleh masalah.
Dimana derajat fungsional terdiri dari 5 derajat, yaitu :
a. Derajat 1 : Tidak ada kesulitan, dimana pasien dapat hidup mandiri
b. Derajat 2 : Pasien mengalami sedikit kesulitan
40
c. Derajat 3 : Ada beberapa kesulitan, perawatan diri masih bisa
dilakukan, hanya dapat melakukan kerja ringan
d. Derajat 4 : Banyak kesulitan. Tak dapat melakukan aktivitas kerja,
tergantung pada keluarga
e. Derajat 5 : Tidak dapat melakukan kegiatan
41
rutin untuk memantau tekanan darah serta kehamilan pasien.
4. Rehabilitatif
Belum perlu dilakukan.
5. Paliatif
Belum perlu dilakukan.
42
5. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Sumber penghasilan dalam keluarga berasal dari uang hasil usaha suami
pasien sebagai pengumpul tembakau dan jual beli motor bekas. Pasien
mengaku uang yang dihasilkan Rp 3.000.000 dalam sebulan. Dari uang yang
diberikan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer, sekunder,
dan tersier keluarga. Pengaturan penggunaan dana untuk pemenuhan
kebutuhan tersebut dilakukan oleh pasien. Dari uang yang diberikan tersebut
masih ada yang dapat ditabung, sehingga pasien memiliki dana simpanan yang
dapat digunakan untuk proses persalinan dan rencana masa depan anak.
6. Fungsi Religius
Suami pasien dan pasien rutin melakukan ibadah di rumah dan kadang -
kadang di masjid. Tidak ada ruangan khusus untuk ibadah di rumah, beribadah
biasa dilakukan di kamar. Terkadang pasien juga mengikuti kegiatan
pengajian, sehingga pasien dan keluarga mempunyai keyakinan yang tinggi,
tidak mudah menyerah, dan mempunyai motivasi yang tinggi untuk sembuh
dari penyakitnya.
43
Suami pasien mengonsumsi makanan yang dimasak dirumah. Jika ada anggota
keluarga yang sakit, pasien dan keluarga langsung berobat ke bidan desa atau
ke puskesmas. Pasien dan keluarga sudah menjadi peserta BPJS.
2. Faktor Non-Perilaku
Terdapat fasilitas pelayanan kesehatan yang sering didatangi oleh pasien yaitu
puskesmas yang berjarak kurang lebih 500 meter dapat ditempuh dengan
angkutan umum dari jalan besar maupun jalan kaki dari rumah. Pembiayaan
pengobatan pasien menggunakan jaminan kesehatan nasional.
44
III.19 Diagram Realita Pada Keluarga
Lingkungan
Fungsi keluarga sehat dan
hubungan dengan keluarga
baik, keluarga mendukung
pasien untuk kesembuhan
penyakitnya
Pasien menghadapi stressor
selama penyusunan skripsi
Pelayanan Kesehatan
Akses ke
Genetik Derajat pelayanan mudah
Ayah dan ibu pasien kesehatan Ny.Z dan terjangkau
tidak memiliki riwayat Pasien dengan Pasien memiliki
Hipertensi PER JKN yaitu BPJS
Perilaku
Pasien jarang beraktivitas banyak dan
jarang berolahraga
Pasien teratur datang ke puskesmas
untuk kontrol kehamilan dan mengobati
penyakitnya
45
III.20 Risiko, Permasalahan, dan Rencana Pembinaan Kesehatan Keluarga
46
d. Keluarga mau memeriksakan diri di puskesmas
4. Faktor penyulit: tidak rutin minum obat, kontrol ke puskesmas dan jarang
berolahraga.
5. Indikator keberhasilan
a. Pengetahuan tentang preeklampsiaa meningkat sehingga dapat membantu
kesembuhan pasien.
b. Kesadaran untuk rutin kontrol kehamilan ke puskesmas dan minum obat.
c. Kesadaran untuk mengurangi aktivitas fisik.
d. Kesadaran untuk dapat mengontrol stress dan emosional.
e. Keluhan berkurang dan tekanan darah berangsur normal.
47
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang didapat dari kunjungan rumah Ny. Z di Dusun Sudisari,
Desa Adikarto, Kec. Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah di dapatkan
sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan Ny.Z terdiri dari empat
hal yaitu faktor genetik, perilaku, lingkungan, dan pelayanan kesehatan.
Adapun faktor yang paling berpengaruh adalah factor lingkungan dan perilaku.
2. Keluarga memiliki peranan penting dalam proses kesembuhan pasien
preeklampsia pada Ny. Z terutama dalam hal pengawasan minum obat dan
kontrol ke Puskesmas.
3. Peran keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatan dengan peningkatan
pengetahuan tentang preeklampsiaa.
IV.2 Saran
1. Kepada keluarga untuk selalu melakukan pengawasan minum obat dan
mengantar pasien kontrol ke Puskesmas.
2. Kepada tenaga kesehatan untuk juga melakukan pendekatan kedokteran
keluarga dalam menangani kasus preeklampsia.
48
DAFTAR PUSTAKA
49
12. Ariani, Rizka. 2011. Hubungan Preeklampsia dengan Berat Bayi Lahir
Rendah di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009. Universitas
Sumatera Utara.
13. Cunningham, Gary F. 2005. Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta : EGC.
14. Tanjung, MT. 2004. Preeklampsia: Studi Tentang Hubungannya dengan
Faktor Fibrinolisis Ibu dan Gas Darah Tali Pusat. Medan: Pustaka Bangsa
Press.
15. FKUI. 2016. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
16. Sitompul, ANR. 2015. Profil Penderita Preeklampsia Berdasarkan Faktor
Risiko di RSUP H Adam Malik Tahun 2008-2011. Universitas Sumatera
Utara.
50