Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Yang dimaksud dengan aqidah dalam bahasa Arab (dalam bahasa Indonesia
mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Dalam pengertian
teknis artinya adalah iman atau keyakinan. Karena itu, Akidah Islam ditautkan
dengan rukun iman yang menjadi asas seluruh ajaran Islam. Akidah Islam berawal
dari keyakinan kepada Zat Mutlak Yang Maha Esa yang disebut Allah. Allah Maha
Esa dalam zat, sifat, perbuatan, dan wujud-Nya. Kemaha-Esaan Allah dalam zat,
sifat, perbuatan, dan wujud-Nya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti rukun iman
Kalau orang telah menerima tauhid sebagai prima cause yakni asal yang pertama,
asal dari segala-galanya dalam keyakinan Islam, maka rukun iman yang lain hanyalah
akibat logis (masuk akal) saja penerimaan tauhid tersebut. Pokok-pokok keyakinan
Islam yang terangkum dalam istilah Rukun Iman itu merupakan asas seluruh ajaran
Allah, Zat Yang Maha Mutlak itu, menurut ajaran Islam adalah Tuhan Yang
Maha Esa. Segala sesuatu mengenai Tuhan disebut Ketuhanan. Menurut akidah Islam
konsepsi tentang Ketuhanan Yang Maha Esa disebut Tauhid. Ilmunya adalah Ilmu
Tauhid. Ilmu tauhis adalah ilmu tentang Kemaha Esaan Tuhan (Osman Raliby,
1980:8).
Menurut Osman Raliby ajaran Islam tentang Kemaha Esaan Tuhan adalah
sebagai berikut:
bahwa Zat Allah tidak sama dan tidak dapt dibandingkan dengan apapun juga. Dia
unique (unik: lain dari semuanya), berbeda dalam segala-galanya. Zat Tuhan yang
unik atau Yang Maha Esa itu bukanlah materi yang terdiri dari beberapa unsure
bersusun. Ia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan benda apapun yang
kita kenal, yang menurut ilmu fisika terjadi dari susunan atom, molekul, dan unsur-
unsur berbentuk yang takluk pada ruang dan waktu yang dapat ditangkap oleh
pancaindera manusia, yang dapat hancur musnah dan lenyap pada suatu masa.
Sifat-sifat allah itu banyak dan tidak dapat diperkirakan. Namun demikian,
dari Al-Quran dapat diketahui Sembilan Puluh Sembilan nama sifat Tuhan yang
Allah yang Indah. Didalam Ilmu Tauhid dijelaskan dua puluh sifat Tuhan, yang
Pernyataan ini mengandung arti bahwa kita meyakini Tuhan Yang Maha Esa
tiada bertara dalam melakukan sesuatu, sehingga hanya Dialah yang dapat berbuat
menciptakan alam semesta ini. Perbuatan-Nya itu unik, lain dari yang lain, tiada
bagaimana Ia menciptakan diri kita sendiri dalam bentuk tubuh yang sangat baik,
Ini berarti wujud Allah lain sama sekali dari wujud alam semesta. Ini tidak
dapat disamakan dan dirupakan dalam bentuk apapun juga. Oleh karea itu,
Anthromorfisme (paham pengenaan ciri-ciri manusia pada alam seperti binatang atau
benda mati apalagi pada Tuhan) tidak ada dalam ajaran Islam. Menurut keyakinan
Islam, Allah Maha Esa. Demikian Esa-Nya sehingga wujudnya tidak dapat
disamakan dengan alam atau bagian-bagian alam yang merupakan ciptaan-Nya ini.
mempunyai makna bahwa hanya Allahlah yang abadi dan wajib eksistensi atau
wujud-Nya. Selain dari Dia, semuanya mumkinul wujud. Artinya boleh (mungkin)
ada, boleh (mungkin) tiada seperti eksistensi manusia dan seluruh alam semesta ini
Ini berarti nahwa hanya Allah sajalah yang berhak disembah dan menerima
ibadah. Hanya Dialah satu-satunya yang patut dan harus disembah dan hanya kepada-
Nya pula kita menerima pertolongan. Yang dimaksud dengan ibadah adalah segala
perbuatan manusia yang disukai Allah, baik dalam kata-kata terucapkan maupun
dalam bentuk perbuatan-perbuatan lain, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan.
perantara atau media apapun namanya. Tidak ada sistem rohbaniyah atau
kependetaan dalam Islam. Semua manusia kecuali para Nabi dan Rasul, mempunyai
kedudukan yang sama dalam berhubungan langsung dengan Tuhan Yang Maha Esa.
member hokum kepada alam, seperti hokum-hulum alam yang selama ini kita kenal
thermodynamic, dan sebagainya. Ia pula yang member hokum kepada umat manusia
bagaimana mereka harus hidup dibumi-Nya ini sesuai dengan ajaran-ajaran dan
di) alam semesta dan watak manusia, yang semuanya itu adalah ciptaan Allah.
C. Keyakinan Kepada Para Malaikat
manusia. Akan tetapi dengan izin Allah, mlaikat dapat menjelmakan dirinya seperti
manusia, seperti malaikat jibril menjadi manusia dihadapan Maryam, ibu Isa almasih
sifat atau pembawaan antara lain selalu taat dan patuh kepada Allah, dan senantiasa
tertentu, ada yang dialam gaib dan dialam dunia. Tugas malaikat di alam dunia antara
lain:
Selain para malaikat ada makhluk gaib lain ciptaan Tuhan. Yang dimaksud
adalah setan. Setan diciptakan dari api. Berbeda dengan malaikat yang mendorong
manusia untuk berbuat baik, kerja setan adalah menyesatkan manusia. Kalau ada
gerak dihati seseorang untuk berbuat jahat, itu tandanya manusia tersebut mendapat
bisikan setan. Jika ia ingin berbuaat baik, itu indikasi bahwa malaikat berhasil
akal manusia yang mempertimbangkan kedua kecenderungan itu perlu diisi dengan
iman kepada wahyu yang sengaja diturunkan Tuhan untuk menjadi pedoman hidup
manusia.
Ada makhluk halus lain yang diciptakan dari api yang disebut iblis. Iblis
termasuk kategori setan. Iblis adalah makhluk gaib yang berusaha dengan berbagai
manusia, dan selalu berusaha mempengaruhi manusia agar berperilaku sama dengan
Selain dari apa yang telah dikemukakan diatas, ada makhluk halus lain yang
disebut jin. Sama halnya dengan iblis yang dapat merupakan dirinya kedalam
biasa, seprti binatang, dan sebagai makhluk yang luar biasa (bentuknya). Jin ada yang
ingkar dan ada pula yang taat kepada Allah. Paham dan pendirian mereka sama
dengan manusia. Dalam kepustakaan, yang baik dan patuh kepada Allah disebut Jin
Malaikat, setan, iblis, dan jin adalah makhluk-makhluk halus yang tidak dapat
ditangkap pleh pancaindera manusia dalam bentuk yang asli. Sebagai makhluk halus
yang berada dialam gaib wujudnya sama dengan malaikat, tetapi tugas dan sifatnya
berbeda.
1. M
2. M
3. M
4. M
5. M
6. M
7. M
8. M
9. M
10. M
Perkataan kitab yang berasal dari kata kerja kataba (artinya ia ttelah menulis)
memuat wahyu Allah. Perkataan wahyu berasal dari bahsa Arab al-wahy. Kata ini
mengandung makna suara, bisikan, isyarat, tulisan, dan kitab. Dalam pengertian yang
umum wahyu adalah firman Allah yang disampaikat malaikat Jibril kepada para
Rasul-Nya. Firman Allah itu mengandung ajaran, petunjuk, pedoman yang diperlukan
melalui nabi Daud as., Taurat melalui nabi Musa as., Injil melalui nabi Isa as., dan
Al-Quran melalui nabi Muhammad saw. Namun dalam perjalanan sejarah, kecuali
Al-Quran isi kitab-kitab suci itu telah berubah, tidak lagi menurut firman-firman
Allah yang asli. Taurat dan Injil misalnya, telah dibuktikan telah diubah, ditambah,
dan dikurangi isinya oleh tangan-tangan manusia yang menjadi pemimpin atau
Untuk mencegah agar Al-Quran tidak mengalami nasib yang sama seperti
kitab-kitab suci yang lain itu, maka kalau Al-Quran diterjemahkan kedalam salah
satu bahasa, teks asli Al-Quran didalam bahasa Arab tetap dipertahankan dan
Al-Quran adalah sumber utama ajaran Islam. Menurut keyakinan umat Islam
yang dibenarkan oleh penelitian ilmiah Al-Quran adalah kitab suci yang memuat
firman-firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada
nabi Muhammad sebagai Rasulullah sedikit demi sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22
pedoman bagi umat manusia dalam hidup dan kehidupannya guna mencapai
tentang akal dalam hubungannya dengan wahyu. Akal adalah potensi yang
akalnya manusia dapa membedakan yang benar dan yang salah, yang baik dan yang
huwa-l-hayah wal faqdu huwa-l-maut. Artinya (lebih kurang) akal adalah kehidupan,
Dari uraian singkat tersebut dapatlah disimpulkan bahwa wahyu dan akal
merupakan sakaguru ( tiang utama, penegak, pengukuh) ajaran Islam. Namun, segera
perlu ditegaskan bahwa dalam sistem ajaran Islam, wahyulah yang pertama dan
utama, sedangkan akal adalah yang kedua. Wahyulah, baik yyang langsung yang kini
dapat dibaca dalam al-Quran maupun yang tidak langsung melalui Sunah Nabi yang
terdapat pada kitab-kitab Hadits yang shahih yang member bimbingan pada manusia.