Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
R DENGAN DIAGNOSA
MEDIS ASFIKSIA SEDANG DIRUANG PERINATOLOGI RSUD
RATU ZALECHA MARTAPURA
D. Jenis Persalinan :
Pervaginum (-)
Sectio Cesarea ( ) ; Alasan : Hamil 38-39 minggu belum inpartu
E. Komplikasi Kehamilan
Tidak Ada ( ) Ada ( - )
Perawatan Atenatal ( - )
Ruptur Plasenta/Plasenta Previa ( - )
Pre Eklamsia/Toxcemia ( - )
Suspect Sepsis ( - )
Persalinan Premature/Post Matur ( - )
Masalah Lain : ( - )
Ket:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Serumah
PENGOBATAN
- D10% dengan 9 tpm (216cc)
- Inj. Cefotaxime 2x125 mg
- Inj. Dexamethason 3x1/5 amp
- Inj. Gentamicin 12,5 mg
- Inj. Aminopilin 3x3 mg
- Puasa (OGT di alirkan)
ANALISA DATA
No. Data Problem Etiologi
1 DS : - Gangguan Ketidakseimbang
pertukaran gas an ventilasi-
DO : perfusi
- Bayi gelisah dan sering terkejut
- Terpasang CPAP dengan nasal canul 5
lpm
- SpO2 98%
- Nafas cepat, RR: 78x/m
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
No.
Keperawatan Kriteria Evaluasi Keperawatan Tindakan
1. Gangguan Setelah dilakukan 1. Kaji penyebab 1. Agar mudah
tindakan gangguan memberikan
pertukaran gas
keperawatan selama pertukaran gas intervensi
b.d 3x24 jam gangguan 2. Atur posisi 2. Menjaga status
pertukaran gas 3. Observasi respirasi oksigenasi bayi
ketidakseimba
teratasi dengan dan status O2 3. Mengetahui status
ngan ventilasi- kriteria hasil: 4. Observasi oksigenasi bayi
- Tidak terjadi membran mukosa 4. Mengetahui status
perfusi
gangguanpertuka 5. Catat pergerakan oksigenasi bayi
ran gas dada 5. Mengetahui
- Peningkatan 6. Monitor TTV adanya distress
ventilasi dan O2 setiap 3 jam nafas
yang adekuat 7. Kolaborasi dengan 6. Mengobservasi
- Terjaga dokter Sp. A keadaan bayi
kebersihan paru- 7. Menentukan
paru dan bebas pemberian terapi
dari tanda-tanda oksigen
distress nafas
- TTV dalam batas
normal
Ketidakefektif Setelah di lakukan 1. Auskultasi bunyi 1. Adanya ronchi
2. an bersihan asuhan keperawatan nafas tambahan, menandakan
jalan nafas b.d selama 3x24 jam ronchi atau terdapat
obstruksi wheezing penumpukan
ketidakefektifan
lendir 2. Perhatikan gerakan sekret berlebih
bersihan jalan nafas dada, amati dijalan nafas
dapat teratasi dengan simetris, 2. Menunjukkan
kriteria hasil : penggunaan otot keparahan dari
- Menunjukkan bantu dan retraksi gangguan
jalan nafas yang dinding dada respirasi yang
paten (klien 3. Monitor pola nafas terjadi dan
4. Berikan posisi menentukan
tidak merasa
yang nyaman intervensi yang
tercekik, irama untuk mengurangi diberikan
nafas, frekuensi dispnea 3. Mengetahui
pernafasan 5. Lakukan suction permasalahan
dalam batas bila perlu jalan yang di
normal, tidak 6. Kolaborasi dalam alami
ada suara nafas pemberian oksigen 4. Untuk
abnormal) memaksimalkan
ekspansi paru
5. Untuk
mengurangi
sekret
6. Meringankan
kerja paru untuk
memenuhi
kebutuhan
oksigen
3 Resiko Masalah Hipotermi 1. Periksa kain yang 1. Mencegah
Hipotermi teratasi dalam 30 melekat pada bayi, kehilangan panas
menit dengan jika basah ganti melalui konduksi
2. Memberikan rasa
kriteria hasil : pakaian bayi
nyaman dan
- Mempertahankan dengan pakaian kehangatan untuk
suhu kulit atau yang kering bayi
aksila (36,5 2. Berikan selimut 3. Mengurangi
o kehilangan panas
37,5 C) dan topi
- Akral teraba 3. Letakkan bayi di pada suhu
hangat inkubator lingkungan
4. Memonitor
- CRT <3 detik 4. Observasi TTV
perkembangan
- Warna kulit tiap 1 jam suhu tubuh bayi
kemerahan 5. Berikan diet 5. Nutrisi yang
- TTV dalam batas asi/pasi tambahan adekuat akan
normal 6. Ajarkan KMC mencegah
pada keluarga hipoglikemi
6. Mempertahankan
temperatur bayi di
rumah
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
P : Lanjutkan intervensi
1. Atur posisi
2. Observasi respirasi dan status O2
3. Observasi membran mukosa
4. Catat pergerakan dada
5. Monitor TTV setiap 3 jam
6. Kolaborasi dengan doktor Sp. A
2 Jumat, 13.15 Ketidakefek 1. Auskultasi bunyi nafas tambahan, ronchi Tanggal/Jam: 13 Jan 2017/15.15 WITA
13 Januari tifan atau wheezing S:-
2017 bersihan 2. Perhatikan gerakan dada, amati simetris,
jalan nafas penggunaan otot bantu dan retraksi
b.d dinding dada O:
obstruksi 3. Monitor pola nafas - Tampak terpasang OGT
lender 4. Berikan posisi yang nyaman untuk - OGT di alirkan
mengurangi dispnea - Bayi di puasakan
5. Lakukan suction bila perlu Tampak lendir di selang OGT
6. Kolaborasi dalam pemberian oksigen
A : Ketidakefektifan bersihan jalan
nafas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Auskultasi bunyi nafas tambahan,
ronchi atau wheezing
2. Perhatikan gerakan dada, amati
simetris, penggunaan otot bantu
dan retraksi dinding dada
3. Monitor pola nafas
4. Lakukan suction bila perlu
5. Kolaborasi dalam pemberian
oksigen
3 Jumat, 13.30 Resiko 1. Memeriksa kain yang melekat pada bayi, Tanggal/Jam:13 Jan 2017/15.30 WITA
13 Januari hipotermi jika basah ganti pakaian bayi dengan S:-
2017 pakaian yang kering
2. Memberikan selimut dan topi O:
3. Meletakkan bayi di dalam incubator - TTV :
4. Mengobservasi TTV tiap 3 jam T : 36,2oC
5. Memberikan diet asi/pasi tambahan RR : 78x/menit
N : 140x/menit
- akral teraba hangat
- Warna kulit kemerahan
- CRT < 3 detik
P : Lanjutkan intervensi
1. Periksa kain yang melekat pada
bayi, jika basah ganti pakaian
bayi dengan pakaian yang kering
2. Berikan selimut dan topi
3. Letakkan bayi di dalam incubator
4. Observasi TTV tiap 3 jam
1 Sabtu, 09.00 Gangguan 1. Mengatur posisi Tanggal/Jam: 14 Jan 2017/15.00 WITA
14 Januari pertukaran 2. Mengobservasi respirasi dan status O2 S:-
2017 gas b.d 3. Mengobservasi membran mukosa
ketidakseim 4. Memonitor TTV setiap 3 jam
bangan 5. Berkolaborasi dengan doktor Sp. A O:
ventilasi- - Bayi mulai tenang dan tidak sering
perfusi terkejut lagi
- Terpasang CPAP dengan nasal canul
5 lpm
- SpO2 99%
- Nafas cepat, RR: 70x/m