Você está na página 1de 6

PERILAKU CERDIK PENGENDALIAN PTM

BERBASIS MASYARAKAT

Halim,1), Ummi Kalsum2)


1
Fakultas,Kedokteran dan Ilmu Kesehaatn Universitas Jambi
email: halimbatik@yahoo.co.id
2
Fakultas,Kedokteran dan Ilmu Kesehaatn Universitas Jambi
email: ummikalsum2103@yahoo.com

Abstract
Penyakit tidak menular (PTM) terutama penyakit jantung, kanker, penyakit pernapasan kronis dan
diabetes adalah pembunuh terbesar di dunia dengan 35 juta kematian setiap tahun , penyebab 60%
kematian global. Di Indonesia, kematian akibat PTM meningkat sangat pesat, dari 41% Tahun 1995
menjadi 59,5% tahun 2007. Upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah perlu partisipasi
masyarakat untuk berperilaku CERDIK dalam pengendalian PTM yang berbasis masyarakat.
Posbindu PTM merupakan bentuk peran serta masyarakat dimana kegiatan dilakukan secara
terintegrasi untuk mencegah dan mengendalikan faktor risiko PTM berbasis masyarakat dengan
menerapkan perilaku CERDIK sesuai dengan sumber daya dan kebiasaan masyarakat. Kegiatan
mencakup deteksi dini dan tindak lanjut terhadap faktor risiko PTM. perlu upaya dan langkah nyata
guna membantu menyelesaikan beberapa indikator derajat kesehatan di Desa Pematang Gajah.
Metode yang digunakan adalah dengan Melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat, kader,
dan petugas puskesmas, melakukan inventarisir sebagai tim Posbindu PTM, melakukan
inventarisir sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pengendalian PTM.
Hasil Kegiatan IbM yaitu : sosialisasi perilaku CERDIK PTM 20% belum tahu
menjadi 100% setelah kegiatan sosialisasi, Pelatihan Kader CERDIK dapat meningktan
pengetahuan, terdapat perbedaan yang bermakna tingkat pengetahuan kader sebelum dan
sesudah pelatihan.(p value: 0.00 alpha 5%, rerata nilai 67,8 menjadi 94,5). Adanya
peningkatan kemampuan dan keterampilan kader dalam pelaksanaan dan pengukuran
PTM, data factor risiko PTM Hypertensi 25%, Konsumsi sayur buah : 28,6%, Merokok
14,3%, IMT : 74,3%. Lingkar Perut : 42,9%. Intervensi kelompok PTM merupakan
kegiatan untuk pengendalian factor risiko PTM.
Kegiatan pengendalian PTM dengan penerapan perilaku CERDIK di desa pematang gajah perlu
dilaksanakan secara berkelanjutan di tingkat desa dan puskesmas

Kata Kunci : Prilaku CERDIK, PTM, Masyarakat

tertinggi di Indonesia, 6 diantaranya


1. PENDAHULUAN adalah karena PTM, Stroke merupakan
Penyakit tidak menular (PTM) terutama penyebab kematian tertinggi (15,4%),
penyakit jantung, kanker, penyakit disusul TB Paru (7,5%), hipertensi (6,8%),
pernapasan kronis dan diabetes adalah cedera (6,5%), Perinatal (6,0%), DM
pembunuh terbesar didunia dengan 35 juta (5,7%), Tumor (5,7%), penyakit hati
kematian setiap tahun dan merupakan (5,2%), penyakit jantung iskemik (5,1%)
penyebab dari sekitar 60% kematian dan penyakit saluran nafas bawah (5,1%).
global. Di Indonesia, kematian akibat PTM PTM ini umumnya bersifat kronik, sangat
meningkat sangat pesat, dari 41% Tahun besar beban sosio ekonomi yang
1995 menjadi 59,5% tahun 2007. ditanggung penderita. Dengan adanya
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar perubahan demografi (meningkatnya
(Riskesdas) Tahun 2007 menunjukan jumlah penduduk usia lanjut), urbanisasi
bahwa dari 10 besar penyebab kematian yang tidak terencana, kemajuan teknologi,
globalisasi perdagangan dan pemasaran, memberdayakan masyarakat agar
dan peningkatan progresif dalam pola membiasakan hidup bersih dan sehat,
hidup tidak sehat di masyarakat sehingga Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
berdampak terhadap peningkatan adalah sekumpulan perilaku yang
prevalensi PTM. dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai
Kecenderungan peningkatan prevalensi hasil pembelajaran yang menjadikan
PTM menjadi ancaman yang serius dalam seseorang atau keluarga dapat menolong
pembangunan dibidang kesehatan karena dirinya sendiri dibidang kesehatan dan
mengancam pertumbuhan ekonomi berperan aktif dalam kesehatan
nasional, oleh karena itu upaya masyarakat. Desa Pematang Gajah
pengendalian PTM ditekankan pada upaya merupakan salah satu desa di dalam
mencegah masyarakat yang sehat agar wilayah Kecamatan Jambi Luar Kota
tidak jatuh ke fase berisiko atau menjadi Kabupaten Muaro Jambi dengan Jumlah
sakit berkomplikasi. Upaya yang dapat Penduduk terdiri dari + 2.400 Km2, dan
dilakukan oleh masyarakat untuk jumlah penduduk 8.300 Jiwa dengan
pengendalian PTM adalah perlunya jumlah KK 1.1.68, memiliki 1 pustu, 1
partisipasi masyarakat untuk polindes . Pemerintah melalui Tri dharma
mengembangkan suatu model perguruan Tinggi dari Universitas Jambi
pengendalian PTM yang berbasis ikut juga berperan secara aktif dalam
masyarakat dengan penerapan prilaku pemberdayaan masyarakat di desa melalui
CERDIK pada Posbindu PTM . kegiatan Pengendalian penyakit menular
Posbindu PTM merupakan bentuk peran berbasis masyarakat. Kegiatan yang akan
serta masyarakat dimana kegiatan difasilitasi dalam pelaksanaan pengabdian
dilakukan secara terintegrasi untuk masyarakat ini berfokus pada kegiatan
mencegah dan mengendalikan faktor risiko pengendalian penyakit tidak menular
PTM berbasis masyarakat sesuai dengan berbasis masyarakat dengan Prilaku
sumber daya dan kebiasaan masyarakat. CERDIK.
Kegiatan mencakup deteksi dini dan tindak Kenyataan menunjukkan bahwa karena
lanjut terhadap faktor risiko PTM dengan keterbatasan sarana dan prasarana
menerapkan prilaku CERDIK. kesehatan, tetapi peran aktif jajaran di desa
Penyelenggaraan posbindu PTM tidak sangat bagus, sehingga perlu upaya dan
berbeda dengan penyelenggaraan Upaya langkah nyata guna membantu
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) menyelesaikan beberapa indikator derajad
lainnya di masyarakat. Kegiatan ini kesehatan di Desa Pematang Gajah
diselenggarakan oleh masyarakat dan tersebutPendahuluan mencakup latar belakang
untuk masyarakat itu sendiri. Hal yang atas isu atau permasalahan serta urgensi dan
membedakannya yaitu jenis kegiatannya rasionalisasi kegiatan (penelitian atau
berupa pemantauan faktor risiko PTM pengabdian).
secara terintegrasi dan sistemik, kemudian 2. TARGET DAN LUARAN
di akhiri dengan tindak lanjutnya dengan Sebagai target luaran dalam kegiatan
pengabdian masyarakat ini adalah seperti tabel
peningkatan pengetahuan untuk mencegah berikut :
dan mengendalikan faktor risiko berupa - Terlaksananya Sosialisasi Perilaku
konseling sesuai dengan masalah CERDIK dalam pengendalian PTM.
kesehatan yang ditemukan termasuk - Terbentuknya Tim Posbindu PTM
rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan. - Tersedianya Kader CERDIK untuk
Derajat Kesehatan dipengaruhi oleh faktor Pengendalian PTM
lingkungan, Perilaku, Pelayanan kesehatan - Terlaksananya pengukuran factor risiko
dan keturunan. Secara teoritis faktor PTM di desa
perilaku memiliki andil 30-35% terhadap - Intervensi kelompok PTM
Derajat kesehatan . oleh karena itu , untuk
- Diperolehnya data PTM dan faktor Evaluasi dilakukan sejak awal
risikonya. kegiatan, selama proses, sampai akhir dari
- Evaluasi dan Monitoring kegiatan pelaksanaan Perilaku CERDIK
pengendalian PTM , dengan melakukan
3. METODE PELAKSANAAN penilaian pada :
Solusi yang akan dirancang dalam 1. Evaluasi pada pelaksanaan kegiatan
kegiatan pengabdian masyarakat ini, sesuai sosialisai Perilaku CERDIK, dilakukan
dengan tahapan sbb : pada setiap awal pertemuan dengan
a. Metode Pendekatan. memberikan respon pertanyaan kepada
1. Melakukan pendekatan dengan tokoh peserta tentang pengenalan Perilaku
masyarakat, kader kesehatan, dan CERDIK, jumlah warga yang
petugas puskesmas. mengalami permasalahan penyakit saat
2. Melakukan inventarisir sebagai tim ini. Sedangkan di sesi akhir dengan
Posbindu PTM . meminta untuk menjelaskan apa konsep
3. Melakukan inventarisir sarana dan perilaku CERDIK tersebut.
prasarana untuk mendukung kegiatan 2. Evaluasi kemampuan Tim Cerdik PTM,
pengendalian penyakit tidak menular. dilakukan selama proses pelaksanaan
b. Rencana Kegiatan. pemberian materi sosialisasi,
1. Sosialisasi Perilaku CERDIK dalam kemampuan menggali informasi tentang
pengendalian PTM. penyakit yang dialami warga,
2. Pembentukan Tim Posbindu PTM kemampuan penggunaan media
3. Pelatihan Kader CERDIK PTM promosi, kemampuan mengukur factor
4. Pelaksanaan Skrining / Pengukuran risiko PTM, melakukan intervensi
factor risiko PTM kelompok penyakit, dan kemampuan
5. Intervensi Kelompok PTM kerjasama
6. Pencatatan dan pelaporan PTM dan 3. Evaluasi dukungan sarana dan
faktor risikonya. prasarana, dan dukungan pemerintah
7. Evaluasi dan monitoring desa dilakukan dengan inventarisasi
ketersediaan sarana dan prasarana
c. Kontribusi Partisipasi Mitra selama proses pelaksanaan kegiatan
1. Mengumpulkan dan mengajak, tokoh Pengendalian PTM berbasis masyarakat
masyarakat, kader kesehatan, dan tim dan komitmen dari pemerintah desa
puskesmas untuk berdiskusi tentang untuk kegiatan penerapan perilaku
pengendalian penyakit tidak menular. CERDIK.
2. Mempersiapkan tempat dan waktu serta 4. Evaluasi rencana tindak lanjut, dilakukan
sarana dan prasarana untuk kegiatan dengan kemampuan Tim CERDIK dalam
sosialisasi pengendalian penyakit tidak pemberdayaan masyarakaat terkait PTM
menular dengan prilaku CERDIK berbasis masyarakat.
3. Menetapkan surat keputusan tentang tim
CERDIK PTM Indikator keberhasilan pelaksanaan penerapan
4. Mempersiapkan evaluasi secara Perilaku CERDIK dan penyelenggaraan
bersama. Posbindu PTM adalah:
d. Keterkaitan 1. Indikator input, yaitu
Kegiatan ini ikut mendukung a. Pemerintah Desa & Puskesmas
terciptanya kesehatan secara individual / mendukung Perilaku CERDIK
keluarga dalam rangka mengetahui secara b. Kader kesehatan dalam kegiatan
dini dan terdata penyakit tidak menular Perilaku CERDIK PTM
yang diderita oleh setiap warga Desa c. Petugas puskesmas yang aktif dalam
Pematang Gajah Kecamatan Jambi Luar kegiatan pengendalian PTM.
Kota, dalam upaya promosi dan preventif d. Sarana untuk penerapan Perilaku
keluarga melalui pemberdayaan masyarakat CERDIK dan Pelaksanaan Posbindu
peduli PTM. PTM
e. Rancangan Evaluasi e. Ketersediaan sarana dan prasarana, serta
tempat.
2. Indikator Proses, yaitu :
a. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi Kegiatan sosialisasi ini mampu memberi
Perilaku CERDIK dapat diterima informasi tentang perilaku CERDIK kepada
dengan baik peserta diharapkan bisa melanjutkan informasi
b. Pelaksanaan pelatihan kader CERDIK prilaku CERDIK ini kepada keluarga dan
bisa berjalan dan diterima dengan baik sanak saudara. Dari hasil wawancara 20% dari
c. Pelaksanaan skrining factor risiko PTM peserta yang pernah mengetahui atau pernah
berjalan dengan baik mendengar perilaku CERDIK pengendalian
d. Kehadiran peserta yang terlibat. PTM.sehingga ahir dari kegiatan sosialisasi
e. Kehadiran dan Keaktifan peserta saat dengan melakukan evaluasi 100% peserta
sosialisasi dan pelatihan kader CERDIK paham akan perilaku CERDIK pegendalian
3. Indikator output PTM. Untuk kegiatan sosialisasi ini dievluasi
a. Diperoleh data factor risiko penyakit secara keseluruhan dapat di terima dengan
PTM baik, dengan ditandai, tingkat antusias dari
b. Tersosialisasi nya Perilaku CERDIK peserta mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut
c. Terlatihn nya KADER CERDIK PTM dengan pertanyaan pertanyaan dari peserta dan
d. Terbentuk nya Posbindu PTM berbasis adanya interaktif dari peserta dan tim
masyarakat pengabmas.
e. Terciptanya Kerjasama Puskesmas Pelaksanaan kegiatan Pelatihan Kader
dengan Tim PTM Desa. CERDIK dan Pembentukan Posbindu PTM
f. Diperolehnya Media Promosi Perilaku yang dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober
CERDIK PTM (Leaflet & Poster) 2016, bertujuan Agar Kader mampu dan
paham Peran sebagai Kader CERDIK dalam
4. HASIL DAN PEMBAHASAN pengendalian PTM di Desa.
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Selanjutnya Pemerintah Desa komitmen untuk
masyarakat Perilaku CERDIK Pengendalian mendukung kegiatan Perilaku CERDIK dan
Penyakit Tidak Menular perlu koordinasi yang Posbindu PTM. Peserta pada kegiatan ini
baik agar rencana pelaksanaan kegiatan dapat adalah Petugas puskesmas, Bidan Desa, Guru
terlaksana dengan baik sesuai rencana yang UKS SMP & SMA, Kader Kesehatan Desa
telah ditetapkan. Puskesmas Sei. Duren adalah dari tiga desa : Desa Pematang Gajah, Desa
Mitra dari kegiatan pengabdian ini, karena Sei. Duren, Desa Mandalo Darat di wilayah
Puskesmas memiliki wilayah kerja di bidang puskesmas sei. Duren. Rangkaian dari
kesehatan. Koordinasi yang telah di lakukan kegiatan ini adalah memberi paparan akan
berupa advokasi kepada kepala puskesmas dan konsep Perilaku CERDIK Pengendalian PTM,
kepala Desa Pematang Gajah Kecamatan Kebijakan pengendalian PTM, Penerapan
Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Posbindu PTM sebagai wadah pengendalian
Jambi.pellaksanakan kegiatan pengabdian ini, PTM di desa, dengan melibatkan peran dan
pada prinsip nya pihak Puskesmas dan Kepala fungsi kader CERDIK dalam pengendalian
Desa sangat menerima dengan baik, PTM di desa, ahir pada kegiatanini dan
disamping pihak puskesmas dan desa merasa praktek pengukuran factor risiko PTM dan
akan ada manfaat dari kegiatan ini yaitu bisa pengenalan konsep 5 Meja Posbindu serta
membantu program pemerintah untuk pemberian PTM Kit sebagai stimulant
meningkatkan derajad kesehatan. pembentukan Posbindu PTM di desa tersebut.
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi Hasil dari kegiatan ini dapat berjalan
Perilaku CERDIK pengendalian Penyakit dan dapat di terima dengan baik, dengan
Tidak Menular yang dilaksanakan pada ditandai, tingkat interested dan antusias kader
tanggal 8 september 2016, di Puskesmas dalam kegiatan tersebut dan dari Hasil
sp.Sei. Duren, peserta adalah Kepala Desa, Evaluasi menunjukan bahwa ada peningkatan
Petugas puskesmas, Bidan Desa, Kader pengetahuan kader seblum dan sesudah
Kesehatan Desa di wilayah puskesmas sei. pelatihan dengan nilai Rata rata dari 67,8
Duren. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menjadi 94,5. ( p valuae: 0,00 Alpha 5%).
memaparkan Konsep dari Perilaku CERDIK Evaluasi Pre test dan Postest ada perbedaan
PTM yang mana tujuan dari sosialisasi ini peningkatan pengetahuan sebelum dan
adalah agar masyarakat mengenal bagaimana sesudah pelatihan kader tersebut. Untuk
perilaku CERDIK dalam pengendalian PTM. evaluasi kemampuan kader dalam praktek
keterampilan pengukuran factor risiko PTM Jambi dapat diterima oelh mitra dan
berupa observasi kemampuan masing masing terkoordinasi dengan baik
kader dalam penggunaan alat yang benar. Di 2. Bertambahnya pengetahuan dari
peroleh hasil semua kader mampu melakukan masyarakat yang semula hanya 20%
praktek pengukuran factor risilo PTM. Dan tahu atau pernah mendengar perilaku
menerapkan 5 meja posbindu PTM CERDIK menjadi 100% setelah
Pelaksanaan kegiatan pengukuran dilakukan kegiatan sosialisasi.
factor risiko PTM oleh Kader CERDIK yang
3. Ada perbedaan yang bermakna tingkat
dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2016,
Desa Pematang Gajah bertujuan Agar Kader pengetahuan kader CERDIK (p value
CERDIK mampu mengukur factor risiko PTM :0,00 alpha 5%) dengan rerata nilai
dengan pemberdayaan masyarakat didesa nya sebelumnya 67,8 menjadi 94,5 setelah
dan diperolehnya data factor risiko PTM . pelatihan.
Pada kegiatan pengukuran factor risiko 4. Adanya peningkatan kemampuan dan
melibatkan Bidan desa sebagai pemegang keterampilan kader dalam pelaksanaan
wilayah desa Pematang Gajah, dan Kader dan pengukuran factor risiko PTM.
CERDIK PTM dengan sasaran kegiatan ini 5. Adanya data factor risiko PTM oelh Kader
adalah penduduk desa pematang gajah usia CERDIK yang dapat berjalan dengan baik,
>15 tahun. Pelaksanaan kegiatan ini dapat sehingga diperoleh data factor risiko PTM
berjalan dengan baik, ditandai dengan Hypertensi 25%, Konsumsi sayur buah :
bersedianya masyarakat untuk melakukan 28,6%, Merokok 14,3%, IMT : 74,3%.
pengukuran factor risiko PTM sehingga Lingkar Perut : 42,9%.
diperoleh data factor risiko PTM yaitu : 6. Adanya Intervensi kelompok PTM
Hypertensi 25%, Konsumsi sayur buah : merupakan kegiatan untuk pengendalian
28,6%, Merokok 14,3%, IMT : 74,3%. factor risiko PTM
Lingkar Perut : 42,9%. Dari perolehan data
PTM tersebut menunjukan perlunya kegiatan Saran
pengendalian factor risiko baik pada individu 1. Kegiatan pengendalian PTM dengan
maupun pada kelompok masyarakat. penerapan perilaku CERDIK di desa
Pelaksanaan kegiatan pematang gajah perlu dilaksanakan secara
Intervensi kelompok PTM yang dilaksanakan berkelanjutan baik di tingkat desa maupun
pada tanggal 15 Oktober 2016, Desa Pematang dari puskesmas
Gajah bertujuan Agar masyarakat kelompok 2. Perlunya koordinasi yang baik antara
PTM dapat melakukan budaya CERDIK tingkat puskesmas dan desa dalam
dalam pengendalian PTM. Pelaksanaan pelaksanaan pengendalian penyakit tidak
kegiatan dapat berjalan dengan baik, berupa menular di desa Pematang Gajah dengan
promosi kesehatan dan kegiatan senam PTM penerapan perilaku CERDIK
B. Luaran yang di Capai
Adapun luaran yang dicapai dalam kegiatan
Pengabdian Masyarakat Perilaku CERDIK DAFTAR PUSTAKA
PTM adalah : 1. Profil Kesehatan Propinsi Jambi, Dinas
1. Tersedianya data faktor risiko PTM Kesehatan Propinsi Jambi, 2013
2. Terbentuknya Kader CERDIK PTM 2. Profil Kesehatan Kabupaten Batang Hari,
3. Terbentuknya Posbindu PTM Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari
4. Tersedianya Peralatan : PTM KIT Tahun 2014.
5. Leaflet Perilaku CERDIK PTM 3. Profil Puskesmas Sp.Sei. Duren Tahun
6. Poster Perilaku CERDIK PTM 2015
4. Profil Desa Pematang Gajah Tahun 2014
KESIMPULAN & SARAN 5. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013, Dinas
1. Pelaksanaan kegiatan pengabdian Kesehatan Propinsi Jambi Tahun 2013.
masyarakat Perilaku CERDIK 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan
pengendalian Penyakit Tidak Menular di Otonomi Daerah Nomor 53 Tahun 2002
Puskesmas Sei. Duren kabupaten Muaro tentang Gerakan Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1193/Menkes/SK/X/2004 tentang
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan.
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1114/Menkes/SK/X/2005 tentang
Pedoman Promosi Kesehatan Di Daerah
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
564/Menkes/SK/X/2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga
Aktif.

Você também pode gostar